• Tidak ada hasil yang ditemukan

Koperasi Pegawai Departemen Koperasi (KPDK) dibentuk di Jakarta pada tanggal 22 Desember 1952, yang bertempat di Gedung Kementerian Koperasi dan UKM Jl. Rasuna Said Kav 3-5 Jakarta Selatan. Disahkan oleh Kepala Djawatan Koperasi pada tanggal 11 Februari 1953 dengan Badan Hukum Nomor 813.e/BH/I dengan akte perubahan terakhir No. 09/PAD/MENEG.I/XI/2000 tanggal 23 November 2000.Koperasi Pegawai Departemen Koperasi dibentuk dengan tujuan mempererat hubungan dan kerjasama dalam memperbaiki dan mempertinggi derajat penghidupan para anggotanya.

Dasar pembentukan KPDK adalah untuk memenuhi dan mencapai peran dan fungsi KPDK, pengurus KPDK melaksanakan rencana kegiatan organisasi dan usaha berlandaskan:

1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi Pegawai Departemen Koperasi (KPDK) tahun 2008

38 3. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja KPDK TB 2010

KPDK memiliki visi yaitu “KPDK berkembang untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya”. Sedangkan misi dari KPDK adalah untuk mewujudkan KPDK menjadi Koperasi Karyawan yang handal, tangguh dan berdaya saing tinggi. Melalui pengelolaaan yang efektif, efisien, professional dan mandiri.

KPDK memiliki tujuan yang sejalan dengan dan dalam rangka mewujudkan misi KPDK, maka tujuan yang hendak dicapai oleh pengurus KPDK baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan jangka pendek dari KPDK adalah memberikan solusi atas kebutuhan anggota atas modal dan usaha, memberikan pelayanan pada anggota dalam jumlah dan kualitas yang lebih baik dan memperbaiki struktur kelembagaan dan operasional usaha agar dimungkinkan pengelolaan yang lebih efektif, efisien, produktif dan professional. Sedangkan tujuan jangka panjang dari KPDK adalah untuk meningkatkan posisi tawar

(bargaining power) KPDK terhadap mitra usahanya, sehingga lebih mampu

mempertahankan eksistensinya dan memberikan pelayanan yang lebih baik dan mewujudkan KPDK sebagai badan usaha yang handal dan berdaya saing, terutama dalam memberikan pelayanan kepada anggota dan non anggotanya (dinas).

Kebijakan KPDK dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan adalah melalui pembenahan internal yang meliputi: revitalisasi dan restrukturisasi sumberdaya manusia (SDM) KPDK, penyesuaian sistem pengelolaan dan struktur organisasi, pembenahan sistem administrasi dan pengelolaan keuangan serta pembenahan eksternal, meliputi antara lain: reorientasi usaha (sementara hanya berkonsentrasi pada usaha yang berkaitan dengan kepentingan anggota yang paling profitable dengan risiko usaha rendah), serta meningkatkan peran dalam memanfaatkan jaringan/kerjasama dengan lembaga lain bagi kepentingan pengembangan KPDK.

Tujuan dan kegiatan KPDK tidak akan berjalan jika tidak dibarengi dengan strategi yang baik, oleh karena ini strategi KPDK adalah melalui peningkatan kualitas SDM sesuai dengan kebutuhan, penyesuaian struktur organisasi KPDK dan penempatan SDM sesuai dengan bidang keahlian dan

39 pengalaman kerjanya, penerapan manajemen “terbuka” dan pendelegasian dan pendelegasian wewenang pada semua lini, penerapan sistem dan mekanisme

reward and punishment” secara konsisten, nondiskriminatif dan tegas dan

perubahan sistem dan mekanisme pengelolaan keuangan dari “banyak pintu” menjadi “satu pintu”. Selain itu dalam bidang usaha strategi dari KPDK adalah nventarisasi jenis usaha (Usaha Simpan Pinjam, ATK dan computer, photo copy, toko kredit motor dan lain-lain) dan melakukan penilaian usaha-usaha mana yang layak untuk dikembangkan dan usaha-usaha mana yang harus dihentikan dengan memperhatikan kepentingan anggotanya serta menjalin dan meningkatkan kerjasama dengan anggota, sesama koperasi/lembaga lain secara lebih efisien dan berdaya guna bagi KPDK dalam melayani anggotanya.

Sasaran dari kebijakan dan kegiatan yang dilakukan oleh KPDK adalah untuk : 1. Memberikan pelatihan keterampilan, baik secara insidentil (sesuai kebutuhan)

maupun periodik.

2. Memberikan kesempatan magang pada perusahaan atau koperasi sejenis yang telah sukses menjalankan kegiatan usahanya seperti KOPEL bulog, KOPKAR Perum Peruri, Kopkar PT Telkom, Kopkas PT Astra dll.

3. Sasaran yang hendak dicapaai melalui penyesuaian struktur organisasi KPDK dan penempatan SDM sesuai dengan bidang keahlian dan pengalaman kerjanya adalah berjalannya mekanisme dan prosedur organisasi, peningkatan efektifitas dan efisiensi pengelolaan organisasi

4. Sasaran utama penerapan manajemen terbuka adalah menjamin masuknya secara utuh seluruh komponen pendapatan (fee, diskon dan sejenisnya) ke kas/rekening KPDK, diperolehnya umpan balik dengan cepat, berjalannya sistem dan mekanisme control dan pengembangan KPDK, serta memudahkan terbangunnya sinergi (karena konflik internal dapat diminimalkan)

5. Sasaran yang hendak dicapai melalui pendelegasian wewenang pada setiap lini organisasi adalah untuk meningkatkan kreativitas dan sekaligus tanggung jawab karyawan dalam upaya memaksimalkan pencapaian target usaha masing-masing

6. Sasaran dari penerapan “reward and punishment” adalah meningkatnya motivasi dan tanggungjawab karyawan KPDK, sebagai salah satu syarat

40 majunya usaha KPDK. Sejalan dengan hal tersebut, akan dilakukan evaluasi dan perbaikan terhadap gaji dan sistem penilaian kinerja karyawan

7. Sasaran lain yang hendak dicapai melalui perubahan struktur organisasi KPDK adalah bentuknya mekanisme aliran kas melalui “satu pintu”. Hal ini sangat penting terutama untuk keperluan control dan evaluasi atas penerimaan dan penggunaan dana KPDK

8. Sasaran yang hendak dicapai melalui inventarisasi jenis usaha penilaian usaha adalah diperolehnya kepastian jenis usaha mana yang layak untuk dikembangkan dan usaha-usaha mana yang harus dihentikan. Pemilihan jenis usahanya menggunakan criteria keterkaitan usaha dengan kepentingan anggota, memiliki profitabilitas yang tinggi dan risiko usaha yang rendah. Kriteria ini berlaku pula bagi usaha-usaha yang berbentuk kerjasama antara KPDK dan lembaga lain. Terhadap usaha-usaha yang dinilai layak untuk dikembangkan akan dilakukan penilaian secara periodik, terutama terhadap kemampuannya untuk meningkatkan SHU.

9. Sasaran yang hendak dicapai melalui peningkatan kerja sama dengan anggota, sesama koperasi/lembaga lain adalah meningkatnya usaha anggota, meningkatnya peran dan citra KPDK, meningkatnya efektivitas dan pemanfaaatan kerja sama, meningkatnya bargaining position KPDK terhadap mitranya serta meningkatnya akses terhadap sumber dan pasar yang dibutuhkan bagi pengembangan KPDK

Bidang usaha yang dilakukan oleh KPDK terdiri atas bidang usaha simpan pinjam dan bidang usaha sektor Riil. Bidang usaha simpan pinjam melayani pinjaman dan simpanan anggota. Unit simpanan melayani anggota untuk kepentingan penyimpanan dana anggota pada KPDK. Simpanan anggota terdiri dari Simpanan Pokok yakni adalah simpanan yang disetorkan oleh anggota pada saat menjadi anggota KPDK sebesar Rp 100.000,- dan hanya dapat ditarik pada saat anggota keluar/berhenti, Simpanan Wajib yakni simpanan yang wajib disetor oleh anggota setiap bulan sebesar Rp 20.000,-. Simpanan sukarela yakni simpanan yang disetor oleh anggota yang jumlahnya tidak ditentukan dan tidak diwajibkan untuk setiap bulannya dan dapat ditarik oleh anggota sewaktu-waktu, Simpanan Khusus yakni simpanan yang tidak berasal dari setoran anggota tetapi merupakan

41 hasil pembagian dari KPDK kepada anggota dan hanya bisa diambil pada saat anggota tersebut keluar/berhenti dan Simpanan Wajib Pinjam yakni simpanan yang harus disetor oleh anggota pada saat mencairkan pinjaman, besarnya adalah 3% dari jumlah pinjaman yang dicairkan. Simpanan Wajib Pinjam ini dapat diambil pada saat pinjaman tersebut lunas.

Unit pinjaman pada KPDK melayani anggota untuk kepentingan pinjaman konsumtif, leasing dan pinjaman dinas. Pinjaman konsumtif adalah pinjaman untuk memenuhi kebutuhan anggota yang dikategorikan dalam pinjaman jangka pendek dan jangka panjang. Pinjaman jangka pendek adalah pinjaman untuk memenuhi kebutuhan anggota sehari-hari atau kebutuhan yang sifatnya mendesak seperti berobat, dengan plafon pinjaman sebesar Rp 2.500.000,- untuk masa angsuran 0 s/d 12 bulan. Jasa yang dikenakan sebesar 1% dan profisi 0,5% apabila pinjaman diatas Rp. 1.000.000,- maka dikenakan Simpanan Wajib Pinjam (SWP) sebesar 3% sedangkan Pinjaman Jangka Panjang adalah pinjaman untuk memenuhi kebutuhan anggota yang sifatnya investasi antara lain perbaikan rumah, pendidikan dengan plafon sebesar Rp. 10.000.000,- masa angsuran 20 bulan, jasa 1%, provisi 0,5%, SWP 3%.

Leasing merupakan pinjaman pembiayaan kepada anggota dalam bentuk barang maupun usaha anggota. Leasing yang pertama adalah leasing kredit motor/elektronik yang merupakan pinjaman untuk memenuhi kebutuhan anggota untuk memiliki kendaraan roda dua dan alat-alat elektronika dengan suku bunga 1 tahun 21%, 2 tahun 22%3 tahun 23%. Pinjaman Usaha adalah pinjaman untuk mengembangkan usaha anggota yang sudah berjalan namun membutuhkan penambahan modal kerja. Pinjaman usaha ini harus memberikan jaminan berupa surat-surat berharga seperti BPKB mobil, sertifikat rumah/tanah dan lain-lain dengan suku bunga 1 tahun 20%, 2 tahun 20%, 3 tahun 22%. Sedangkan pinjaman dinas adalah pinjaman yang diberikan kepada dinas di lingkungan Kementerian Koperasi dan UKM dalam rangka memenuhi kebutuhan biaya perjalanan dinas maupun operasional proyek dengan plafon pinjaman sebesar Rp. 150.000.000,- dengan masa 1 bulan pengembalian dan jasa 5%.

KPDK juga memiliki bidang usaha sektor riil terdiri dari unit pengadaan barang yang meliputi toko, motor, ATK, komputer, dan unit pengadaan jasa yang

42 meliputi jasa photo copy. Bidang sektor riil ini memiliki 2 unit yakni Unit Pengadaan Barang dan Unit Pengadaan jasa. Unit pengadaan barang melayani kebutuhan anggota dan non anggota atau pegawai di sekitar kantor Kementerian Koperasi dan UKM antara lain motor, elektronik, ATK dan kebutuhan sehari-hari. Bagi anggota KPDK dapat melakukan transaksi secara tunai maupun kredit sedangkan Unit usaha pengadaan jasa memberikan pelayanan jasa photo copy kepada anggota dan non anggota didalam menjalani kegiatan rutinitas di kantor Kementerian Koperasi dan UKM

Bidang administrasi dan keuangan di KPDK mempunyai ruang lingkup kerja mengadministrasi seluruh kegiatan organisasi dan membuat seluruh transaksi keuangan kedalam laporan. Bidang administrasi dan keuangan meliputi lingkup bidang keanggotaan yang membuat laporan antara lain mengadministrasikan dan menginventarisasi nama-nama anggota yang keluar, masuk, meninggal dunia dan melaporkan perkembangan jumlah anggota serta melaksanakan administrasi kepegawaian (karyawan) KPDK. Bidang umum yang bertugas mengadministrasikan semua dokumen-dokumen KPDK maupun karyawan serta menyampaikan surat menyurat keluar dan masuk Kasir dan Pembukuan. Kasir KPDK mencatat/pembukuan, merekapitulasi semua transaksi keuangan baik pembayaran maupun penerimaan sedangkan pembukuan KPDK adalah menginput transaksi dan membukukan hingga menjadi laporan keuangan. Adapun laporan keuangan disusun terdiri dari neraca, laporan sisa hasil usaha, laporan perubahan equitas dan laporan arus kas.

43

VI PEMBAHASAN

Dokumen terkait