Daftar Isi Table of Contents
Halaman/
Page
Laporan Posisi Keuangan Consolidated Statement of
Konsolidasian ……… 1-2 ……….. Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Consolidated Statement of Profit or Loss
Komprehensif Lain Konsolidasian ... 3-4 ……….and Other Comprehensive Income
Consolidated Statement of
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ……….. 5 ……….Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian……… 6 ………..Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ………. 7-108 ... Notes to the Consolidated Financial Statements
31 Maret 2016/ Catatan/ 31 Desember 2015/ March 31, 2016 Notes December 31, 2015
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas Cash and cash equivalents
Pihak berelasi 107.874.210 2,5,30a,37 302.977.589 Related party Pihak ketiga 511.200.170 2,5,37 456.587.161 Third parties Piutang usaha - pihak ketiga 122.419.743 2,6,37 143.011.171 Trade receivables - third parties
Piutang lain-lain Other receivables
Pihak berelasi 19.693.034 2,30b,37 20.462.896 Related party Pihak ketiga 153.751.286 2,6,37 151.255.701 Third parties
Persediaan 330.726.109 2,7 469.442.065 Inventories
Pajak dibayar dimuka 51.537.140 17a 44.874.460 Prepaid taxes Biaya dibayar dimuka 3.479.615 2,8 4.620.255 Prepaid expenses Uang muka dan aset lancar lainnya 16.414.709 2,9 12.795.529 Advances and other current assets
TOTAL ASET LANCAR 1.317.096.016 1.606.026.827 TOTAL CURRENT ASSETS
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Uang muka perkebunan plasma 269.908.477 2,10,34a,34c 267.507.791 Advances for plasma plantations
Tanaman perkebunan Plantation assets
Tanaman menghasilkan 1.155.833.117 2,11a 1.048.630.986 Mature plantations Tanaman belum menghasilkan 1.296.805.766 2,11b 1.320.808.184 Immature plantations
Hutan tanaman industri Mature industrial timber and
siap panen 45.853.587 2,11c 46.509.366 non-timber plantations
Industrial timber and
Hutan tanaman industri non-timber plantations
dalam pengembangan 777.064.824 2,11d 708.636.428 under development stage
Aset tetap 1.889.154.006 2,12 1.909.328.520 Fixed assets
Aset takberwujud 97.543.974 2,13 98.001.896 Intangible assets
Bibitan 97.018.819 2 103.882.463 Nursery
Tagihan restitusi pajak 55.550.195 17d 55.550.195 Claims for tax refund Aset pajak tangguhan 120.759.787 2,17f 107.118.241 Deferred tax assets Aset tidak lancar lainnya 19.889.954 14,37 22.671.724 Other non-current assets
TOTAL ASET TIDAK LANCAR 5.825.382.506 5.688.645.794 TOTAL NON-CURRENT ASSETS
TOTAL ASET 7.142.478.522 7.294.672.621 TOTAL ASSETS
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang bank jangka pendek 500.868.464 2,20a,37 475.924.771 Short-term bank loans Utang usaha - pihak ketiga 219.260.792 2,15,37 404.815.504 Trade payables - third parties
Utang lain-lain Other payables
Pihak berelasi 9.500.000 2,30c,37 9.500.000 Related parties
Pihak ketiga 7.833.632 2,37 10.748.538 Third parties
Uang muka penjualan 40.311.044 16 40.484.636 Sales advances
Utang pajak 43.276.200 17b 78.471.171 Taxes payable
Beban akrual 28.126.683 2,18,37 25.018.153 Accrued expenses Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 47.854.576 2,19,37 45.132.843 Short-term employee benefits liability
Utang bank jangka panjang Current maturity of
jatuh tempo dalam satu tahun 190.354.473 2,20b,37 174.462.025 long-term bank loans
TOTAL LIABILITAS TOTAL CURRENT
JANGKA PENDEK 1.087.385.864 1.264.557.641 LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES
Utang bank jangka panjang -
setelah dikurangi bagian Long-term bank loans - net of jatuh tempo dalam satu tahun 2.165.603.582 2,20b,37 2.122.788.472 current maturity Liabilitas imbalan kerja 141.458.966 2,21 131.727.485 Employee benefits liability Liabilitas pajak tangguhan 31.993.155 2,17f 32.512.037 Deferred tax liabilities Liabilitas jangka panjang lainnya 326.301.769 37 326.301.769 Other long-term liability
TOTAL LIABILITAS TOTAL NON-CURRENT
JANGKA PANJANG 2.665.357.472 2.613.329.763 LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS 3.752.743.336 3.877.887.404 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY
EKUITAS YANG DAPAT EQUITY ATTRIBUTABLE TO
DIATRIBUSIKAN KEPADA EQUITY HOLDERS OF
PEMILIK ENTITAS INDUK THE PARENT COMPANY
Modal saham - nilai nominal Rp200 Share capital - Rp200
per saham (angka penuh) par value per share (full amount) Modal dasar - 5.500.000.000 saham Authorized - 5,500,000,000 shares
Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid -
penuh - 1.890.000.000 saham 378.000.000 2,22 378.000.000 1,890,000,000 shares Tambahan modal disetor - neto 681.230.929 2,23 681.230.929 Additional paid-in capital – net
Saham treasuri Treasury shares
(65.964.500 saham) (101.043.185) 22 (55.815.572) (65,964,500 shares) Selisih transaksi dengan kepentingan Difference due to transaction
nonpengendali (10.047.585) 2 (10.047.585) with non-controlling interests
Saldo laba Retained earnings
Cadangan umum 63.994.710 32 63.994.710 Appropriated for general reserve Belum ditentukan penggunaannya 2.074.250.756 2.060.519.933 Unappropriated
3.086.385.625 3.117.882.415
KEPENTINGAN NONPENGENDALI 303.349.561 2,31 298.902.802 NON-CONTROLLING INTERESTS
TOTAL EKUITAS 3.389.735.186 3.416.785.217 TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 7.142.478.522 7.294.672.621 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret/
Period ended March 31
_
Catatan/
2016 Notes 2015
PENJUALAN 719.524.948 2,24,35 526.870.055 SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN (571.120.378) 2,25,35 (397.439.039) COST OF SALES
LABA BRUTO 148.404.570 129.431.016 GROSS PROFIT
Beban penjualan dan pemasaran (20.418.640) 2,26,35 (13.424.727) Selling and marketing expenses
Beban umum dan General and administrative
administrasi (79.529.270) 2,26,30d,35 (80.917.241) expenses Pendapatan lainnya 14.178.252 27,35 17.517.489 Other income
Beban lainnya (1.619.586) 28,35 (1.443.146) Other expenses
LABA USAHA 61.015.326 51.163.391 OPERATING PROFIT
Biaya keuangan (42.615.416) 29,35 (25.458.908) Finance costs
Pendapatan keuangan 10.038.177 29,35 412.803 Finance income
LABA SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN 28.438.087 26.117.286 PROFIT BEFORE INCOME TAX
Beban pajak penghasilan (9.960.416) 2,17c,17e,35 (8.538.665) Income tax expense
LABA PERIODE BERJALAN 18.477.671 17.578.621 PROFIT FOR THE PERIOD
Penghasilan komprehensif lain: Other comprehensive income:
Pos yang tidak akan Item that will not be reclassified
direklasifikasi ke laba rugi: to profit or loss:
Rugi pengukuran kembali atas Re-measurement loss on
liabilitas imbalan kerja (400.119) 21 - employee benefits liability
Pajak penghasilan terkait 100.030 17c - Income tax effect
Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income periode berjalan setelah pajak (300.089) - for the period, net of tax
TOTAL PENGHASILAN
KOMPREHENSIF PERIODE TOTAL COMPREHENSIVE
BERJALAN 18.177.582 17.578.621 INCOME FOR THE PERIOD
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret/
Year ended March 31
Catatan/
2016 Notes 2015
LABA PERIODE BERJALAN YANG
DAPAT DIATRIBUSIKAN PROFIT FOR THE PERIOD
KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:
Pemilik entitas induk 14.017.334 16.569.498 Owners of the parent Kepentingan nonpengendali 4.460.337 2,31 1.009.123 Non-controlling interests
TOTAL 18.477.671 17.578.621 TOTAL
TOTAL PENGHASILAN
KOMPREHENSIF PERIODE TOTAL COMPREHENSIVE
BERJALAN YANG DAPAT INCOME FOR THE PERIOD
DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:
Pemilik entitas induk 13.730.823 16.569.498 Owners of the parent Kepentingan nonpengendali 4.446.759 2,31 1.009.123 Non-controlling interests
TOTAL 18.177.582 17.578.621 TOTAL
BASIC EARNINGS
LABA PER SAHAM DASAR YANG PER SHARE ATTRIBUTABLE
DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA TO THE OWNERS OF
PEMILIK ENTITAS INDUK THE PARENT
Modal dengan
ditempatkan Tambahan kepentingan Saldo laba/Retained earnings
dan disetor modal nonpengendali/
penuh/ disetor - neto/ Saham Difference due to Ditentukan Belum Kepentingan Issued and Additional treasuri/ transaction with untuk cadangan ditentukan nonpengendali/
Catatan/ fully paid paid-in Treasury non-controlling umum/ penggunaannya/ Total/ Non-controlling Total ekuitas/ Notes share capital capital - net shares interests Appropriated Unappropriated Total interests Total equity
Saldo tanggal 31 Desember 2014 378.000.000 681.230.929 - (1.391.325) 53.994.710 1.865.692.620 2.977.526.934 39.814.383 3.017.341.317 Balance as of December 31, 2014
Penerapan PSAK 24 (Revisi 2013) - - - (6.888.547) (6.888.547) - (6.888.547) Adoption of PSAK 24 (Revised 2013)
Selisih transaksi dengan Difference due to transaction
kepentingan nonpengendali - - - (3.923.266) - - (3.923.266) 3.923.266 - with non-controlling interest
Laba periode berjalan - - - 16.569.498 16.569.498 1.009.123 17.578.621 Profit for the period
Penghasilan komprehensif lain - - - - Other comprehensive income
Total penghasilan komprehensif Total comprehensive income
periode berjalan 2015 - - - 16.569.498 16.569.498 1.009.123 17.578.621 for the period 2015
Saldo tanggal 31 Maret 2015 378.000.000 681.230.929 - (5.314.591) 53.994.710 1.875.373.571 2.983.284.619 44.746.772 3.028.031.391 Balance as of March 31, 2015
Saldo tanggal 31 Desember 2015 378.000.000 681.230.929 (55.815.572) (10.047.585) 63.994.710 2.060.519.933 3.117.882.415 298.902.802 3.416.785.217 Balance as of December 31, 2015
Saham treasuri - - (45.227.613) - - - (45.227.613) - (45.227.613) Treasury shares
Laba periode berjalan - - - 14.017.334 14.017.334 4.460.337 18.477.671 Profit for the period
Penghasilan komprehensif lain - - - (286.511) (286.511) (13.578) (300.089) Other comprehensive income
Total penghasilan komprehensif Total comprehensive income
periode berjalan 2016 - - - 13.730.823 13.730.823 4.446.759 18.177.582 for the period 2016
Saldo tanggal 31 Maret 2016 378.000.000 681.230.929 (101.043.185) (10.047.585) 63.994.710 2.074.250.756 3.086.385.625 303.349.561 3.389.735.186 Balance as of March 31, 2016
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari pelanggan 739.942.784 580.115.721 Cash receipts from customers Pembayaran kas kepada pemasok Cash payment to suppliers and
dan karyawan, beban operasi, employees, operating
dan lain-lain (653.869.280) (591.327.769) expenses, and others
Kas yang diperoleh dari Cash generated from
(digunakan untuk) operasi 86.073.504 (11.212.048) (used for) operations Pembayaran pajak
penghasilan badan - neto (39.623.092) (15.063.651) Corporate income tax paid - net
Kas neto yang diperoleh dari
(digunakan untuk) aktivitas Net cash provided by (used in) operasi 46.450.412 (26.275.699) operating activities
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES
Penambahan tanaman belum Additions to immature
menghasilkan dan bibitan (82.263.154) (90.735.998) plantation assets and nursery
Addition to industrial timber and
Penambahan hutan tanaman industri non-timber plantations under dalam pengembangan dan bibitan (45.384.476) (40.825.763) development stage and nursery Perolehan aset tetap (25.440.159) 12 (60.700.750) Acquisition of fixed assets
Penambahan uang muka Additions to advances for
perkebunan plasma (5.245.236) (13.257.844) plasma plantations Perolehan aset takberwujud (494.700) 13 - Acquisition of intangible assets Penerimaan pendapatan bunga 10.247.415 412.803 Interest income received Penerimaan dari penjualan aset tetap 981.000 12 27.273 Proceeds from sale of fixed assets
Kas neto yang digunakan Net cash used in investing
untuk aktivitas investasi (147.599.310) (205.080.279) activities
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES
Perolehan utang bank 508.526.709 438.560.371 Proceeds from bank loans Pembayaran utang bank (425.398.002) (290.906.250) Payments of bank loans Pembayaran biaya keuangan (77.200.016) (44.764.307) Payments of finance costs Pembayaran untuk saham treasuri (45.227.613) - Payments of treasury shares
Kas neto yang diperoleh dari
(digunakan untuk) aktivitas Net cash provided by
pendanaan (39.298.922) 102.889.814 (used in) financing activities
PENURUNAN NETO NET DECREASE IN
KAS DAN SETARA KAS (140.447.820) (128.466.164) CASH AND CASH EQUIVALENTS
DAMPAK NETO PERUBAHAN NET EFFECT OF CHANGES
NILAI TUKAR ATAS IN EXCHANGE RATES ON
KAS DAN SETARA KAS (42.550) 128.403 CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS
AWAL PERIODE 759.564.750 194.635.118 AT BEGINNING OF PERIOD
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS
AKHIR PERIODE 619.074.380 5 66.297.357 AT END OF PERIOD
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian Perusahaan a. The Company’s establishment
PT Sampoerna Agro Tbk (“Perusahaan”) adalah perseroan terbatas yang didirikan di Republik Indonesia berdasarkan Akta Notaris Tina Chandra Gerung, S.H., No. 8 tanggal 7 Juni 1993 dengan nama PT Selapan Jaya. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-1840.HT.01.01.TH.94 tanggal 4 Februari 1994, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 60, Tambahan No. 4842 tanggal 29 Juli 1994.
PT Sampoerna Agro Tbk (“the Company”) is a limited liability company established in the Republic of Indonesia on June 7, 1993, based on Notarial Deed No. 8 of Tina Chandra Gerung, S.H., under the name of PT Selapan Jaya. The Articles of Association was approved by the Ministry of Justice under letter No. C2-1840.HT.01.01.TH.94 dated February 4, 1994 and published in the State Gazette No. 60, Supplement No. 4842 dated July 29, 1994.
Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, yang antara lain sebagaimana dimuat dalam Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 265 tanggal 27 Juni 2008 mengenai perubahan Anggaran Dasar dalam rangka menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (“Menkumham”) dalam Surat Keputusan No. AHU-76222.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 21 Oktober 2008. Terakhir diubah sebagaimana termuat dalam Akta Notaris Mala Mukti, SH, LL.M No.54 tanggal 18 Agustus 2015 mengenai perubahan seluruh ketentuan anggaran dasar dalam rangka penyesuaian dengan peraturan-peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Republik Indonesia dan untuk ketentuan lainnya. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menkumham dalam Surat Keputusan Nomor AHU-0940998.AH.01.02. Tahun 2015 tanggal 24 Agustus 2015.
The Company’s Articles of Association has been amended several times, among others, under Notarial Deed of Notary Sutjipto, S.H., No. 265 dated on June 27, 2008 regarding the
amendment of Company’s Articles of
Association in order to comply with Law No.40 Year 2007 on Limited Liability Companies. This amendment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia (“MOLHR”) under Letter No. AHU -76222.AH.01.02. Tahun 2008 dated October 21, 2008. Lastly, the Articles of Association was amended under Notarial Deed of Notary Mala Mukti, SH, LL.M No.54 dated on August 18, 2015 regarding amendment of Company’s Articles of Association in order to comply with prevailing Regulations of the Financial Services Authority and to the other provisions. This amendment minyak inti sawit, produksi benih kelapa sawit, pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (sagu), kehutanan, dan lainnya, yang berlokasi di Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Riau dan Papua. Di samping mengelola perkebunannya sendiri, Perusahaan dan entitas anak tertentu juga mengembangkan perkebunan plasma dan membina kerjasama dengan petani plasma.
a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) a. The Company’s establishment (continued)
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, lahan yang telah ditanam oleh Perusahaan dan entitas anak seluas 106.109 hektar (tidak diaudit) terdiri dari tanaman inti kelapa sawit, tanaman sagu, dan tanaman karet (31 Desember 2015: 105.254 hektar). Sertifikat Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Guna Bangunan (HGB) atas lahan tersebut akan jatuh tempo pada beberapa tanggal mulai tahun 2021 sampai dengan tahun 2099. Sedangkan izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu atau bukan kayu yang diberikan kepada entitas anak akan jatuh tempo pada tahun 2030 dan 2107. Manajemen berpendapat bahwa kemungkinan besar HGU, HGB, dan izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu atau bukan kayu tersebut dapat diperbaharui atau diperpanjang.
As of March 31, 2016 and December 31, 2015, total planted area of the Company and subsidiaries represents 106,109 hectares (unaudited), of oil palm inti plantations, sago plantations, and rubber plantations (December 31, 2015: 105,254 hectares). Cultivation Rights Title (“Hak Guna Usaha (HGU)”) and Building Usage Right (“Hak Guna Bangunan (HGB)”) will expire in various dates in 2021 up to 2099. The forestry utilization permits Timber or Non-timber given to the subsidiaries will expire in 2030 and 2107. The management believes that the HGU, HGB, and forestry utilization permit Timber or Non-timber can be renewed or extended.
Pabrik pengolahan Perusahaan dan entitas anak berkapasitas produksi 485 ton tandan buah segar per jam, 10 ton inti sawit per jam dan 100 ton tepung sagu per hari (tidak diaudit).
Milling capacity of the Company and subsidiaries is 485 tonnes of fresh fruit bunches per hour, 10 tonnes of palm kernel per hour and 100 tonnes of sago starch per day (unaudited).
Perusahaan beroperasi secara komersial sejak bulan November 1998 dengan kantor pusatnya berlokasi di Jalan Basuki Rahmat No. 788, Palembang, Sumatera Selatan.
The Company commenced its commercial operations on November 1998 with its head office located at Jalan Basuki Rahmat No. 788, Palembang, South Sumatera.
Sampoerna Agri Resources Pte. Ltd., dan Xian Investments Holding Ltd., masing-masing merupakan entitas induk Perusahaan dan entitas induk terakhir Perusahaan.
Sampoerna Agri Resources Pte. Ltd., and Xian Investments Holding Ltd., are the parent entity and the ultimate parent entity of the Company, respectively.
b. Penawaran umum saham Perusahaan b. Public offering of the Company’s shares
Pada tanggal 7 Juni 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”,
sekarang merupakan bagian dari Otoritas Jasa Keuangan atau “OJK”) untuk melakukan penawaran umum perdana atas sahamnya (“IPO”) sebesar 461.350.000 saham biasa dengan nilai nominal per saham Rp200 (angka penuh). Pada tanggal 18 Juni 2007, saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
On June 7, 2007, the Company received the effective statement from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution
Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”,
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
c. Penyelesaian laporan keuangan
konsolidasian
c. Completion of consolidated financial statements
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ini, yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 25 April 2016.
The management is responsible for the preparation and presentation of these consolidated financial statements which were completed and authorized for issuance by the Company’s Board of Directors on April 25, 2016.
d. Entitas Anak d. Subsidiaries
Investasi Perusahaan pada Entitas Anak pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
The Company’s investment in Subsidiaries as
of March 31, 2016 and December 31, 2015, consist of the following:
Total aset
Mulai sebelum eliminasi
beroperasi Persentase (dalam jutaan Rupiah)/
secara kepemilikan/ Total assets
komersial/ Percentage before elimination
Kegiatan usaha/ Commencement of ownership (in millions of Rupiah)
Nama Entitas Anak/ Domisili/ Nature of business of commercial
Name of Subsidiaries Domicile activities operations 2016 2015 2016 2015
Entitas Anak langsung / Direct Subsidiaries
PT Telaga Hikmah Palembang Perkebunan dan pabrik 1998 99,45% 99,45% 632.964 653.129
(“Telaga Hikmah”) kelapa sawit/
Oil palm plantations
and palm oil mill
PT Aek Tarum Palembang Perkebunan kelapa sawit, 1992 99,00% 99,00% 328.006 296.434
(“Aek Tarum”) karet, dan pabrik kelapa sawit/ Oil palm, rubber plantations,
and palm oil mill
PT Gunung Tua Abadi Palembang Perkebunan dan pabrik 1999 99,86% 99,86% 266.753 257.993
(“Gunung Tua kelapa sawit/
Abadi”) Oil palm plantations
and palm oil mill
PT Mutiara Bunda Jaya Palembang Perkebunan dan pabrik 2001 99,38% 99,38% 481.248 543.744
(“Mutiara Bunda kelapa sawit dan inti sawit/
Jaya”) Oil palm plantations, palm oil mill and kernel crushing plant
PT Binasawit Makmur Palembang Perkebunan dan produksi 1999 99,00% 99,00% 138.435 130.650
(“Binasawit Makmur”) benih kelapa sawit/
Oil palm plantations
and germinated seeds
production
PT Sawit Selatan Palembang Perkebunan kelapa sawit/ 2011 99,93% 99,93% 285.143 282.471
(“Sawit Selatan”) Oil palm plantations
PT Sungai Menang Palembang Perkebunan kelapa sawit, - 99,99% 99,99% 305.317 283.690
(“Sungai Menang”) tanaman pangan, dan hortikultura/
Oil palm plantations,
food crops, and
horticulture
PT Tania Binatama Jakarta Perkebunan kelapa sawit/ - 99,67% 99,67% 1.136 1.125
(“Tania Binatama”) Oil palm plantations
PT Selatanjaya Permai Palembang Perkebunan kelapa sawit/ 2011 99,99% 99,99% 519.126 507.171
(“Selatanjaya Oil palm plantations
Permai”)
PT Usaha Agro Indonesia Jakarta Perkebunan dan pabrik 2010 99,99% 99,99% 827.687 834.205
(“Usaha Agro kelapa sawit/
Indonesia”) Oil palm plantations
and palm oil mill
PT Pertiwi Lenggara Agromas Jakarta Perkebunan kelapa sawit/ 2014 99,99% 99,99% 302.337 296.345
(“Pertiwi Lenggara Oil palm plantations
Agromas”)
d. Entitas Anak (lanjutan) d. Subsidiaries (continued)
Investasi Perusahaan pada Entitas Anak pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The Company’s investment in Subsidiaries as
of March 31, 2016 and December 31, 2015, consist of the following: (continued)
Total aset
Mulai sebelum eliminasi
beroperasi Persentase (dalam jutaan Rupiah)/
secara kepemilikan/ Total assets
komersial/ Percentage before elimination
Kegiatan usaha/ Commencement of ownership (in millions of Rupiah)
Nama Entitas Anak/ Domisili/ Nature of business of commercial
Name of Subsidiaries Domicile activities operations 2016 2015 2016 2015
Entitas Anak langsung / Direct Subsidiaries
PT Sampoerna Bio Fuels Jakarta Konsultasi bisnis dan 2010 99,99% 99,99% 436.433 448.311
(“Sampoerna Bio manajemenl
Fuels”) Business consultation and
management
PT Nusantara Sago Prima Jakarta Pemanfaatan hasil hutan - 99,91% 99,98% 9.001 8.553
(“Nusantara Sago bukan kayu (sagu)/
Prima”) Utilization of forestry product
non-timber (sago)
Entitas Anak Tidak Langsung/ Indirect Subsidiaries
PT Lanang Agro Bersatu Jakarta Perkebunan kelapa sawit/ 2014 99,99% 99,99% 520.496 501.844
(“Lanang Agro Oil palm plantations
Bersatu”) 1
PT National Sago Prima Jakarta Pemanfaatan hasil hutan 2010 98,66% 96,73% 628.647 623.332
(“National Sago Prima”) 2 bukan kayu (sagu)/
Utilization of forestry product
non-timber (sago)
PT Pertiwi Agro Sejahtera Jakarta Perkebunan kelapa sawit/ - 99,99% 99,99% 128.279 124.154
(“Pertiwi Agro Oil palm plantations
Sejahtera”) 3
PT Wawasan Kebun Utama Jakarta Perkebunan/ - 99,99% 99,99% 14 16
(“Wawasan Kebun Plantation
Utama”) 3
PT Pangan Agro Nusantara Jakarta Perkebunan/ - 99,99% 99,99% 38 39
(“Pangan Agro Nusantara”) 3 Plantation
PT Palma Timur Sejahtera Jakarta Perkebunan/ - 99,99% 99,99% 25 26
(“Palma Timur Sejahtera”) 3 Plantation
PT Sentosa Timur Palma Jakarta Perkebunan/ - 99,99% 99,99% 25 26
(“Sentosa Timur Palma”) 3 Plantation
PT Palma Timur Sentosa Jakarta Perkebunan/ - 99,99% 99,99% 34 35
(“Palma Timur Sentosa”) 3 Plantation
PT Industri Hutan Lestari Jakarta Perkebunan/ - 99,99% 99,99% 34 35
(“Industri Hutan Lestari”) 3 Plantation
PT Industri Hutan Unggul Jakarta Perkebunan/ - 99,99% 99,99% 34 35
(“Industri Hutan Unggul”) 3 Plantation
PT Usaha Agro Jaya Jakarta Perkebunan/ - 99,99% 99,99% 34 35
(“Usaha Agro Jaya”) 3 Plantation
PT Usaha Agro Sejahtera Jakarta Perkebunan/ - 99,99% 99,99% 107 108
(“Usaha Agro Sejahtera”) 3 Plantation
PT Tebar Tandan Tenerah Jakarta Perkebunan/ - 99,92% 99,67% 173.988 165.248
(“Tebar Tandan Tenerah”) 4 Plantation
PT Hutan Ketapang Industri Jakarta Kehutanan/ - 64,58% 99,99% 1.118.152 1.119.431
(“Hutan Ketapang Industri”)5 Forestry
PT Kusuma Mentari Makmur Jakarta Perkebunan/ - 99,96% 99,96% 39.026 37.046
(“Kusuma Mentari Makmur”) 6 Plantation
PT Nusantara Sarana Alam Jakarta Perkebunan/ - 99,99% 99,99% 53.484 37.242
(“Nusantara Sarana Alam”) 3 Plantation
PT Agro Planindo Utama Jakarta Perkebunan/ - 99,98% 99,98% 29.780 29.444
(“Agro Planindo Utama”) 7 Plantation
PT Kedurang Prakarsa Nabati Jakarta Perkebunan/ - 99,20% 99,20% 1.562 1.449
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
d. Entitas Anak (lanjutan) d. Subsidiaries (continued)
Investasi Perusahaan pada Entitas Anak pada tanggal 31 Maret 2016 adalah sebagai berikut:
The Company’s investment in Subsidiaries as
of March 31, 2016 consist of the following:
1) Dimiliki 99,99% dan 0,01% oleh Usaha Agro Indonesia
dan Pertiwi Lenggara Agromas
2) Dimiliki 98,66% dan 1,34% oleh Sampoerna Bio Fuels
dan Sungai Menang
3) Dimiliki 99,99% dan 0,01% oleh Sungai Menang
dan Pertiwi Lenggara Agromas
4) Dimiliki 99,92% dan 0,08% oleh Sungai Menang
dan Pertiwi Lenggara Agromas
5) Dimiliki 64,58% oleh Sungai Menang
6) Dimiliki 99,96% dan 0,04% oleh Sungai Menang
dan Pertiwi Lenggara Agromas
7) Dimiliki 99,98% dan 0,02% oleh Sungai Menang
dan Pertiwi Lenggara Agromas
8) Dimiliki 99,20% dan 0,80% oleh Sungai Menang
dan Pertiwi Lenggara Agromas
1) Owned 99.99% and 0.01% by Usaha Agro Indonesia and Pertiwi Lenggara Agromas
2) Owned 98.66% and 1.34% by Sampoerna Bio Fuels and Sungai Menang
3) Owned 99.99% and 0.01% by Sungai Menang and Pertiwi Lenggara Agromas
4) Owned 99.92% and 0.08% by Sungai Menang and Pertiwi Lenggara Agromas
5) Owned 64.58% by Sungai Menang
6) Owned 99.96% and 0.04% by Sungai Menang and Pertiwi Lenggara Agromas
7) Owned 99.98% and 0.02% by Sungai Menang and Pertiwi Lenggara Agromas
8) Owned 99.20% and 0.80% by Sungai Menang and Pertiwi Lenggara Agromas
Perusahaan dan Entitas Anak untuk selanjutnya disebut menjadi “Grup”.
The Company and Subsidiaries are collectively referred hereinafter as the “Group”.
e. Manajemen kunci dan informasi lainnya e. Key management and other information
Susunan Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
The members of the Company’s Boards of
Commissioners and Directors, and Audit Comittee as of March 31, 2016 and December 31, 2015 are as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama : Michael Sampoerna : President Commissioner
Komisaris : Hendra Prasetya : Commissioner
Komisaris Independen : Phang Cheow Hock : Independent Commissioner
Komisaris Independen : DR. R.B. Permana Agung Dradjattun : Independent Commissioner
Direksi Directors
Direktur Utama : Ekadharmajanto Kasih : President Director
Wakil Direktur Utama : Marc Stephan Louis Louette : Vice President Director
Direktur : Hero Djajakusumah : Director
Direktur : Dwi Asmono : Director
Direktur : Lim King Hui : Director
Direktur : Budi Setiawan Halim : Director
Komite Audit Audit Comittee
Ketua : DR. R.B. Permana Agung Dradjattun : Chairman
Anggota : Irawan Sastrotanojo : Member
Anggota : Dr. Timotius, Ak : Member
Grup mempunyai 10.567 dan 10.337 karyawan tetap masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 (tidak diaudit).
a. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasian
a. Basis of preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) di Indonesia, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII. G.7 mengenai Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”).
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations No. VIII.G.7 concerning on Financial Statements Presentation and Disclosures issued by Monetary Services Authority (“OJK”).
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those adopted in the preparation of the Group’s consolidated financial statements for the year ended December 31, 2015.
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”.
The consolidated financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”)
No. 1 (Revised 2013), “Presentation of
Financial Statements”.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian, dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis, except for the consolidated statement of cash flows, using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements.
Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
The consolidated statement of cash flows, which have been prepared using the direct method, presents receipts and disbursements of cash on hand and in banks classified into operating, investing, and financing activities.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anaknya.
The presentation currency used in the consolidated financial statements is Rupiah which is the Company’s and its subsidiaries functional currency.
Tahun buku Grup adalah 1 Januari - 31 Desember.
The financial reporting period of the Group is January 1 - December 31.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan lain, dinyatakan dalam dan dibulatkan menjadi
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip konsolidasian b. Principles of consolidation
Grup menerapkan PSAK No. 65: “Laporan Keuangan Konsolidasi”. Perubahan yang diperkenalkan oleh PSAK No. 65 mengharuskan manajemen untuk melakukan pertimbangan signifikan dalam menentukan entitas yang dikendalikan dan karenanya harus dikonsolidasikan oleh entitas induk, dibandingkan dengan persyaratan yang sebelumnya ditetapkan dalam PSAK No. 4.
The Group adopted PSAK No. 65:
“Consolidated Financial Statements”. The
changes introduced by PSAK No. 65 required management to exercise significant judgment to determine which entities are controlled and therefore are required to be consolidated by a parent, compared with the requirements that were imposed in PSAK No. 4.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Grup pada tanggal 31 Desember setiap tahun. Kendali diperoleh bila Grup terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee. Dengan demikian, Grup mengendalikan investee jika dan hanya jika Grup memiliki seluruh hal berikut ini:
The consolidated financial statements comprise the financial statements of the Group as at December 31 each year. Control is achieved when the Group is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee and has the ability to affect those returns through its power over the investee. Thus, the Group controls an investee if and only if the Group has all of the following:
i) Kekuasaan atas investee, yaitu hak yang ada saat ini yang memberi grup kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan dari investee,
ii) Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan
iii) Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil.
i) Power over the investee, that is existing rights that give the group current ability to direct the relevant activities of the investee,
ii) Exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee, and
iii) The ability to use its power over the investee to affect its returns.
Bila Grup tidak memiliki hak suara atau hak serupa secara mayoritas atas suatu investee, Grup mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam mengevaluasi apakah mereka memiliki kekuasaan atas investee, termasuk:
When the Group has less than a majority of the voting or similar rights of an investee, the Group considers all relevant facts and circumstances in assessing whether it has power over an investee, including:
i) Pengaturan kontraktual dengan pemilik hak suara lainnya dari investee,
ii) Hak yang timbul atas pengaturan kontraktual lain, dan
iii) Hak suara dan hak suara potensial yang dimiliki Grup.
i) The contractual arrangement with the other vote holders of the investee,
ii) Rights arising from other contractual arrangements, and
b. Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)
Grup menilai kembali apakah mereka mengendalikan investee bila fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari ketiga elemen dari pengendalian. Konsolidasi atas entitas-entitas anak dimulai sejak Grup memperoleh pengendalian atas Entitas Anak dan berhenti pada saat Grup kehilangan pengendalian atas Entitas Anak. Aset, liabilitas, penghasilan, dan beban dari Entitas Anak yang diakuisisi pada tahun tertentu disertakan dalam laporan keuangan konsolidasian sejak tanggal Grup memperoleh kendali sampai tanggal Grup tidak lagi mengendalikan Entitas Anak tersebut.
The Group re-assesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control. Consolidation included in the consolidated financial statements from the date the Group gains control until the date the Group ceases to control the Subsidiary.
Seluruh laba rugi dan setiap komponen penghasilan komprehensif lain diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan nonpengendali (“KNP”), walaupun hal ini akan menyebabkan saldo KNP yang defisit. Bila dipandang perlu, penyesuaian dilakukan terhadap laporan keuangan Entitas Anak untuk diselaraskan dengan kebijakan akuntansi Grup.
Profit or loss and each component of other comprehensive income are attributed to the equity holders of the parent of the Group and to the non-controlling interests (“NCI”), even if this results in the NCI having a deficit balance. When necessary, adjustments are made to the financial statements of Subsidiaries to bring their accounting policies into line with the Group’s accounting policies.
Seluruh saldo akun, transaksi, penghasilan dan beban antar perusahaan yang signifikan, dan laba atau rugi hasil transaksi dari intra Grup yang belum direalisasi dan dividen dieliminasi pada saat konsolidasi.
All significant intra and inter-group balances, transactions, income and expenses, and unrealized profits and losses resulting from intra-Group transactions and dividends are eliminated on consolidation.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada Entitas Anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Bila kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Grup menghentikan pengakuan atas aset (termasuk goodwill), liabilitas dan komponen lain dari ekuitas terkait, sementara rugi atau laba yang dihasilkan diakui pada laba rugi. Bagian dari investasi yang tersisa diakui pada nilai wajar.
A change in the parent’s ownership interest in a Subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction. If the Group loses control over a Subsidiary, it derecognizes the related assets (including goodwill), liabilities, NCI and other component of equity, while any resultant gain or loss is recognized in the profit or loss. Any investment retained is recognized at fair value.
c. Kombinasi bisnis c. Business combination
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Kombinasi bisnis (lanjutan) c. Business combination (continued)
Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada pihak yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan dan disertakan dalam beban-beban administrasi.
For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are expensed and included in administrative expenses.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.
When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and the liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances, and pertinent conditions as at the acquisition date.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai keuntungan dari pembelian dengan diskon setelah sebelumnya manajemen meninjau kembali identifikasi dan pengukuran nilai wajar dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in the consolidated statement of income and other comprehensive income as gain on bargain purchase after previously management assessing the identification and fair value measurement of the acquired assets and the assumed liabilities.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Group’s Cash-generating Units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau
d. Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
d. Restructuring transactions of entities under common control
Grup menerapkan PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”. Revisi terhadap PSAK No. 38 menetapkan secara spesifik bahwa ruang lingkupnya hanya meliputi kombinasi bisnis yang memenuhi persyaratan kombinasi bisnis sesuai dengan PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” yang dilakukan dengan entitas sepengendali.
The Group adopted PSAK No. 38 (Revised 2012), "Business Combinations under Common Control". The revised PSAK No. 38 prescribes specifically that its scope only includes business combinations that fulfilled the criteria set forth in PSAK No. 22 (Revised
2010), “Business Combinations” and
transacted with entities under common control.
Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, aset atau liabilitas yang dialihkan dicatat pada nilai buku sebagai kombinasi bisnis dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan.
The restructuring transaction of entities under common control does not result in a change of the economic substance of the ownership of assets, liabilities, shares or other instruments of ownership which are exchanged, assets or liabilities transferred are recorded at book values as a business combination using the pooling-of-interests method.
Kombinasi bisnis entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepentingan, dimana selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dengan jumlah tercatat aset neto entitas yang diakuisisi diakui sebagai bagian dari akun "Tambahan Modal Disetor" pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan tersebut, unsur-unsur laporan keuangan dari entitas yang bergabung disajikan seolah-olah penggabungan tersebut telah terjadi sejak awal periode entitas yang bergabung berada dalam sepengendalian.
Business combinations under common control are accounted for using the pooling-of-interest method, whereby the difference between the considerations transferred and the book value of the net assets of the acquiree is recognized as part of "Additional Paid-in Capital" in the consolidated statement of financial position. In applying the said pooling-of-interest method, the components of the financial statements of the combining entities are presented as if the combination has occurred since the beginning of the period of the combining entity become under common control.
e. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing e. Foreign currency transactions and
balances
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun yang bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun yang bersangkutan.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing (lanjutan)
e. Foreign currency transactions and
balances (continued)
Pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut (angka penuh dalam Rupiah):
As of March 31, 2016 and December 31, 2015, the rates of exchange used are as follows (full amount in Rupiah):
31 Maret 2016/ 31 Desember 2015/
March 31, 2016 December 31, 2015
1 Pound Sterling Inggris/Rupiah 19.058 20.451 1 Great Britain Pound Sterling/Rupiah
1 Euro/Rupiah 15.030 15.070 1 Euro/Rupiah
1 Dolar AS/Rupiah 13.276 13.795 1 US Dollar/Rupiah
f. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi f. Transactions with related parties
Grup mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi, dengan definisi yang diuraikan pada PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”.
The Group has transactions with related parties, as defined in the PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”.
Kecuali diungkapkan khusus sebagai pihak-pihak berelasi, maka pihak-pihak lain yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan pihak ketiga.
Unless specifically identified as related parties, the parties disclosed in the notes to the consolidated financial statements are third parties.
g. Kas dan setara kas g. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas terdiri atas kas dan bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 bulan atau kurang sejak saat penempatan dan tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash equivalents comprise cash on hand and in banks and short-term deposits with an original maturity of 3 months or less at the time of placements and not restricted in use.
h. Biaya dibayar dimuka h. Prepaid expenses
Biaya dibayar dimuka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya.
Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited.
i. Persediaan i. Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto persediaan adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang
i. Persediaan (lanjutan) i. Inventories (continued)
Grup menetapkan penyisihan untuk keusangan dan/atau penurunan nilai persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan.
The Group determines allowance for obsolescence and/or impairment in market values of inventories based on periodic reviews of the physical conditions and net realizable values of the inventories.
j. Instrumen keuangan j. Financial instruments
Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Pengungkapan”.
The Group adopted PSAK 50 (Revised 2014),”Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2014), “Recognition and Measurement”, and PSAK 60 (Revised 2014), “Disclosure”.
Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang memberikan aset keuangan bagi satu entitas dan liabilitas keuangan atau ekuitas bagi entitas lain.
A financial instrument is any contract that gives rise to a financial asset of one entity and a financial liability or equity instrument of another entity.
Aset keuangan Financial assets
Pengakuan dan pengukuran awal Initial recognition and measurement
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai instrumen lindung nilai efektif, bila memenuhi syarat. Grup menetapkan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi kembali pada setiap akhir tahun keuangan.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2014) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year end.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar, namun dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, maka nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan tersebut.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
j. Instrumen keuangan (lanjutan) j. Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)
Aset keuangan utama Grup meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, dan aset tidak lancar lainnya - simpanan yang dapat dikembalikan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Group’s principal financial assets include cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, and other non-current asset – refundable deposits classified as loans and receivables.
Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement
• Pinjaman yang diberikan dan piutang • Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, PSAK No. 55 (Revisi 2014) mensyaratkan aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (“SBE”). Keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laba atau rugi ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial recognition, PSAK No. 55 (Revised 2014) requires such assets to be carried at amortized cost using the Effective Interest Rate (“EIR”) method. The related gains or losses are recognized in the profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Penyisihan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang obyektif bahwa Grup tidak akan dapat menagih piutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat diidentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan dalam catatan di bawah ini.
An allowance is made for uncollectible amounts when there is objective evidence that the Group will not be able to collect the receivables. Bad debts are written off when identified. Further details on the accounting policy for impairment of financial assets are disclosed below in this note.
Penghentian pengakuan Derecognition
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:
A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:
i) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau