• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I : PENDAHULUAN

F. Kerangka Teori dan Konsepsi

2. Konsepsi

Suatu konsep merupakan “abstraksi”32 mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok atau individu tertentu”.33 Selain itu, dipergunakan juga untuk memberikan pegangan pada proses penelitian, perlu dirumuskan serangkaian pengertian yang dimaksud dalam penelitian ini sebagai berikut:

b. Perjanjian sewa menyewa adalah suatu persetujuan yang dilakukan antara CV. Shandi Mocha Jaya dengan pihak kedua, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kenikmatan dari suatu barang selama waktu tertentu kepada pihak yang lainnya dengan disanggupi pembayarannya.34

c. Para pihak adalah pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian sewa-menyewa mobil, sesuai surat perjanjian sewa-menyewa mobil yang masing-masing dikeluarkan oleh perusahaan rental mobil/sebagai penyedia jasa.35

d. Mobil adalah alat transportasi atau pengangkutan yang dijadikan obyek sewa menyewa untuk dinikmati kegunaannya.36

32

Abstraksi berarti proses atau perbuatan memisahkan; keadaan linglung; metode untuk mendapatkan hukum atau pengertian melalui penyaringan terhadap gejala atau peristiwa sehingga menunjukkan sebab akibat atau penegertian umum., Kamus Bahasa Indonesia, ed.2-cet.10, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2000, hal. 3

33

Burhan Ashshofa, Metode Penelitian Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 1996, hal. 19

34

Indonesia, Kitab Undang-undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek) ,diterjemahkan oleh R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, cet.8, (Jakarta: Pradnya Paramita, 1976), Pasal 1548

35

Lihat lamipran, perjanjian sewa-menyewa mobil oleh beberapa perusahaan rental mobil.

36

e. Risiko adalah kewajiban untuk memikul kerugian yang disebabkan oleh suatu peristiwa yang terjadi di luar kesalahan salah satu pihak, yang menimpa barang yang menjadi objek perjanjian.37

Mengenai masalah risiko, di dalam KUH Perdata diatur dalam Pasal 1553 KUH Perdata, yang mengatakan “bahwa di dalam sewa-menyewa, risiko mengenai barang yang dipersewakan ditanggung oleh si pemilik barang“, dalam hal ini adalah pihak yang menyewakan.

Semua mobil dari CV. SHANDI MOCHA JAYA telah diasuransikan pada perusahaan-perusahaan asuransi ternama seperti Jasa Raharja, Garda Oto, Jaya Proteksi, dan sebagainya.38

f. Perjanjian baku adalah suatu perjanjian yang isinya ditentukan oleh pihak yang kuat kedudukannya pada perjanjian itu.

Pendapat Asser menyatakan bahwa “setiap orang yang menandatangani perjanjian baku, bertanggung jawab pada isi dan apa yang ditanda tanganinya". Jika ada orang yang membubuhkan tanda tangan pada formulir perjanjian baku, maka tanda tangan itu akan membangkitkan kepercayaan bahwa yang bertanda tangan mengetahui dan menghendaki isi dari formulir yang telah ditanda tanganinya. Tidak mungkin seseorang menandatangani apa yang tidak diketahui isinya.39

37

R. Subekti, Op Cit, hal. 67

38

Hasil wawancara dengan Ibu Derhana Ritonga, Komisaris pada CV. Shandi Mocha Jaya, Medan, 23 Juni 2010.

39

g. Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen.40

h. CV. SHANDI MOCHA JAYA adalah suatu persekutuan komanditer yang bergerak dibidang jasa penyewaan mobil. Bermula pada akhir tahun 2004, sewa-menyewa mobil diawali dengan satu unit mobil saja, dan pemasaran kepada konsumen dilakukan dari mulut ke mulut.41

Seiring berjalannya waktu dan sebagai respon terhadap permintaan pasar atau konsumen yang semakin meningkat, didaftarkanlah CV. SHANDI MOCHA JAYA kepada notaris pada tanggal 26 Juli 2008. Barang atau Mobil ditambah demi memuaskan konsumen sebanyak 8 (delapan) unit. Karena bergerak dibidang jasa penyewaan mobil, maka hal-hal seperti perawatan kendaraan, asuransi kenderaan, kendaraan pengganti, layanan darurat dan perpanjangan STNK merupakan cakupan layanan jasa standar yang disediakan. Jasa yang disediakan juga meliputi pengemudi yang telah diberi program pelatihan mengemudi yang aman dan baik, serta etika kerja dan sikap mental yang positif.

Pengemudi atau karyawan CV. SHANDI MOCHA JAYA, sekarang ini berjumlah 8 (delapan) orang yang memiliki SIM A yang masih berlaku mendapatkan

40

Ahmadi Miru & Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004, hal 1. “Rumusan pengertian perlindungan konsumen yang terdapat dalam Pasal 1 angka (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (selanjutnya disebut Undang-Undang Perlindungan Konsumen/UUPK) tersebut cukup memadai. Kalimat yang menyatakan segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum, diharapkan sebagai benteng untuk meniadakan tindakan sewenang-wenang yang merugikan pelaku usaha hanya demi untuk kepentingan perlindungan konsumen”.

41

Hasil wawancara dengan Ibu Derhana Ritonga, Komisaris pada CV. Shandi Mocha Jaya, Medan, 23 Juni 2010.

gaji perbulannya dan demi kesejahteraan karyawan, CV. SHANDI MOCHA JAYA terdaftar pada asuransi kesehatan dan kecelakaan tenaga kerja JAMSOSTEK.

Asas kebebasan berkontrak (contractvrijheid) berhubungan dengan isi perjanjian, yaitu kebebasan menentukan “apa” dan dengan “siapa” perjanjian itu diadakan. Perjanjian yang diperbuat sesuai Pasal 1320 KUH Perdata mempunyai kekuatan mengikat. Dengan demikian maka, kebebasan berkontrak adalah salah satu asas yang sangat penting di dalam Hukum Perjanjian. Kebebasan ini adalah perwujudan dari kehendak bebas, pancaran hak asasi manusia

Penulis dalam hal ini cenderung mengikuti apa yang dikemukakan oleh Prof. Mariam Darus, bahwa perjanjian baku atau klausula baku yang terdapat pada peranjian sewa-menyewa mobil antara CV. SHANDI MOCHA JAYA dengan penyewa mobil (konsumen) adalah bertentangan dengan asas kebebasan berkontrak yang bertanggung jawab.

Kesepakatan yang tercipta pada perjanjian sewa-menyewa mobil itu bukan merupakan hasil murni dari tawar-menawar antara penyewa mobil di satu pihak dengan CV. Shandi Mocha Jaya di pihak lainnya. Perbedaan posisi para pihak ketika perjanjian sewa-menyewa mobil itu disepakati adalah tidak adanya kesempatan pihak penyewa mobil untuk mengadakan "real bargaining" dengan pihak CV. Shandi Mocha Jaya. Penyewa mobil hanya mempunyai pilihan "take it" atau "leave it".42

42

Mariam Darus Badrulzaman, Kompilasi Hukum Perikatan, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001, hal 84.

Dokumen terkait