• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI STRATEGI HUMAS DALAM MENINGKATKAN MINAT CALON MAHASISWA BARU DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR SUMARNI. Nomor Stambuk :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI STRATEGI HUMAS DALAM MENINGKATKAN MINAT CALON MAHASISWA BARU DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR SUMARNI. Nomor Stambuk :"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

MAHASISWA BARU DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

SUMARNI

Nomor Stambuk : 105650002415

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

(2)

i Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Disusun dan Diajukan Oleh SUMARNI

Nomor Stambuk: 105650002415

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

(3)

ii

(4)

iii

(5)

iv Nama Mahasiswa : Sumarni

Nomor Stambuk : 105650002415 Program Studi : Ilmu Komunikasi

Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain atau ditulis/dipublikasikan orang lain atau melakukan plagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku, sekalipun ini pencabutan gelar akademik.

Makassar, 23 November 2020 Yang Menyatakan,

Sumarni

(6)

v Peran humas dimana menurut F. Rachmadi fungsi utama humas adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga dengan publiknya, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam menciptakan opini publik yang mengutungkan lembaga-lembaga.

Sehingga dengan adanya humas diharapkan dapat meningkatkan jumlah pendaftar mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi humas dalam meningkatkan minat calon mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Makassar dan untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat humas dalam meningkatkan minat calon mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Makassar. Kegunaan penelitian ini terdiri dari kegunaan teoritis dan kegunaan praktis. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa peningkatan jumlah calon mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah Makassar dengan beberapa langkah, 1) Melakukan publikasi tentang berbagai bentuk pencapaian Universitas Muhammadiyah Makassar seperti, akademik berupa akreditasi kampus yang dicapai dan jurusan, seumber daya manusia berupa tenaga kerja pendidik, dan pencapaian prestasi-prestasi baik lokal, nasional, regional, bahkan internasional. 2) Menjalin komunikasi atau bekerja sama dengan media-media. Adapun faktor pendukung pelaksanaan strategi humas Universitas Muhammadiyah Makassar dilihat dari faktor internal dan faktor eksternal. Sedangkan faktor penghambat adalah harus memperkuat komunikasi internal baik secara langsung dan tidak langsung.

Keyword: Strategi, Humas, Minat Mahasiswa

(7)

vi AssalamuAlaikumWarahmatullahiWabarakatuh

Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini setelah melalui beberapa proses yang sangat panjang mulai dari proses belajar, bimbingan, penelitian, sampai kepada pengujian skripsi penulis yang berjudul ”Strategi Humas Dalam Meningkatkan Minat Calon Mahasiswa Baru Di Universitas Muhammadiyah Makassar”.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat akademisi untuk menyelesaikan pendidikan jenjang strata satu (S1) dan untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penyusunan skripsi ini penulis banyak menjumpai hambatan dan tantangan namun dengan kekuatan doa dan dukungan dari orang-orang yang terkasihlah yang penulis jadikan acuan untuk terus maju hingga akhirnya mampu menyelesaikan skripsi ini. Demikian pula penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna sebagai suatu karya ilmiah, hal ini di sebabkan oleh faktor keterbatasan penulis sebagai manusia yang masih berada dalam proses pembelajaran.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan motivasi, dukungan, semangat,

(8)

vii Secara istimewah, penghargaan dan ucapan terima kasih yang tulus kepada ayahanda Abd. Salam dan Ibunda Saleha serta saudaraku yang telah memberikan kasih sayang, semangat, kepercayaan materi dan segala doanya sehingga penulis dapat sukses dalam segala aktivitas terutama dalam menuntut ilmu. Serta tak lupa penulis hanturkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof.Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makasssar.

2. Ibu Dr.Hj.Ihyani Malik,S.Sos.,M.Si Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

3. Bapak Dr.H.Muh.Tahir,M.Si Selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi dan Ibu Dian Muhtadiah Hamna.S.Ip,M,Ikom Selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik.

4. Bapak Syukri,S.Sos.,M.Si selaku pembimbing I dan Ibu Wardah,S.Sos.,M.A selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi dapat diselesaikan.

5. Bapak dan Ibu Dosen Ilmu Komunikasi dan seluruh karyawan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik yang telah memberikan pelayanan dalam proses penyelesaian studi ini.

6. Ucapan terima kasih untuk Sahabat dan teman-teman seperjuangan Ilmu Komunikasi (IK A/B) dan khususnya, Jusmianti, Fitrah Febriani R, Selviana,

(9)

viii 7. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi dari awal hingga akhir

yang penulis tidak dapat menyebutkan satu persatu

Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.

WassalamuAlaikumWarahmatullahiWabarakatu

Penulis

Sumarni

(10)

ix

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENERIMAAN TIM ... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Keguanaan Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu ... 7

B. Konsep Humas/ Public Relations ... 8

C. Humas dan Pencitraan ... 14

D. Konsep Strategi Humas ... 17

E. Kerangka Fikir ... 25

F. Fokus Penelitian ... 26

G. Deskripsi Fokus Penelitian ... 26

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Lokasi Penelitian ... 29

B. Jenis Dan Tipe Penelitian ... 29

C. Sumber Data ... 29

D. Informan Penelitian ... 30

E. Teknik Pengumpulan Data ... 31

(11)

x A. Gambaran Umum Penelitian ... 35 B. Strategi Humas Dalam Meningkatkan Minat Calon Mahasiswa Baru

Di Universitas Muhammadiyah Makassar ... 42 C. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Dalam Meningkatkan Minat Calon Mahasiswa Baru ... 62 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 67 B. Saran ... 68 DAFTAR PUSTAKA

PEDOMAN WAWANCARA INFORMAN LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

(12)

xi Tabel 3.1 Data Informan Penelitian ... 31

(13)

xii

Gambar 4.2 Menggunakan Facebook ... 47

Gambar 4.3 menggunakan Instagram ... 48

Gambar 4.4 Membuat Iklan Video di Youtube ... 49

Gambar 4.5 Menggunakan Website ... 50

Gambar 4.6 Menggunakan Poster Promosi ... 51

Gambar 4.7 Mengikuti Pameran ... 51

Gambar 4.8 Mengadakan Pameran ... 52

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perguruan tinggi sebagai organisasi penyedia jasa pendidikan perlu membangun dan mengolah citranya. Hal ini akan berkaitan kepercayaan publik terhadap aspek kualitas pendidikan serta komponen mendasar lainnya yang melekat pada institusi pendidikan. Sebuah perguruan tinggi harus secara nyata mampu mengolah pendidikannya dan mampu melahirkan alumni yang berkualitas sehingga dengan demikian hal ini akan menjadi citra yang positif, yang nantinya akan menjadi nilai tambah ataupun dasar pertimbangan bagi para calon mahasiswa dalam menentukan pilihannya. Hal ini belum lagi ditambah dengan kondisi dimana persaingan perguruan tinggi semakin ketat.

Hal ini terjadi karena banyaknya perguruan tinggi yang sudah maju ditunjang dengan sarana dan prasana kualitas pendidikan yang memadai menambah persaingan di antara perguruan tinggi di Makassar. Tentu Universitas yang mampu mengelola hubungan yang baik dan menanamkan citra positif pada khalayak agar memperoleh banyak perhatian dari publik, sehingga menjadi tujuan calon mahasiswa baru untuk melanjutkan pendidikan mereka.

Membangun hubungan yang baik serta citra yang positif bukanlah hal yang mudah untuk dicapai, kecuali jika perguruan tinggi tersebut dikelola dengan manajemen yang baik, yakni perguruan tinggi harus melibatkan humas dan organisasi perusahaan yang memiliki sumber daya manusia yang handal, berlatarbelakang pendidikan yang sesuai kreatif, inovatif dan proaktif.,

(15)

sehingga perguruan tinggi merespon persaingan meningkatkan minat calon mahasiswa baru juga lebih efektif.

Perguruan tinggi swasta yang mulai lebih diminati dibanding perguruan tinggi negeri. Hal ini terjadi karena banyaknya perguruan tinggi swasta yang sudah maju serta ditunjang dengan sarana dan prasarana berkualitas yang memadai sehingga dapat bersaing dengan perguruan tinggi negeri yang ada di Makassar. Tentu universitas yang mampu mengolah hubungan yang baik dan menanamkan citra positif pada khalayaknya yang akan memperoleh banyak perhatian yang banyak dari publik, sehingga menjadi tujuan calon mahasiswa baru untuk melanjutkan pendidikan mereka.

Universitas Muhammadiyah Makassar yang tetap terkenal dan berkembang tidak serta merta berjalan begitu saja tanpa adanya suatu metode atau strategi yang jitu untuk meningkatkan calon mahasiswa baru ditengah padatnya persaingan antar kampus. Setiap lembaga atau organisasi memiliki strategi yang berbeda-beda dalam melakukan promosi atau sosialisasi kepada sasaran yang dianggap strategis.

Humas atau hubungan masyarakat yaitu menjalin komunikasi atau interaksi kepada khalayak, baik secara internal maupun secara eksternal.

Dalam berinteraksi atau menyampaikan informasi, humas harus memiliki kredibilitas. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat percaya terhadap apa yang disampaikan.

Pelaksanaan humas dapat efektif dan efesien dalam mencapai tujuan diantaranya dikenal masyarakat, mendapat simpati dan dukungan dari

(16)

masyarakat serta waktu, tenaga dan biaya yang tepat. Maka diperlukan manajemen atau strategi untuk mengolahnya. Manajemen atau strategi merupakan kiat untuk melaksanakan tujuan seefektif dan efesien mungkin dengan memaksimalkan sumber daya yang ada.

Humas dalam melaksanakan tugasnya bukan pekerjaan yang mudah.

Humas harus dikerjakan oleh orang-orang yang selalu berfikir kreatif dan inovatif untuk dapat menarik minat calon mahasiswa baru. Tugas sebagai Humas sangat berat dan luas. Karena itu, Humas harus mempunyai perencanaan dalam menyusun strategi dan selalu berfikir konseptual dalam arti memperoleh kebenaran, usaha dan pola berfikir untuk mencapai tujuan dan sasaran.

Universitas Muhammadiyah Makassar sebagai sebuah lembaga pendidikan harus mampu memberikan pendidikan yang baik kepada mahasiswa dan harus mampu membentuk Humas yang dapat menjalin hubungan yang baik kepada masyarakat terutama pada calon-calon mahasiswa baru. Menjalin hubungan yang baik kepada masyarakat dimaksudkan agar dapat memberikan informasi yang cukup kepada calon mahasiswa baru, utamanya kepada calon mahasiswa yang jauh di pelosok desa.

(17)

Tabel 1.1

Data Pendaftaran Mahasiswa Baru

NO Fakultas Tahun Ajaran

2017/2018 2018/2019 2019/2020

1. Agama Islam 372 476 565

2. Sosial & Politik 646 459 545

3. Keguruan & Ilmu Pendidikan 1.334 1.224 993

4. Ekonomi dan Bisnis 1.333 1.251 977

5. Teknik 680 604 626

6. Pertanian 352 370 286

7. Kedokteran & Ilmu Kesehatan

166 151 240

8. Pascasarjana 182 241 212

Jumlah 5.065 4.779 4.444

Sumber: Simakad.unismuh.ac.id.2019

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah pendaftar mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah Makassar selama tiga tahun terakhir yaitu tahun 2017/2018, 2018/2019, 2019/2020 mengalami fluktuasi.

Fakultas yang mengalami peningkatan jumlah pendaftar mahasiswa baru pada tiga tahun terakhir adalah fakultas Agama Islam. Fakultas Sosial dan Politik, fakultas Teknik, fakultas Pertanian, fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, dan Pascasarjana selama tiga terakhir jumlah pendaftar mahasiswa baru mengalami fluktuasi (berubah-ubah). Fakultas Keguruan dan Ekonomi bisnis

(18)

selama tiga tahun terakhir jumlah pendaftar mahasiswanya mengalami penurunan sehingga jumlah seluruh pendaftar mahasiswa baru pada tahun ajaran 2017/20118 adalah 5.065, tahun 2018/2019 berjumlah 4.779 dan pada tahun 2019/2020 4.444. Maka jumlah mahasiswa baru selama tiga tahun terakhir mengalami penurunan.

Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan maka dibutuhkan peran humas dimana menurut F. Rachmadi fungsi utama humas adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga dengan publiknya, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam menciptakan opini publik yang mengutungkan lembaga-lembaga. Sehingga dengan adanya humas diharapkan dapat meningkatkan jumlah pendaftar mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah Makassar. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana strategi humas yang dilakukan dalam meningkatkan minat calon mahasiswa baru. Berdasarkan masalah tersebut, peneliti merumuskan judul penelitian ini dengan, “Strategi Humas dalam Meningkatkan Minat Calon Mahasiswa Baru”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana strategi humas dalam meningkatkan minat calon mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Makassar?

2. Apa faktor pendukung dan penghambat humas dalam meningkatkan minat calon mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Makassar?

(19)

C. Tujuan Penelitian

Berorientasi dari rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui strategi humas dalam meningkatkan minat calon mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Makassar?

2. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat humas dalam meningkatkan minat calon mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Makassar?

D. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis

a. Peneliti ini diharapkan dapat memberi masukan ilmu pengetahuan dalam pengembangan teori ilmu komunikasi, khususnya tentang strategi humas dalam meningkatkan minat calon mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Makassar.

b. Peneliti ini diharapkan dapat membantu pihak-pihak yang berkepentingan terhadap masalah strategi humas dalam meningkatkan minat calon mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Kegunaan Praktis

a. Peneliti ini diharapkan dapat menjadi bahan rekomendasi bagi humas Universitas Muhammadiyah Makassar dalam meningkatkan minat calon mahasiswa baru dimasa yang akan datang.

b. Sebagai pertimbangan untuk humas Universitas Muhammadiyah Makassar dalam melaksanakan tugasnya.

(20)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini dilakukan dengan beberapa literatur dan penelitian terdahulu yang relevan untuk mendukung penelitian ini. Adapun skripsi atau penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Hilna dengan judul “Strategi humas Dinas Kebudayaan dan Parawisata terhadap pengembangan Pariwisata Pantai Marina di Desa Korong Batu, Kecamatan Pa‟jujukang, Kabupaten Bantaeng”. Adapaun teori yang digunakan adalah strategi humas. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hilna membahas mengenai strategi komunikasi yang digunakan meliputi pendekatan langsung ke masyarakat, menjaga hubungan baik dengan media dan membuat dokumentasi lembaga.

Perbedaan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hilna dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah strategi yang digunakan Hilna yaitu faktor-faktor yang mendorong Dinas Pariwisata Terhadap pengembangan Pantai Marina sedangkan strategi yang dilakukan oleh peneliti terdiri dari beberapa tahap untuk meningkatkan minat calon mahasiswa Unismuh. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Hilna di Desa Korong Batu, Kecamatan Pa‟jujukan, Kabupaten Bantaeng sedangkan penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Nurhikma AR dengan judul

“Strategi Komunikasi Promosi Event Organizer Debindo Megapromo dalam

(21)

mengkonstruksi brand image perusahaan di Makassar”. Adapaun teori yang digunakan yaitu komunikasi pemasaran, brand image. Hasil penelitian Nurhikma menunjukkan bahwa strategi yang digunakan oleh pihak organizer debindo mega promo adalah promotion mix dalam menjual brand image perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Nurhikma menitikberatkan pada proses pencitraan yang dilakukan oleh event organizer dalam memajukan perusahaan, agar brand perusahaan semakin terkenal sedangkan penelitian ini berfokus pada pencitraan yang dilakukan oleh humas Universitas Muhammadiyah Makassar dalam menyebar informasi agar minat calon mahasiswa baru di Unismuh semakin meningkat.

B. Konsep Humas/ Public Relations 1. Pengertian Humas/(Public Relations)

Hubungan masyarakat (Humas) pengertian teknik komunikasi, mengandung arti bahwa kegiatan humas dilakukan oleh suatu organisasi melalui aktivitas komunikasi untuk menjalankan atau memelihara hubungan organisasi dengan publik. pendapat public relations merupakan seni (arts) dan gabungan dari dsiplin ilmu manajemen, komunikasi, psikologi, sosial dan marketing, untuk membentuk agar perusahaan atau lembaga, gagasan atau ide yang ditawarkan, nama dan produknya menjadi disukai dan dapat dipercaya oleh publiknya. (Ruslan, 2005)

Menurut Rachmadi terdapat beberapa kesamaan pokok pikiran yang terkandung dalam pengertian humas, yaitu:

(22)

1) Public relations merupakan suatu kegiatan yang bertujuan memperoleh goodwill, kepercayaan, saling pengertian dan citra yang baik dengan publik atau masyarakat.

2) Sasaran public relations adalah opini publik yang favourable, menguntungkan semua pihak.

3) Public relations merupakan unsur yang sangat penting dalam menajemen guna mencapai tujuan yang spesifik dari organisasi/perusahaan.

4) Public relations adalah usaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan/organisasi dengan masyarakat melalui proses komunikasi timbal balik atau dua arah.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas pada dasarnya mempunyai pengertian yang sama mengenai humas, yaitu humas merupakan komunikasi yang terencana dengan menggunakan media kepada khalayak dan digunakan untuk mencapai tujuan bersama dalam sebuah organisasi.

Sebagaimana telah dikemukakan, ada sejumlah defenisi mengenai humas. Webster’s New World Dictonary mendefenisikannya sebagai

„Hubungan dengan masyarakat luas, seperti melalui publisitas, khususnya fungsi-fungsi korperasi, organisasi, dan sebagainya yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan opini publik dan citra yang menyenangkan untuk dirinya sendiri. (Moore, 2004)

(23)

Defenisi berikutnya, „Humas adalah suatu filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksanaannya, yang melalui interpretasi yang peka mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya, berusaha untuk memperoleh saling pengertian dan itikad baik.

Secara garis besar humas adalah organisasi/lembaga/perusahaan untuk bersaing dalam era globalisasi. Bagi sebuah organisasi, humas sangat diperlukan untuk menjalin komunikasi dengan para stakeholder ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan, dan program organisasi kepada publik.

Frank Jefkins menyatakan bahwa PR adalah “sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang spesfik. (Syarifuddin, 2016)

Hubungan yang diharapkan adalah hubungan yang harmonis.

Harmonis dalam arti saling pengertian dan persesuaian antara kedua belah pihak, satu sama lain saling memeroleh keuntungan dan merasa senang.

John E. Marston mempunyai defenisi yang lebih spesifik, yaitu “public relations adalah seni untuk membuat perusahaan anda sukai dan dihormati oleh para karyawan, konsumen, dan penyalurnya”. (Rhenald, 2003).

Defenisi Dr. Rex Harlow. “public relations adalah fungsi manajemen khas yang mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dan publiknya mengenai komunikasi, pengertian, penerimaan,

(24)

dan kerja sama, melibatkan manajemen dalam permasalahan atau persoalan: membantu manajemen untuk memahami dan tanggap terhadap opini public; menetapkan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan publik; mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam membantu mengantisipasi kecenderungan, dan menggunakan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.

Humas sebagai metode berkomunikasi sering disebut humas sebagai lembaga (public relations as state being). Humas lembaga umumnya hanya terdapat pada lembaga organisasi pemerintahan karena kegiatan berkomunikasi dengan publik tidak mungkin dilakukan oleh si pemimpin organisasi itu sendiri, seperti telah dijelaskan, bahwa kegiatan pemerintah tidak dapat dilaksanakan oleh pimpinan sendiri oleh karena publik yang menjadi saran kegiatannya terlalu banyak jumlahnya, baik yang berada didalam maupun yang dluar organisasi maka terbentuklah suatu kegiatan khusus untuk melaksanakan kegiatan itu dengan nama bagian humas, seksi humas, urusan humas, dan biro humas.

Humas itu sendiri adalah menentukan kesan positif sebuah organisasi pemerintahan dimata masyarakat. Hubungan dengan masyarakat akan menetukan bagaimana organisasi tersebut bersosialisasi di tengah-tengah masyarakat tersebut.

(25)

2. Peran dan Fungsi Humas a. Peran Humas

Peran hubungan masyarakat sangat erat kaitannya dengan fungsi humas, yang menurut F. Racmadi, 1992 adalah sebagai berikut: „Fungsi utama humas adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga/organisasi dengan publiknya, internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi, dan partispasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini public) yang mengutungkan lembaga atau organisasi.‟

Rosady Ruslan menjelaskan secara terperinci empat peran utama humas adalah sebagai berikut: 1) Sebagai communicator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang diwakili dengan publik. 2) Membina relationship, yaitu berupaya membina hubungan positif dan saling mengutungkan dengan pihak publik.3) Peranan back up pariwisata, yaitu sebagai pendukung dalam fungsi pariwisata organisasi atau perusahaan.4) Membentuk corporate image, artinya peranan humas berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya. ( Mukarom, 2015).

Dalam organisasi perusahaan atau lembaga dan instansi peran public relations atau humas tidak dapat dianggap remeh, karena public relations harus berperan sebagai seorang tokoh yaitu sebagai mediator, komunikator, dan sebagainya dan dalam posisinya sebagai tokoh

(26)

tersebut public relations diharapkan dapat berperilaku sesuai dengan perannya.

b. Fungsi Humas

Fungsi utama humas adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antar lembaga (organisasi) dengan publiknya, internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini public) yang mengutungkan lembaga organisasi. (Nova, 2011)

Fungsi humas menurut Bertrand R. Canfield, adalah sebagai berikut:

1. Mengabdi pada kepentingan umum jika tidak untuk kepentingan public, baik internal maupun eksternal, tidak mungkin akan tercipta hubungan yang menyenangkan. Sebaliknya, suatu badan/

perusahaan dapat sukses apabila segala tindakannya merupakan pengabdian kepada kepentingan umum.

2. Memelihara komunikasi yang baik seorang pimpinan yang melakukan kegiatan public relations akan berhasil dalam kepemimpinannya apabila ia ikut bergaul dengan para karyawannya.

3. Menitiberatkan pada moral dan tingkah laku yang baik seorang pemimpin yang baik dalam tingkah lakunya akan mementingkan moralitas. Ia akan mempunyai wibawa apabila tidak cacat moral

(27)

dan tingkah laku. Ia juga harus menjadi teladan bagi bawahannya.

(Mukarom, 2015)

Publik Relations mempunyai fungsi timbal balik, ke luar dan ke dalam. Ke luar, ia harus mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran masyarakat yang positif terhadap segala tindakan dan kebijakan organisasi atau lembaga terhadap segala tindakan dan kebijakan organisasinya. Ke dalam, ia berusaha mengenali, mengidentifikasi hal- hal yang dapat menimbulkan sikap dan gambarnya yang negative dalam masyarakat sebelum suatu tindakan atau kebijakan itu dijalankan. Ini berarti ia harus mengetahui dari dekat apa yang terjadi di dalam lembaganya, termasuk ketentuan kebijakan dan perencanaan tindakan.

Ia berperan dalam membina hubungan baik antara organisasinya dengan masyarakat dan dengan media massa. Fungsi pokonya adalah mengatur sirkulasi informasi internal dan eksternal, dengan memberikan informasi serta penejelasan kepada publik mengenai kebijakan atau program organisasi, sehingga memperoleh dukungan publik.

C. Humas dan Pencitraan

Hubungan masyarakat disingkat dengan bahasa familiar yaitu Humas.

Perihal yang menyangkut hubungan dengan masyarakat disebut dengan Kehumasan atau disebut juga dengan istilah Publik Relaion (PR). Kehumasan sendiri merupakan gabungan berbagai ilmu dan termasuk dalam jajaran ilmu- ilmu sosial seperti halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah, psikologi, sosiologi, komunikasi dan lain-lain.

(28)

Menurut defenisi kamus terbitan institute of relations (PR), yakni sebuah lembaga humas terkemka di Inggris dan Eropa, terbitan bulan November 1987,” humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan menjaga niat baik dan saling pengertian antara organisasi dengan segenap khalayak. (Anggoro, 2008)

Menurut Edward L. Bernays dalam buku Frank Jefskins humas memiliki tiga pengertian sebagai berikut:

1) Memberi informasi kepada masyarakat

2) Persuasi yang dimaksudkan untuk mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat terhadap lembaga demi kepentingan kedua belah pihak 3) Usaha untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan antar lembaga

dengan sikap perbuatan masyarakat dan sebaliknya.

Humas adalah “fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencenakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk memperoleh pengertian, pemahaman, dan dukungan dari publiknya.

Menurut Prof. Byron Christian, public relations adalah “usaha untuk mempengaruhi orang, terutama melalui komunikasi, guna berpikir baik terhadap suatu organisasi, menghargainya, mendukungnya, dan ikut simpati bersamanya jika mendapat tantangan kesukaran. Humas adalah suatu fungsi manajemen organisasi pemerintah yang melakukan komunikasi dua arah

(29)

kepada publik internal dan eksternal untuk membangun suatu hubungan demi terciptanya citra positif suatu organisasi pemerintah. (Scoot M. Cutlip, 2006)

Melvin Sharpe menyebut lima prinsip hubungan harmonis:

1) Komunikasi yang jujur untuk memperoleh kredibiltas

2) Keterbukaan dan konsisten terhadap langkah-langkah yang diambil untuk memperoleh keyakinan orang lain

3) Langkah-langkah yang fair untuk mendapatkan hubungan timbal balik dan goodwill

4) Komunikasi dua arah yang terus menerus untuk mencegah keterasingan dan untuk membangun hubungan

5) Evaluasi dan riset terhadap lingkungan untuk menentukan langkah atau penyesuaian yang dibutuhkan masyarakat. (Kasali, 2005)

Menurut Rumanti setidaknya ada empat unsur falsafah Publik Realtion:

1) Publik Relations sebagai upaya mempengaruhi kemanan individu, golongan, atau masyarakat yang menjadi sasaran dengan maksud mengubah pikiran, pendapat publik secara mum oleh pemerintah.

2) Publik Relations ditujukan untuk mendorong atau memajukan usaha-usaha bidang ekonomi. Falsafah ini dipakai oleh badan usaha ekonomi yang mencari keuntungan.

3) Publik Relations dengan menggunakan pengetahuan yang luas dan bijaksana bias dipergunakan dalam pencapaian tujuan

(30)

4) Misi Publik Relations yang perlu disampaikan kepada masyarakat diintegrasikan dengan kebutuhan publik. (Kasali,2005)

Kehumasan sering identik dengan keterwakilannya atas kepentingan suatu instansi, badan usaha atau perusahaan tersebut sehingga tujuann dari kegiatan usaha mereka dapat diterima dan diizinkan oleh khalayak luas secara masif.

Fungsi kehumasan dengan demikian sudah barang pasti cenderung membela instansi, badan usaha atau perusahaan tersebut untuk dapat meloloskan berbagai kepentingan. Sesuatu yang cerdas jika atau walaupun fungsi kehumasan itu berdiri disalah satu pihak tapi dia harus seolah-olah berdiri untuk mewakili kepentingan kedua belah pihak. Itu artinya kehumasan telah menjalankan fungsinya. Kecerdasan itulah yang harus dimiliki oleh para personil yang mengembang amanatkehumasan tersebut.

Fungsi kehumasan akan da selalu dibutuhkan oleh instansi, badan usaha atau perusahaan, yang harus bias menjaga dan mencapai kepentingan mereka dalam tujuan jangka pendek dan mampu memelihara tujuan jangka panjang.

D. Konsep Strategi Humas

1. Pengertian Strategi Humas/ PR

Ahmad S Adnanputra seorang pakar humas Indonesia dalam naskah workshop berjudul PR Strategi, mengemukakakan pendapat bahwa

“strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana atau plan, sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan atau planning yang

(31)

akhirnya perencanaan adalah fungsi dasar dari proses manajemen”

(Ruslan, 2017)

Strategi humas memiliki arti rencana jangka panjang untuk menyusun berbagai rencana teknis dan langkah komunikasi yang akan diambil dalam kegiatan kehumasan dengan memperhatikan jumlah anggaran dan waktu kegiatannya.

Strategi yang dilakukan oleh humas pada dasarnya mengacu pada visi dan misi organisasi dan harus sejalan dengan strategi perusahaan, sehingga strategi yang dibuat harus berhubungan dngan perencanaan tersusun jangka panjang yang berhubungan dengan perusahaan.

Sebelum membahas tentang strategi public relations secara lebih rinci, akan lebih baik jika kita mengetahui terlebih dahulu pengertian strategi itu sendiri. Menurut Jim Lukasweski dalam “Let’s Get Serious about Strategy ”Strategi adalah kekuatan penggerak dalam setiap bisnis organisasi, strategi adalah kekuatan intelektual yang membantu mengorganisir, memprioritaskan, dan memberi energi terhadap apa-apa yang mereka lakukan. Tanpa strategi tidak ada energi. Tanpa strategi, tak ada arah. Tanpa strategi tak ada momentum, tanpa startegi, tak ada pengaruh.” (Ruslan, 2017)

Strategi humas dibentuk melalui dua komponen yang saling terkait erat, yakni komponen sasaran dan komponen sarana. Komponen sasaran umumnya adalah publik yang mempunyai kepentingan yang sama.

Sasaran umum tersebut secara struktural dan formal dan di persempit

(32)

melalui upaya segmentasi yang dilandasi ”seberapa jauh sasaran itu menyandang opini bersama (common opinion), potensi, polemik, dan pengaruhnya bagi masa depan lembaga, nama perusahaan dan produk yang menjadi perhatian sasaran khusus”. Maksud sasaran khusus disni adalah yang disebut publik sasaran (target public). Sedangkan untuk komponensarana berfungsi untuk mengarahkan ketiga kemungkinan tersebut kearah posisi atau dimensi yang menguntungkan.

2. Langkah-langkah dalam Menyusun Strategi

Dalam buku Dasar-Dasar Public Relations oleh Prof. Dr. Soleh Soemirat, M.S dan Dr. Elvinaro Ardianto, M.Si. mengutip dari perkataan Pearce dan Robinson, mengembangkan langkah-langkah strategi sebagai berikut:

a. Menentukan mission perusahaan termasuk didalamnya adalah pernyataan yang umum mengenai maksud pendirian (purpose), filosofi, dan sasaran (goals)

b. Mengembangkan company profile yang mencerminkan kondisi internal perusahaan dan kemampuan yang di milikinya

c. Penilaian terhadap lingkungan eksternal perusahaan, baik dari segi semangat kompetitif maupun secara umum

d. Analisis terhadap peluang yang tersedia dari lingkungan (yang melahirkan pilihan-pilihan)

e. Identifikasi atas pilihan yang dikehendaki yang tidak dapat digenapi untuk memenuhi tuntutan misi perusahaan

(33)

f. Pemilihan strategi atas objeetive jangka panjang dan garis besar strategi yang dibutuhkan untuk untuk mencapai objective tersebut g. mengembangkan objective tahunan dan rencana jangka pendek

yang selaras dengan objective jangka panjang dan garis esar strategi

h. Impelemntasi atas hasil hal-hal diatas dengan menggunakan sumber yang tercantum pada budget (anggaran) dan mengawinkan rencana tersebut dengan sumber daya manusia, struktur, teknologi dan sistem balas jasa yang memungkinkan

i. Review dan evaluasi atas hal-hal yang telah dicapai dalam setiap periode jangka pendek sebagai suatu proses untuk melakukan control dan sebagai input bagi pengambilan keputusan di masa depan.

Tahap-tahap yang digunakan untuk membuat strategi humas menurut Ronald D Smith yang telah diterjemahkan adalah:

a. Fase Formative Research

Adalah riset formatif yang dilakukan sebelum memulai sebuah program. Riset program dilakukan untuk mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan untuk mengarahkan pengambilan keputusan dalam perencanaan.

(34)

b. Fase Strategi

Adalah perencanaan keseluruhan organisasi. Meliputi bagaimana organisasi menentukan apa yang ingin dicapai oleh organisasi dan bagaimana keinginan tersebut akan dicapai.

3. Proses Strategi

Dalam buku Dasar-Dasar Public Relations oleh Prof. Dr. Soleh Soemirat, M.S dan Dr. Elvinaro Ardianto, M.Si, mengutip dari perkataan Kasali proses dalam melakukan strategi yaitu:

a. Melakukan tugasnya sebagai bagian dari strategi managemen keseluruhan organisasi dengan melakukan survey atas lingkungannya dan membantu mendefinisikan misi, sasaran, dan objektif organisasi perusahaan.

b. PR dapat berperan sebagai strategi manajemen dapat mengolah kegiatannya secara strategi artinya bredia mengorbankan kegiatan jangka pendek demi arah perusahaan secara menyeluruh.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa strategi dalam sebuah kegiatan humas harus dapat membuat rencana rancangan kegiatan jangka panjang pada perusahaan/ organisasi yang disesuaikan dengan visi dan misi sebuah perusahaan, karena pada dasarnya hal itulah yang menjadi pegangan seorang PR dalam menjalankan strategi untuk setiap kegiatannya.

Humas dalam menbangun citra dan kredibilitas lembaga membutuhkan strategi yang baik dan tepat. Humas perlu mengenali

(35)

khalayak, agar tujuan yang hendak dicapai dapat direspon dengan positif.

Ketika humas sudah mengenali khalayaknya, maka selanjutnya bagaimana menyalurkan pesan atau program (tujuan) yang diingkan oleh lembaga.

Strategi yang digunakan humas haruslah mampu mengubah opini publik dan perilaku lainnya sesuai tujuan humas.

Dalam bentuknya yang maju, PR adalah bagian proses perubahan dan pemecahan masalah di organisasi yang dilakukan secara ilmiah. Praktisi PR jenis ini menggunakan teori dan bukti terbaik yang ada untuk melakukan proses empat langkah pemecahan problem adalah sebagai berikut:

1. Mendefenisikan Problem (Peluang) PR

Langkah pertama ini mencakup penyelidikan dan memantau pengetahuan, opini, sikap dan perilaku pihka-pihak yang terkait dengan, dan dipengaruhi oleh, tindakan dan kebijakan organisasi.

Pada dasarnya ini adalah fungsi inteligen organisasi. Fungsi ini menyediakan dasar untuk semua langkah dalam proses pemecahan problem dengan menentukan apan yang terjadi saat ini.

2. Perencanaan dan Pemrograman

Informasi yang dikumpulkan dalam langkah pertama digunakan untuk membuat keputusan tentang program publik, strategi tujuan, tindakan dan komunikasi, taktik, dan sasaran. Langkah ini mempertimbangkan temuan dan langkah dalam membuat kebijakan dan program organisasi. Langkah kedua ini akan menjawab

(36)

pertanyaan “Berdasarkan apa kita tahu tentang situasi, dan apa yang harus lakukan atau apa yang harus kita ubah, dan apa yang harus kita katakan?”

3. Mengambil Tindakan dan Berkomunikasi

Langkah ketiga adalah mengimplementasikan program aksi dan komunikasi yang didesain untuk mencapai tujuan spesifik untuk masing-masing publik dalam rangka mencapai tujuan program.

Pertanyaan dalam langkah ini adalah”Siapa yang harus melakukan dan menyampaikannya, dan kapan, di mana, dan bagaimana caranya?”

4. Mengevaluasi Program

Langkah terakhir dalam proses ini adalam mengimplementasikan program persiapan, implementasi, dan hasil dari progam. Penyesuaian akan dilakukan sembari program diimplentasikan, dan disasarkan pada evaluasi atau umpan baik tentang bagaimana program itu berhasil atau tidak. Program akan dilakukan dilanjutkan atau dihentikan setelah menjawab pertanyaan “Bagaimana keadaan kita sekarang atau seberapa baik langkah yang telah kita lakukan?”

Masing-masing langkah adalah penting, namun proses itu dimulai dengan pengumpulan data untuk mendiagnosis problem. Informasi dan pemahaman yang terbentuk dilangkah pertama akan mendorong dan memandu langkah berikutnya dalam proses tersebut. Dalam praktiknya, tentu saja, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi tidak dapat

(37)

dipisahkan secara tegas seperti itu, sebab proses ini berkelanjutan dan bersifat siklis dan diaplikasikan dalam seting yang dinamis.

Gambar 2.1. Langkah Proses PR

Humas dalam membangun citra dan kredibilitas lembaga membutuhkan strategi yang baik dan tepat. Humas perlu mengenali khalayaknya, agar tujuan yang hendak dicapai dapat direspon dengan positif. Ketika humas sudah mengenali khalayaknya, maka selanjutnya bagaimana menyalurkan pesan atau program (tujuan) yang diinginkan oleh lembaga. Strategi yang digunakan humas haruslah mampu mengubah opini publik dan perilaku lainnya sesuai tujuan humas.

(38)

E. Kerangka Fikir

Adapun kerangka pikir yang menjadi konsep dasar peneliti dalam penelitian ini, sebagai berikut:

Strategi humas dalam Meningkatkan Minat Calon Mahasiswa Baru

Peningkatan Jumlah Calon Mahasiswa Baru Strategi Humas

1. Mendefenisikan Problem PR 2. Perencanaan dan Pemrograman 3. Mengambil Tindakan dan

Berkomunikasi

4. Mengevaluasi Program

Faktor Pendukung diantaranya:

1. Faktor internal 2. Faktor eksternal

Faktor Penghambat diantaranya:

1. Terlalu banyak menerima mahasiswa baru, sehingga mereka calon mahasiswa baru menunggu hasilnya

2. Harus memperkuat

komunikasi di internal fakultas dan prodi

3. Alat peraga yang biasanya kita butuhkan datang terlambat

(39)

Stategi humas dalam meningkatkan minat calon mahasiswa baru terdiri dari 4 tahap, yaitu mendefenisikan problem PR, perencanaan dan pemrogramam, mengambil tindakan dan berkomunikasi, dan mengevaluasi program. Dalam tahap-tahap tersebut, perlu diperhatikan faktor pendukung dan faktor penghambat humas dalam meningkatkan minat calon mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Makassar. Dengan itu, humas dapat mencapai target dalam meningkatkan minat calon mahasiswa baru.

F. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini berjudul “Strategi humas dalam meningkatkan minat calon mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan jenis penelitian kualitatif, maka penelitian ini difokuskan pada strategi humas dalam meningkatkan minat calon mahasiswa baru, serta faktor pendukung dan penghambat strategi humas dalam meningkatkan minat calon mahasiswa baru.

G. Deskripsi Fokus Penelitian

Deskripsi fokus pada penelitian ini meliputi:

1. Strategi

Strategi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah serangkaian rencana untuk menyusun berbagai perencanaan dan langkah komunikasi yang akan diambil dalam kegiatan kehumasan dalam meningkatkan minat calon mahasiswa baru dengan memperhatikan anggaran dan waktu kegiatannya.

(40)

2. Humas (Hubungan Masyarakat)

Humas adalah bidang atau seseorang yang secara struktural maupun nonstruktural memiliki tugas mempublikasikan, membangun citra dan menjalin komunikasi kepada pihak internal maupun eksternal dalam meningkatkan minat calon mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar adalah salah satu perguruan tinggi muhammadiyah yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam mengembangkan pendidikan khususnya pada jenjang pendidikan tinggi.

4. Minat

Minat adalah hasrat atau keinginan yang muncul dari dalam diri untuk melakukan sesuatu yang diinginkan. Minat adalah dorongan yang berasal dari dalam diri calon mahasiswa baru dalam mengambil keputusan untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.

5. Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung adalah semua faktor yang sifatnya turut mendorong, menyokong, melancarkan, menunjang, membantu, dan mempercepat terjadinya sesuatu. Sedangkan faktor penghambat adalah semua jenis faktor yang sifatnya menghambat atau bahkan menghalangi dan menahan terjadinya sesuatu.

(41)

6. Calon Mahasiswa

Calon Mahasiswa adalah semua siswa/siswi yang telah menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sederajat, untuk mendaftarkan diri dan melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi.

7. Mendefenisikan Problem (Peluang) PR

Mendefenisikan masalah/ problem PR adalah sebuah langkah atau proses dalam pemecahan masalah dengan menentukan apa yang terjadi saat ini.

8. Perencanaan dan Pemrograman

Perencanaan dan pemgrograman adalah tindakan dan komunikasi untuk membuat keputusan berdasarkan apa yang kita ketahui tentang situasi dan apa yang harus kita lakukan atau apa yang harus kita ubah dan apa yang harus kita katakan.

9. Mengambil Tindakan dan Berkomunikasi

Mengambil tindakan dan berkomunikasi adalah mengimplementasikan program aksi dan komunikasi untuk mencapai tujuan spesifik untuk masing-masing publik dalam rangka mencapai tujuan program.

10. Mengevaluasi Program

Mengevaluasi program adalah melakukan penilaian atas persiapan tentang bagaimana program itu berhasil atau tidak.

(42)

29 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu yang dibutuhkan oleh peneliti untuk melakukan penelitian ini yaitu selama dua bulan terhitung setelah ujian proposal dilaksanakan.

Penelitian ini dilakukan penulis di kampus Universitas Muhammadiyah Makassar yang beralamat di Jalan Sultan Alauddin No. 259, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Menurut Bogdan Taylor (Moleong, 2012) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriftif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

Sedangkan tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriftif yaitu suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun rekayasa manusia.

C. Sumber Data

Sumber data yang digunakan untuk melengkapi penelitian ini antara lain :

(43)

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil dari sumber data secara langsung oleh peneliti melalui wawancara dan observasi terhadap informan. Sedangkan menurut Lofland (Lexy J. Moleong, 2012, h:157) bahwa “sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan”.

Data diambil dari dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi kepada narasumber yang menguasai permasalahan dalam penelitian ini.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai macam sumber lainnya seperti lewat dokumen, surat kabar, bulletin, majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi, dan sebagainya. Peneliti menggunakan data sekunder untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah didapat melalui wawancara dan observasi.

D. Informan Penelitian

Informan adalah orang yang mampu memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian ini (dalam Lexy L. Moleong, 2012:97).

(44)

Tabel 3.1

Data Informan Penelitian

No. Informan Jabatan Keterangan

1. Dr. Muhammad Yahya, M.Si. Pembantu Humas 1 orang

2. Nasrullah Rahim Staff Humas 1 orang

3. Dr. H. Bahrun Amin Ketua PMB 1 orang 4. Nur Ismi Roni Tasbih Mahasiswa 1 orang

5. Rahmat Mahasiswa 1 orang

Total 5 orang

Sumber: Hasil Observasi dan Wawancara E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam hal pengumpulan data ini, peneliti terjun langsung pada objek penelitian untuk mendapatkan data yang valid, maka peneliti menggunakan metode sebagai berikut:

1. Metode Observasi

Observasi atau pengamatan dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi ini menggunakan observasi partisipan, dimana peneliti terlibat langsung dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.

(45)

2. Metode Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang di wawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan.

3. Metode Dokumentasi

Dokumentasi, dari asal kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Dalam pelaksanaan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan- peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, yaitu mendeskripsikan data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. Data yang berasal dari naskah, wawancara, catatan lapangan, dokumen, dan sebagainya, kemudian dideskripsikan sehingga dapat memberikan kejelasan terhadap kenyataan atau realitas.

Analisis data versi Miles dan Huberman, bahwa ada tiga alur kegiatan, antara lain:

1. Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan lapangan. Reduksi dilakukan sejak pengumpulam data, dimulai dengan membuat ringkasan, mengkode, menelusuri tema,

(46)

menulis memo, dan lain sebagainya, dengan maksud menyisihkan data atau informasi yang tidak relevan, kemudian data tersebut diverifikasi.

2. Penyajian data adalah pendeskripsian sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk teks naratif, dengan tujuan dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam bentuk yang padu dan mudah dipahami.

3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi merupakan kegiatan akhir penelitian kualitatif. Peneliti harus sampai pada kesimpulan dan melakukan verifikasi, baik dari segi makna maupun kebenaran kesimpulan yang disepakati oleh tempat penelitian yang dilaksanakan.

G. Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan kriteria kreadibilitas. Untuk mendapatkan data yang relevan, maka peneliti melakukan pengecekan keabsahan data hasil penelitian dengan cara triangulasi.

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.

a. Triangulasi sumber

Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber.

(47)

b. Triangulasi teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibiltas data dilakukan dengan mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

c. Triangulasi waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara dipagi hari pada saat narasumber masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian datanya. Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian, dari tim penelitian lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan data.

(48)

35 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Penelitian 1. Kondisi Geografis

Universitas Muhammadiyah Makassar, adalah salah satu perguruan tinggi Muhammadiyah yang merupakan amal usaha Muhammadiyah dalam mengembangkan pendidikan khususnya pada jenjang pendidikan tinggi. Motto universitas Muhammadiyah makassar ialah integritas, professional, entrepreneurship. Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JL. Sultan Alauddin No. 259, Gunung Sari, Kec. Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Nomor telepon : +62 (411) 866 972 Alamat Email : info@unismuh.ac.id 2. Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar

Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tangal 19 juni 1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Pendirian perguruan tinggi ini adalah realisasidari hasil Musyawarah Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Tenggara ke-21 di Kabupaten Bantaeng.

Pendirian tersebut didukung oleh Persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah amar ma‟ruf nahi munkar, lewat surat nomor: E-6/098/1963 tertanggal 22 Jumadil akhir 1394 H/12 juli1963 M. kemudian akte

(49)

pendiriannya dibuat oleh notaries R. Sinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaries nomor: 71 tanggal 19 juni 1963. Universitas Muhammadiyah Makassar dinytakan sebagai perguruan tinggi swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965.

Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh Makassar) sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) mengemban tugas dan peran yang sangat besar bagi agama, bangsa dan Negara, baik di masa sekarang maupun di masa depan. Selain posisinya sebagai salah satu PTM/PTS di Kawasan Timur Indonesia yang tergolong besar, juga padanya tertanam kultur pendidikan yang diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah. Nama Muhammadiyah yang terintegrasi dengan nama Makassar memberikan harapan terpadunya budaya, keilmuan dan nafas keagamaan.

Pada awal berdirinya, Universitas Muhammadiyah Makassar membina dua fakultas yakni fakultas keguruan dan seni jurusan bahasa Indonesia, dan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan jurusan pendidikan umum (PU), dan pendidikan sosial (PS) yang dipimpin oleh rector Dr. H.

Sudan. Pada tahun yang sama (1963) Universitas Muhammadiyah Makassar telah berdiri sendiri dan dipimpin oleh rector Drs. H. Abdul watif Masri.

Perkembangan berikutnya Universitas Muhammadiyah Makassar pada tahun 1965 membuka fakultas baru yaitu: fakultas ilmu agama dan dakwah (FIAD), fakultas ekonomi (Fekon), fakultas sosial dan politik,

Gambar

Gambar 2.1. Langkah Proses PR
Tabel 4.1 : Struktur organisasi Unismuh Makassar

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan wawancara diatas tersebut dapat disimpulkan bahwa dinas perhubungan tetap melakukan kontrol terhadap izin trayek angkutan pete-pete dengan adanya bantuan

Keberhasilan kegiatan publisitas suatu organisasi tergantung dari nilai berita dan informasinya yang disampaikan dapat menarik redaktur media massa (gatekeepers).