• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRUKSI DAN LINGKUNGAN

Dalam dokumen Metodologi SPV SPAM Blahpane 2018.pdf (Halaman 88-94)

Kegiatan konstruksi merupakan unsur yang penting dalam pembangunan.Kegiatan konstruksi merupakan unsur yang penting dalam pembangunan.

Kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkanKegiatan konstruksi menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan antara lain yang menyangkut aspek keselamatan kerja dan lingkungan. antara lain yang menyangkut aspek keselamatan kerja dan lingkungan.

Kegiatan konstruksi harus dikelola dengan memperhatikan standar danKegiatan konstruksi harus dikelola dengan memperhatikan standar dan ketentuan K3 yang berlaku.

ketentuan K3 yang berlaku.

C.

C. PRA PRA RENCANA RENCANA KESELAMATANKESELAMATAN

DAN KESEHATAN KERJA

DAN KESEHATAN KERJA

KONTRUKSI DAN LINGKUNGAN

KONTRUKSI DAN LINGKUNGAN

PRA-RK3Kl)

C.2.

C.2. MAKSUD, TUJUAN MAKSUD, TUJUAN DAN RUANG DAN RUANG LINGKUPLINGKUP C.2.1. Maksud

C.2.1. Maksud

Pra-Rencana K3 Konstruksi dan Lingkungan (Pra-RK3KL) ini sebagai acuan Pra-Rencana K3 Konstruksi dan Lingkungan (Pra-RK3KL) ini sebagai acuan bagi penyelenggaraan sistem manajemen K3 Konstruksi bidang Pekerjaan Umum bagi penyelenggaraan sistem manajemen K3 Konstruksi bidang Pekerjaan Umum yang dapat dilaksanakan secara sistematis, terencana, terpadu dan terkoordinasi. yang dapat dilaksanakan secara sistematis, terencana, terpadu dan terkoordinasi.

C.2.2. Tujuan C.2.2. Tujuan

Pra-Rencana K3 Kontruksi dan Lingkungan (Pra-RK3KL) ini agar semua Pra-Rencana K3 Kontruksi dan Lingkungan (Pra-RK3KL) ini agar semua pemangku kepentingan mengetahui dan memahami tugas dan kewajibannya dalam pemangku kepentingan mengetahui dan memahami tugas dan kewajibannya dalam penyelenggaraan sistem manajemen K3 Konstruksi bidang Pekerjaan Umum penyelenggaraan sistem manajemen K3 Konstruksi bidang Pekerjaan Umum khususnya untuk pekerjaan ini sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan khususnya untuk pekerjaan ini sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja konstruksi dan penyakit akibat kerja konstruksi serta menciptakan lingkungan kerja konstruksi dan penyakit akibat kerja konstruksi serta menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja yang aman dan nyaman, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja.

kerja.

C.2.3. Ruang Lingkup Pra-Rencana K3 Kontruksi dan Lingkungan C.2.3. Ruang Lingkup Pra-Rencana K3 Kontruksi dan Lingkungan

(Pra-RK3KL) RK3KL)

Ini mengatur penyelenggaraan sistem manajemen K3 konstruksi bidang Ini mengatur penyelenggaraan sistem manajemen K3 konstruksi bidang Pekerjaan Umum bagi pelaksanaan pekerjaan ini dengan seluruh uraian Pekerjaan Umum bagi pelaksanaan pekerjaan ini dengan seluruh uraian pekerjaannya semenjak persiapan hingga penyelesaian pekerjaan, yang telah pekerjaannya semenjak persiapan hingga penyelesaian pekerjaan, yang telah diperhitungkan sebagai proyek dengan Resiko Kecelakaan Tinggi. Ruang Lingkup K3 diperhitungkan sebagai proyek dengan Resiko Kecelakaan Tinggi. Ruang Lingkup K3 dapat dijelaskan sebagai berikut :

dapat dijelaskan sebagai berikut :

Kesehatan dan keselamatan kerja diterapkan di semua tempat kerja yangKesehatan dan keselamatan kerja diterapkan di semua tempat kerja yang didalamnya melibatkan aspek manusia sebagai tenaga kerja, bahaya didalamnya melibatkan aspek manusia sebagai tenaga kerja, bahaya akibat kerja dan

akibat kerja dan usaha yang dikerjakan.usaha yang dikerjakan.

 Aspek perlindu Aspek perlindungan dalam ngan dalam K3 meliputK3 meliputi :i :

Tenaga kerja dari semua jenis dan jenjang keahlian.Tenaga kerja dari semua jenis dan jenjang keahlian.

Peralatan dan bahan yang dipergunakan.Peralatan dan bahan yang dipergunakan.

Faktor-faktor lingkungan fisik, biologi, kimiawi maupun sosial.Faktor-faktor lingkungan fisik, biologi, kimiawi maupun sosial.

Proses produksi.Proses produksi.

KarakteristKarakteristik dan ik dan sifat pekerjaan.sifat pekerjaan.

pihak yang terlibat dalam proses industri perusahaan ikut bertanggung  jawab atas keberhasilan usaha K3.

C.3. KEBIJAKAN K3KL

Kami berkomitmen untuk melaksanakan pekerjaan dengan penerapan program Kesehatan & Keselamatan Kerja, diantaranya melalui :

Menetapkan tujuan, mengelola, melaksanakan dan mengevaluasi sasaran dan program K3 (Kesehatan & Keselamatan Kerja, secara ketat sesuai petunjuk keselamatan kerja.

Mematuhi perundang – undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3, serta mengintegrasinya dalam semua aspek kegiatan operasional kegiatan.

Melakukan identifikasi bahaya sesuai dengan sifat dan skala resiko K3. Menyediakan kerangka kerja bagi penetapan dan peninjauan sasaran K3. Menyediakan sumber daya yang cukup untuk mengimplementasikan Sistem Manajemen K3.

Mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen K3. Memelihara program Lindungan Lingkungan terhadap semua kegiatan di lokasi proyek.

Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran kebijakan ini kepada semua personil

Mengelola dan menangani semua material, baik yang berbahaya maupun yang tidak berbahaya, termasuk mengendalikan potensi bahaya terhadap pekerja.

Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggung  jawabnya.

Meninjau aspek manajemen K3 secara periodik agar selalu relevan.

Penerapan kebijakan ini menjadi kewajiban semua pihak yang bekerja untuk CV. AMERTHA NIRWANA sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.

C.4. PERENCANAAN

pengendalian resikonya perlu di identifikasi dalam pelaksanaan suatu pekerjaan. Hal ini dimaksudkan untuk dapat mempersiapkan rencana pengendalian terhadap bahaya yang terjadi pada pelaksanaan pekerjaan. Identifikasi dan pengendalian resiko bahaya untuk masing-masing item pekerjaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel C.1. Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko Bahaya

No JENIS/TIPE PEKERJAAN

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA &

RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO 1 2 3 4 1 Mobilisasi dan Demobilisasi Personil Jenis Bahaya : Kecelakaan Lalu Lintas

Resiko : luka berat atau meninggal

Pengendalian Resiko K3 dengan menggunakan pengaman pada saat berkendaraan, mematuhi rambu-rambu lalu lintas.

2 Survey Topografi

Jenis Bahaya : Kecelakaan Lalu Lintas

Resiko : luka berat atau meninggal

Pengendalian Resiko K3 dengan menggunakan

pengaman pada saat bekerja di  jalur jalan raya, mematuhi

rambu-rambu lalu lintas.

3 Pelaksanaan Pengawasan/ Supervisi Pemanfaatan Idle Capacity SPAM Blahpane Kota Gianyar Jenis Bahaya : Kecelakaan Lalu Lintas

Resiko : luka berat atau meninggal

Pengendalian Resiko K3 dengan menggunakan

pengaman pada saat bekerja di  jalur jalan raya, mematuhi

rambu-rambu lalu lintas.

C.4.2. Pemenuhan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya

Berikut ini disajikan acuan kami dalam melakukan kegiatan K3KL di lokasi pekerjaan sesuai dengan aturan antara lain :

Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 158 Tahun 1972 tentang Program Operasional, Serentak, Singkat, Padat, untuk Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran.

Kepmenaker Nomor 51 Tahun 1999 tentang “Standar Pajanan Bahaya Fisik”

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadaman  Api Ringan.

Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Ketenagakerjaan.

Permenakertrans Nomor 01 Tahun 1980 tentang “Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan”

Permenaker Nomor 5 Tahun 1996 tentang Sistem Managemen Keselamatan Kerja.

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang “Jaminan Sosial Tenaga Kerja”

Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Kerja.

Undang-Undang No. 14/1969 tentang Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja.

Undang-Undang No. 23/1992 tentang Kesehatan. Undang-Undang No.18/1999 tentang Jasa Konstruksi Undang-Undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.02/Men/L980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.01/Men/1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja.

Peraturan Menteri Tenga Kerja No. 03/Men/1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.01/Men/1989 tentang Kualifikasi dan Syarat-Syarat Operator Keran Angkat.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.04/Men/1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan

Peraturan Menteri Perburuhan No.7 Tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan Serta Penerangan Dalam Tempat Kerja.

Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.Kep-186/Men/1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran Di Tempat Kerja.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.:Perm05/Men/1985 tentang Pesawat  Angkat dan Angkut.

Surat Edaran No. Seso1/Men/1997 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Kimia Di Udara Lingkungan Kerja.

Surat Edaran Dirjen Binawas No.05/Bw/1997 tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.02/Men/1982 tentang Kualifikasi Juru Las.

Peraturan Menteri Tenag Kerja No.01/Men/1980 tentang K3 Pada Konstruksi Bangunan.

Penerapan kebijakan ini menjadi kewajiban semua pihak yang bekerja untuk CV. AMERTHA NIRWANA sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.

C.5. SASARAN K3KL dan PROGRAM K3KL C.5.1. Sasaran K3KL

Memberikan pelayanan yang optimal dalam hal menjaga Keselamatan dan Keamanan Kerja dengan meningkatkan fungsi kontrol yang tepat guna sehingga seluruh kegiatan pembangunan fisik di lapangan (metode, peralatan, operasional) dapat dilaksanakan dengan seoptimal mungkin dan keselamatan seluruh pihak terkait (Konsultan Pengawas, Direksi dan masyarakat di sekitar lokasi pekerjaan dapat terjamin dengan baik.

Pencegahan kecelakaan kerja, apabila terhindar munculnya potensi bahaya dari suatu pekerjaan, dapat diminimalisir resiko bahaya yang muncul. Waspada terhadap timbulnya kecelakaan-kecelakaan kerja yang terjadi selama pelaksanaan kegiatan, seperti :

Menciptakan lingkungan kerja yang aman (bebas dari kecelakaan)

Mengurangi terjadinya gangguan kesehatan akibat kerja sebesar 25% tiap tahun.

C.5.2. Program K3KL

Melaksanakan Rencana K3 secara berkelanjutan dengan menyediakan kebutuhan sarana K-3 (Alat Pelindung Diri, rambu-rambu, spanduk, pagar pengamanan) secara konsisten.

Mengasuransikan seluruh tenaga yang terlibat dalam kinerja pekerjaan ke dalam jaminan sosial kerja (Jamsostek).

Melakukan pengecekan secara berkala perlengkapan keselamatan kerja yang digunakan.

Mengawasi metode pekerjaan yang beresiko menimbulkan bahaya dan kecelakaan.

Secara aktif berkoordinasi dengan instansi di lokasi pekerjaan.

Secara rutin membahas agenda keselamatan kerja dan melakukan punishment and rewards.

Memastikan semua pekerja dan untuk mematuhi peraturan K3.

Penerapan kebijakan ini menjadi kewajiban semua pihak yang bekerja untuk CV. AMERTHA NIRWANA sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.

C.6. ORGANISASI K3KL

Organisasi K3K betujuan untuk terjadinya koordinasi yang dinamis diantara personil yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan. Organisasi disusun sedemikian rupa sehingga semua pihak yang terlibat dapat memperoleh kenyamanan dalam melaksanakan pekerjaan. Organisasi K3 dalam pelaksanaan pekerjaan Pengawasan/ Supervisi Pemanfaatan Idle Capacity SPAM Blahpane Kota Gianyar adalah sbb. :

Dalam dokumen Metodologi SPV SPAM Blahpane 2018.pdf (Halaman 88-94)

Dokumen terkait