• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Pengendalian Kualitas

7. Peta Kontrol (Control Chart)

Peta kontrol merupakan grafik garis dengan mencantumkan batas maksimum dan batas minimum yang merupakan daerah kendali. Suatu proses dikatakan dalam batas kontrol bila semua data berada dalam batas kendali (stabil). Peta ini menunjukan perubahan data dari waktu ke waktu tapi tidak menunjukan penyebab penyimpangan, walaupun adanya penyimpangan akan terlihat pada peta kontrol tersebut.

Penggunaan statistik dibuat dari grafik dengan menggambarkan garis batas kendali kedalam peta kendali. Berikut adalah pengelompokan peta kontrol : a. Peta kontrol untuk variabel

Peta kontrol untuk variabel adalah peta kontrol untuk data yang dapat diukur secara numerik (seperti : berat, panjang, dan lain-lain). Peta kontrol variabel terdiri dari :

 Peta kontrol X

Peta ini menggambarkan variasi harga rata (mean) dari suatu sampel lot data yang ditarik dari suatu proses kerja.

 Peta kontrol R

Peta ini menggambarkan variasi range dari suatu sampel lot data yang ditarik dari suatu proses kerja.

 Peta kontrol S

Peta ini menggambarkan variasi standar deviasi dari suatu sampel lot data yang ditarik dari suatu proses kerja.

b. Peta kontrol untuk atribut

Peta kontrol untuk atribut adalah peta kontrol untuk karakteristik kualitas yang dapat dinyatakan dalam bentuk numerik. Biasanya objek yang diperiksa hanya dinyatakan sesuai atau tidak dengan spesifikasi, seperti keropos, patah, bengkok, bergelombang, retak rambut, tipis. Peta kontrol atribut terdiri dari :

 Peta kontrol p

Peta ini menggambarkan bagian yang ditolak karena tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Bagian yang ditolak (p) dapat didefenisikan

sebagai ratio dari banyaknya barang yang tak sesuai yang ditemukan dalam pemeriksaan atau sederetan pemeriksaan terhadap total barang yang benar-benar diperiksa. Bagian yang ditolak hamper selalu dinyatakan sebagai pecahan. Dalam kasus ini dimana nilai standar tidak digunakan, nilai yang diamati p dapat digunakan. Nilai yang diamati perlu digunakan, dalam perhitungan batas-batas kendali percobaan yaitu:

n np p Dimana :

n = Produk yang diperiksa np = Produk yang cacat BKA = Batas kontrol atas BKB = Batas kontrol bawah

 Peta kontrol np

Peta ini menggambarkan banyaknya unit yang ditolak dalam sampel yang berukuran konstan.

 Peta kontrol c

Peta ini menggambarkan banyaknya ketidaksesuaian atau kecacatan dalam sampel yang berukuran konstan. Satu benda yang cacat memuat paling sedikit satu ketidaksesuaian, tetapi sangat mungkin satu unit sampel memiliki beberapa ketidaksesuaian, tergantung sifat dasar keandalannya.

 Peta kontrol u

Peta ini menggambarkan banyaknya ketidaksesuaian dalam satu unit sampel dan dapat dipergunakan untuk ukuran sampel tidak konstan.

Langkah-langkah penggunaan Peta kontrol 1. Persiapan keputusan-keputusan bagi peta kendali.

 Menetapkan tujuan dari penggunaan peta kendali.

 Memilih variabel

 Menetapkan dasar pembuatan sub grup

 Memetapkan ukuran dan frekuensi sub grup- sub grup

 Menyiapkan formulir lembaran data

 Menentukan metode pengukuran 2. Memulai penggunaan peta kendali.

 Membuat pengukuran-pengukuran

 Membuat rata-rata x untuk setiap grup

n x x x x x 123... n

 Menghitung rentang R untuk setiap grup

R = L – S

Dimana : L = data terbesar dalam suatu sub grup S = data terkecil dalam suatu sub grup

 Memplotkan peta x

 Memplotkan peta R

3. Menentukan batas-batas kendali penelitian.

 Menentukan jumlah sub grup yang diperlukan sebelum batas-batas kendali dihitung.

 Menghitung R, rata-rata rentangan

k R R R R R 123... k

 Menghitung batas-batas kendali atas dan bawah untuk R

Garis tengah = R

Batas kendali atas (BKA) = D4 . R

Batas kendali bawah (BKB) = D3 . R

 Menghitung x, rata rata dari nilai x n x x x x x 123... n

 Menghitung batas-batas kendali atas dan bawah untuk x

Garis tengah = x

BKA x = x + 3 σx karena A2R = 3 σx maka BKA x = x + A2R

BKB x = x - 3 σx karena A2R = 3 σx maka BKB x = x - A2R

 Menggambarkan garis pusat dan batas-batas pada peta

 Menarik kesimpulan-kesimpulan pendaluhuluan dari peta-peta.

 Mengidentifikasi adanya kendali atau kurang kendali

 Hubungan yang jelas antara apa yang sedang dikerjakan oleh proses dan apa yang seharusnya dikerjakan dengan proses tersebut.

 Tindakan-tindakan yang diusulkan oleh peta kendali. 4. Melanjutkan penggunaan peta.

 Merevisi garis pusat dan batas-batas kendali untuk R .

 Merevisi garis pusat dan batas-batas kendali untuk x.

 Menggunakan peta untuk pengambilan tindakan yang berkenaan dengan proses.

 Menggunakan peta untuk pengambilan tindakan yang berkenaan dengan spesifikasi.

Revisi Peta Kendali x dan R

Jika terdapat data yang berada diluar batas kendali maka dilakukan revisi terhadap peta kendali tersebut, dengan cara membuang data yang diluar kendali dan menghitung kembali batas-batas kendali.

Harga x, R dan σ yang baru adalah

new p = d n n npd np  

BKB = DR 1 . σo

Dimana : xd = Harga x sub grup yang diluar batas kendali

Rd = Harga rentang sub grup yang diluar batas kendali gd = Jumlah data yang diluar batas kendali

Control Chart 0.0060000 0.0075000 0.0090000 0.0105000 0.0120000 0.0135000 0.0150000 0.0165000 0.0180000 0.0195000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Sub Grup P ro p o rs i C a c a t p UCL LCL p Rata-rata

Kegiatan-kegiatan pengendalian mutu atau peningkatan mutu pada dasarnya menerapkan prinsip Plan-Do-Check-Action atau siklus PDCA cycle (Deming cycle/wheel). Siklus PDCA ini dikembangkan menjadi satu sistem yang dikenal dengan istilah Delapan langkah pemecahan masalah.

Siklus PDCA yang dijabarkan menjadi sistem 8 langkah pemecahan masalah yang diterapkan dalam kegiatan Gugus Kendali Mutu (GKM).8

A : Action P : Plan D : Do C : Check

Gambar 3.1. Siklus PDCA ( Plan-Do-Check-Act)

8

Penjelasan dari setiap siklus PDCA tersebut adalah berbagai berikut :9

1. Mengembangkan rencana perbaikan (plan)

Ini merupakan langkah setelah dilakukan pengujian ide perbaikkan masalah. Rencana perbaikkan disusun berdasarkan prinsip 5-W (What, why, who, when, dan where) dan 1 H (how), yang dibuat secara jelas dan terinci serta menetapkan sasaran dan target yang harus dicapai.

2. Melaksanakan rencana (do)

Rencana yang telah disusun diimplementasikan secara bertahap, mulai dari skala kecil dn pmbagian tugas secara merata sesuai dengan kapasitas dan kemampuan dari setiap personil.

3. Memeriksa atau meneliti hasil yang dicapai (Check atau Study)

Memeriksa atau meneliti merujuk pada penetapan apakah pelaksanaannya berada dalam jalur, yang sesuai dengan rencana dan memantau kemajuan perbaikkan yang direncanakan.

4. Melakukan tindakan penyesuaiian bila diperlukan (action).

Penyesuaiian dilakukan bila dianggap perlu, yang didasarkan hasil analisis diatas. Penyesuaian berkaitan dengan standardisasi prosedur baru guna mengatas.

9

M. N. Nasution, M.Sc, A.P.U. Manajemen Mutu Terpadu, 2005, hal 32.

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian. Dimana dibuat berdasarkan kepada latar belakang dan tujuan yang hendak dicapai dengan menggunakan teori-teori yang mendukung dalam memecahkan permasalahan yang diteliti. Dapat dilihat pada Gambar 4.1. Blok Diagram Prosedur Penelitian.

4.1.Tempat dan Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada PT. Bukit Emas Dharma Utama yang bergerak di bidang industri kayu dan berlokasi di Jl. Bintang Terang no. 85 km 13,8 Medan-Binjai. Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2007.

4.2. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang dilakukan adalah penelitian evaluasi dan analisa data kualitatif yang dilakukan dari penilaian terhadap tingkat kualitas perusahaan.

4.3. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam studi ini untuk penerapan seven tools dalam pengendalian kualitas produk kayu pada PT. Bukit Emas Darma Utama.

s

Pengumpulan Data

Pengolahan Data 1. Stratifikasi

2. Lembar Pemeriksaan (Check Sheet) 3. Histogram

4. Diagram Pareto 5. Diagram Pencar

6. Peta Kontrol (Control Chart)

7. Diagram Sebab Akibat (Cause Effect Diagram)

Analisa dan Evaluasi

Kesimpulan dan Saran Studi Literatur Perumusan Masalah

Studi Lapangan

Gambar 4.1. Blok Diagram Prosedur Penelitian 4.4. Pengumpulan Data

Dokumen terkait