• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I.PENDAHULUAN.......................................................................... 1

F. Sistematika Penulisan

Sistematika yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I Merupakan bab pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Merupakan bab landasan teori yang menguraikan teori-teori yang berhubungan erat dengan pokok masalah, penelitian terdahulu, dan kerangka pikir.

BAB III Merupakan bab yang membahas mengenai metode penelitian yang terdiri atas lokasi penelitian, teknik pengumpulan data, jenis dan sumber data, populasi dan sampel, dan metode analisis.

BAB IV Merupakan bab yang membahas gambaran umum perusahaan yang meliputi :sejarah berdirinya Kopemda, visi dan misi, strukutur organisasi, pembagian tugas dan kegiatan usaha Kopemda.

BAB V Merupakan bab pembahasan mengenai modal kerja dan sisa hasil usaha.

BAB VI Merupakan bab penutup, yang berisi kesimpulan dan saran-saran.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Koperasi

1. Pengertian Koperasi

Koperasi dalam bahasa latin disebut Cooperatio yang terdiri atas kata co berarti bersama sedangkan operation berarti melakukan suatu pekerjaan / usaha. Jadi koperasi berarti kerja sama / usaha – usah yang dikerjakan secara bersama – sama. Dalam hal ini sekelompok orang melakukan usaha / kegiatan bersama untuk mencapai tujuan bersama.Untuk mencapai tujuan bersama.Dengan demikian koperasi dapat di artikan dalam dua versi yaitu dalam arti luas dan dalam arti sempit. Koperasi dalam arti luas adalah setiap bentuk kerja sama. Sedangkan dalam arti sempit adalah bentuk kerja sama dalam bidang ekonomi berdasargkan atas asas kekeluargaan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

Menurut UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian yaitu Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan.

Menurut kasmir (2008:286) “koperasi adalah suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai tujuan dan kepentingan bersama”. Jadi koperasi merupakan bentukan dari sekelompok orang yang memiliki tujuan

6

bersama. Kelompok orang inilah yang akan menjadi anggota koperasi yang didirikannya. Pembentukan koperasi ini harus berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong-royong khususnya untuk membantu para anggotanya yang memerlukan bantuan berbentuk barang ataupun uang.

Sedangkan Menurut Rudianto (2010:4) Mengatakan bahwa koperasi adalah suatu perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk berjuang meningkatkan kesejahtraan ekonomi mereka melalui pembentukan sebuah badan usaha yang di kelola secara demokratis.

2. Tujuan Koperasi

Menurut UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, bahwa koperasi bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada urmumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945.

Dengan demikian, tujuan penting koperasi adalah untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya dan masyarakat pada umumnya dalam rangka mewujudkan kesejahteraan bersama.Dalam konteks perekonomian nasional, koperasi memiliki tujuan untuk ikut serta menciptakan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila UUD 1945.

Berdasarkan tujuan koperasi tersebut, maka dapat dikatakan bahwa koperasi tata perekonomian rakyat yang diatur sesuai kelangsungan dan perkembangan demokrasi ekonomi.Dengan kekeluargaan dan kegotong

royongan koperasi diharapkan mempertinggi taraf hidup anggotanya serta rakyat pada umumnya.

3. Jenis Koperasi

Menurut kasmir (2008:288) jenis-jenis koperasi yang ada danberkembang saat ini adalah:

1. Koperasi simpan pinjam

Koperasi ini melayani para anggotanya untuk menabung dengan mendapatkan imbalan jasa. Bagi anggota yang memerlukan dana dapat meminjam dengan memberikan jasa kepada koperasi.

Pengembalian pinjaman dilakukan dengan mengangsur. Jasa yang diberikan kepada penabung dan jasa yang diterima koperasi dari peminjam sesuai dengan kesepakatan pada rapat anggota

2. Koperasi produksi

Koperasi jenis ini melakukan atau menghasilkan barang.Barang-barang yang dijual di koperasi adalah hasil produksi anggota koperasi.Bagi para anggota yang memiliki usaha, dapat memasok hasil produksinya ke koperasi.Misalnya, berupa hasil kerajinan, pakaian jadi, dan bahan makanan.

3. Koperasi konsumsi

Koperasi ini menyediakan semua kebutuhan para anggota dalam bentuk barang antara lain berupa bahan makanan, pakaian, alat tulis atau peralatan rumah tangga.

2. Koperasi serba guna

B. Pengelolaan Modal Kerja

1. Pengertian Pengelolaan modal kerja

Pengelolaan modal kerja merupakan modal yang di gunakan untuk melakukan kegiatan operasi perusahaan.Modal kerja di artikan sebagai investasi yang di tanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek, seperti bank, kas, surat-surat berharga, piutang, sediaan,dan aktiva lancar lainnya.

Pengertian modal kerja secara mendalam terkandung dalam konsep modal kerja, maka berikut ini akan di berikan tiga konsep pengertian modal kerja yang di temukan oleh Dr. Kasmir (2012: 250) Berikut ini :

1. Konsep Kuantatif

Konsep kuantatif, bahwa modal kerja adalah seluruh aktiva lancar. Dalam konsep ini adalah bagaimana mencukupi kebutuhan dana untuk membiyaia operasi perusahaan jangka pendek. Konsep ini sering di sebut dengan modal kerja kotor (grss working capital).

2. Konsep kualitatif

Konsep kualitatif merupakan konsep yang menitibberatkan kepada kualititas modal kerja. Konsep ini melihat selisih antara jumlah aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Konsep ini di sebut modal kerja bersih atau (net working capital).

3. Konsep fungsional

Konsep fungsional menekankan kepada fungsi dana yang di miliki perusahaan dalam memperoleh laba. Artinya sejumlah dana yang di miliki

dan di gunakan perusahaan untuk meningkatkan laba perusahaan.semakin banyak dana yang di gunakan sebagai modal kerja seharusnya dapat meningkatkan perolehan laba. Demikian pula sebaliknya, jika dana yang di gunakan sedikit, laba pun akan menurun. Akan tetapi, dalam kenyataannya terkadang kejadiannya tidak selalu demikian.

Dalam praktiknya secara umum, modal kerja perusahaan di bagi ke dalam dua jenis yaitu :

1. Modal kerja kotor (gross working capital)

Modal kerja kotor (gross working capital) adalah semua komponen yang ada di aktiva lancar secara keseluruhan dan sering di sebut modal kerja. Artinya mulai dari kas, bank, surat-surat berharga, piutang, sediaan dan aktiva lancar lainnya.

2. Modal kerja bersih (net working capital)

Merupakan seluruh komponen aktiva lancar di kurangi dengan seluruh total kewajiban lancar (utang jangka pendek). Utang lancar meleputi utang dagang, utang wesel, utang bank jangka pendek (satu tahun), utang gaji, utang pajak dan utang lancar lainnya. Pengertian ini sejalan dengan konsep modal kerja yang sering di gunakan.

2. Jenis-jenis Modal Kerja

Menurut bambang riyanto (2007 :19) memaparkan jenis jenis modal sebagai berikut :

1. Modal asing

Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan utang. Yang pada saatnya harus di bayar kembali. Modal asing di bagi dalam tiga golongan yaitu, utang jangka pendek, utang jangka menengah, utang jangka panjang.

2. Modal sendiri

Modal sendiri pada dasarnya adalah modal yang berasal dari pemiliki perusahaan dan yang tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. Oleh karena itu modal sendiri di tinjau dari sudut likuiditas merupakan “dana jangka panjang yang tidak tertentu waktunya”

modal sendiri selain berasal dari luar perusahaan dapat juga berasal dari dalam perusahaan sendiri, yaitu modal yang di hasilkan atau di bentuk sendiri di dalam perusahaan modal sendiri yang berasal dari sumber intem ialah dalam bentuk keuntangan yang di hasilkan perusahaan adapun modal yang berasal dari sumber ekstern ialah modal yang berasal dari pemilik perusahaan modal sendiri di dalam suatu perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (PT) Terdiri dari modal saham, cadangan dan laba di tahan.

C. Sumber Permodalan Koperasi

Penggunaan modal kerja di dapat sebagai suatu alat untuk menaksir kebutuhan modal kerja di masa yang akan mendatang pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan, Menurut riyanto (2010:353) berasal dari :

1. Berkurangnya aktiva tetap

2. Bertambahnya utang jangka panjang

3. Adanya keuntungan dari operasi perusahaan

Menurut Munawir (2010:120) Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan berasal dari :

1. Hasil operasi perusahaan

Adalah jumlah net income yang Nampak dalam laporan perhitungan laporan laba rugi di tambah dengan depresiasi dan amortisasi.Jumlah ini menunjukan jumlah modal kerja yang berasal dari operasi perusahaan.Dapat di hitung dengan menganalisis perhitungan laporang rugi laba tersebut. Dengan adanya keuntungan dari laba dari usaha perusahaan, dan apabila laba tersebut tidak di ambil oleh pemiliki perusahaan maka laba tersebut akan menambah modal perusahaan yang bersangkutan.

2. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (investasi jangka panjang) surat berharga yang di miliki perusahaan untuk jangka pendek (marketable securities atau effek ) adalah salah satu elemen aktiva lancar dan segera dapat di jual dan akan mendapatkan keuntungan bagi perusahaan dengan adanya penjualan surat berharga ini menyebabkan terjadi perubahan unsure modal kerja yaitu bentuk surat berharga berubahmenjadi uang kas.

3. Penjualan aktiva lancar

sumber lain yang dapat menambah modal kerja adalah hasil penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak lagi di lakukan oleh perusahaan. Perubahan aktiva menjadi kas atau piutang maka akan bertambahnya tersebut.

4. Penjualan saham atau obliges

Untuk menambah dana atau modal kerja yang di butuhkan perusahaan dapat pula mengadakan emisi saham baru ataumeminta kepada pemilik perusahaan atau menambah modalnya, disamping itu perusahaan juga dapat mengeluarkan obligasi atau bentuk hutang jangka panjang lainnya guna memenuhi modal kerjanya.

D. Pengertian Sisa Hasil Usaha (SHU)

Dalam usaha koperasi, laba disebut sebagai sisa hasil usaha (SHU).

Arifin Sitio, Koperasi Teori dan Praktik( 2001 : 96 ) mengemukakan pengertian Sisa Hasil Usaha adalah kelebihan dari hasil usaha yang diperoleh dalam suatu periode tertentu.

Menurut teori Sisa Hasil Usaha tingkat keuntungan pada setiap koperasi dan perusahaan biasanya berbeda pada setiap jenis koperasi dan perusahaan. Terdapat beberapa teori yang menerangkan perbedaan ini menurut Arifin Sitio, Koperasi Teori dan Praktik ( 2001 : 97 ) perbedaan-perbedaan itu adalah sebagai berikut:

a. Teori Sisa Hasil Usaha menanggung resiko ( risk bearing theory of profit). Menurut teori ini keuntungan ekonomi di atas normal akan di

peroleh oleh perusahaan dengan resiko di atas rata-rata misalnya perusahaan yang bergerak dibidang eksloirasi minyak.

b. Teori Sisa Hasil Usaha Friksional ( Friksional theory of profit ). Teori ini menekankan bahwa keuntungan meningkatkan sebagai suatu hasil dari friksi keseimbangan jangka panjang ( long run equilibirium ). Misalnya krisis minyak tanah tahun 1970-an mengakibatkan permintaan yang sangat drastis, dan ini membuat perusahaan mendapat keuntungan yang besar. Kemudian pada tahun 1980-an harga minyak drastis turun yang menjadikan perusahaan mengalami kerugian.

c. Teori Sisa Hasil Usaha monopoli ( monopoli theory of profit ). Teori ini mengatakan bahwa beberapa perusahaan dengan kekuatan monopoli dapat membatasi output dan menerapkan harga yang tinggi daripada bila perusahaan beroperasi dalam kondisi persaingan sempurna. Dengan demikian perusahaan menikmati keuntungan, kekuatan monopoli ini dapat diperoleh melalui penguasaan penuh atas supplay bahan baku tertentu, skala ekonomi, kepemilikan hak paten, atau pembatasan dari pemerintah.

d. Teori Sisa Hasil Usaha inovasi ( innovation theory of profit ). Menurut teori ini, SHU diperoleh karena keberhasilan perusahaan dalam melakukan inovasi. Misalnya Steve Jobs yang menemukan computer APPLY, atau perusahaan Gillete yang selalu menemukan innovasi tentang produk pisau cukur.

e. Teori Sisa Hasil Usaha efisiensi manajerial ( managerial efficiency theory of profit ). Teori ini menekankan bahwa perusahaan yang dikelola secara efisien akan memperoleh laba di atas rata-rata laba normal.

Uraian tersebut menunjukan bahwa sesuai dengan konsep koperasi, maka koperasi akan memperoleh laba lebih dari hasil efisiensi manajerial, karena orientasi usahanya lebih menekankan pada pelayanan usaha yang dapat memberikan manfaat dan kepuasan bersama para anggota.

Laba yang tinggi adalah pertanda bahwa konsumen menginginkan output yang lebih dari koperasi, laba yang tinggi merupakan insentif bagi koperasi untuk meningkatkan output dalam jangka panjang. Sebaliknya, laba yang rendah adalah pertanda bahwa konsumen menginginkan kurang dari produk / komoditi yang ditangani dan metode produksinya tidak efisien.

Dengan demikian, laba memberikan pertanda krusial untuk relokasi sumber daya yang dimiliki masyarakat sebagai perubahan selera konsumen dan permintaan sepanjang waktu.

E. Pengertian dan Pentingnya Analisa Laporan Keuangan

Pengertian analisa laporan keuangan Menurut K.R. Subramayan (2010:4) Analisa laporan keuangan adalah aplikasi dari alat dan teknik analisa untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisa bisnis Sedangkan Menurut Munawir (2010;35) analisa laporan keuangan adalah analisa laporan keuangan yang terdiri dari penelahaan atau mempelejari daripada hubungan atau tendesi atau kecenderungan (trend) untuk

menentukan posisi keuangan dan hasil opersi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.

Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat di katakana bahwa analisa laporan keuangan merupakan alat dan tekhnik analisa untuk laporan keuangan dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat mengenai posisi keuangan dan hasil operasi perubahan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan menentukan kondisi kinerja perusahaan di masa yang akan datang.

F. Analisis Rasio Keuangan

Untuk melakukan analisis keungan diperlukan perhitungan rasio keuangan dan mencerminkan aspek-aspek tertentu.Rasio-rasio keuamgan mungkin dihitung.berdasarkan atas angka-angka yang ada dalam neraca saja, laporan laba rugi saja atau pada neraca dan laba rugi. Setiap analisis keuangan bisa saja merumuskan rasio tertentu yang dianggap mencerminkan rasio tertentu pula. Menurut kasmir (2012:104) Merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan di peroleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan di gunakan untuk mengavaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan.

Jadi rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka-angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat di lakukan antara satu komponen

dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada di antara laporan keuangan.

Hasil rasio keuangan di gunakan untuk menilai kinerja manajemen dalam suatu periode apakah mencapai target yang telah di tetapkan.

Kemudian juga dapat di nilai kemampuan manajemen dalam memberdayakan sumber daya perusahaan secara efektif.

Dalam praktiknya, analisis rasio keuangan suatu perusahaan dapat di golongkan sebagai berikut:

1. Rasio Neraca, yaitu membandingkan angka-angka yang hanya bersumber dari neraca.

2. Rasio laporan laba rugi, yaitu membandingkan angka-angka yang hanya bersumber dari laba rugi.

3. Rasio Antarlaporan, yaitu membandingkan angka-angka dari dua sumber (data campuran), baik yang ada di neraca maupun di laporan laba rugi.

G. Penelitian Terhadulu

Adapun penelitian terdahulu yang di lakukan oleh beberapa mahasiswa dari berbagai universitas di antaranya Menurut Fathullah (2014) dalam penelitiannya yang berjudul ”Analisis tingkat kesehatan koerasi berbasis 4 aspek pengelolaan administrasi” yang menyatakan bahwa terdapat Koperasi di Katakan sehat apabila di dalam koperasi tersebut tidak terjadi penyimpangan yang fatal, tidak ada monopoli kekuasaan lain selainrapat anggota dan semua unsur organisasi koperasi memberi dukungan terhadap pelaksanaan program kerja/ keputusan yang telah di sepakati.

Menurut Aji Deci Alfionita (2016) dalam penelitiannya yang berjudul ” Analisis efisiensi penggunaan modal kerja pada koperasi ruhui rahayu sekretariat daerah provinsi kalimantan timur di samarinda” yang menyatakan bahwa Di sarankan Agar perputaran piutang dapat Di antisipasi Dengan kebijakan waktu peminjaman misalnya waktu jatuh tempo Kredit dan Pengawasan di lapangan agar Tidak terjadinya penyimpangan penyimpangan dan kecurangan para petugas Dalam hal Prosedur peminjaman anggota dan Penilaian anggota yang Layak dan Tidak layakperlu di Perhatikan.

Menurut Riza Suskaniah,LCA. Robin jonathan Elfreda, A. Lau Dalam penelitiannya yang berjudul ” Pengaruh simpanan pokok dan Simpanan wajib terhadap sisa Hasil usaha Pada koperasi Mitra sejahtera samarinda” yang menyatakan bahwa Hasil pengujian Pengaruh variabel bebas Terhadap variabel terikat Secara simultan memperoleh nilai signifikan di peroleh oleh 0.041 di mana Nilai ini lebih Kecil dari tingkat signifikan yaitu sebesar 0,050 Sehingga secara simultan hipotesis pada Penelitian ini di terima.

Tabel 2.1 penelitian terdahulu No Nama Penelitian

aspek pengelolaan 2 Aji Deci Alfionita

(2016)

provinsi kalimantan

Elfreda, A. Lau

Menurut Elina DewiRachmatika Topowijono NengahSudjana (2015) dalam penelitiannya yang berjudul ”Analisis efektivitas pengelolaan kerja dalamRangka meningkatkan profitabilitas” yang menyatakan bahwa Berdasarkan proyeksi perhitungan yang telah Dilakukan di Peroleh hasil Bahwa rasio keuangan prusahaan secara keseluruhan mengalami peningkatan yan baik.

Menurut Mufidah dan Ady soejoto (dalam penelitiannya yang berjudul ”Pengaruh modal sendiri Terhadap sisa Hasil uasaha Di koperasi Wanita tutur mandiri mojokerto” yang menyatakan bahwa Hasil reegresi Menunjukan bahwa modal Sendiri berpengaruh terhadap sisa Hasil usaha Dengan nilai Signifikansi0,000 padaa=5% dan nilaiR sebesar 53%.

Menurut Nyoman Agus tri Arnawa (2014) dalam penelitiannya yang berjudul ”Pengaruh Operasional dan simpanPinjam terhadap sisa Hasil usaha Koperasi simpan pinjam (KSP)”x’ singaraja” yang menyatakan bahwa Hasil penelitian Ini dapat Menjelaskan bahwa biaya Operasional dan simpan Pinjam berpengaruh secara simultan Terhadap sisa Hasil usaha.

Menurut Dewii stiqomah Aminin topowijonoSri sulasmiyati dalam penelitiannya yang berjudul ”Analisis pengelolaan modal kerja Koperasi guna Meningkatkan Operasional” yang menyatakan bahwa Hasil penelitian ini menunjukan Bahwa koperasi unit Gondanglegi mengalami kekurangan modal kerja Guna memaksimalkan pelayanan Dan keberlangsungan operasional.

Menurut Anna Nurfakhana (2015) dalam penelitiannya yang berjudul

”Pengaruh modal kerja Terhadap labaUsaha padaKopersi serba Usaha sejatiMulia jakarta” yang menyatakan bahwa Hasil penelitian Menunjukan bahwa modal Kerja signifikan Mempengaruhi laba usaha, 77% Modal kerja Mempengaruhi laba usaha.

Menurut Akhmad Ardin Akrom, sri Mangesti rahayu, Raden rustam (2014) dalam penelitiannya yang berjudul ”Analisis pengelolaan modal kerja

Kas dan Piutang untuk Meningkatkan Profobalitas” yang menyatakan bahwa Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dampak dari keadaanTersebut yaitutingkat profitabilitas koperasi yaitu OPM, NPM, ROI dan ROE Mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

Menurut Yayan Rustiana (2013) dalam penelitiannya yang berjudul

”Hubungan simpananan wajib dengan sisa hasil Usaha koperasi” yang menyatakan bahwa Mengindikasikan bahwa simpanan wajib secara Secara langsung Berhubungan dengan sisa hasilUsaha.

Menurut Safroni israsosiawan (2014) dalam penelitiannya yang berjudul ”Pengaruh pengembangan usaha koperasi terhadap peningkatan sisa hasil Usaha pada koperasi pegawai republik indonesia (KPRI) iain mataram”

yang menyatakan bahwa Pengembangan usaha KPRI IAIN mataram di kampus 2 IAIN Mataram berpengaruh positif terhadap sisa hasil Usaha anggota Yaitu sebesar 60,2%.

Menurut Ni Made winny dwi Kusumarini, Ni Made tisnawati (2015) dalam penelitiannya yang berjudul ” Kualitas pelayanan, partisipasi anggota dan Pengaruhnya terhadap SHU Koperasi fungsional” yang menyatakan bahwa Kualitas pelayanan berpengaruh langsung positif dan signifikan Terhadap partisipasi anggota.

Menurut Ni kadek sumita dewik (2016) dalam penelitiannya yang berjudul ” Faktor faktor Yang mempengaruhi sisa hasil Usaha (SHU) Koperasi simpan pinjam(KSP) di Kecamatan kuta utara kabupaten bandung”

yang menyatakan bahwa Hasil jumlah Anggota, jumlah Simpanan, jumlah

pinjaman Dan modal Kerja berpengaruh signifikan secara simultan terhadap sisa Hasil usaha Koperasi simpan Pinjam di Kecamatan kuta Utara kabupaten Badung.

Tabel 2.1 penelitian terdahulu No. Nama peneliti dan

tahun peneliti

Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

1 Elina Dewi

2 Mufidah dan

3 Nyoman Agus tri Arnawa (2014),

Sri sulasmiyati,

Kasus Bahwa koperasi

unit

Expose facto Hasil penelitian Menunjukan

Raden rustam

7 Yayan rustiana (2013-2014),

pegawai

9 Ni Made winny dwi Kusumarini, Ni analisis jalur atau path

10 Ni kadek sumita Dewik (2016)

Kecamatan kuta Utara kabupaten Badung.

i. Kerangka piker

Pada Koperasi kopemda kabupaten maros menunjukkan pengelolaanmodal kerja terhadap SHU agar kiranya modal kerja dapat digunakan seefektif dan seefisien mungkin.

Gambar 2.1 kerangka piker

Koperasi kopemda Kabupaten Maros

Pengelolaan Modal Kerja

SHU Koperasi ( Kopemda kabupaten

maros )

ii. Hipotesis

Berdasarkan pokok masalah dan tujuan penelitian, maka penulis mengajukan hipotesis yaitu :“ Diduga bahwa, pengelolahan modal kerja dapat meningkatkan SHU pada Koperasi kopemda kabupaten maros.

31 A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh penulis pada Koperasi Kopemda Kabupaten Maros yang berlokasi di jln.topas No. 03 / Jln.Azaleablok D No.02.03, sedangkan waktu pelaksanaan penelitian berlangsung kurang lebih 2 (dua) bulan mulai Juli- agustus 2017.

B. Tehnik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : a. Penelitian Pustaka ( Library Research )

Yaitu penelitian dengan mengumpulkan dan mempelajari data – data baikbersifat tertulis melalui literature dan bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

b. Penelitian Lapangan( Field Research )

Yaitu pengumpulan data yang berkaitan langsung dengan objek penelitian yang dapat disesuaikan dengan judul skripsi yang diajukan untuk mendapatkan data – data yang dibutuhkan baik berupa data tertulis maupun data berupa dokumen–dokumen berkaitan dengan pembahasan tersebut.

a. Observasi, yaitu cara mengumpulkan data dengan pengamatansecara langsung terhadap objek yang diteliti.

menejer, dan beberapa responden yang terkait dengan penelitian.

c. Dokumentasi adalah mengumpulkan data-data berupa dokumen atau informasi yang terkait dengan pokok kajian.

C. Jenis dan Sumber Data a. Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Adapun jenis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Dokumen terkait