• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

F. Analisis rasio keuangan

Untuk melakukan analisis keungan diperlukan perhitungan rasio keuangan dan mencerminkan aspek-aspek tertentu.Rasio-rasio keuamgan mungkin dihitung.berdasarkan atas angka-angka yang ada dalam neraca saja, laporan laba rugi saja atau pada neraca dan laba rugi. Setiap analisis keuangan bisa saja merumuskan rasio tertentu yang dianggap mencerminkan rasio tertentu pula. Menurut kasmir (2012:104) Merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan di peroleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan di gunakan untuk mengavaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan.

Jadi rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka-angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat di lakukan antara satu komponen

dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada di antara laporan keuangan.

Hasil rasio keuangan di gunakan untuk menilai kinerja manajemen dalam suatu periode apakah mencapai target yang telah di tetapkan.

Kemudian juga dapat di nilai kemampuan manajemen dalam memberdayakan sumber daya perusahaan secara efektif.

Dalam praktiknya, analisis rasio keuangan suatu perusahaan dapat di golongkan sebagai berikut:

1. Rasio Neraca, yaitu membandingkan angka-angka yang hanya bersumber dari neraca.

2. Rasio laporan laba rugi, yaitu membandingkan angka-angka yang hanya bersumber dari laba rugi.

3. Rasio Antarlaporan, yaitu membandingkan angka-angka dari dua sumber (data campuran), baik yang ada di neraca maupun di laporan laba rugi.

G. Penelitian Terhadulu

Adapun penelitian terdahulu yang di lakukan oleh beberapa mahasiswa dari berbagai universitas di antaranya Menurut Fathullah (2014) dalam penelitiannya yang berjudul ”Analisis tingkat kesehatan koerasi berbasis 4 aspek pengelolaan administrasi” yang menyatakan bahwa terdapat Koperasi di Katakan sehat apabila di dalam koperasi tersebut tidak terjadi penyimpangan yang fatal, tidak ada monopoli kekuasaan lain selainrapat anggota dan semua unsur organisasi koperasi memberi dukungan terhadap pelaksanaan program kerja/ keputusan yang telah di sepakati.

Menurut Aji Deci Alfionita (2016) dalam penelitiannya yang berjudul ” Analisis efisiensi penggunaan modal kerja pada koperasi ruhui rahayu sekretariat daerah provinsi kalimantan timur di samarinda” yang menyatakan bahwa Di sarankan Agar perputaran piutang dapat Di antisipasi Dengan kebijakan waktu peminjaman misalnya waktu jatuh tempo Kredit dan Pengawasan di lapangan agar Tidak terjadinya penyimpangan penyimpangan dan kecurangan para petugas Dalam hal Prosedur peminjaman anggota dan Penilaian anggota yang Layak dan Tidak layakperlu di Perhatikan.

Menurut Riza Suskaniah,LCA. Robin jonathan Elfreda, A. Lau Dalam penelitiannya yang berjudul ” Pengaruh simpanan pokok dan Simpanan wajib terhadap sisa Hasil usaha Pada koperasi Mitra sejahtera samarinda” yang menyatakan bahwa Hasil pengujian Pengaruh variabel bebas Terhadap variabel terikat Secara simultan memperoleh nilai signifikan di peroleh oleh 0.041 di mana Nilai ini lebih Kecil dari tingkat signifikan yaitu sebesar 0,050 Sehingga secara simultan hipotesis pada Penelitian ini di terima.

Tabel 2.1 penelitian terdahulu No Nama Penelitian

aspek pengelolaan 2 Aji Deci Alfionita

(2016)

provinsi kalimantan

Elfreda, A. Lau

Menurut Elina DewiRachmatika Topowijono NengahSudjana (2015) dalam penelitiannya yang berjudul ”Analisis efektivitas pengelolaan kerja dalamRangka meningkatkan profitabilitas” yang menyatakan bahwa Berdasarkan proyeksi perhitungan yang telah Dilakukan di Peroleh hasil Bahwa rasio keuangan prusahaan secara keseluruhan mengalami peningkatan yan baik.

Menurut Mufidah dan Ady soejoto (dalam penelitiannya yang berjudul ”Pengaruh modal sendiri Terhadap sisa Hasil uasaha Di koperasi Wanita tutur mandiri mojokerto” yang menyatakan bahwa Hasil reegresi Menunjukan bahwa modal Sendiri berpengaruh terhadap sisa Hasil usaha Dengan nilai Signifikansi0,000 padaa=5% dan nilaiR sebesar 53%.

Menurut Nyoman Agus tri Arnawa (2014) dalam penelitiannya yang berjudul ”Pengaruh Operasional dan simpanPinjam terhadap sisa Hasil usaha Koperasi simpan pinjam (KSP)”x’ singaraja” yang menyatakan bahwa Hasil penelitian Ini dapat Menjelaskan bahwa biaya Operasional dan simpan Pinjam berpengaruh secara simultan Terhadap sisa Hasil usaha.

Menurut Dewii stiqomah Aminin topowijonoSri sulasmiyati dalam penelitiannya yang berjudul ”Analisis pengelolaan modal kerja Koperasi guna Meningkatkan Operasional” yang menyatakan bahwa Hasil penelitian ini menunjukan Bahwa koperasi unit Gondanglegi mengalami kekurangan modal kerja Guna memaksimalkan pelayanan Dan keberlangsungan operasional.

Menurut Anna Nurfakhana (2015) dalam penelitiannya yang berjudul

”Pengaruh modal kerja Terhadap labaUsaha padaKopersi serba Usaha sejatiMulia jakarta” yang menyatakan bahwa Hasil penelitian Menunjukan bahwa modal Kerja signifikan Mempengaruhi laba usaha, 77% Modal kerja Mempengaruhi laba usaha.

Menurut Akhmad Ardin Akrom, sri Mangesti rahayu, Raden rustam (2014) dalam penelitiannya yang berjudul ”Analisis pengelolaan modal kerja

Kas dan Piutang untuk Meningkatkan Profobalitas” yang menyatakan bahwa Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dampak dari keadaanTersebut yaitutingkat profitabilitas koperasi yaitu OPM, NPM, ROI dan ROE Mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

Menurut Yayan Rustiana (2013) dalam penelitiannya yang berjudul

”Hubungan simpananan wajib dengan sisa hasil Usaha koperasi” yang menyatakan bahwa Mengindikasikan bahwa simpanan wajib secara Secara langsung Berhubungan dengan sisa hasilUsaha.

Menurut Safroni israsosiawan (2014) dalam penelitiannya yang berjudul ”Pengaruh pengembangan usaha koperasi terhadap peningkatan sisa hasil Usaha pada koperasi pegawai republik indonesia (KPRI) iain mataram”

yang menyatakan bahwa Pengembangan usaha KPRI IAIN mataram di kampus 2 IAIN Mataram berpengaruh positif terhadap sisa hasil Usaha anggota Yaitu sebesar 60,2%.

Menurut Ni Made winny dwi Kusumarini, Ni Made tisnawati (2015) dalam penelitiannya yang berjudul ” Kualitas pelayanan, partisipasi anggota dan Pengaruhnya terhadap SHU Koperasi fungsional” yang menyatakan bahwa Kualitas pelayanan berpengaruh langsung positif dan signifikan Terhadap partisipasi anggota.

Menurut Ni kadek sumita dewik (2016) dalam penelitiannya yang berjudul ” Faktor faktor Yang mempengaruhi sisa hasil Usaha (SHU) Koperasi simpan pinjam(KSP) di Kecamatan kuta utara kabupaten bandung”

yang menyatakan bahwa Hasil jumlah Anggota, jumlah Simpanan, jumlah

pinjaman Dan modal Kerja berpengaruh signifikan secara simultan terhadap sisa Hasil usaha Koperasi simpan Pinjam di Kecamatan kuta Utara kabupaten Badung.

Tabel 2.1 penelitian terdahulu No. Nama peneliti dan

tahun peneliti

Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

1 Elina Dewi

2 Mufidah dan

3 Nyoman Agus tri Arnawa (2014),

Sri sulasmiyati,

Kasus Bahwa koperasi

unit

Expose facto Hasil penelitian Menunjukan

Raden rustam

7 Yayan rustiana (2013-2014),

pegawai

9 Ni Made winny dwi Kusumarini, Ni analisis jalur atau path

10 Ni kadek sumita Dewik (2016)

Kecamatan kuta Utara kabupaten Badung.

i. Kerangka piker

Pada Koperasi kopemda kabupaten maros menunjukkan pengelolaanmodal kerja terhadap SHU agar kiranya modal kerja dapat digunakan seefektif dan seefisien mungkin.

Gambar 2.1 kerangka piker

Koperasi kopemda Kabupaten Maros

Pengelolaan Modal Kerja

SHU Koperasi ( Kopemda kabupaten

maros )

ii. Hipotesis

Berdasarkan pokok masalah dan tujuan penelitian, maka penulis mengajukan hipotesis yaitu :“ Diduga bahwa, pengelolahan modal kerja dapat meningkatkan SHU pada Koperasi kopemda kabupaten maros.

31 A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh penulis pada Koperasi Kopemda Kabupaten Maros yang berlokasi di jln.topas No. 03 / Jln.Azaleablok D No.02.03, sedangkan waktu pelaksanaan penelitian berlangsung kurang lebih 2 (dua) bulan mulai Juli- agustus 2017.

B. Tehnik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : a. Penelitian Pustaka ( Library Research )

Yaitu penelitian dengan mengumpulkan dan mempelajari data – data baikbersifat tertulis melalui literature dan bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

b. Penelitian Lapangan( Field Research )

Yaitu pengumpulan data yang berkaitan langsung dengan objek penelitian yang dapat disesuaikan dengan judul skripsi yang diajukan untuk mendapatkan data – data yang dibutuhkan baik berupa data tertulis maupun data berupa dokumen–dokumen berkaitan dengan pembahasan tersebut.

a. Observasi, yaitu cara mengumpulkan data dengan pengamatansecara langsung terhadap objek yang diteliti.

menejer, dan beberapa responden yang terkait dengan penelitian.

c. Dokumentasi adalah mengumpulkan data-data berupa dokumen atau informasi yang terkait dengan pokok kajian.

C. Jenis dan Sumber Data a. Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Data Kualitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk informasi baik lisan maupun tulisan yang dilaksanakan oleh Koperasi kopemda kabupaten maros.

b. Data Kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk angka-angka.

b. SumberData

Adapun sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dengan mengadakan pengamatan serta wawancara langsung dengan pimpinan dan para karyawan yang ada relefansinya dengan objek penulisan.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dengan jalan mengumpulkan dokumen-dokumen serta literatur-literatur yang erat hubunganya dengan penulisan

Adapun populasi pada penelitian ini adalah Laporan Keuangan pada Koperasi kopemda kabupaten maros. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan yang berhubungan dengan sisa hasil usaha (SHU) Pada kopemda kabupaten maros Tahun (2012-2016).

E. Metode Analisis

Untuk memecahkan masalah pokok sekaligus untuk membuktikan hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan Metode:

1. Analisis deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode di mana data yang di kumpulkan di susun, di interpretasikan, dan di analisa sehingga memberikan keterangan pemecahan permasalah yang di hadapi.

2. Perputara Modal Kerja ( Working Capital Turnover).

Aktiva Lancar – Hutang Lancar

WTCO = X 100

Penjualan 3. Analisis Rasio Profitabilitas

SisaHasil Usaha

a. Net Profit Margin = X 100%

Penjualan/pendapatan SisaHasil Usaha

b. Return On Asset = X 100%

Total Aktiva

c. ROE = X 100%

Modal Sendiri

A. Sejarah singkat perusahaan

Kabopaten Daerah (Sekda) Kabupaten Maros bahkan berkantor dalam lingkup Sekertariat kabupaten dengan menjalankan unit usaha simpan Koperasi Pegawai Pemerintah Daerah ( KOPEMDA) Kabupaten Maros di dirikan pada tahun 1976 dengan nomor Badan Hukum 3959/BH/IV, tanggal 10 juli 1976, dengan Nomor Induk Koperasi (NIK) : 7308022070001. Kopemda Maros berawqal sebagai Koperasi Sekertariat pinjam dan unit usaha Pertokoan. Seiring dengan perjalanan waktu KOPEMDA mengalami perkembangan baik dari segi keanggotaan maupun dari segi bidang usaha. Mengingat dengan keterbatasan ruang gerak dalam menjalankan aktifitasnya sehingga Anggota berharapkan kepada pengurus dan badan pengawas untuk berusaha supaya KOPEMDA Kabupaten Maros memiliki kantor tersendiri, hingga saat ini Kantor Kopemda berada di kawasan pusat Wisata Kuliner Pantai Tak Berombak (PTB) Kabupaten Maros, Perkantoran Pemkab Kabupaten Maros, Perkantoran Pemkab Kabupaten Maros diantaranya Pasar Tradisional Modern Kompleks Ruko dan Terminal Baru yang bermalamat di jalan Topas nomor 02 Kabupaten Maros akan menghadirkan KOPMART dan CAFE KOPEMDA Kabupaten Maros mengalami perkembangan yang cukup memuaskan karena beberapa prestasi yang telah diperoleh , baik di tingkat Daerah, Provensi maupun di tingkat

35

sebagai Koperasi Berprestasi jenis Konsumen Tingkat Nasional (Berdasarkan Keputusan Mentri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor : 11/Kep/M.KUKM/V1/2015 tanggal 29 juni 2015), tahun 2016 KOPEMDA KABUPATEN MAROS. Dalam meningkatkan pelayanannya kepada amggotanyaPihak KOPEMDA Kabupaten Maros menjalin kerja sama dengan beberapa perbankan, Toko grosir dan lembaga keuangan lainnya. Keanggotaan KOPEMDA Kabupaten Maros terdiri darin pegawai Negri Sipil lingkup Pemerintah Kabupaten Maros tersebar di berbagai Kantor,Dinas Badan. Dan sekolah-sekolah.

B. Visi dan Misi Organisasi 1. Visi

 Mewujudkan Koperasi Sehat Menuju Maros Lebih Baik 2. Misi

 Meningkatkan Pelayanan Kepada Anggota

 Meningkatkan Ketertiban Pengelolaan Administrasi

 Meningkatkan Bidang Usaha

 Meningkatkan SDM Karyawan ,Pengurus dan Pengawas

 Menjalin Kerja Sama Dengan Perbankan Dan Usaha Mikro

 Membentuk Kantong–kantong Pelayanan Kepada Unit Kerja Lingkup Pemda.

1. Struktur Organisasi

PERIODE TAHUN BUKU 2015 S.D 2019

1. RAPAT ANGGOTA KOPERASI

Rapat Anggota koperasi adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi yang bertugas menentukan dan memetuskan kebijakan-kebijakan umum dalam organisasi dan manajemen koperasi. Bebrapa kepetusan penting yang biasanya di tetapkan melalui rapat anggota antara lain adalah :

a. Menetapkam amggaran dasar

b. Menetapkan kebijakan umum di bidang organisasi,manajemen dan usaha koperasi

c. Pemelihan, pengangkatan dan pemberhentian pengurus dan pengawas d. Menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja

koperasi

e. Pengesahan laporan keuangan, oengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya

f. Pembagian sisa hasil usaha

g. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi

2. PENGURUS KOPERASI

Pengurus koperasi adalah pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang telah di tetapkan dalam rapat anggota koperasi, pengurus di pilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota untuk masa jabatan paling lama untuk lima tahun.Tugas pengurus koperasi ada 6 yaitu :

a. Mengelola koperasi dan usahanya b. Mengajukan rencana kerja

d. Mengajukan laporan keuangan

e. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventarisasi secara tertib f. Memilihara daftar buku anggota dan pengurus

3. PENGAWAS KOPERASI

Pengawas koperasi adalah orang yang di pilih oleh anggota koperasi dalam rapat anggota untuk mengawasi pengurus koperasi dan pelaksanaan harian koperasi dalam menjalankan tugas sehari untuk mengelola dan mengembangkan koperasi, pengawas koperasi juga bertanggung jawab kepada rapat anggota Tugas pengawas koperasi adalah :

a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi

b. Membuat laporan tertulis.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Perputaran modal kerja (WCTO)

Hasil perhitungan neraca dan SHU Di lihat dari perputaran modal kerja (WCTO)

Koperasi kopemda kabupaten maros dari tahun 2014-2016 adalah :

Aktiva lancar-Hutang Lancar

Rumus : X 100

Penjualan

7.862.632.441.74 – 4.783.294.863.80

2012 := X 1 kali = 1,42 kali

2.162.174.074.24

8.785.474.237.48 – 4.710.952.415.00

2013 = X 1 kali = 1,80 kali

2.261.180.181.52 9.732.510.711 - 4.551.025.941

2014 = X 1 kali = 11,68 kali

443.431.189

11.097.983.242 - 4.608.127.853

2015 = X 1 kal = 25,50 kali

2.544.862.07 9.833.040.290 - 4.285.115.960

2016 = X 1 kali = 2,62 kali

2.735.515.929

40

Setelah di lakukan perhitungan tersebut di atas maka hasil perhitungan tersebut akan di sajikan kedalam tabel tersebut :

Tabel 7: Rekapitulasi hasil perhitungan Perputaran Modal Kerja (WCTO) Kopemda Kbt.Maros

Tahun 2014-2016

No Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar Penjualan WCTO 1 2012 7.862.632.441.74 4.783.294.863.80 162.174.074.24 1,42 kali 2 2013 8.785.474.237.48 4.710.952.415.00 261.180.181.52 1,80 kali 3 2014 9.732.510.711 4.551.025.941 443.431.189 11,68 kali 4 2015 11.097.983.242 4.608.127.853 2.544.862.079 25,50 kali 5 2016 9.833.040.290 4.285.115.960 2.735.515.929 2,62 kali Sumber: Data yang di olah

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas menununjukan bahwa perputaran modal kerja perusahaan pada tahun 2012 sebesar 1,42 kali artinya kemampuan modal kerja neto berputar sebanyak 1,42 kali dalam satu periodenya.

Secara berturut-turut perputaran modal kerja pada tahun 2013 sebanyak 1,80 kali, tahun 2014 sebanyak 11,68 kali , tahun 2015 sebanyak 25,50 kali dan tahun 2016 sebanyak 2,02 kali.

Profitabilitas Adalah kemampuan-kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan semua modal yang bekerja di dalamnya.

Analisis kinerja keuangan Kopemda Kabubaten Maros di tinjau berdasarkan profitabilitas untuk periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut:

1. Net Profit Margin

Sisa hasil usaha

Rumus = X 100%

Penjualan/Pendapatan

402.215.586.29

2012 = X 100% = 18.60%

2.162.174.074.24

470.160.583.56

2013 = X 100% = 20.79%

2.261.180.181.52

561.712.914

2014 = X 100% =126,67 % 443.431.189

628.627.096

2015 = X 100% =24.70%

2.544.862.079

2016 = X 100% = 24.17 % 2.735.515.929

Setelah di lakukan perhitungan tersebut di atas maka hasil perhitungan tersebut akan di sajikan ke dalam tabel berikut :

Tabel 8 : Rekapitalasi hasil perhitungan net profit margin.

Kopemda Kabupaten Maros Tahun 2012-2016

No Tahun Sisa hasil usaha Penjualan/pendapatan Net Profit Margin 1 2012 402.215.586.29 2.162.174.074.24 18.60%

2 2013 470.160.583.56 2.261.180.181.52 20.79%

3 2014 561.712.914 443.431.189 126.67%

4 2015 628.627.096 2.544.862.079 24.70%

5 2016 661.222.086 2.735.515.929 24.17%

Sumber : Data yang di oleh.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat di ketahui bahwa net profit margin pada tahun 2012Sebesar 18,60%. Pada tahun 2013 terjadi peningkatan 20,79%. Kemudian pada tahun 2014Net profit margin mengalami peningkatan lagi sebesar 126,67%. Kemudian pada tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 24,70%, kemudian pada tahun 2016 kembali mengalami penurunan menjadi 24,17% Berdasarkan dari Net profit margintingkat profobalitas

margin pernah berada di atas 100%.

2. Return On Asset

Sisa hasil usaha

Rumus = X 100%

Total Aktiva 402.215.586.29

2012 = X 100% = 4,59%

8.749.899.559.25

470.160.583.56

2013 = X 100% = 4,85%

9.683.556.245.19

561.712.914

2014 = X 100% = 5,27%

10.645.208.852

628.627.096

2015 = X100% = 5,24% % 11.982.096.872

661.222.086

2016 = X 100% = 5,32 % 12.419.102.473

Setelah di lakukan perhitungan tersebut di atas maka hasil perhitungan tersebut akan disajikan kedalam tabel berikut :

Kopemda Kabupaten Maros Tahun 2012-2016

No Tahun Sisa hasil usaha Total Aktiva

Return On Asset

1 2012 402.215.586.29 8.749.899.559.25 4,59%

2 2013 470.160.583.56 9.683.556.245.19 4,85%

3 2014 561.712.914 10.645.208.852 5,27%

4 2015 628.627.896 11.982.096.872 5,24%

5 2016 661.222.086 12.419.102.473 5,32%

Sumber : Data yamg di olah.

Berdasrkan hasil yang di perhitungan di atas dapat di ketahui bahwa Return on asset pada tahun 2012sebesar 4,59%. Pada tahun 2013 terjadi peningkatan sebesar 4,85% kemudian pada tahun 2014 kembali terjadi peningkatan sebesar 5,27%, kemudian pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 5,24% , dan pada tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 5,32%. berdasarkan dari return on asset tingkat profitabilitas Kopemda Kabupaten Maros di kategorikan kurang baik karena presentase return on asset berada di bawah 8%.

Sisa hasil usaha

Rumus = X100%

Modal sendiri

402.215.586.29

2012 = X 100 % = 4,59%

8.749.899.558.95

470.160.583.56

2013 = X 100% = 4,85%

9.683.556.245.19

561.712.914

2014 = X 100% = 10,15%

5.532.469.997

628.627.096

2015 = X 100% = 9,31%

6.745.341.923

661.222.086

2016 = X 100% = 8,84%

7.472.764.427

Setelah di lakukan perhitungan tersebut di atas maka hasil perhitungan tersebut akan di sajikan ke dalam tabel berikut :

Kopemda Kabupaten Maros Tahun 2012-2016

No Tahun Sisa hasil usaha Modal sendiri ROE

1 2012 402.215.586.29 8.749.899.558.95 4,59%

2 2013 470.160.583.56 9.683.556.245.19 4,85%

3 2014 561.712.914 5.532.469.997 10,15 %

4 2015 628.627.896 6.745.341.923 9,31%

5 2016 661.222.086 7.472.764.427 8.84 %

Sumber : data yang di olah.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat di ketahui bahwa ROE Pada tahun 2012 sebesar 4,59% pada tahun 2013 terjadi peningkatan 4,85%.

Kemudian pada tahun 2014 kembali terjadi peningkatan 10,15%. Kemudian pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 9,31% dan pada tahun 2016 mengalami kembali penurunan sebesar 8,84%. Berdasarkan dari ROE Tingkat profitabilitas Kopemda kabupaten maros di kategorikan baik karena presentase ROE pernah berada di atas 10 %.

Kabubapet Maros.

RATIO TAHUN KETERANGAN PENINGKATAN ATAU PENURUNAN

2012 2013 2014 2015 2016 2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016

Perputaran

perputaran modal kerja (WCTO) Dari tahun 2012-2013 perputaran modal kerja (WCTO) Mengalami peningkatan sebanyak 0,38 kali kemudian pada tahun 2013-2014 perputaran modal kerja (WCTO) mengalami peningkatan sebanyak 9,88 kali.

Dan pada tahun 2014-2015 mengalami peningkatan sebanyak 13,82 kali, kemudian pada tahun 2015-2016 kembali mengalami penurunan sebanyak 22,88 kali Analisis kinerja keuangan di tinjau dari Rasio Profitabilitas atau rentabilitas, berdasarkan perhitungan Net Profit margin pada tahun 2012-2013 mengalami peningkatan sebanyak 2,19% kemudian pada tahun 2013-2014 mengalami penigkatan sebanyak 105,8%, kemudian pada tahun 2014-2015 mengalami penurunan sebanyak 101,9%, dan pada tahun 2015-2016 mengalami penurunan sebanyak 0,53%, sedangkan pada return on asset pada tahun 2012-2013 mengalami peningkatan sebanyak 0,26%, kemudian pada tahun 2013-2014 mengalami peningkatan sebanyak 0,42%, kemudian pada tahun 2014-2015 mengalami penurunan sebanyak 0,03% dan pada tahun 2015-2016 mengalami peningkatan sebanyak 0,08%, sedangkan pada ROE Pada tahun 2012-2013 mengalami peningkatan sebanyak 0,26% kemudian pada tahun 2013-2014 mengalami peningkatan sebanyak 5,3%. Kemudian pada tahun 2014-2015 mengalami penurunan sebanyak 0,84% dan pada tahun 2015-2016 kembali mengalami penurunan sebanyak 0,47% Karena terjadinya komposisi sisa hasil usaha dan total aktiva yang tidak seimbang.

Hubungan antara modal kerja dengan penjualan dan menunjukan banyaknya yang dapat di peroleh perusahaan di sebut dengan penjualan bersih.

Penjualan produk koperasi simpan pinjam, yang di jual adalah jasa simpan pinjam, berapa kali dana yang di tertanam dalam modal kerja berputar dalam satu periode atau jumlah penjualan yang bisa di capai oleh setiap rupiah modal kerja sangatlah penting, karena hal ini dapat mempengaruhi rentabilitas perusaahaan apabila dana yang tertanam dalam modak kerja berputar lama maka laba yang di dapat oleh peruasaan pun tertaha, malah dapat menimbulkan kerugian apabila perputaran modal kerja tersebut rendah dan macet.

52 PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil analisis dan pada pembahasan pada bab sebelumnya penulis dapat menarik kesimpulan sebagai baerikut:

1. Perputaran modal kerja (worcking capital turn over)

Berdasarkan perhitungan WCTO pada tahun 2012 mengalami penurunan sebanyak 1,42 kali, kemudian pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebanyak 1,80 kali, kemudian pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebanyak 11,68, kemudian pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebanyak 25,50 kali. Dan pada tahun 2016 mengalami penurunan sebanyak 2,62 kali. hal ini menandakan bahwa kinerja keuangan Kopemda Kabupaten Maros yang di ukur dengan worcking capital turn over. Dapat di katakan kurang sehat apabila di ukur dari tingkat perputaran modal kerja.

2. Analisi kinerja keuangan di tinjau dari Rasio profitabilitas atau rentabilitas, berdasarkan perhitungan net profit margin, pada tahun 2012 mengalami penurunan 18,60%, kemudian pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebanyak 20,79% , kemudian pada tahun 2014 mengalami penurunan sebanyak 12,66%, kemudian pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebanyak 24,70%, dan pada tahun 2016 mengalami penurunan sebanyak 24,17%. Berdasarkan dari net profit margin tingkat profitabilitas Kopemda kabupaten maros di kategorikan sehat karena presentase net profit margin pernah berada di atas 10%, sedangkan pada Return on asset pada tahun

51

mengalami peningkatan sebanyak 4,85%, kemudian pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebanyak 5,27%, kemudian pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebanyak 5,29%, dan pada tahun 2016 kembali mengalami peningkatan sebanyak 5,32%, Sedangkan pada ROE Pada tahun 2012 mengalami penurunsn sebanyak 4,59%, kemudian pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebanyak 4,85%, pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebanyak 10,15% , pada tahun 2015 mengalami penurunan sebanyak 9,31%, dan pada tahun 2016 kembali mengalami penurunan sebanyak 8,84%, karena terjadinya komposisi dan sisa hasil usaha dan total aktiva yang tidak seimbang. Berdasarkan dari return on infestment asset profitabilitas Kopemda Kabupaten Maros di kategorikan sehat karena berada di atas presentase 10%

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran saran yang penulis sampaikan dan mungkin dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan sebagai berikut:

1. Bagi peniliti selanjutnya sedapat mungkin tahunya di tambah rasio-rasio lain yang dapat menunjang penelitian, karena penulis menyadari penelitian ini mungkin masih jauh dari kesempurnaan.

2. Bagi koperasi khususnya Kopemda Kabupaten Maros , pengelolaan perputaran modal kerja sedapat mungkin di lakukan dengan tindakan yang baik dengan memperhatikan segala kemungkinan yang ada. Dan juga manajemen dana harus lebih di tingkatnya agar kedepannya jauh

mikro syariah lainnya serta bank umum swasta maupun BUMN Lainnya secara luas. Sedangkan analisis profetabilitas koperasi KP-RI Kopemda Kabupaten Maros selama 5 periode yaitu 2012 sampai dengan tahun 2016 profetabilitas masih rendah, penurunan ini di sebabkan kinerja pengurus yang kurang optimalkan dan kepedulian anggota terhadap koperasi yang menurun, untuk itu Kopemda Kabupaten Maros harus meningkatkan profit margin dengan menekan biaya-biaya operasi yang tidak efektif dan mempertinggi asset turn over yaitu denan meningkatkan penjualan sehingga asset yang di miliki dapat dimanfaatkan semaksmal mungkin untuk meningkatkan laba.

Achmad Ardin Akrom, Sri Mangesti Rahayu, Raden Rustam Hidayat (2014).

Analisis pengelolaan modal kerja pada kas dan piutang untuk meningkatkan profobilitas, Universitas brawijaya malang.

Anna Nurfakhana (2015). Pengaruh modal kerja terhadap laba usaha pada koperasi serba usaha sejati mulia jakarta, Universitas indraprasta PGRI, jakarta.

Bambang Riyanto 2010. Dasar-dasarpembelanjaanperusahaan. Yogyakarta.

BPFE.

Elina Dewi Rachmatika (2015). Analisis efektifitas pengelolaan modal kerja

Elina Dewi Rachmatika (2015). Analisis efektifitas pengelolaan modal kerja

Dokumen terkait