• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORITIK

B. Partisipasi Siswa di Koperasi Sekolah

3. Koperasi Sekolah

a. Pengertian dan Tujuan Koperasi Sekolah

Koperasi Sekolah adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari

siswa-siswa Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah

Menengah Tingkat Atas, Pondok Pesantren, dan Lembaga pendidikan

lainnya yang setaraf. Koperai sekolah merupakan bentuk koperasi

khusus, yaitu koperasi yang tidak berbadan hukum tetapi dapat

melakukan kegiatan ekonomi.

Tujuan dari koperasi sekolah antara lain untuk menunjang

pendidikan yang dilakukan di dalam kelas dengan berbagai tindakan

praktek yang berhubungan dengan kegiatan koperasi. Hasil para siswa

dalam praktek Koperasi Sekolah ini diharapkan dapat memenuuhi

kebutuhan peralatan sekolah masing-masing siswa. Siswa ditugaskan

melakukan praktek di koperasi sekolah yang bertujuan memberikan

keuntungan. Apabila praktek di koperasi tersebut dijalankan dengan

baik, maka tentu siswa akan memperoleh keuntungan atau Sisa Hasil

Usaha (SHU). Sisa Hasil Usaha atau keuntungan koperasi harus

dibagi-bagikan kepada para anggota sesuai dengan sendi dasar

koperasi

Selain hal tersebut, koperasi juga bertujuan untuk menanamkan

rasa harga diri, kesamaan derajat, menumbuhkan demokrasi, dan

membangkitkan sikap berani mengemukakan pendapat. Jadi koperasi

sekolah dapat dijadikan ajang pembentukan mental yang cukup baik

bagi siswa.

b. Sendi-sendi Dasar Koperasi Sekolah

Menurut Undang-Undang No.12 Tahun 1967 tentang

Pokok-Pokok Perkoperasian Indonesia, sendi-sendi dasar koperasi sekolah

meliputi :

1) Keanggotaan koperasi termasuk koperasi sekolah sifatnya adalah

sukarela dan terbuka bagi setiap warga negara Indonesia.

2) Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi

karena mencerminkan demokrasi yang menjadikan asas dalam

koperasi. Dalam organisasi koperasi Rapat Anggota dilakukan

untuk menentukan kegiatan koperasi, maka setiap anggota berhak

mengeluarkan pendapat.

3) Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) atau pembagian keuntungan

tidak mencari keuntungan tidak dikenal sebab operasinya tidak

mencari keuntungan tetapi menolong anggota.

4) Adanya pembatasan bunga atas modal. Untuk menjalankan

usahanya, koperasi memerlukan modal. Modal yang bersumber

dari anggota koperasi itu sendiri, yang berupa simpanan pokok,

simpanan wajib dan simpanan sukarela. Disamping itu, modal

koperasi bisa berasal dari SHU yang tidak dibagikan, hibah

pemerintah, pinjaman bank, dan lain-lain.

5) Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan mayarakat

pada umumnya.

6) Usaha ketatalaksanaannya terbuka. Sendi dasar ini memberikan

gambaran bahwa koperasi sebagai organisasi masyarakat milik

anggota, yang pada hakikatnya dikelola oleh anggota dan untuk

anggota.

7) Swadaya, Swakerta, Swasembada sebagai pencerminan dari prinsip

dasar percaya diri sendiri. Sendi dasar koperasi ini digali dari

keadaan masyarakat Indonesia sendiri, yang merupakan faktor

pendorong bagi setiap cipta, karya, dan karsa koperasi.

c. Keanggotaan Koperasi Sekolah

Anggota koperasi sekolah adalah murid-murid dari sekolah.

Keanggotaan koperasi sekolah ditentukan setelah ia mendaftarkan diri

pengurus koperasi. Simpanan pokok pada koperasi merupakan

persyaratan seseorang untuk menjadi anggota koperasi.

Keanggotaan seseorang pada sebuah koperasi tidak dapat

dipindahtangankan sebab keanggotaan itu melekat pada diri anggota

tersebut. Untuk memajukan usaha Koperasi Sekolah setiap anggota

harus berpartisipasi aktif. Hak-hak anggota koperasi sekolah meliputi :

1) Hak untuk menghadiri dan menyatakan pendapat atau memberikan

suara dalam Rapat Anggota.

2) Hak untuk memilih dan hak untuk dipilih menjadi anggota

Pengurus atau Badan Pemeriksaan Koperasi.

3) Hak untuk meminta diadakannya Rapat Anggota menurut

ketentuan yang diatur di dalam anggaran dasar koperasi yang

bersangkutan.

4) Mengemukakan saran-saran atau penapat kepada pengurus di luar

rapat baik diminta maupun tidak diminta. Hal ini penting demi

kemajuan koperasi yang bersangkutan.

5) Hak untuk memperoleh pelayanan yang sama antara sesama

anggota.

6) Hak untuk melakukan pengawasan atas jalannya usaha Koperasi

Sekolah yang bersangkutan sesuai dengan anggaran dasar koperasi

7) Hak untuk memperoleh dan menikmati Sisa Hasil Usaha (SHU)

koperasi sesuai dengan yang telah diputuskan dalam Rapat

Anggota maupun dalam anggaran dasar.

Di samping memiliki hak, anggota koperasi juga memiliki

kewajiban dan tanggungjawab yang hendak dilakukan, sebagai

berikut:

1) Anggota koperasi wajib mengamalkan landasan, asas, dan sendi

dasar koperasi; undang-undang, peraturan, Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga Koperasi; Keputusan Rapat Anggota

Koperasi.

2) Anggota koperasi wajib menghadiri dan ikut secara aktif dalam

rapat anggota dan bertanggung jawab atas apa yang diputuskan

rapat.

Dalam hal ini tanggung jawab anggota berarti bahwa apa yang

diputuskan oleh rapat harus disetujui kecuali yang bersangkutan

tidak menghadirinya.

Keanggotaan koperasi akan berakhir apabila terjadi hal-hal

sebagai berikut :

1) Murid yang bersangkutan meninggal dunia

2) Murid yang bersangkutan pindah ke sekolah sehingga ia tidak lagi

menjadi murid sekolah yang ada di Koperasi sekolahnya

3) Murid yang bersangkutan berhenti atau telah tamat sekolahnya

5) Ketentuan lain yang diatur di dalam Anggaran Dasar Koperasi

Sekolah yang bersangkutan

d. Ketatalaksanaan Koperasi Sekolah

Tata laksana adalah seluk beluk usaha yang dilakukan oleh

perusahaan koperasi agar mencapai tujuannya. Tatalaksana koperasi

mencangkup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi,

evaluasi dari pengurus koperasi yang bersangkutan. Di dalam sendi

dasar koperasi dinyatakan bahwa ketatalaksanaan koperasi bersifat

terbuka. Hal ini berarti bahwa dalam menjalankan kegiatan usaha

anggota koperasi tidak boleh tertutup dengan anggota yang ingin

mengetahui seluk-beluk usaha. Pengelolaan semacam ini merupakan

pencerminan dari koperasi sebagai organisasi yang dikelola oleh

anggota secara bersama.

Alat perlengkapan koperasi yang berfungsi menjalankan

ketatalaksanaan pada koperasi, meliputi :

1) Rapat Anggota

Rapat anggota mempunyai kekuasaan tertinggi, rapat anggota

memutuskan kebijaksanaan untuk menjalankan kegiatan usaha

koperasi. Usaha Koperasi Sekolah pada dasarnya ada dua

kelompok, yaitu bidang organisasi yang berkaitan dengan

peningkatan anggota dan bidang ekonomi yang memperjualbelikan

buku dan peralatan sekolah lainnya yang dibutuhkan siswa.

Pengurus Koperasi Sekolah berasal dari anggota dan dipilih oleh

anggotanya sendiri. Tetapi ada koperasi sekolah yang mengatur

secara khusus pengurusnya dengan tidak memilih siswa yang

duduk di kelas 3, karen memberikan kesempatan kepada mereka

mempersiapkan diri menghadapi ujian akhir. Pada dasarnya

pengurus koperasi sekolah yang dipilih berasal dari kalangan

anggota sendiri, ada kemungkinan tidak dapat dilaksanakan.

Misalnya, tidak ada seorang pun siswa yang bersedia menjadi

pengurus. Maka yang menjadi pengurus yaitu guru-guru dari

sekolah.

3) Pengawas

Pengawas koperasi sekolah berfungsi untuk membantu kelancaran

tugas pengurus. Anggota pengawas diambil dari guru yang

bertugas mengawasi jalannya usaha koperasi. Pengawas koperasi

sekolah bertanggung jawab atas hidup matinya koperasi sekolah

yang bersangkutan. Pengawas berperan sebagai rantai penghubung

antara teori dan praktek koperasi sehari-hari.

4) Badan Pemeriksa

Badan pemeriksa memegang fungsi kontrol terhadap jalannya

usaha koperasi. Badan pemeriksa koperasi harus dapat

membawakan aspirasi para anggota, dan mengetahui seluk-beluk

usaha koperasi. Di samping itu, pemeriksa perlu memahami

5) Penasihat

Keanggotaan penasihat berasal dari guru dan orang tua murid yang

erat hubungannya dengan kemajuan siswa dan sekolah yang

bersangkutan. Tugas dari penasihat adalah memberikan bimbingan,

dorongan, dan memberikan penyuluhan kepada pengurus koperasi

sekolah.

6) Pelaksana

Pelaksana di koperasi sekolah sebaiknya dipegang oleh siswa

sendiri. Siswa yang bertugas sebagai pelaksana usaha dapat

memperaktikan administrasi koperasi, misalnya sebagai kasir,

pengetikan pencatat, dan melaksanakan tugas pembukuan, yaitu

sebagai juru buku serta tugas lainnya.

7) Susunan Organisasi

Susunan organisasi koperasi sekolah yang standar diberikan

dengan tujuan untuk lebih memahami uraian tentang organisasi

koperasi seperti yang telah diuraikan di atas.

e. Kegiatan Usaha Koperasi Sekolah

Kegiatan usaha koperasi sekolah mempunyai dua tujuan yaitu

untuk memperoleh keterampilan dalam praktik berusaha dan

memenuhi kebutuhan peralatan sekolah murid. Kegiatan usahanya

meliputi :

1) Kebutuhan utama murid sekolah adalah tersediannya buku-buku

2) Kebutuhan akan peralatan sekolah murid (alat-alat tulis)

3) Menyediakan seragam murid

4) Khusus koperasi Sekolah Teknik Menengah (STM) dapat

menyediakan alat-alat praktik murid

5) Menyelenggarakan kafetaria

6) Usaha simpan pinjam untuk menghadapi masa depan

7) Menjual kebutuhan sehari-hari para siswa

Hal-hal yang diuraikan di atas pada dasarnya adalah kegiatan

koperasi sekolah yang hanya menjalankan satu fungsi ekonomi yaitu

melakukan pembelian secara bersama dan berhubungan perkreditan

simpan pinjam.

f. Permodalan Koperasi Sekolah

Modal koperasi sekolah berasal dari anggota, dan berasal dari

luar anggota. Modal koperasi diperlukan untuk memulai usaha

ekonominya. Pada koperasi sekolah modal dapat bersumber dari

berbagai sumber, seperti :

1) Simpanan pokok. Simpanan pokok merupakan sumber utama

modal koperasi sekolah. Simpanan pokok adalah sejumlah

simpanan anggota yang diserahkan kepada koperasi pada waktu

anggota pertama kali masuk menjadi anggota. Pembayaran

simpanan pokok dapat dicicil dan tidak dapat ditarik kembali,

2) Simpanan wajib. Simpanan wajib yaitu sumber yang dilandasi oleh

kesadaran anggota untuk ikut serta memupuk modal koperasi.

Simpanan wajib adalah sejumlah uang simpanan yang dikaitkan

langsung dengan kegiatan usaha koperasi. Simpanan wajib koperasi

dapat diminta kembali oleh anggota.

3) Simpanan sukarela. Simpanan sukarela yaitu sumber modal yang

dipergunakan khusus pada waktu koperasi akan membuka proyek.

Simpanan sukarela pada koperasi dapat dilakukan oleh anggota dan

oleh non anggota. Ada yang menamakan simpanan sukarela

sebagai simpanan manasuka.

4) Pinjaman dari bank, sumber modal ini dapat digali atau diusahakan

oleh koperasi sekolah khususnya yang berbadan hukum.

5) Hibah yang diperoleh dari sekolah sendiri atau dari pemerintah.

Hibah digunakan untuk modal kerja dan pembelian barang

investasi.

6) Pinjaman dari pihak ketiga. Tidak jarang para guru dan POM

(Persatuan Orang Tua Murid) yang menaruh simpati pada koperasi

sekolah, sehingga ada di antara mereka yang memberikan pinjaman

kepada koperasi sekolah untuk dipergunakan sebagai modal

Dokumen terkait