• Tidak ada hasil yang ditemukan

Correlations IKLIM KOMITMEN IKLIM Pearson Correlation 1 .326** Sig. (2-tailed) .001 N 110 110 KOMITMEN Pearson Correlation .326** 1 Sig. (2-tailed) .001 N 110 110

LAMPIRAN 4

Wawancara 1

Hari, Tanggal : Senin, 16 November 2015 Tempat : RSUD Dr. Harjono S. Ponorogo Subjek : 10 orang perawat

Pertanyaan :

1. Menurut anda apa tujuan dari profesi perawat? 2. Apa tujuan anda bekerja sebagai perawat?

3. Bagaimana perasaan anda bekerja sebagai perawat? Apakah tujuan dari profesi perawat sudah cocok dengan tujuan atau nilai hidup dalam diri anda?

4. Tanggung jawab apa saja yang harus anda lakukan dalam pekerjaan ini?

5. Dalam bekerja apakah anda melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh? Seperti apa?

6. Dalam pekerjaan anda terdapat kode etik, misalnya terdapat kebijakan yang berbeda antara kode etik dengan instansi. Sikap anda bagaimana dan lebih mendahulukan yang mana?

7. Misalnya ada konflik dengan rekan kerja apakah anda tetap mempertahankan profesi ini atau memilih untuk resign?

Deskripsi hasil wawancara

Perawat 1:

Subjek menyatakan bahwa tujuan dari profesi perawat ialah melakukan pelayanan kesehatan seperti menolong pasien yang sedang gawat, sedangkan tujuan bekerja sebagai perawat ialah menjalankan ibadah dan membantu sesama manusia. Subjek merasa senang bekerja menjadi perawat karena sudah menempuh sekolah perawat, jadi mau tidak mau harus menjadi perawat. Subjek tidak merasa terpaksa dengan profesi tersebut karena Ia menjalankan pekerjaannya dengan ikhlas. Menurutnya tujuan profesi dan nilai hidup dalam dirinya sudah cocok yaitu sama-sama menolong orang. Tanggung jawab dalam profesi yang ia lakukan ialah menjalankan perintah dokter. Menurut subjek, melakukan pekerjaan sungguh-sungguh ialah dengan bekerja sesuai dengan kode etik dan peraturan yang ada. Ia juga lebih memperhatikan kode etik karena kode etik menurutnya didalamnya terdapat pedoman mengenai apa yang harus dilakukan ketika ia bekerja. Selanjutnya, ketika terjadi konflik antar rekan kerja seberat apapun ia akan tetap bertahan dalam profesi tersebut dan berusaha menyelesaikan konflik yang terjadi.

Perawat 2 :

Subjek menyatakan bahwa tujuan dari profesi perawat ialah melakukan pelayanan kesehatan secara prima pada pasien yang membutuhkan bantuan, sedangkan tujuan bekerja sebagai perawat ialah membantu orang lain. Subjek merasa bangga bekerja menjadi perawat, menurutnya tujuan profesi dan nilai hidup dalam dirinya sudah berjalan secara seimbang yaitu sama-sama membantu orang yang membutuhkan bantuan. Tanggung jawab dalam profesi yang ia lakukan ialah menjalankan perintah dokter dan kepala ruangan. Menurut subjek, melakukan pekerjaan sungguh-sungguh ialah dengan melakukan pekerjaan dengan baik. Ia juga lebih mendahulukan kode etik karena kode etik menurutnya sangat penting dalam pekerjaannya. Selanjutnya, ia akan tetap mempertahankan profesinya ketika terjadi konflik namun ia akan mengajukan permohonan pada kepala perawat untuk pindah di ruangan lain.

Perawat 3:

Subjek menyatakan bahwa tujuan dari profesi perawat ialah melakukan pelayanan kesehatan pada pasien yang emergency, sedangkan tujuan bekerja sebagai perawat ialah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membantu orang lain. Subjek merasa senang bekerja menjadi perawat, menurutnya tujuan profesi dan nilai hidup dalam dirinya sudah cocok. Tanggung jawab dalam profesi yang ia lakukan ialah menjalankan perintah dokter dan kepala ruangan. Menurut subjek, melakukan pekerjaan sungguh-sungguh ialah dengan melakukan pekerjaan dengan hasil yang memuaskan. Ia juga lebih mendahulukan kode etik karena kode etik menurutnya sangat penting dalam pekerjaannya. Selanjutnya, ia akan tetap mempertahankan profesinya ketika terjadi konflik dengan rekan kerjanya.

Perawat 4:

Subjek menyatakan bahwa tujuan dari profesi perawat ialah melakukan pelayanan kesehatan pada pasien, sedangkan tujuan bekerja sebagai perawat ialah untuk menolong orang dan menjalankan ibadah. Subjek merasa senang bekerja menjadi perawat, menurutnya tujuan profesi dan nilai hidup dalam dirinya sudah cocok. Tanggung jawab dalam profesi yang ia lakukan ialah menjalankan perintah dokter dan pendokumentasian pelayanan keperawatan. Menurut subjek, melakukan pekerjaan sungguh-sungguh ialah dengan melakukan pekerjaan dengan tidak melanggar peraturan. Ia juga lebih mendahulukan kode etik karena kode etik menurutnya ialah suatu hal yang sangat perlu diutamakan. Selanjutnya, ia juga akan tetap mempertahankan profesinya walaupun konflik yang terjadi sangat berat.

Perawat 5:

Subjek menyatakan bahwa tujuan dari profesi perawat ialah melayani pasien yang sedang membutuhkan, sedangkan tujuan bekerja sebagai perawat ialah menjalankan ibadah, mencari nafkah dan menolong orang. Subjek merasa senang bekerja menjadi perawat dan menurutnya tujuan profesi dan nilai hidup dalam dirinya sudah sinkron. Tanggung jawab dalam profesi yang ia lakukan ialah menjalankan perintah dokter dan mendokumentasikan pelayanan keperawatan yang masuk atau keluar. Menurut subjek, melakukan pekerjaan sungguh-sungguh ialah dengan tidak adanya teguran dari atasan. Ia juga lebih mementingkan kode etik karena didalamnya terdapat peraturan yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Ia juga akan tetap bertahan dalam profesi perawat ketika terjadi konflik dan tetap menunjukkan yang terbaik.

Perawat 6:

Subjek menyatakan bahwa tujuan dari profesi perawat ialah melakukan tindakan perawatan pada pasien yang membutuhkan, sedangkan tujuan bekerja sebagai perawat ialah memenuhi kebutuhan dan menolong sesama. Subjek merasa senang bekerja menjadi perawat dan menurutnya tujuan profesi dan nilai hidup dalam dirinya sudah sama seperti yang ia harapkan. Tanggung jawab dalam profesi yang ia lakukan ialah menjalankan perintah dokter dan melakukan dokumentasi. Menurut subjek, melakukan pekerjaan sungguh-sungguh ialah bekerja sesuai dengan peraturan yang ada. Ia juga lebih mementingkan kode etik karena semua peraturan pelayanan dan larangan semua terdapat didalam kode etik. Ia akan tetap mempertahankan profesi dan harus berkompetisi dengan rekan yng menyebabkan konflik, agar rekannya tersebut lebih mengetahui bahwa Ia memiliki kemampuan yang lebih dari rekannya.

Perawat 7:

Subjek menyatakan bahwa tujuan dari profesi perawat ialah memberikan pelayanan prima pada pasien, sedangkan tujuan bekerja sebagai perawat ialah mencari nafkah dan menolong sesama. Subjek merasa bangga bekerja menjadi perawat dan menurutnya tujuan profesi dan nilai hidup dalam dirinya sudah seimbang. Tanggung jawab dalam profesi yang ia lakukan ialah menjalankan perintah dokter atau kepala ruangan dan melakukan dokumentasi. Menurut subjek, melakukan pekerjaan sungguh-sungguh ialah bekerja dengan hasil yang memuaskan.

Ia juga lebih mementingkan kode etik karena menurutnya kebijakan yang dibuat oleh rumah sakit juga dibuat berdasarkan kode etik. selain itu, Ia akan mempertahankan profesinya meskipun terjadi konflik cukup berat yang dapat menurunkan jabatannya.

Perawat 8:

Subjek menyatakan bahwa tujuan dari profesi perawat ialah memberikan bantuan bagi pasien membutuhkan, sedangkan tujuan bekerja sebagai perawat ialah untuk menolong orang lain. Subjek merasa senang bekerja menjadi perawat, menurutnya tujuan profesi dan nilai hidup dalam dirinya sudah cocok karena sama-sama bertujuan untuk membantu orang lain. Tanggung jawab dalam profesi yang ia lakukan ialah mengerjakan apa yang disuruh oleh dokter dan melakukan pendokumentasian pelayanan keperawatan. Menurut subjek, melakukan pekerjaan sungguh-sungguh ialah menghasilkan pekerjaan yang bermanfaat. Ia terkadang melanggar kode etik untuk menyeimbangkan kebbijakan yang ada di rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan secara prima untuk pasien. Selanjutnya, ia juga akan tetap mempertahankan profesinya walaupun konflik yang terjadi sangat berat.

Perawat 9:

Subjek menyatakan bahwa tujuan dari profesi perawat ialah menolong pasien yang membutuhkan, sedangkan tujuan bekerja sebagai perawat ialah ibadah mencari pahala, mencari nafkah dan menolong sesama. Subjek merasa senang bekerja menjadi perawat dan menurutnya tujuan profesi dan nilai hidup dalam dirinya sudah sama. Tanggung jawab dalam profesi yang ia lakukan ialah menjalankan perintah dokter dan mendokumentasikan pasien yang masuk atau keluar. Menurut subjek, melakukan pekerjaan sungguh-sungguh ialah bekerja sesuai peraturan. Ia juga lebih mementingkan kode etik karena didalamnya terdapat peraturan yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Ia juga akan tetap bertahan dalam profesi perawat ketika terjadi konflik dan tetap menunjukkan yang terbaik.

Perawat 10:

Subjek menyatakan bahwa tujuan dari profesi perawat ialah melayani pasien yang membutuhkan bantuan, sedangkan tujuan bekerja sebagai perawat ialah memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menolong sesama. Subjek merasa senang bekerja menjadi perawat dan menurutnya tujuan profesi dan nilai hidup dalam dirinya sudah sama-sama menolong orang lain. Tanggung jawab dalam profesi yang ia lakukan ialah menjalankan perintah dokter dan kepala ruangan. Menurut subjek, melakukan pekerjaan sungguh-sungguh ialah dengan menghasilkan pekerjaan yang baik dan benar. Ia juga lebih mementingkan kode etik karena didalamnya terdapat peraturan yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Ia juga akan tetap bertahan dalam profesi perawat ketika terjadi konflik dan tetap menunjukkan yang terbaik.

Wawancara 2

Hari, Tanggal : Senin, 25 Desember 2015

Tempat : RSUD Dr. Harjono S. Ponorogo

Subjek : Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan dan Kepala Ruangan

Pertanyaan

1. Selama ini, kinerja yang dimunculkan perawat di rumah sakit ini seperti apa?

Deskripsi hasil wawancara

Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan menjelaskan bahwa pada umumnya kinerja yang dijalankan oleh perawat setiap hari secara keseluruhan berjalan dengan baik, tertib dan sesuai prosedur, namun terdapat permasalahan yang mengganggu proses pelayanan kesehatan di rumah sakit dan permasalahan yang terjadi tetap saja sama dari tahun ke tahun, seperti perawat yang datang terlambat dan pulang sebelum jam pergantian shift, hal inilah yang

membuat jadwal yang ditentukan tidak dapat berjalan dengan baik. Kemudian, ketika diberikan tugas mereka tidak mengerjakan dengan maksimal, bahkan sering ditemukan perawat yang melimpahkan tugasnya ke perawat lain. Kemudian, ketika diberikan pengarahan mereka banyak bicara dan terkesan tidak mendengarkan, mereka juga kurang terlibat dalam dalam pekerjaan yang diberikan, malas mengerjakan tugasnya, menyendiri, dan keluar ruangan tanpa ijin atasan. Beliau juga menjelaskan bahwa memang di rumah sakit tersebut jumlah perawat masih kurang, namun pasien yang ditangani melebihi kuota sehingga tidak seimbang antara perawat dan pasiennya. Mestinya, perawat bekerja dengan sungguh-sungguh jika kondisinya seperti itu, namun dengan himbauan berkali-kali masih saja ada perawat yang tidak melakukan tugasnya dengan baik. kepala ruangan juga menjelaskan bahwa dari tahun ke tahun permasalahan kinerja perawat sama saja yaitu terjadi pada 20-25% perawat yang mengalami penurunan kinerja dinilai dari prestasi kerjanya seperti keterlambatan shift pagi yang berdampak bagi shift malam dan juga pendokumentasian pasien sering tidak tepat waktu.

Wawancara 3

Hari, Tanggal : Senin, 1 Februari 2015

Tempat : RSUD Dr. Harjono S. Ponorogo Subjek : 10 orang perawat

Pertanyaan :

1. Bentuk kepemimpinan kepala perawat menurut anda seperti apa? 2. Tekanan pekerjaan yang anda rasakan apa saja?

3. Komunikasi yang terjalin antara rekan kerja dan atasan bagaimana?

4. Dalam penyampaian pendapat bagaimana? Apakah diberikan kesempatan menyampaikannya?

Deskripsi Hasil wawancara

Perawat 1:

Subjek menyatakan bahwa kepala perawat dapat memimpin dengan baik, misalnya ketika ada yang kurang sesuai diberikan teguran, ketika ingin mengajukan ijin juga langsung diberikan ijin walaupun terkadang ada syarat yang harus di selesaikan terlebih dahulu. Menurutnya ia tidak merasakan tekanan dalam menjalankan pekerjaannya. Komunikasi berjalan dengan baik, saling koordinasi, saling mengingatkan, walaupun sekali-sekali masih sering terjadi salah paham. Dalam penyampaian pendapat misalnya buat kemajuan rumah sakit sendiri biasanya hanya perwakilan ruangan saja.

Perawat 2:

Subjek menyatakan bahwa kepala perawat dalam memimpin cukup baik karena sering mengontrol kinerja perawat setiap pagi, namun sering marah kepada perawat yang tidak mengikuti apel pagi. Tekanan kerja yang dirasakan ialah pasien yang ditangani terlalu banyak. Komunikasi berjalan dengan baik, dapat diterima satu sama lain, namun ketika menyampaikan pendapat memang perawat hanya menunggu keputusan saja dari atasan, sehingga terkesan dibatasi dalam penyampaian pendapat.

Perawat 3:

Subjek menyatakan bahwa kepala perawat cukup bijaksana dalam memimpin karena memang setiap hari beliau mengontrol kerja perawat. Tekanan kerja yang dirasakan oleh perawat ialah terkait dengan jadwal shift yang sering berubah-ubah. Komunikasi cukup komunikatif dapat

diterima antar rekan kerja dan atasan, dalam penyampaian pendapat kepala perawat menampung aspirasi atau ide yang dimiliki perawat.

Perawat 4:

Subjek menyatakan bahwa kepala perawat adil dalam memimpin tidak membeda-bedakan bawahannya. Tekanan kerja yang dirasakan oleh perawat ialah terkait dengan pasien yang terlalu banyak dan tugas dari dokter sedikit berat. Komunikasi baik antara rekan kerja dan atasan, dalam penyampaian pendapat semua ikut berpartisipasi.

Perawat 5:

Subjek menyatakan bahwa kepala perawat sangat tegas dan adil dalam memimpin, sering melakukan evaluasi setiap minggu dan memberi pengarahan pada perawat. Tekanan kerja yang dirasakan oleh perawat ialah terkait dengan jadwal shift yang tidak menentu. Komunikasi berjalan dengan baik dapat diterima antar rekan kerja dan atasan, namun ia menyesal karena dalam menyampaikan pendapat hanya perwakilan saja.

Perawat 6:

Subjek menyatakan bahwa kepala perawat dalam memimpin sangat tegas, baik, namun sering marah ketika ada perawat yang tidak mematuhi peraturan. Tekanan kerja yang dirasakan ialah pasien yang ditangani terlalu banyak. Komunikasi berjalan dengan baik, dapat diterima satu sama lain, namun ketika menyampaikan pendapat perawat berdiskusi dengan rekan satu ruangan kemudian baru disampaikan kepala perawat.

Perawat 7:

Subjek menyatakan bahwa kepala perawat adil dalam memimpin. Tekanan kerja yang dirasakan oleh perawat ialah terkait dengan jumlah pasien yang terlalu banyak. Komunikasi berjalan dengan baik dapat diterima antar rekan kerja dan atasan, walaupun masih sering terjadi konflik secara personal. Dalam penyampaian pendapat biasanya hanya diwakilkan oleh kepala ruangan.

Perawat 8:

Subjek menyatakan bahwa kepala perawat bijaksana dan tidak membeda-bedakan bawahannya. Tekanan kerja yang dirasakan oleh perawat ialah terkait dengan pasien yang terlalu banyak. Komunikasi berjalan dengan baik antara rekan kerja dan atasan, namun biasanya dalam menyampaikan pendapat perawat kurang ikut berpartisipasi.

Perawat 9:

Subjek menyatakan bahwa kepala perawat bijaksana dan adil dalam memimpin. Tekanan kerja yang dirasakan oleh perawat ialah terkait dengan kerja yang banyak resiko. Komunikasi baik antara rekan kerja dan atasan, namun biasanya dalam menyampaikan pendapat diserahkan ke kepala ruangan saja.

Perawat 10:

Subjek menyatakan bahwa kepala perawat bijaksana dalam memimpin karena memang setiap hari beliau mengontrol kerja perawat dan menegur jika ada kesalahan. Tekanan kerja yang dirasakan oleh perawat ialah terkait dengan sikap dokter yang terkadang menyuruh sesuka hatinya. Komunikasi cukup komunikatif dapat diterima antar rekan kerja dan atasan, dalam menyampaikan pendapat biasanya perawat berdiskusi terlebih dahulu, kemudian hasilnya baru disampaikan oleh perwakilan perawat pada kepala perawat.

LAMPIRAN 5

(Surat Ijin Penelitian)

Dokumen terkait