• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTINJENSI PENTING

Dalam dokumen SGRO Laporan Keuangan Interim 2016 Q1 (Halaman 97-102)

34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

a. Sesuai perjanjian antara BRI, MBJ, TH, dan GTA, Entitas Anak, diminta untuk bertindak sebagai penjamin utang plasma sampai seluruh utang plasma lunas. Jaminan utang petani plasma kepada BRI adalah sertifikat tanah yang bersangkutan. Pembayaran pinjaman plasma dilakukan dengan cara memotong hasil penjualan TBS yang diterima petani yang diproduksi dari lahan petani Plasma. MBJ, TH, dan GTA akan membeli semua TBS hasil produksi petani plasma tersebut.

a. Under the loan agreement with BRI, MBJ, TH, and GTA, Subsidiaries, are required to act as guarantor for the plasma loans until the plasma loans are fully repaid. The collateral for the plasma loan agreements with BRI shall be the related landright certificates of the plasma‘s farmers. Repayments are made by deducting a portion of the proceeds from the sale of FFB produced from the farmers’ plasma areas. MBJ, TH, and GTA are required to purchase all farmer’s plasma FFB production.

Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, TH memberikan jaminan simpanan dana kepada BRI senilai Rp3.280.000 untuk menjamin utang petani plasma kepada BRI, yang dicatat sebagai “Aset tidak lancar lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

As of March 31, 2016 and December 31, 2015, TH placed guarantee deposit to BRI amounting to Rp3,280,000 to guarantee the outstanding loans of plasma participants to BRI, which were recorded under “Other non- current assets” in the consolidated statement of financial position.

Pada tanggal 31 Maret 2016, sisa utang petani plasma binaan TH, MBJ, dan GTA adalah sebesar Rp218.359.223.

As of March 31, 2016, plasma loan that must be settled by plasma farmers under guidance of TH, MBJ, and GTA amounted to Rp218,359,223.

34. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan)

34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

b. Sungai Rangit, Entitas Anak, memiliki kerjasama kemitraan dengan petani setempat untuk mengelola kebun kelapa sawit selama periode Tanaman Menghasilkan (TM) milik petani selama satu siklus tanam. Pembiayaan untuk pemeliharaan dan pengelolaan kebun ditanggung oleh petani. Seluruh TBS yang diproduksi dari kebun petani wajib dijual kepada Sungai Rangit dan Sungai Rangit wajib membeli seluruh TBS hasil produksi kebun petani tersebut.

b. Sungai Rangit, a Subsidiary, has a partnership with the local farmers to manage their palm oil plantations on mature period for one crop cycle. Funding for maintenance and management of the plantations are financed by the farmers. All of FFB produced from the farmers’ areas are required to be sold to Sungai Rangit and Sungai Rangit is required to purchase all the farmer’s FFB productions.

c. UAI, Entitas Anak, memiliki perjanjian dengan Koperasi Perkebunan Sempurna Bersatu (Kopbun Sempurna), untuk pengembangan perkebunan dengan pola kemitraan. Sesuai perjanjian kredit antara Kopbun Sempurna dengan Bank Mandiri pada bulan November 2013, UAI, selaku Perusahaan Inti, dan SR, Entitas Anak, diminta bertindak sebagai penjamin utang Kopbun Sempurna sampai seluruh utang lunas. Jaminan utang kepada Mandiri berupa lahan perkebunan kelapa sawit yang akan ditingkatkan menjadi Sertifikat Hak Milik atas nama anggota Kopbun Sempurna. Pembayaran pinjaman Kopbun Sempurna dilakukan dengan cara memotong hasil penjualan TBS dari Kopbun Sempurna.

c. UAI, a Subsidiary, has an agreement with Koperasi Perkebunan Sempurna Bersatu (Kopbun Sempurna), to develop partnership plantation. According to the loan agreement between Kopbun Sempurna and Bank Mandiri on November 2013, UAI, as the nucleus, and SR, a Subsidiary, was required to act as a guarantor for Kopbun Sempurna until its loan is fully paid. The collateral for the loan is the related oil palm plantations land area, which will be increased to Certificate of Ownership of the members of Kopbun Sempurna. The loan will be repaid by deducting the sales of FFB from Kopbun Sempurna.

d. Pada tanggal 17 Desember 2015, HKI, Entitas Anak, menandatangani perjanjian pinjaman dengan Aquarius Plantations Pte.Ltd. dengan rincian sebagai berikut:

a. Pinjaman sebesar Rp258.827.400. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada saat disepakati berdasarkan suatu keputusan Para Pemegang Saham.

b. Pinjaman sehubungan dengan jumlah kontribusi konservasi Kendawangan sebesar Rp66.282.300.

Pinjaman ini dikenakan bunga dengan ketentuan sebagai berikut:

(i) untuk periode dari tanggal perjanjian ini sampai dengan 31 Desember 2016 dengan suku bunga sebesar 11%.

(ii) untuk setiap tahun kalender yang dimulai sejak tanggal 31 Desember 2016 dengan suku bunga yang diusulkan oleh Debitur dan disepakati secara tertulis oleh Para Pihak.

Bunga yang dihitung bertambah dan menjadi

d. On December 17, 2015, HKI, a Subsidiary, entered into loan agreement with Aquarius Plantations Pte. Ltd. with the following details: a. Loan amounting to Rp258,827,400. This

loan shall be due when agreed by a resolution of the Shareholders.

b. Loan in relation with Kendawangan conservation contribution amounting to Rp66,282,300.

These loans bear interest determined as follows:

(i) for the period from the date of the agreement until December 31, 2016 with interest rate at 11%.

(ii) for any calendar year commencing after December 31, 2016 at the rate proposed by the Debtor and agreed in writing by the Parties.

e. Sehubungan dengan peristiwa kebakaran lahan di PT National Sago Prima (NSP), Entitas Anak NSP didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Bengkalis, dengan sengaja melakukan pembakaran di dalam areal konsesi sagu milik NSP dengan ancaman hukuman berupa pidana denda sebesar Rp5.000.000 dan pidana tambahan sebesar Rp1.046.018.923 untuk memulihkan lahan yang rusak akibat kebakaran lahan. Pada Januari 2015, Pengadilan Negeri Bengkalis dalam putusannya menyatakan bahwa NSP tidak terbukti bersalah atas tuduhan dengan sengaja membakar areal konsesi sagu miliknya, namun NSP dinyatakan telah lalai untuk memiliki peralatan kebakaran yang memadai dan oleh karenanya dikenakan denda sebesar Rp2.000.000.

b. e. In connection to the fire incident in National Sago Prima (NSP), a Subisidiary Public Prosecutor of Bengkalis had accused NSP of having intentionally burning its sago concession areas, with a criminal lawsuit fine amounting to Rp5,000,000 and an additional criminal fine of Rp1,046,018,923 for the purpose of rehabilitating damaged areas caused by the fire. In January 2015, the District Court of Bengkalis found NSP not guilty for intentionally burning its area. However, NSP was declared guilty for neglect of having inadequate fire equipment and therefore imposed penalty amounting to Rp2,000,000.

Terhadap putusan tersebut, NSP dan JPU mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Pekanbaru. Pada Juni 2015, Pengadilan Tinggi Pekanbaru melalui putusannya menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bengkalis. Atas putusan tersebut, NSP dan JPU mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perkara tersebut masih dalam proses pemeriksaan kasasi oleh Mahkamah Agung.

d. NSP and the Public Prosecutor then filed an appeal on this verdict to High Court of Pekanbaru. In June 2015, High Court of Pekanbaru, through its decision, reafirmed the decision of District Court of Bengkalis. Both NSP and the Public Prosecutor then had filed for cassation against the decision of High Court of Pekanbaru to Supreme Court. Up to the date of the consolidated financial statements completion, the cassation is still being examined by the Supreme Court. f. Pada Oktober 2015, Kementerian Lingkungan

Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (“Penggugat”) mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum terhadap NSP, Entitas Anak, sehubungan dengan peristiwa bencana kebakaran yang menimpa lahan konsesi IUPHHBK HTI dan tanaman milik NSP yang terjadi di akhir Januari 2014 sampai pertengahan Maret 2014 yang lalu. Dalam petitumnya, Penggugat meminta Pengadilan untuk menghukum NSP membayar ganti kerugian lingkungan hidup Rp319.168.423 dan biaya pemulihan lingkungan sebesar Rp753.745.500. Perkara tersebut saat ini sedang dalam proses pemeriksaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

e. f. In October 2015, Ministry of Environment and Forestry Republic of Indonesia (“plaintiff”) filed a suit against NSP, a Subsidiary, regarding fire incident which occured in NSP’s IUPHHBK HTI concession area and NSP plantations occurred by the end of January 2014 until mid March 2014. In their petitions, the plaintiff demanded court to punish NSP to pay Rp319,168,423 for cost of environmental damage and Rp753,745,500 for environmental rehabilitation.This case is still being examined in South Jakarta District Court.

35. INFORMASI SEGMEN 35. SEGMENTS INFORMATION Untuk kepentingan manajemen, Grup digolongkan

menjadi unit usaha berdasarkan produk dan jasa dan memiliki dua segmen operasi yang dilaporkan sebagai berikut:

For management purposes, the Group is classified into business units based on their products and services and has two reportable operating segments as follows:

Segmen operasi Operating segments

Produk kelapa sawit/

Palm Lain-lain/ Total/ Eliminasi/ Konsolidasian/

31 Maret 2016 products Others Total Elimination Consolidated March 31, 2016

Penjualan 783.144.205 46.840.940 829.985.145 (110.460.197) 719.524.948 Sales

Beban pokok penjualan (648.525.961) (31.426.932) (679.952.893) 108.832.515 (571.120.378) Cost of sales

Hasil segmen 134.618.244 15.414.008 150.032.252 (1.627.682) 148.404.570 Segment result

Biaya yang belum dialokasikan: Unallocated expenses:

Beban penjualan dan pemasaran (20.418.640) Selling and marketing expenses

General and administrative

Beban umum dan administrasi (79.529.270) expenses

Pendapatan lainnya 14.178.252 Other income

Beban lainnya (1.619.586) Other expenses

Laba usaha 61.015.326 Operating profit

Biaya keuangan (42.615.416) Finance costs

Pendapatan keuangan 10.038.177 Finance income

Beban pajak penghasilan (9.960.416) Income tax expense

Laba periode berjalan 18.477.671 Profit for the period

Pos yang tidak akan Item that will not be reclassified

direklasifikasi ke laba rugi: to profit or loss:

Rugi pengukuran kembali Re-measurement loss on

atas liabilitas imbalan kerja (400.119) employee benefits liability

Pajak penghasilan terkait 100.030 Income tax effect

Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income

periode berjalan setelah pajak (300.089) for the period, net of tax

Total penghasilan Total comprehensive

komprehensif periode berjalan 18.177.582 income for the period

Aset segmen 10.022.800.704 2.635.919.299 12.658.720.003 (5.516.241.481) 7.142.478.522 Segment assets Liabilitas segmen 4.726.032.665 1.512.853.071 6.238.885.736 (2.486.142.400) 3.752.743.336 Segment liabilities

Informasi lainnya: Other information:

Pengeluaran modal 104.884.089 48.698.400 153.582.489 - 153.582.489 Capital expenditure

Untuk kepentingan manajemen, Grup digolongkan menjadi unit usaha berdasarkan produk dan jasa dan memiliki dua segmen operasi yang dilaporkan sebagai berikut: (lanjutan)

For management purposes, the Group is classified into business units based on their products and services and has two reportable operating segments as follows: (continued)

Segmen operasi (lanjutan) Operating segments (continued)

Produk kelapa sawit/

Palm Lain-lain/ Total/ Eliminasi/ Konsolidasian/

31 Maret 2015 products Others Total Elimination Consolidated March 31, 2015

Penjualan 602.935.651 38.635.230 641.570.881 (114.700.826) 526.870.055 Sales

Beban pokok penjualan (490.376.797) (17.308.262) (507.685.059) 110.246.020 (397.439.039) Cost of sales

Hasil segmen 112.558.854 21.326.968 133.885.822 (4.454.806) 129.431.016 Segment result

Biaya yang belum dialokasikan: Unallocated expenses:

Beban penjualan dan pemasaran (13.424.727) Selling and marketing expenses

General and administrative

Beban umum dan administrasi (80.917.241) expenses

Pendapatan lainnya 17.517.489 Other income

Beban lainnya (1.443.146) Other expenses

Laba usaha 51.163.391 Operating profit

Biaya keuangan (25.458.908) Finance costs

Pendapatan keuangan 412.803 Finance income

Beban pajak penghasilan (8.538.665) Income tax expense

Laba periode berjalan 17.578.621 Profit for the period

Pos yang tidak akan Item that will not be reclassified

direklasifikasi ke laba rugi: to profit or loss:

Rugi pengukuran kembali Re-measurement loss on

atas liabilitas imbalan kerja - employee benefits liability

Pajak penghasilan terkait - Income tax effect

Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income

periode berjalan setelah pajak - for the period, net of tax

Total penghasilan Total comprehensive

komprehensif periode berjalan 17.578.621 income for the period

Aset segmen 9.915.506.625 2.614.472.923 12.529.979.548 (5.235.306.927) 7.294.672.621 Segment assets Liabilitas segmen 4.613.209.708 1.515.297.244 6.128.506.952 (2.250.619.548) 3.877.887.404 Segment liabilities

Informasi lainnya: Other information:

Pengeluaran modal 144.758.311 47.504.200 192.262.511 - 192.262.511 Capital expenditure

35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 35. SEGMENTS INFORMATION (continued) Untuk kepentingan manajemen, Grup digolongkan

menjadi unit usaha berdasarkan produk dan jasa dan memiliki dua segmen operasi yang dilaporkan sebagai berikut: (lanjutan)

For management purposes, the Group is classified into business units based on their products and services and has two reportable operating segments as follows: (continued)

Informasi geografi Geographic information

Seluruh aset produktif Grup berada di Indonesia. Tabel berikut menyajikan penjualan berdasarkan lokasi pelanggan:

All of the Group’s productive assets are located in Indonesia. The following table presents sales based on the location of the customers:

Periode yang berakhir pada tanggal

31 Maret/

Period ended March 31

2016 2015 Negara Countries Indonesia 715.056.920 523.837.632 Indonesia Jepang 4.468.028 3.032.423 Japan

Total penjualan sesuai Total sales per consolidated

laporan laba rugi dan penghasilan statement of income and other komprehensif lain konsolidasian 719.524.948 526.870.055 comprehensive income

36. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

36. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES

DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

31 Maret 2016/ 31 Desember 2015/

March 31, 2016 December 31, 2015

Mata Mata

uang asing uang asing

(angka penuh)/ Ekuivalen (angka penuh)/ Ekuivalen

Foreign dalam Rp/ Foreign dalam Rp/

currency Equivalent currency Equivalent

(full amount) in Rp (full amount) in Rp

Aset Assets

Cash and

Kas dan setara kas cash equivalents

Dalam Dolar AS AS$ 81.985 1.088.439 AS$ 84.637 1.167.561 In US Dollar

Piutang usaha- Trade receivables -

pihak ketiga third parties

Dalam Dolar AS AS$ 45.900 609.368 AS$ - - In US Dollar

Piutang lain-lain - Other receivables -

pihak berelasi related party

Dalam Dolar AS AS$ 1.483.356 19.693.034 AS$ 1.483.356 20.462.896 In US Dollar

Aset tidak lancar lainnya Other non-current assets

Dalam Dolar AS AS$ 87.811 1.165.776 AS$ 87.811 1.211.350 In US Dollar

Total 22.556.617 22.841.807 Total

Dalam dokumen SGRO Laporan Keuangan Interim 2016 Q1 (Halaman 97-102)