• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Diagram Use case

5.1 Pengujian Pemodelan Perancangan SPPK Pemilihan Franchise Metode

5.1.2 Konsistensi Metode AHP

Gambar 5.1 Model Perancangan AHP

Model AHP dalam bentuk struktur hirarki AHP. Struktur hirarki tersebut terdiri dari tujuan yang akan dituju, kriteria dan alternatif. Goal atau sasaran dari sistem ini adalah memilih franchise. Kriteria yang akan digunakan adalah modal awal dan fee (biaya), ciri khas usaha, BEP/ROI, bantuan, lama berdiri dan jumlah gerai, dan

71

reputasi. Skor kriteria akan dimasukan oleh penggunjung (pengguna) digunakan untuk memilih altenatif franchise. Data yang digunakan adalah 10 merek franchise kategori makanan dan minuman. Data tersebut akan dimasukan oleh admin dan menjadi alternatif. Berikut merek-merek franchise yaitu Bakmi Gila, Gerobak Coklat, DOKAR (Donat Bakar), Ayam dan Bebek Kremes Kriuuuk, Bon Delice, Arumanis Rainbow, Oto Bento, Mendem Duren, Mie Ayam Grobakan, Chungky Monkey Forever Milkshake. Masukan admin seperti pada tabel dibawah:

Table 5.2 Alternatif Franchise

Model AHP dalam perancangan ini fleksibel. Fleksibel artinya dapat berubah- berubah secara dinamis. Kriteria dapat di tambah, hapus dan edit yang dilakukan oleh admin. Namun, dalam penelitian ini akan digunakan 6 kriteria seperti pada gambar di atas. Usaha franchise selalu bertumbuh yang baru sehingga alternatif franchise akan bertambah. Saat pengunjung memilih kategori lain, alternatif franchise mengikuti jumlah sesuai dengan yang tersedia dalam basis data dengan kategori tersebut. Misalnya pengunjung memilih kategori makanan dan minuman maka alternatif franchise yang muncul adalah 10 franchise yang terdapat dalam tabel 5.1.

72

Dalam persoalan pengambilan keputusan, penting untuk mengetahui seberapa konsisten, karena tidak mau keputusan itu diambil didasarkan atas pertimbangan yang mempunyai konsistensi rendah sehingga nampak seperti pertimbangan acak. Di lain pihak, konsistensi sempurna sulit dicapai. Konsistensi sampai kadar tertentu dalam menetapkan prioritas untuk elemen-elemen atau aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan beberapa kriteria adalah perlu untuk memperoleh hasil yang sah. AHP mengukur konsistensi menyeluruh dari berbagai pertimbangan melalui suatu rasio konsistensi (CR). Nilai rasio konsistensi harus 0,1 atau kurang. Jika lebih dari 0,1, pertimbangan itu mungkin acak dan perlu diperbaiki. Berikut ini perhitungan AHP dan cara mengukur konsistensi : pengukuran konsistensi dilakukan terhadap perbandingan berpasangan dengan skala Saaty untuk kriteria dan perbandingan berpasangan skala Saaty untuk alternatif.

1. Perbandingan Berpasangan Dengan Skala Saaty untuk Kriteria

Pengunjung mengisi skor preference skala Saaty pada perbandingan berpasangan untuk kriteria diatas. Selanjutnya, sistem akan menghitung konsistensi dari pengisian skor tersebut. Pengukuran konsistensi dimulai dengan proses normalisasi. Normalisasi nilai setiap kolom matrik perbandingan berpasangan dengan membagi setiap nilai pada kolom matrik dengan hasil penjumlahan kolom yang bersesuaian.

73

Normalisasi dilakukan untuk mencari vektor prioritas yang akan digunakan untuk menghitung konsistensi. Vektor prioritas yang sudah didapat dikalikan dengan matrik yang tidak konsisten. Cara mengalikannnya adalah dengan menggunakan perkalian matrik.

X

I : (0,260976 x 1)+(0,251252 x 2) + (0,19746 x 2) + (0,12341 x 2)+ (0,093485 x 2) + (0,073418 x 2) = 1,739024 II : (0,260976 x 0,5)+(0,251252 x 1) + (0,19746 x 3) + (0,12341 x 2)+ (0,093485 x 3) + (0,073418 x 3) = 1,721647 III : (0,260976 x 0,5)+(0,251252 x 0,3333) + (0,19746 x 1) + (0,12341 x 3)+ (0,093485 x 3) + (0,073418 x 3) = 1,282635 IV : (0,260976 x 0,5)+(0,251252 x 0,5) + (0,19746 x 0,3333) + (0,12341 x 1)+ (0,093485 x 2) + (0,073418 x 2) = 0,779149 V : (0,260976 x 0,5)+(0,251252 x 0,3333) + (0,19746 x 0,3333) + (0,12341 x 0,5)+ (0,093485 x 1) + (0,073418 x 2) = 0,582084 VI : (0,260976 x 0,5)+(0,251252 x 0,3333) + (0,19746 x 0,3333) + (0,12341 x 0,5)+ (0,093485 x 0,5) + (0,073418 x 1) = 0,461924

74

Setelah dilakukan perkalian matrik maka kemudian dpat digunakan untuk mencari λ maks. λ maks= ((1,739024/0,260976)+(1,721647/0,251252) + (1,282635/0,19746 ) + (0,779149/0,12341 ) + (0,582084/0,093485) + (0,461924/0,073418))/6 = 6,473871 CI = λ maks-n/n-1 = 6,473871- 6/5 = 0,094774 CR = CI/IR = 0,094774/1,24 = 0,076431

IR adalah indek random yang didapat dari tabel.

CR= 0.0764 berarti CR < 0.100. Konsistensi dapat diterima atau bernilai benar apabila nilai konsistensi atau CR <= 0.100.

75

Setelah semua skor yang dimasukan konsisten, melalui tabel tersebut dapat dilihat bahwa peringkat 1 adalah kriteria modal awal dan fee. Peringkat 2 adalah ciri khas. Peringkat 3 adalah BEP/ROI. Peringkat 4 adalah kriteria bantuan, peringkat 5 adalah kriteria lama berdiri dan jumlah gerai dan peringkat terakhir adalah reputasi. Hal ini berarti pengunjung lebih mementingkan modal awal dan fee daripada kriteria yang lain.

2. Perbandingan Berpasangan Dengan Skala Saaty untuk Alternatif

Perbandingan berpasangan untuk alternatif ini juga akan diukur tingkat konsistensinya. Pengisian skor perbandingan berpasangan ini dilakukan oleh admin dan akan menjadi bobot atas franchise.

a. Perbandingan Berpasangan Alternatif untuk kriteria Modal Awal dan fee

76

Vektor prioritas yang sudah didapat dikalikan dengan matrik yang tidak konsisten. Maka didapatkan hasil sebagai berikut :

Cara perkalian matrik seperti pada perbandingan berpasangan untuk kriteria.

I = (0,19516 x 1)+ (0,16127 x 2) + (0,12654 x 2) + (0,12688 x 3) + (0,09299 x 3) + (0,07613 x 2) + (0,06987 x 3) + (0,06273 x 3) + (0,04191 x 3) + (0,04646 x 2) = 2,19925 II = (0,19516 x 0,5)+ (0,16127 x 1) + (0,12654 x 3) + (0,12688 x 2) + (0,09299 x 2) + (0,07613 x 3) + (0,06987 x 3) + (0,06273 x 3) + (0,04191 x 2) + (0,04646 x 2) = 1,881275 III = (0,19516 x 0,5)+ (0,16127 x 0,3333) + (0,12654 x 1) + (0,12688 x 0,5) + (0,09299 x 3) + (0,07613 x 3) + (0,06987 x 3) + (0,06273 x 3) + (0,04191 x 2) + (0,04646 x 3) = 1,469793 IV = (0,19516 x 0,3333)+ (0,16127 x 0,5) + (0,12654 x 2) + (0,12688 x 1) + (0,09299 x 2) + (0,07613 x 3) + (0,06987 x 2) + (0,06273 x 2) + (0,04191 x 3) + (0,04646 x 3) = 1,470431 V = (0,19516 x 0,3333)+ (0,16127 x 0,5) + (0,12654 x 0,3333) + (0,12688 x 0,5) + (0,09299 x 1) + (0,07613 x 3) + (0,06987 x 2) + (0,06273 x 2) + (0,04191 x2) + (0,04646 x 3) = 1,061165 VI = (0,19516 x 0,5)+ (0,16127 x 0,3333) + (0,12654 x 0,3333) + (0,12688 x 0,3333) + (0,09299 x 0,3333) + (0,07613 x 1) + (0,06987 x 3) + (0,06273 x 2) + (0,04191 x 3) + (0,04646 x 1) = 0,850266

77 VII = (0,19516 x 0,3333)+ (0,16127 x 0,3333) + (0,12654 x 0,3333) + (0,12688 x 0,5) + (0,09299 x 0,5) + (0,07613 x 0,3333) + (0,06987 x 1) + (0,06273 x 2) + (0,04191 x 3) + (0,04646 x 3) = 0,756798 VIII = (0,19516 x 0,3333)+ (0,16127 x 0,3333) + (0,12654 x 0,3333) + (0,12688 x 0,5) + (0,09299 x 0,5) + (0,07613 x 0,5) + (0,06987 x 0,5) + (0,06273 x 1) + (0,04191 x 3) + (0,04646 x 3) = 0,671809 IX = (0,19516 x 0,3333)+ (0,16127 x 0,5) + (0,12654 x 0,5) + (0,12688 x 0,3333) + (0,09299 x 0,5) + (0,07613 x 0,3333) + (0,06987 x 0,3333) + (0,06273 x 0,3333) + (0,04191 x 1) + (0,04646 x 1) = 0,455719 X = (0,19516 x 0,3333)+ (0,16127 x 0,5) + (0,12654 x 0,5) + (0,12688 x 0,3333) + (0,09299 x 0,5) + (0,07613 x 0,3333) + (0,06987 x 0,3333) + (0,06273 x 0,3333) + (0,04191 x 1) + (0,04646 x 1) =0,502412

Setelah dilakukan perkalian matrik maka kemudian dpat digunakan untuk mencari λ maks. λ maks= ((2,19925/0,19516)+ (1,881275/0,16127) + (1,469793/0,12654) + (1,470431/0,12688) + (1,061165 /0,09299) + (0,850266/0,07613) + (0,756798/0,06987) + (0,671809/0,06273) + (0,455719/0,04191) + (0,502412/0,04646))/10 = 11,194 CI = λ maks-n/n-1 = 11,194- 10/9 = 0,132666 CR = CI/IR = 0,132666/1.49 = 0,089038

78

CR= 0.089 artinya lebih kecil dari 0.100. Jadi konsisten dapat diterima.

b. Perbandingan Berpasangan Alternatif untuk kriteria Ciri Khas Usaha

79

Vektor prioritas yang sudah didapat dikalikan dengan matrik yang tidak konsisten. Maka didapatkan hasil sebagai berikut :

I = (0,15700 x 1) + (0,23034 x 0,3333) + (0,04708 x 5) + (0,16920 x 0,3333) + (0,06825 x 2) + (0,04010 x 5)+ (0,09978 x 2 ) + (0,10376 x 3) + (0,03358 x 5) + (0,05085 x 5)= 1,795718 II = (0,15700 x 3) + (0,23034 x 1) + (0,04708 x 5) + (0,16920 x 2) + (0,06825 x 3) + (0,04010 x 5)+ (0,09978 x 3 ) + (0,10376 x 2) + (0,03358 x 5) + (0,05085 x 5)= 2,609599 III =(0,15700 x 0,2) + (0,23034 x 0,2) + (0,04708 x 1) + (0,16920 x 0,3333) + (0,06825 x 0,3333) + (0,04010 x 2)+ (0,09978 x 0,3333 ) + (0,10376 x 0,3333) + (0,03358 x 2) + (0,05085 x 2)= 0,520645 IV = (0,15700 x 3) + (0,23034 x 0,5) + (0,04708 x 3) + (0,16920 x 1) + (0,06825 x 2) + (0,04010 x 5)+ (0,09978 x 2 ) + (0,10376 x 2) + (0,03358 x 5) + (0,05085 x 3)= 1,961277 V = (0,15700 x 0,5) + (0,23034 x 0,3333) + (0,04708 x 0,2) + (0,16920 x 0,5) + (0,06825 x 1) + (0,04010 x 3)+ (0,09978 x 0,3333 ) + (0,10376 x 0,3333) + (0,03358 x 3) + (0,05085 x 3)= 0,759038 VI = (0,15700 x 0,2) + (0,23034 x 0,2) + (0,04708 x 0,5) + (0,16920 x 0,2) + (0,06825 x 0,3333) + (0,04010 x 1)+ (0,09978 x 0,5 ) + (0,10376 x 0,3333) + (0,03358 x 2) + (0,05085 x 2)= 0,451069 VII = (0,15700 x 0,5) + (0,23034 x 0,3333) + (0,04708 x 3) + (0,16920 x 0,5) + (0,06825 x 3) + (0,04010 x 2)+ (0,09978 x 1 ) + (0,10376 x 2) + (0,03358 x 3) + (0,05085 x 0,3333)= 1,091139

80 VIII = (0,15700 x 0,3333) + (0,23034 x 0,5) + (0,04708 x 3) + (0,16920 x 0,5) + (0,06825 x 3) + (0,04010 x 3)+ (0,09978 x 0,5 ) + (0,10376 x 1) + (0,03358 x 3) + (0,05085 x 3)= 1,12543 IX = (0,15700 x 0,2) + (0,23034 x 0,2) + (0,04708 x 0,5) + (0,16920 x 0,2) + (0,06825 x 0,3333) + (0,04010 x 0,5)+ (0,09978 x 0,3333 ) + (0,10376 x 0,3333) + (0,03358 x 1) + (0,05085 x 2)=0,380808 X = (0,15700 x 0,2) + (0,23034 x 0,2) + (0,04708 x 0,5) + (0,16920 x 0,3333) + (0,06825 x 0,3333) + (0,04010 x 0,5)+ (0,09978 x 3 ) + (0,10376 x 0,3333) + (0,03358 x 0,5) + (0,05085 x 1)= 0,601825

Setelah dilakukan perkalian matrik maka kemudian dpat digunakan untuk mencari λ maks.

λ maks= ((1,795718/0,15700)+ (2,609599/0,23034) + (0,520645/0,04708) + (1,961277/0,16920) + (0,759038/0,06825) + (0,451069/0,04010) + (1,091139/0,09978) + (1,12543/0,10376) + (0,380808/0,03358) + (0,601825/0,05085))/10 = 11,27364

dengan menggunakan λ maks tersebut, kemudian hitung CI : CI = λ maks-n/n-1

= 11,27364- 10/9 = 0,141516

Setelah CI didapatkan kemudian dapat menghitung CR CR = CI/IR

= 0,141516/1.49 = 0,094977

81

CR= 0.094 artinya lebih kecil dari 0.100. Jadi konsisten dapat diterima.

c. Perbandingan Berpasangan Alternatif untuk kriteria BEP/ROI

82

Vektor prioritas yang sudah didapat dikalikan dengan matrik yang tidak konsisten. Maka didapatkan hasil sebagai berikut :

CR= 0.094 artinya lebih kecil dari 0.100. Jadi konsisten dapat diterima.

d. Perbandingan Berpasangan Alternatif untuk kriteria Bantuan(support)

83

Vektor prioritas yang sudah didapat dikalikan dengan matrik yang tidak konsisten. Maka didapatkan hasil sebagai berikut :

CR= 0.074 artinya lebih kecil dari 0.100. Jadi konsisten dapat diterima.

e. Perbandingan Berpasangan Alternatif untuk kriteria Lama berdiri Dan Jumlah Gerai

84

Dinormalisasikan menjadi

Vektor prioritas yang sudah didapat dikalikan dengan matrik yang tidak konsisten. Maka didapatkan hasil sebagai berikut :

85

CR= 0.074 artinya lebih kecil dari 0.100. Jadi konsisten dapat diterima.

f. Perbandingan Berpasangan Alternatif untuk kriteria Reputasi

86

Vektor prioritas yang sudah didapat dikalikan dengan matrik yang tidak konsisten. Maka didapatkan hasil sebagai berikut :

CR= 0.089 artinya lebih kecil dari 0.100. Jadi konsisten dapat diterima.

Semua skor yang dimasukan sudah dilakukan pengecekan CR(Consistency Ratio). Hasilnya semua sudah kurang dari 0.100 sehingga semua konsisten. Kemudian setelah semua konsisten dapat dilakukan perangkingan alternatif.

87

Tabel ini berisi rata-rata franchise yang disatukan menjadi satu tabel.

Presentase didapat dari :

Bakmi gila = (0.260976 x 0.19516786) + ( 0.251252 x 0.157009) + (0.19746 x 0.07539) + (0.12341 x 0.153188) + (0.093485 x 0.124833) + (0.073418 x 0.208236)= 0.151133

88

5.2 Pengujian Basis Data Franchise Perancangan SPPK Pemilihan Franchise

Dokumen terkait