• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEOR

6. Konsep Utama Tanggung Jawab

(2) melatih kendali diri, (3) membuat perencanann dan menentukan tujuan, (4) memilih sikap positif, (5) melakukan kewajiban, (6) Mandiri, (7) berusaha mencapai kesempurnaan, (8) Bersikap Proaktif, (9) Bersikap Tekun, (10) mau merenung, (11) Memberikan Contoh yang baik, dan (12) Mempunyai Otonomi Moral. Konsep- konsep tersebut akan dibahas di bawah ini:

a. Berani Menanggung Konsekuensi

Seseorang yang bertanggung jawab artinya seseorang yang berani menanggung risiko atas pilihannya; menerima tanggung jawab moral atas konsekuensi sikap, kata-kata, dan tindakannya. Orang yang tidak berani menanggung konsekuensi biasanya selalu berusaha menghindari tanggung jawab. Siswa yang berani menanggung konsekuensi tidak akan menyalahkan orang lain, membuat alasan, atau menutup-nutupi kesalahan yang diperbuat. Siswa yang berani menanggung konsekuensi memahami betul bahwa hal baik maupun buruk pasti menyertai sikap pilihan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan atau tidak lakukan, yang dikatakan dan tidak katakan, dan sikap yang diperlihatkan kepada orang lain.

b. Melatih Kendali Diri

Ciri kuatnya kontrol diri adalah kemampuan untuk mengatur hawa nafsu dan keinginan yang kuat (seperti cinta, benci, amarah, ketamakan, dan rasa takut) demi akal sehat atau nalar, seperti kewajiban moral. Siswa yang bertanggung jawab tidak memberi dalih karena menyadari bahwa kemampuan yang dimiliki untuk memilih

c. Merencanakan dan Menentukan Tujuan

Membuat rencana adalah ciri tanggung jawab. Bagi siswa dalam dunia yang penuh target ini, salah satu bagian tanggung jawab adalah membagi waktu dan menepati komitmen dan janji. Niat baik saja tidak cukup. Guru harus mengajarkan perencanaan dan penentuan tujuan kepada siswa, agar mampu menghadapi berbagai kewajiban sekolah, kegiatan ekstrakulikuler, memiliki kehidupan sosial yang sehat, melakukan tugas ketika berada di rumah.

d. Memilih Sikap Positif

Cara seseorang dalam memandang dunia di sekitar mempengaruhi setiap aspek kehidupan, termasuk kesehatan lahir-batin dan hubungan dengan orang lain. Manusia yang bertanggung jawab memilih sikap positif karena bersedia mengendalikan emosinya, dan dengan demikian juga mengendalikan kebahagiaan hidupnya.

Sikap positif atau sikap yang baik, seperti kejujuran, optimisme, keceriaan, antusiasme, sikap penuh harapan, dan kedermawanan, menghasilkan hubungan sosial yang lebih baik serta kebiasaan kerja yang lebih produktif. Sikap negatif yang buruk seperti sinisme, keputusasaan, kecurigaan, pesimisme, kehilangan harapan, dan egoism, adalah bentuk-bentuk prasangka yang mendistrosi persepsi kita dan sering mengakibatkan penentuan pilihan yang salah dan tidak bijak. Dengan mengajarkan dan mendorong siswa agar selalu memilih sikap positif, guru dapat memberikan kepadanya bekal yang berharga.

e. Melakukan Kewajiban

Manusia yang bertanggung jawab melakukan tindakan yang menjadi kewajibannya. Siswa memenuhi kewajiban dapat berupa pada saat siswa harus melakukannya; siswa mematuhi komitmen dan memenuhi kewajibannya, baik yang tersirat (aspek moral) maupun yang tersurat (aspek legal). Melakukan kewajiban adalah ciri penting karakter yang kuat dan merupakan ujian rasa tanggung jawab. Tanggung jawab berhubungan dengan kualitas karakter yang membuat siswa menerima tugas dan kewajiban personal untuk melakukan tindakan yang harus siswa lakukan.

f. Mandiri

Orang yang bertanggung jawab mampu mengatur hidupnya sehingga tidak membebani orang lain. Seseorang yang bertanggung jawab akan sekuat tenaga membiayai dan memenuhi kebutuhan sendiri, serta mandiri.

g. Berusaha Mencapai Kesempurnaan

Pribadi yang bertanggung jawab berusaha mencapai kesempurnaan dengan memberikan hasilnya yang terbaik, berusaha seratus persen, bekerja keras dan rajin. Kekurangan sumber daya dan waktu memang selalu ada, tetapi orang yang bertanggung jawab melakukan yang terbaik dengan apa yang ada, dan bangga dengan apapun yang dilakukan.

h. Bersikap Proaktif

Pribadi yang bertanggung jawab bersifat proaktif seperti berinisiatif meningkatkan diri, kondisi, dan komunitasnya serta berusaha mengubah sistem dan memecahkan masalah sosial demi kehidupan yang lebih baik.

i. Bersikap Tekun

Aspek lain tanggung jawab adalah ketekunan. Siswa yang bertanggung jawab menyadari bahwa tidaklah mudah melakukan hal yang bermanfaat. Siswa yang bertanggung jawab menunjukkan ketekunan dan tekad yang kuat untuk mengejar tujuannya. Siswa yang bertanggung jawab akan bertahan dalam tujuan yang ada dan menyelesaikan yang telah dimulai.

j. Mau Merenung

Siswa yang bertanggung jawab selalu berpikir ke depan sebagai antisipasi kemungkinan konsekuensi pilihannya serta memikirkan kembali tindakan yang telah ia lakukan dan tidak lakukan, agar lebih paham atas sebuah pilihan. Refleksi atau perenungan juga berarti pemaksaan diri untuk memikirkan masalah secara menyeluruh, kendati emosi dan dorongan hati mendorongnya melakukan reaksi spontan tanpa pikir panjang.

k. Memberikan Contoh yang Baik

Siswa yang bertanggung jawab paham bahwa tindakannya sering memengaruhi nilai dan perilaku orang lain, mengerti apabila mempunyai kewajiban moral untuk berperilaku dengan cara tertentu, yang merupakan promosi utnuk

pemikiran dan tindakan yang baik. Memberikan contoh yang baik mencakup dua bidang: memberikan contoh dengan tindakan, dan menjadi teladan yang baik.

l. Mempunyai Otonomi Moral

Pribadi yang bertanggung jawab sanggup berpikir sendiri, menentuakan keputusan yang mandiri, rasional, dan etis berdasarkan penilaian benar-salah yang sudah terintegrasi dalam dirinya (dengan kata lain, nurani kesadaran diri), dan tidak memberikan sikap dan prinsipnya dikendalikan oleh orang lain. Otonomi adalah kata indah yang bermakna gabungan dari keteguhan hati, penguasaan diri, kebebasan personal, dan kemandirian. Pribadi yang bertanggung jawab mempunyai otonomi moral karena menganggap dirinya adalah agen moral yang bebas, dengan kemampuan berpikir dan kebebasan untuk memilih yang benar daripada yang salah.

Penelitian ini menggunakan konsep utama dalam mengajarkan sikap tanggung jawab yang dikemukakan oleh Josephson (2008: 103) sebagai indikator dalam pembuatan instrumen skala sikap. Namun tidak semua konsep tersebut digunakan sebagai indikator dalam penelitian ini. Hal ini dikarenakan penelitian ini dilaksanakan ketika siswa dalam kelompok belajar di dalam kelas. Konsep utama yang digunakan sebagai indikator tersebut adalah: (1) berani menanggung konsekuansi, (2) membuat perencanann dan menentukan tujuan, (3) memilih sikap positif, (4) melakukan kewajiban, (5) berusaha mencapai kesempurnaan, dan (6) mau merenung. Penelitian ini menggunakan konsep utama tersebut untuk menjabarkan sikap tanggung jawab pada siswa sekolah dasar.

C. Hakekat Pembelajaran IPS

Dokumen terkait