• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA TEORI

D. Konteks Sosial

Kondisi realita masyarakat atau faktor-faktor mempengaruhi

cerita atau teks yang berasal dari luar. Menurut van Dijk struktur

ini melihat bagaimana teks dihubungkan lebih jauh dengan

struktur sosial dan pengetahuan yang berkembang dalam publik

atau suatu wacana. Kontek sosial berusaha memasukan semua

situasi dan hal yang berbeda di luar teks dan mempengaruhi

pemaikan bahasa.

Contoh : Dari judul pembantu Rasulullah

“Selama 10 tahun pembantunya bekerja, Rasulullah tidak

pernah berlaku kasar kepadanya. Artinya si penulis ini mencoba

menekankan dialog seperti diatas, ada kemungkinan pada pembaca

akan merasa takjub akan perbuatan baik yang akan dilakukan oleh

Rasulullah, yaitu dengan tidak memperlakukan kasar pada

seseorang pembantu.

Judul dialog Waraqah dan Khadijah “Rasulullah makan

sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang” artinya kita sebagai

manusia harus mengikuti ajaran Rasulullah yang seperti dilakukan

di atas karena itu sangat baik pun untuk kesehatan kita juga.

Berikut ini adalah uraian elemen wacana van Dikj :

Tabel 1

Elemen Wacana Van Dijk

Struktur

Wacana

Hal yang diamati Elemen

Struktur

makro

TEMATIK

(Apa yang dikatakan?)

Topik

Superstruktur

SKEMATIK

(Bagaimana Pendapat disusun dan

dirangkai?)

Skema

Struktur

Mikro

SEMANTIK

(Makna yang ingin ditekankan

dalam teks berita)

Latar, detail

maksud,

praanggapan,

pengingkaran

Tematik

Elemen tematik menunjuk pada gambaran umum dari satu

teks.bisa juga disebut sebagai gagasan inti, ringkasan,atau dari suatu

teks. Topik menggambarkan apa yang ingin diungkapkan oleh

wartawan dalam pemberitaannya. Topik menunjukan konsep

dominan, sentral, dan paling penting dari isi suatu berita. Oleh

karenanya,ia sering disebut sebagai tema atau topik. Topik

menggambarkan gagasan apa yang dikedepankan atau gagasan inti

dari wartawan ketika melihat atau memandang suatu peristiwa.

Skematik

Menurut van Dijk, arti dari skematik adalah strategi wartawan

untuk mendukung topik tertentu dari skematik adalah strategi

Sruktur

Mikro

SINTAKSIS

(Bagaimana pendapat

disampaikan?)

bentuk

kalimat,

koherensi,

kata ganti

STILISTIK

(Pilihan kata apa yang dipakai?)

Leksikon

RETORIS

(Bagaimana dan dengan cara apa

penekanan dilakukan?)

Grafis,

Metafora,

Ekspresi

wartawan untuk mendukung topik tertentu. Skematik menunjukan

tekanan mana yang didahulukan, dan bagian mana yang

disembunyikan sebagai bagian dari strategi penting. Upaya

penyembunyian itu dilakukan dengan menempatkan dibagian akhir

agar terkesan kurang menonjol . meskipun mempunyai dua kategori

skema besar. Pertama, summary yang umumnya ditandai dengan dua

elemen yakni judul dan lead. Kedua, story yakni isi berita secara

keseluruhan.

Semantik

Semantic berkaitan dengan makna yang ingin di tekankan

dalam berita. Semantic yang di maksud adalah bagaimana

menampilkan elemen latar, detil, dan maksud.

Sintaksis

Secara etimologis, kata sintaksis berasal dari kata yunani

(sun=’dengan’+tattein+’menempatkan’). Jadi kata sintaksis secara

etimologis berarti menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi

kelompok kata atau kalimat(padeta,1994:85).

Latar

Latar merupakan bagian dari berita yang dapat mempengaruhi

semantic (arti) yang ingin ditampilkan. Seorang wartawan biasanya

menulis latar belakang peristiwanya. Latar belakang tersebut

menentukan kearah mana pandangan khalayak hendak dibawa. Latar

dipakai dibagian awal sebelum opini wartawan yang sebenarnya

muncul dengan maksud mempengaruhi dan memberi kesan bahwa

opininya itu memiliki alasan yang kuat.

Latar digunakan untuk menyediakan dasar hendak kemana teks

dibawa. Ini merupakan cerminan ideologis, dimana wartawan

mwnyajikan latar belakang dapat juga tidak, tergantung pada

kepentingan mereka.

Detil

Elemen ini berkaitan dengan kontrol informasi yang berguna

bagi dirinya, dan akan meredam informasi yang merugikannya. Ini

merupakan strategi dimana wartawan mengemukakan sikap secara

implisit. Hal ini akan menggambarkan pengembangan wacana yang

dilakukan oleh media. Hal ini layak untuk dipertimbangkan sehingga

efek yang muncul pada khalayak sudah dapat diprediksi.

Maksud

Elemen ini relatif identik dengan elemen detil, dimana elemen

ini ditinjau dari informasi yang menguntungkan komunikator atau

tidak, apabila mengumtungkan akan diredam informasi itu. Elemen ini

menonjolkan praktek berbahasa tertentu untuk menyampaikan

maksudnya.

Sintaksis

Pra-anggapan

Pernyataan pra-anggapan (presupposition) merupakan

pernyataan yang digunakan untuk mendukung makna suatu teks.

Pra-anggapan ini merupakan sebuah fakta yang belum terbukti

kebenarannya terutama bila dikaitkan dengan wacana yang sedang

dikembangkan.

Pengingkaran

Pengingkaran adalah suatu bentuk praktek wacana yang

menggambarkan bagaimana wartawan menolak suatu gagasan

meskipun pada mulanya terkesan menyetujui gagasan tersebut.

Pengingkaran ini biasanya ditandai dengan pengguanaan kata tetapi,

namun, akan tetapi, walaupun demikian, dan sejenisnya.

Bentuk Kalimat

Bentuk kalimat adalah pengertian sederhana dari prinsip

kalimat yang berpolakan subjek-objek-predikat, bentuk kalimat ini

menentukan makna yang dibentuk oleh susunan kalimat. Dalam

kalimat berstruktur aktif, seseorang menjadi subjek dari

pernyataannya, sedangkan dalam kalimat pasif seseorang menjadi

objek dari pernyataannya. Dengan permaianan pertukaran ini

struktur kalimat bisa dibuat menjadi aktif maupun pasif.

Koherensi

Koherensi adalah jalinan antar kata, kalimat dalam teks. Dua

kalimat yang berbeda secara factual dapat digabungkan sehingga

kelihatan berhubungan. Koherensi ini berciri khas menggunakan kata

penghubung (konjungsi). Kata penghubung inilah yang akan

membentuk suatu koherensi yang diinginka oleh wartawan.

Koherensi Kondisional

Koherensi kondisional ditandai dengan penggunaan anak

kalimat yang berfungsi untuk menjelaskan induk kaliamat sehingga

ada atau tidak adanya anak kalimat itu tidak akan mengurangi arti

kalimat. Anak kalimat itu menjadi cermin kepentingan komunikator

karena ia dapat memberi keterangan yang baik / buruk terhadap suatu

pernyataan.penggunaan konjungsi juga lazim ditemui dalam bentuk

ini.

Koherensi Pembeda

Kalau koherensi kondisional berhubungan dengan pertanyaan

bagaimana dua peristiwa dihubungkan / dijelaskan, maka koherensi

pembeda berhubungan dengan pertanyaan bagaimana dua peristiwa

atau fakta itu hendak dibedakan. Dua buah peristiwa dapat seolah

dibuat seolah-olah saling bertentangan dan bersebrangan (contrast)

dengan menggunakan koherensi ini.

Kata Ganti

Kata ganti adalah sebuah elemen yang digunakan untuk

memanipulasi bahasa dengan menciptakan sebuah gambaran

komunitas yang imajinatif. Dengan teknik ini komunikator

menunjukan posisinya didalam suatu wacana. Seperti menggunakan

kata kita, mereka, kami, dan dia.

Stilistik

Stilistik berhubungan dengan pilihan kata yanga dipakai dalam

sebuah berita yang disebut juga dengan leksikon. Pemilihan kata yang

tersedia bukan hanya didasari factor ideologis, pemilihan makna

kalimat dan ekspresi yag ditimbulkan.’’’’(gorie kraf, diksi dan gaya

Retoris

Retoris berkaitan dengan bagaimana dan dengan cara apa

penekanan dilakukan. Ini berhubumgam dengan grafis (membedakan

tulisan satu kalimat dengan kalimat lain) yang dilakukan dengan

tulisan miring, huruf tebal, diperbesar, huruf besar.

Leksikon

Elemen ini digunakan untuk menandakan cara seseorang

melakukan seleksi kata, diantara beberapa kata itu seseorang dapat

memilih diantara kata yang tersedia. Dengan demikian pilihan kata

yang dipakai tidak semata hanya karena kebetulan, tetapi pilihan itu

merefleksikan ideologinya terhadap sebuah realita.

Grafis

Elemen ini merupakan upaya penonjolan akan sesuatu hal yang

dianggap penting dalam suatu teks. Misalnya ditandai dengan

penggunaan huruf tebal, huruf miring, garis bawah, font yang lebih

besar dari normal, caption, raster grafik, gambar, agka, table, foto,

gambar dan sejenisnya, untuk memberikan efek kognitif, dimana ia

menunjukan apakah suatu informasi itu dianggap penting dan

menarik sehingga perhatian harus difokuskan padanya.

Metafora

Dalam suatu wacana, seorang wartaan tidak hanya

dimenyampaikan pesan lewat teks, tetapi juga kiasan, ungkapan,

metafora yang diamaksudkan sebagai ornamen atau bumbu dari suatu

berita. Akan tetapi, pemakaian metafora tertentu bisa jadi menjadi

petunjuk utama untuk megerti makna suatu teks. Metafora tertentu

dipakai oleh wartawan secara strategis sebagi landasan berfikir, alasan

pembenar atas pendapat atau gagasan tertentu kepada publik.

Biasanya menggunakan kepercayaan masyarakat, ungkapan yang

diambil dari ayat-ayat suci, semuanya dipakai untuk memperkuat

pesan utama.

Sumber : Diadopsi dari Eriyanto

36

Menurut van Dijk, meskipun terdiri atas berbagai elemen,

semua elemen tersebut merupakan satu kesatuan, saling berhubungan

dan mendukung satu sama lainnya. Makna global dari suatu teks

36 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, ( Yogyakarta: LkiS,

(tema) didukung oleh kerangka teks dan pada akhirnya pilihan kata

dan kalimat yag dipakai.

37

Dokumen terkait