• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka

5. Kooperatif Tipe STAD

STAD merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang paling

sederhana, dan merupakan pendekatan yang baik untuk guru yang baru memulai

menerapkan model pembelajaran kooperatif dalam kelas (Pradyo Wijayanti,

2002: 2).

Pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa dalam suatu kelas

dibagi menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing beranggotakan 4-5

siswa, setiap kelompok haruslah heterogen, terdiri dari laki-laki dan perempuan,

memiliki kemampuan yang beragam, kalau dimungkinkan berasal dari berbagai

suku. Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran

yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya dan kemudian saling membantu

satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran atau melakukan diskusi.

Menurut Slavin (2005: 143): “STAD terdiri dari lima komponen utama, yaitu

presentasi kelas, tim/kelompok, kuis, skor perkembangan individu, dan rekognisi

tim”. Selanjutnya Slavin (2005: 143) menjelaskan bahwa STAD dibagi menjadi

beberapa kegiatan pengajaran, yaitu sebagai berikut:

a) Presentasi kelas , Tujuan pengajaran ini adalah guru menyajikan materi

pelajaran sesuai dengan yang direncanakan. Setiap awal dalam model

Penyajian ini mencakup pembukaan, pengembangan, dan latihan terbimbing

dari keseluruhan pelajaran.

b) Tim atau Tugas anggota kelompok adalah menguasai materi yang diberikan

guru dan membantu teman satu kelompok untuk menguasai materi tersebut.

Siswa diberi lembar kegiatan yang dapat digunakan untuk melatih keterampilan

yang sedang diajarkan untuk mengevaluasi diri mereka dan teman satu

kelompok. Guru mengamati kegiatan pembelajaran secara seksama,

memperjelas perintah, mereview konsep, atau menjawab pertanyaan.

c) Kuis yaitu Kuis dikerjakan siswa secara mandiri. Tujuannya untuk

menunjukkan apa saja yang telah diperoleh siswa selama belajar dalam

kelompok. Hasil kuis digunakan sebagai nilai perkembangan individu dan

disumbangkan dalam nilai kelompok.

d) Skor Kemajuan Individu merupakan Gagasan dibalik skor kemajuan individual

adalah untuk memberikan kepada tiap siswa tujuan kinerja yang akan dapat

dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan memberikan kinerja yanbg lebih

baik dari pada sebelumnya. Tiap siswa dapat memberikan kontribusi poin yang

maksimal kepada timnya dalam sistem skor ini, tetapi tak ada siswa yang dapat

melakukannya tanpa memberikan usaha mereka yang terbaik. Tiap siswa

diberikan skor “awal”, yang diperoleh dari rata-rata kinerja siswa selanjutnya

akan mengumpulan poin untuk tim mereka berdasrakan tingkat kenaikan skor

kuis mereka dibandingkan dengan skor awal mereka.

e) Rekognisi tim atau Langkah awal adalah menghitung nilai kelompok dan nilai

perkembangan individu. Pemberian penghargaan kelompok berdasarkan pada

20

 Menyampaikan tujuan pembelajaran.

 Memberikan informasi/menyajikan materi yang akan diberikan

 Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok

beranggotakan 4-5 siswa.

 Memberikan nama kelompok untuk masing-masing kelompok.

 Menyajikan kartu soal dan memberikan lembar kerja siswa yang

dikerjakan dengan berdiskusi dalam kelompok masing-masing.

 Mengingatkan siswa tetap bersama kelompoknya masing-masing sampai

selesai tugasnya dan bekerja dengan menggunakan

keterampilan-keterampilan kooperatif yang dikembangkan

 Memberikan bimbingan pada kelompok.

 Pemberian kuis yang dikerjakan secara individu.

 Jawaban dari kuis dikoreksi secara bersama-sama.

 Pemberian tugas kelompok.

Slavin, R.E. (2009:8) Model pembelajaran kooperatif tipe STAD memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja kelompok dalam memecahkan suatu

masalah secara bersama-sama. Beberapa pendapat tentang model belajar kooperatif

dikemukakan oleh Slavin (Gerson, 2002:107), “Belajar kooperatif adalah suatu model

pembelajaran dimana peserta didik belajar dan bekerjasama dalam kelompok kecil

saling membantu untuk mempelajari suatu materi.” Sedangkan Sunal dan Hans

(Hariyanto, 2000:18) mengemukakan, “Model kooperatif yaitu suatu cara pendekatan atau serangkain strategi yang khusus dirancang untuk memberikan dorongan kepada

(Wardani, 2001:7) menyatakan, “Cooperatif learning dapat meningkatkan sikap tolong menolong dalam perilaku sosial.

Slavin (Wardani, Sri, 2006:5-7) mengemukakan bahwa secara garis besar tahap-tahap

pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut:

 Tahap Penyajian Materi

Pada tahap ini, guru mulai dengan menyampaikan tujuan pembelajaran umum

dan khusus serta memotivasi rasa keingintahuan peserta didik mengenai topik/materi

yang akan dipelajari. Dilanjutkan dengan memberikan apersepsi yang bertujuan

mengingatkan peserta didik terhadap materi prasyarat yang telah dipelajari agar

peserta didik dapat menghubungkan meteri yang akan diberikan dengan pengetahuan

yang dimiliki. Teknik penyajian materi pelajaran dapat dilakukan dengan cara

klasikal ataupun melalui diskusi. Mengenai lamanya presentasi dan berapa kali harus

dipresentasikan bergantung kepada kekompleksan materi yang akan dibahas.

 Tahap kerja Kelompok

Pada tahap ini peserta didik diberikan lembar tugas sebagai bahan yang akan

dipelajari. Dalam kerja kelompok ini, peserta didik saling berbagi tugas dan saling

membantu penyelesaian agar semua anggota kelompok dapat memahami materi yang

akan dibahas dan satu lembar dikumpulkan sebagai hasil kerja kelompok. Pada tahap

ini guru bertindak sebagai fasilitator dan motivator kegiatan tiap kelompok.

 Tahap Tes Individual

22

biasanya dilakukan setiap selesai pembelajaran setiap kali pertemuan, agar peserta

didik dapat menunjukkan apa yang telah dipelajari secara individu selama bekerja

dalam kelompok Skor perolehan individu ini dikumpulkan dan diarsipkan untuk

digunakan pada perhitungan perolehan skor kelompok.

 Tahap Perhitungan Skor Perkembangan Individu

Skor perkembangan individu dihitung berdasarkan skor awal. Perhitungan skor

perkembangan individu dimaksudkan agar peserta didik terpacu untuk memperoleh

prestasi terbaik sesuai dengan kemampuannya.

 Tahap Penghargaan Kelompok

Pada tahap ini perhitungan skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan

masing-masing skor perkembangan individu kemudian dibagi sesuai jumlah anggota

kelompoknya. Pemberian penghargaan diberikan berdasarkan perolehan rata-rata,

penghargaan dikategorikan kepada kelompok baik, kelompok hebat dan kelompok

super.

Berdasarkan uraian di atas, dalam pembelajaran kooperatif yang menggunakan

pendekatan STAD guru harus melaksanakan langkah-langkah: penyajian materi,

kegiatan kelompok, tes individu, perhitungan skor setiap individu dan penghargaan

kelompok. Guru bisa menyajikan materi baik secara klasikal atau pun melalui

diskusi, dan tetap harus menyusun perencanaan pelaksanaan pembelajaran dan

mempersiapkan lembar kerja peserta didik atau panduan belajar peserta didik,

pembentukan kelompok belajar dan menjelaskan pada peserta didik tentang tugas dan

perannya dalam kelompok, juga mengenai perencanaan waktu dan tempat duduk

harus dipersiapkan dengan baik pula, agar peran aktif peserta didik dan demokrasi

benar-benar terlaksana.

6. Teori Belajar yang Mendukung Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student

Dokumen terkait