• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Konsep Anak

2.2.1 Pengertian Anak

Anak merupakan aset yang menentukan kelangsungan hidup, kualitas kejayaan keluarga, kelompok, komunitas dan bangsa yang perlu dididik serta dipelihara agar tumbuh kembangnya berjalan dengan baik. Masa depan bangsa ada ditangan anak-anak masa kini oleh karena itu, mereka perlu disiapkan sejak masa prenatal hingga masa dewasa atau masa produktif. Agar setiap anak sejahtera dan mampu memikul tanggung jawab tersebut, maka ia perlu mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh kembang secara optimal, baik

fisik, mental maupun sosial, perlu dilakukan upaya perlindungan yang memberikan jaminan terhadap pemenuhan hak-haknya tanpa diskriminasi.

Secara umum dikatakan anak adalah seseorang yang dilahirkan dari perkawinan antara seorang perempuan dengan seorang laki-laki dengan tidak menyangkut bahwa seseorang yang di lahirkan oleh wanita meskipun tidak pernah melakukan pernikahan tetap dikatakan anak. Anak juga cikal bakal lahirnya suatu generasi baru yang merupakan penerus cita-cita perjuangan bangsa daya manusia bagi pembangunan nasional. Anak adalah aset bangsa dimana, masa depan bangsa dan Negara dimasa yang akan datang berada di tangan anak sekarang. Semakin baik kepribadian anak sekarang maka semakin baik pula kehidupan masa depan bangsa. Begitu sebaliknya, apabila kepribadian anak tersebut buruk akan bobrok pula kehidupan bangsa yang akan datang. Pada umumnya orang berpendapat bahwa masa kanak-kanak merupakan masa yang panjang dalam rentang kehidupan. Bagi kehidupan anak, masa kanak-kanak seringkali dianggap tidak ada akhirnya, sehingga mereka tidak sabar menunggu saat yang didambakan yaitu pengakuan dari masyarakat bahawa mereka bukan lagi anak-anak tapi orang dewasa.

Menurut Konvensi Hak Anak (KHA) pasal 1 yaitu: setiap manusia yang berusia dibawah 18 tahun (Joni & Tanama, 1999 :135). Sedangkan menurut undang-undang RI tentang Perlindungan Anak No.23 Tahun 2002 pasal 1, yaitu: “setiap orang yang berusia dibawah 18 tahun termasuk janin dalam kandungan”. Anak merupakan makhluk sosial, yang membutuhkan pemeliharaan, kasih sayang dan tempat bagi perkembangannya, anak juga mempunyai perasaan, pikiran, kehendak tersendiri yang kesemuanya itu merupakan totalitas psikis dan sifat-sifat

serta struktur yang berlainan pada tiap-tiap fase perkembangan pada masa kanak-kanak.

2.2.2 Hak-hak Anak

Hak anak secara universal telah ditetapkan melalui sidang umum PBB dalam Deklarasi Hak-Hak Anak . Dengan deklarasi tersebut, diharapkan semua pihak baik individu, orang tua, organisasi sosial, pemerintah, dan masyarakat mengakui hak-hak anak tersebut dan mendorong semua upaya untuk memenuhinya.

Terdapat sepuluh prinsip tentang hak anak yaitu:

1. Setiap anak harus menikmati semua hak yang tercantum dalam deklarasi ini tanpa terkecuali, tanpa perbedaan dan diskriminasi.

2. Setiap anak harus menikmati perlindungan khusus, harus diberikan kesempatan dan fasilitas oleh hukum atau oleh peralatan lain, sehingga mereka mampu berkembang secara fisik, mental, moral, spiritual, dan sosial dalam cara yang sehat dan normal.

3. Setiap anak sejak dilahirkan harus memiliki nama dan identitas kebangsaan.

4. Setiap anak harus menikmati manfaat dari jaminan sosial.

5. Setiap anak baik secara fisik, mental, dan sosial mengalami kecacatan harus diberikan perlakuan khusus, pendidikan, dan pemeliharaan sesuai dengan kondisinya.

6. Setiap anak bagi perkembangan pribadinya secara penuh dan seimbang memerlukan kasih sayang dan pengertian.

7. Setiap anak harus menerima pendidikan secara cuma-cuma dan atas dasar wajib belajar.

8. Setiap anak dalam situasi apapun harus menerima perlindungan dan bantuan yang pertama.

9. Setiap anak harus dilindungi dari setiap bentuk keterlantaran, tindakan kekerasan, dan eksploitasi.

10.Setiap anak harus dilindungi dari setiap praktek diskriminasi berdasarkan rasial, agama, dan bentuk-bentuk lainnya (Huraerah, 2007: 32).

Dalam Undang-Undang No.4 Tahun 1979 tentang kesejahteraan anak BAB II Pasal 2-9 mengatur tentang hak-hak anak atas kesejahteraan, menjelaskan bahwa anak memiliki hak-hak atas kesejahteraan meliputi: hak atas kesejahteraan, perawatan, asuhan, dan bimbingan; hak atas pelayanan; hak atas pemeliharaan dan perlindungan; hak atas perlindungan lingkungan hidup; hak mendapat pertolongan pertama; hak memperoleh asuhan; hak memperoleh bantuan; hak diberi pelayanan dan asuhan; hak memperoleh pelayanan khusus; hak mendapat bantuan dan pelayanan (Prinst, 1997:57).

Adapun hak-hak dasar anak memperoleh pendidikan menurut Undang-Undang No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menyatakan “Setiap anak berhak memperoleh pendidikan minimal tingkat dasar. Bagi anak yang terlahir dari keluarga yang tidak mampu dan yang tinggal di daerah terpencil, pemerintah berkewajiban untuk bertanggung jawab untuk membaiayai pendidikan mereka.”

Dalam ringkasan undang-undang diatas, orang tua juga memiliki andil dalam pendidikan anak. hak-hak anak akan dapat diperjuangkan secara maksimal jika orang tua berpartisipasi memperjuangkannya. Akhirnya dasar akan hak anak bisa diperoleh untuk kehidupan yang lebih baik. Permbangunan manusia seutuhnya harus mendapatkan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan meliputi: pangan, perlindungan, lingkungan fisik yang tidak terancam, keamanan, kesehatan, ilmu

pengetahuan, pekerjaan, kebebasan berpikir, kebebasan berekspresi, kebebasan berkumpul atauberserikat, dan menentukan nasib sendiri. Kebutuhan-kerbutuhan fundamental tersebut merupakan kerbutuhan mutlak bagi pertumbuhan dan perkembangan anak untuk menjadi manusia seutuhnya sebagai orang dewasa yang mempunyai tanggung jawab masa depan keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara secara mandiri dengan melaksanakan pembangunan hak asasi manusia yang saling mendukung.

2.2.3 Perlindungan Anak

Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan. Sebagai bagian dari umat manusia, hak-hak anak secara keseluruhan merupakan bagian dari hak asasi manusia termasuk diantaranya adalah hak untuk menganut agama berdasarkan pilihannya dan hak untuk memperoleh pelayan di bidang kesehatan, pendidikan dan sosial.

Seperti yang diuraikan pada Bab IX Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002, penyelenggaraan pelindungan anak dilakukan melalui berbagai mekanisme dan kegiatan, antara lain berupa penyediaan fasilitas umum; perlakuan khusus bagi anak antara lain adanya pengadilan anak dan lembaga pemasyarakatan anak yang khusus diperuntukkan bagi anak-anak; bantuan pendampingan bagi anak pelayanan cuma-cuma bagi anak dari keluarga kurang mampu.

Perlindungan anak dalam aspek pendidikan mencakup kewajiban pemerintah untuk menyelenggarakan pendidikan dasar minimal 9 tahun untuk semua anak. Selain itu, pemerintah juga bertanggung jawab menyelenggarakan pendidikan dan atau bantuan cuma-cuma atau pelayanan khusus bagi anak dari

keluarga tidak mampu,anak terlantar, dan anak yang bertempat tinggal di daerah terpencil . Sementara itu, perlindungan anak dalam aspek sosial antara lain berupa kewajiban pemerintah untuk menyelenggarakan pemeliharaan dan perawatan anak

yang bermasalah, baik dalam lembaga maupun di luar lembaga (Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak & Badan Pusat Statistik, 2012:60).

Negara memberikan perlindungan kepada anak Putus sekolah tertuang dalam pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dinyatakan bahwa:

a. Setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan

b. Setiap warga Negara wajib mengukuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.

c. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.

d. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.

e. Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama perasatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.

Perlindungan hukum untuk anak juga tertuang dalam Konvensi Hak Anak (KHA) dalam pasal 28 , yaitu:

a. Membuat pendidikan dasar wajib dan tersedian secara cuma-cuma untuk semua anak.

b. Mendorong pengembangan bentu-bentuk yang berbeda tentang pendidikan menengah, termasuk: pendidikan umum dan kejuruann yang tersedia dan bias diperoleh oleh setiap anak. Menerapkan pendidikan secara cuma-cuma dan menawarkan bantuan keuangan bila diperlukan.

c. Membuat pendidikan tinggi wajib untuk semua anak, yang didasarkan pada kemampuan dari setiap sarana yang layak.

d. Membuat informasi pendidikan dan kejuruan dan bimbingan yang tersedia dan dapat dicapai oeh semua anak.

e. Mengambil langkah-langkah untuk mendorong kehadiran anak secara teratur di sekolah dan penurunan tingkat putus sekolah (Prinst, 1997: 79).

Dokumen terkait