• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Diagram Use case

5.3 Pengujian User-interface Perancangan SPPK Pemilihan Franchise Metode

Melalui user interface pengguna menjalankan suatu sistem. Dibutuhkan user interface yang baik agar sistem memiliki kualitas baik. Terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi sebagai user interface yang baik.

a. User Familiarity : interface (antarmuka) harus menggunakan terminologi dan konsep yang menarik dari pengalaman orang yang paling banyak menggunakan sistem.

Analisa sistem : Perancangan SPPK pemilihan franchise dengan metode AHP ini akan menggunakan bahasa pemrograman PHP. User-interface (antarmuka pengguna) akan berbentuk webpages (halaman website). Pengguna (pengunjung) merupakan orang umum yang belum tentu berlatar belakang orang TI, maka perancangan user interface dibuat lebih tidak terlalu teknis komputer pemrograman. Perancangan user interface untuk perhitungan AHP adalah seperti berikut :

Perancangan tidak berwujud perbandingan berpasangan agar lebih mudah dipahami oleh pengguna. Pengguna lebih familiar dengan interface seperti digambar. Hal ini seperti mengisi suatu kuisioner sebuah penelitian.

96

b. Consistency : sistem harus menampilkan tingkat konsistensi yang tepat. Interface harus konsisten, sedapat mungkin operasi yang sebanding harus diaktifkan dengan cara yang sama.

Analisa sistem: Tampilan dalam menu-menu dibuat sama namun dengan isi berbeda sesuai dengan nama menu. Pengoperasiannya sama dengan web pages yang lain yaitu dapat dilakukan dengan mengklik tulisan atau gambar. Dalam perancangan interface ini terdapat SPPK perhitungan AHP yaitu sistem untuk membantu dalam mengambil keputusan. Pengoperasian dengan mengklik jawaban sesuai dengan keinginan pengguna. Pengguna akan selalu kembali ke halaman awal (home) bila klik pada menu “home”. c. Minimal surprise : pengguna seharusnya tidak pernah terkejut oleh

perilaku sistem.

Analisa sistem : Para pengunjung akan sudah dapat memprediksi operasi pada sistem dengan perintah yang tepat. Dalam perancangan interface dalam penelitian ini perintah-perintah hampir sama dengan webpage yang lain. Dalam sistem ini terdapat interface untuk melakukan pengambilan keputusan, yaitu menu SPPK. Setelah pengunjung membuka halaman menu SPPK, pengunjung dapat memprediksi cara menggunakan sistem tersebut.

d. Recoverability : interface harus termasuk mekanisme untuk mengijinkan pengguna untuk recover dari errors.

Analisa sistem : Jika terjadi error pengguna dapat melakukan back untuk kembali ke halaman sebelumnya. Sehingga proses ini seperti fasilitas undo. Namun hal ini merupakan pemanfaatan dari browser yang digunakan, dalam perancangan sistem yang dibuat belum ada fungsi untuk recover bila terjadi error.

e. User guidance : interface harus menyediakan feedback yang berarti ketika terjadi error dan menyediakan fasilitas bantuan context-sensitive user.

97

Analisa sistem : Dalam perancangan sistem yang dibuat ini juga terdapat feedback bila pengunjung memasukan data yang tidak sesuai. Saat pengguna memasukkan data tidak sesuai dengan ketentuan maka akan keluar peringatan. Terdapat pula help systems yang dapat digunakan pengunjung untuk memandu penggunaan sistem. Pengguna dapat mengklik menu help bila mengalami kebingungan. Dalam menu sppk juga sudah terdapat panduan langkah demi langkah. Sehingga, diharapkan para pengunjung dapat menggunakan sistem tanpa kebingungan.

Dalam perancangan sistem yang dibuat terdapat panduan menjalankan sistem. Panduan tersebut dapat juga ditutup atau dihilangkan dengan meng klik close di kanan atas pada panduan.

f. User diversity : interface harus menyediakan fasilitas interaksi yang tepat untuk berbagai jenis pengguna sistem.

Analisa sistem : Para pengguna sistem ini terdapat berbagai jenis dari anak muda hingga orang tua, sehingga interaksi-interaksi menggunakan bahasa yang jelas, benar dan mudah dimengerti. Bentuk tulisan juga menggunakan bentuk yang jelas untuk dibaca semua pengguna.

98

Perancangan interface seperti di gambar akan mempermudah interaksi sistem dengan pengguna. Sehingga sistem dapat digunakan oleh semua jenis pengguna.

99 BAB VI PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan pada bab V, maka dapat dibuat kesimpulan dan saran yang membangun berkaitan dengan keterbatasan sistem ini.

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian perancangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pemilihan Franchise ini dapat disimpulkan :

1. Perancangan basis data yang telah dibuat dapat mengatasi masalah penyusunan data yaitu redudansi data, inkonsistensi data, Data Terisolasi, Masalah integritas (integrity), Masalah kebebasan data (independence) dan masalah keamanan dalam hal Integrity, Concurency, dan Privacy. Masih kurang dalam mengatasi multi user dan masalah keamanan terutama pada recovery. Namun kekurangan tersebut dapat diatasi dengan menggunakan fungsi dari aplikasi Mysql.

2. Dalam teori model AHP yang baik harus memenuhi 4 aksioma. Perancangan model AHP yang telah dibuat telah memenuhi keempat aksioma tersebut. Model AHP yang telah dirancang juga telah memenuhi konsistensi ratio yang diijinkan yaitu CR<=0,1. Hal ini dibuktikan dengan dilakukannya pengecekan konsitensi setiap memasukan skor perbandingan berpasangan.

3. Kemudian perancangan user interface telah memeuhi 5 dari 6 kriteria yaitu user familiarity, consistency, minimal surprise, user guidance, user diversity. Kriteria yang belum terpenuhi adalah recoverability. Apabila terjadi kesalahan atau error maka harus dicek satu satu. Namun, untuk recovery pengguna dapat memanfaatkan fungsi browser yaitu undo facility.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas ,maka perancangan sistem ini berkualitas baik.

100

6.2

Saran

 Perancangan SPPK pemilihan Franchise ini bisa kemudian diimplimentasikan menjadi halaman web menggunakan php dan mysql.

 Dalam perhitungan AHP terdapat 2 cara yaitu pertama dengan mencari CR=CI/IR seperti yang digunakan untuk penelitian dan yang kedua adalah dengan menghitung rata-rata geometric. Perancangan SPPK ini dapat dikembangkan dengan mensimulasilkan perhitungan AHP dengan menghitung rata-rata geometrik.

101

DAFTAR PUSTAKA

[1]Kusrini., 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan.Yogyakarta:Andi.

[2] Sutrabi Tata., 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi offset. [3] Turban., Rainer., Potter., Information Technology editon II.

[4] Turban Efrain., 1995.Decision Support and Expert Systems Management Systems. America:Pretience-hall.

[5] Turban Efraim, Jay E. Aronson, Ting-Peng Liang. 2005. Decision Support Systems and Intelligent Systems. Yogyakarta: Andi.

[6] Simarmata Janner., 2000.Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi. Andi publisher.

[7] Revano,Rendhie, Herlambang ,Dwi. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pembelian Mobil Merek Toyota Menggunakan Analytic Hierarchy Process, STIKOM Surabaya, Surabaya.

[ 8] UNCTC, Transnational Corporation and Technology Transfer : Effects and Policy Issues, United Nations, New York, 1987. Hal. 4.

[9] Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1997 tentang Waralaba.

[10]Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia No. 259/MPP/KEP/7/1977 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Waralaba. Hal.2

[11] Ramadhan, Hendry E. , 2010. Jitu Membeli Franchise. Jakarta : Penebar Plus+ [12] Kurnia, Ari.,Bisnis Franchise 5 s/d 10 Jutaan Prospek & Menguntungkan.Jakarta

Timur : Laskar Aksara.

[13] Kristanto, ir.Harianto.,1994. Konsep Dan Perancangan Database.Yogyakarta: Andi Offset.

102

[14] Sutanta Edhy., 2011.Basis Data dalam Tinjauan Konseptual. Yogyakarta: Andi Offset.

[15] Data franchise, http://www.waralabaku.com, diakses pada tanggal 22 Februari 2015.

[16] Data franchise, http://www.plasafranchise.com, diakses pada tanggal 22 Februari 2015

[17]User interface design principle, https: //www.ics.uci.edu /~taylor/ ICS_52_FQ02/ ICS52FQ02-06.pdf, diakses pada tanggal 30 april 2015

Dokumen terkait