• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM KOPERASI DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN DI LOKASI PENELITIAN

4.2 Koperasi Karyawan di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor

Berdasarkan gambar mengenai penyebaran jenis koperasi di Kecamatan Cibinong diketahui sebanyak 76 persen atau sekitar 52 koperasi karyawan yang berada di kecamatan tersebut. Pada jenis koperasi pemasaran dan koperasi pertanian/perternakan/perikanan dan koperasi sejenisnya tidak terdaftar bahkan tidak ada di kecamatan tersebut. Kebanyakan dari koperasi-koperasi karyawan di Kecamatan Cibinong merupakan koperasi yang berdiri dan terbentuk dilingkungan kedinasan pemerintah daerah setempat dan perusahaan Koperasi karyawan di Kecamatan Cibinong merupakan koperasi yang berdiri dan diprakarsai, oleh pegawai kedinasan maupun karyawan perusahaan yang kemudian tergabung dalam kumpulan organisasi koperasi. Pembentukan koperasi didasarkan oleh adanya kesamaan pemikiran dan kebutuhan akan pentingnya kesejahteraan sosial ekonomi anggota pegawai dinas dan karyawan. Azas kebersamaan dalam pembentukan koperasi menjadi salah satu dasar bagi anggota untuk membentuk sebuah koperasi yang maju dan mandiri.

Berdasarkan data dari Dinas koperasi dari sejumlah koperasi karyawan yang ada di wilayah Kecamatan Cibinong terdapat beberapa koperasi yang mengalami kesalahan teknis administratif seperti kesalahan pendataan nama dan jenisnya sehingga diketahui terdapat 34 koperasi aktif (Tabel 5). Koperasi karyawan di Kecamatan Cibinong merupakan salah satu jenis kopersi terbanyak dibandingkan wilayah kecamatan lain. Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Koperasi (2008), koperasi karyawan dimiliki oleh beberapa dinas

dan perusahaan. Koperasi karyawan beranggotakan pegawai dinas atau karyawan perusahaan itu sendiri. Secara umum, koperasi karyawan di Kecamatan Cibinong merupakan koperasi karyawan yang telah memiliki Nomor Badan Hukum sebagai identitas koperasi. Bahkan ada pula beberapa koperasi yang telah memiliki surat ijin berdagang, jika koperasi tersebut hendak mengembangkan usaha di bidang warung serba ada atau toko.

KK (76%)

KJ (1%)

KSU (6%)

KPP (7%)

KSP (10%)

KK KSU KPP KSP KJ

Gambar 6. Penyebaran Jenis Koperasi di Kecamatan Cibinong, Bogor

Berdirinya koperasi karyawan di lingkungan dinas atau perusahaan merupakan suatu wujud kepedulian pegawai terhadap keadaan pegawai yang berkerja di instansi tersebut. Koperasi karyawan di Kecamatan Cibinong terbentuk sebagai upaya menyejahterahkan kehidupan sosial ekonomi anggotanya. Kebanyakan koperasi karyawan di Kecamatan Cibinong terbentuk beberapa saat setelah instansi yang bersangkutan resmi berdiri. Bahkan, nama koperasi di masing-masing instansi didasarkan atas nama semboyan instansi tempat anggota koperasi bekerja. Bahkan, nama koperasi diambil dari nama instansi tersebut. Pada umumnya, koperasi karyawan Kecamatsn Cibinong memiliki tujuan, visi dan misi yang sama dalam membangun suatu koperasi, yakni selain untuk menyejahterakan sosial ekonomi seluruh anggota koperasi juga berperan dalam membantu anggota untuk lebih cermat dalam berkoperasi.

Tabel 5. Koperasi Karyawan yang masih aktif di Kecamatan Cibinong, Bogor

No Nama Koperasi Lokasi

1 Koperasi Warga Konstruksi Sukahati 2 Kopkar LIGNA SEJAHTERA (PT. Hadinata Brothers) Ciriung

3 Kopkar Rimba Mulia Pemda

4 KPRI Amanah Kantor Dept. Agama Kab. Bogor Pemda 5 KPRI Cipta Karya / Kop. Adipura Pemda

6 KPRI Setia Rukun Pemda

7 PRIMKOP ABRI Cibinong Sukahati

8 Koperasi Keluarga Limnologi Cibinong

9 KPRI Bakosurtanal Cibinong

10 Primkopad Yon Bek Ang 1/1 Kostrad Cibinong 11 Kopkar PT. Anggada Perkasa (Swaka Tantra) Ciriung 12 Kopkar PT. Serena "Mekar 88" Ciriung 13 Kopkar Sejahtera Bersama "BANK BUKOPIN" Ciriung

14 KPN SMAN 1 Cibinong Ciriung

15 Koperasi Pegawai Bina Marga dan Pengairan Harapan Jaya 16 KOPKAR PT. Perpetti Van Mele Indonesia Nanggewer Mekar 17 KOPKAR PT. Rahayu Santosa Nanggewer

18 KOPKAR PT. TATO Nanggewer

19 Koperasi Bhakti Adiguna Pakansari

20 Kopkar Dasar Rukun Pakansari

21 Handayani Pemda

22 Kop. Dipenda Pemda

23 Kopeg RS Cibinong Pemda

24 Koperasi Bank Jabar Pemda

25 Koperasi Bawasda Pemda

26 Koperasi Karyawan Kabupaten Bogor/K3B Pemda

27 Koperasi Kejaksaan Pemda

28 Koperasi KPM Kab. Bogor/BPMKS Pemda

29 KPN BAPEDA KAB. BOGOR Pemda

30 KPN DPRD KAB. BOGOR Pemda

31 Primkopad Kodim 0621 Pemda

32 Primkopad Polres Bogor Pemda

33 Silva Lestari/Dinas Kehutanan Pemda 34 ORIZA SATIVA/Dinas Pertanian Pemda Sumber : Data diolah dari Dinas Koperasi (2009)

Berdasarkan data dari sampel koperasi penelitian diketahui bahwa terdapat beberapa koperasi yang telah berdiri sebelum tahun 90-an. Ada pula beberapa koperasi yang berdiri setelah tahun 90-an. Pada masa perkembangannya, beberapa koperasi karyawan di Kecamatan Cibinong pernah mengalami jatuh bangun. Bahkan, hampir mengalami pembubaran koperasi. Kegoyahan atau jatuh bangun tersebut disebabkan oleh karena pengurus yang kurang terampil dan jujur mengelola koperasi, banyak anggota yang mutasi ke luar daerah maupun ke luar dinas dan perkembangan usaha (seperti waserba) yang kurang menguntungkan. Beberapa koperasi harus mengalami kevakuman sementara. Namun, kevacuman tersebut tidak serta merta membawa koperasi pada masa pembubaran. Kemudian, untuk menghindari keadaan tersebut koperasi berinisiatif untuk melakukan pergantian terhadap pengurus serta inovasi baru untuk memperbaiki masalah di koperasi.

Koperasi karyawan di Kecamatan Cibinong merupakan koperasi yang mandiri yang berbadan hukum dan memiliki Rapat Anggota sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di koperasi. Rapat Anggota biasanya dilakukan setiap satu tahun sekali berdasarkan kebutuhan anggota koperasi, atau biasa disebut dengan Rapat Anggota Tahunan (RAT). Koperasi-koperasi karyawan di Kecamatan Cibinong merupakan koperasi yang taat dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Rapat Anggota. Bahkan dalam Rapat Anggota di masing-masing koperasi, anggota dibebaskan untuk menyuarakan pendapat dan usulannya yang memihak, serta menguntungkan bagi seluruh anggota koperasi.

Selain itu, koperasi karyawan di Kecamatan Cibinong tergolong koperasi yang mandiri dari segi ekonomi. Dari keseluruhan koperasi penelitian diketahui bahwa koperasi-koperasi karyawan Kecamatan Cibinong merupakan koperasi yang mandiri dalam hal pengembangan modal koperasi. Terbukti dari awal mula pengembangan modal koperasi adalah berasal dari anggota. Modal koperasi dihimpun dari iuran atau simpanan wajib, simpanan pokok dan simpanan sukarela. Besaran ketiga simpanan tersebut telah ditetapkan sebelumnya oleh anggota dalam Rapat Anggota. Masing-masing koperasi karyawan memiliki besaran simpanan yang berbeda, menurut ketentuan dan kemampuan membayar.

Simpanan pokok adalah simpanan yang dibayarkan oleh anggota saat pertama kali menjadi anggota koperasi. Besarnya simpanan pokok yang dibebankan pada anggota adalah sama. Untuk simpanan wajib adalah simpanan yang dibayar oleh anggota setiap bulannya kepada koperasi. Setiap anggota dibebankan simpanan wajib yang biasanya dibedakan berdasarkan golongan. Perbedaan pembayaran simpanan wajib kepada anggota berdasarkan golongan berlaku di beberapa koperasi pegawai kedinasan. Adanya perbedaan besar biaya simpanan wajib tersebut dimaksudkan untuk meringankan anggota terutama pada pegawai golongan 1 dan 2 serta pegawai honor. Pada pegawai atau karyawan perusahaan tidak terdapat perbedaan dalam hal besaran simpanan wajib. Selain itu, simpanan sukarela adalah simpanan yang besarnya relatif sesuai kesediaan anggota untuk membayar atau tidak membayar. Pada beberapa koperasi karyawan di Kecamatan Cibinong besarnya simpanan sukarela adalah relatif. Namun, terdapat pula simpanan sukarela yang besarnya telah ditetapkan berdasarkan kesepakatan anggota. Besarnya simpanan sukarela adalah berdasarkan kesukarelaan anggota untuk membayar. Ada pula beberapa anggota yang tidak membayar simpanan sukarela.

Selain modal yang berasal dari simpanan anggota, baik simpanan pokok, wajib, maupun sukarela. Beberapa koperasi karyawan di Kecamatan Cibinong melakukan pemutaran dan pengembangan modal yang salah satunya melalui usaha di bidang dagang seperti warung sembako, warung serba ada (waserba) yang menjual alat tulis kantor, foto kopian, cicilan barang kepada anggota koperasi sampai kepada membuka usaha warung makan/ !. Usaha tersebut diyakini berhasil oleh seluruh anggota koperasi, karena melalui usaha tersebut dapat membantu modal koperasi maupun mengembangkan keuntungan bagi anggota koperasi agar semakin meningkat.

Beberapa koperasi karyawan kedinasan, seperti Bakosurtanal, Limnologi LIPI, Rimba Mulya, Bhakti Adiguna, DPKBD, Primkoppol, Bersama, dan Oryza Sativa. Koperasi karyawan perusahaan, seperti Ligna dan Dasar Rukun membuka usaha warung serba ada, warung sembako, fotokopian bahkan !. Akan tetapi, untuk koperasi karyawan, seperti Adipura, Silva Lestari, dan Setia Rukun dan koperasi perusahaan, seperti Rahayu Santosa dan Swaka Tantra tidak

membuka peluang usaha seperti warung serba ada (waserba) dan sebagainya. Fokus utama pelayanan koperasi kepada anggota adalah hanya pada simpan pinjam dan cicilan kredit barang yang diperlukan anggota koperasi.

Kegiatan simpanan pinjam dan cicilan kredit barang merupakan kegiatan pokok yang dilakukan oleh koperasi, karena tujuannya adalah untuk membantu anggota mendapatkan barang maupun pinjaman dengan bunga yang ringan dibandingkan harus meminjam ke bank atau lembaga keuangan lainnya. Kedua kegiatan tersebut memiliki aturan dalam perhitungan jasa pinjaman (bunga pinjaman) oleh anggota pada koperasi. Pada kegiatan pinjaman dan cicilan barang, anggota hanya dikenakan jasa pengembalian sebesar 1- 2 persen per bulan. Jasa pengembalian tersebut biasanya dikembalikan dalam jangka waktu 10 kali atau 10 bulan. Kegiatan simpan pinjam maupun cicilan kredit barang dilakukan dan hanya dikhususkan bagi anggota koperasi. Dengan jangkauan pelayanan pada anggota koperasi saja. Akan tetapi berbeda dengan kegiatan warung serba ada. Koperasi membuka peluang kepada warga yang non anggota koperasi untuk berkunjung dan membeli secara tunai kepada koperasi.

Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh koperasi kepada anggota adalah bertujuan untuk kesejahteraan anggota. Kesejahteraan tersebut ditandai dengan adanya peningkatan sisa hasil usaha bagi anggota yang dihitung setiap tahunnya oleh koperasi masing-masing. Bagi beberapa koperasi karyawan, seperti koperasi Bakosurtanal, Oryza Sativa, Ligna Sejahtera, Dasar Rukun, dan DPKBD kesejahteraan kepada anggota koperasi juga ditandai dengan pemberian bingkisan untuk seluruh anggota setiap tahunnya (biasanya pada waktu menjelang lebaran) serta pemberian beasiswa bagi anak yang berprestasi dengan peringkat pertama di sekolahnya (khusus bagi anak anggota koperasi). Dengan bukti dan tanda tersebut ternyata koperasi peduli, mampu menyejahterakan anggota koperasi dan mempertahankan loyalitas anggota kepada koperasi itu sendiri.

Berdasarkan data di masing-masing koperasi, ada beberapa koperasi yang melibatkan pegawai honor atau pegawai lepas sebagai bagian dari anggota koperasi. Salah satunya terdapat di beberapa koperasi kantor kedinasan. Koperasinya mengikutsertakan pegawai honor untuk menjadi anggota koperasi.

Di beberapa koperasi karyawan perusahaan untuk karyawan honor maupun karyawan lepas tidak dilibatkan dalam keanggotaan koperasi.

Dilihat dari perkembangannya jumlah anggota, beberapa koperasi karyawan mengalami cukup peningkatan yang tidak terlalu tajam. Walaupun ada beberapa koperasi penelitian yang mengalami penurunan dalam hal jumlah anggota. Penurunan tersebut terjadi karena adanya mutasi karyawan pada beberapa koperasi pegawai dinas, sehingga jumlah anggota koperasi ikut berkurang. Bahkan di beberapa koperasi karyawan perusahaan mengalami penurunan jumlah anggota akibat adanya pengurangan jumlah karyawan, seperti terjadi pada koperasi Ligna Sejahtera dan Dasar Rukun. Sehingga berdampak pada jumlah anggota koperasi yang bersangkutan.

Ada beberapa koperasi karyawan yang memiliki karyawan. Karyawan ditunjuk dan dipilih oleh koperasi adalah berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh koperasi. Karyawan diangkat dan diberhentikan oleh koperasi, khususnya berdasarkan persetujuan rapat anggota (RA). Karyawan yang dimiliki oleh sebuah koperasi bertugas untuk mengelola usaha koperasi, biasanya karyawan ditugaskan untuk menjaga warung atau toko koperasi tersebut.

Walaupun tugas dan fungsinya hampir sama dengan seorang manajer atau pengelola yang ditunjuk oleh pengurus. Akan tetapi, seorang karyawan di koperasi terikat oleh kontrak untuk bekerja di toko atau warung koperasi dan bukan merupakan anggota dari koperasi yang bersangkutan. Dengan demikian, karyawan diberi honor oleh koperasi atas hasil kerja kerasnya kepada koperasi. Sedangkan, manajer atau pengelola koperasi tidak terikat kontrak kerja untuk mengelola koperasi dan seorang manajer juga merupakan anggota koperasi yang bersangkutan.