• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kota Purwokerto Terkait Dengan Pariwisata

TAHAP V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TINJAUAN PUSTAKA DAN TINJAUAN KOTA

II.4. TINJAUAN KOTA PURWOKERTO 1 Batas Wilayah dan Keadaan Fisik

II.4.9. Kota Purwokerto Terkait Dengan Pariwisata

Dalam Propeda (Program Pembangunan Daerah) Kota Purwokerto, merumuskan 4 (empat) prioritas pembangunan daerah, dan bidang budaya dan pariwisata mendapatkan tempat pertama dalam susunannya, yaitu: Membangun Ketahanan Budaya sebagai unsur perekat kehidupan masyarakat dengan komitmen cinta Kota dan Mengembangkan Pariwisata Daerah.

Program – program Prioritas:

i. Peningkatan apresiasi nilau budaya dan pelestarian asset budaya, 2. Pengeambangan promosi serta potensi wisata dan budaya daerah,

3. Pemberdayaan fasilitas obyek dan daya tarik wisata, serta sarana dan prasarana wisata,

4. Pembinaan dan pengembangan kelembagaan seni dan budaya daerah, 5. Pembangunan dan pengembangan seni dan budaya daerah,

Bidang Pariwisata di kota Purwokerto cukup strategis apabila dilihat dari kondisi, potensi, visi dan misi kota. Bidang pariwisata sangat dipengaruhi oleh factor – factor intern maupun ekstern dan bersifat multidimensi. Sehingga dalam pengembangan bidang pariwisata tidak dapat dipandang dari satu bidang pariwisata saja tetapi juga harus didukung oleh bidang – bidang yang lain.

Kegiatan pariwisata Kota Purwokerto sangat didukung oleh keberadaan budaya khas Banyumas dan keberadaan objek – objek wisata. Adapun tempat-tempat wisata yang ada di Kabupaten Banyumas.

Obyek wisata di Purwokerto, antara lain: Curug Cipendok Telaga Sunyi Pancuran Tiga Pancuran Tujuh Buper Baturaden Lokawisata Baturaden Kalibacin Wanawisata Baturaden Curug Gede Curug Ceheng

Museum Wayang Sendang Mas THR Pangsar Soedirman Masjid Saka Tunggal

Kegiatan pariwisata di kota Banyumas juga disemarakkan dengan adanya event–event budaya yang menampilkan kesenian khas Banyumas. Promosi dan pemasaran di bidang pariwisata telah didukung dengan adanya siaran rutin bidang pariwisata di stasiun radio, selebaran / pamflet / leaflet promosi pariwisata melalui Biro Perjalanan Wisata, pameran serta pemantauan jaringan internet.

commit to user II.5.1. Hotel dan Mall Citraland

Bangunan multi fungsi ini terletak di daerah Jakarta Barat dengan akses pencapaian melalui Grogol Fly Over ( jalan Let.Jend. Suparman) maupun dari jalan Daan Mogot. Daerah sekitar terdapat dua buah instansi pendidikan Universitas Trisakti dan Universitas Tarumanegara.

Fungsi Bangunan

Bangunan terdiri dari dua fungsi utama sebuah hotel dan shopping mall. Shopping mall tersebut difokuskan bagi pengguna hotel dan masyarakat sekitar, terutama daerah kawasan pendidikan. Sedangkan untuk hotel, difokuskan bagi wisatawan bisnis dari nusantara maupun mancanegara. Kedua kegiatan tersebut dilengkapi oleh fasilitas parkir basement dan sebagian di pelataran (pelataran hotel).

Tata Letak Fungsi

Shopping mall berada di lantai bawah, ground floor, lantai 1-4 untuk shopping mall retail-retail dengan pola sirkulasi melingkar. Adanya pemisahan escalator naik turun di ujung-ujung bangunan, tetapi di tengah bangunan terdapat ramp yang dapat menghubungkan sisi-sisi yang terpisah oleh atrium. Transportasi lainnya adalah lift berjumlah dua yang terletak agak ke belakang. Atrium terletak di tengah untuk arena bermain dengan peralatan mainan yang berukuran raksasa.

Untuk hotel terletak di atas dengan fasilitas kamar sesuai dengan bintang empat. Sirkulasi naik turun pengunjung dilakukan dengan lift yang terletak di tengah bangunan.

Pola Pergerakkan dan Sirkulasi

Pola pergerakkan berbentuk huruf L, pemisahan tersebut dimulai dari pintu masuk yang telah dipisah dengan tanda panah “hotel” dan “mall”. Pemisahan fungsi hotel dan fungsi mall dimaksudkan untuk tetap menjaga privacy tiap fungsi dengan tanpa mengabaikan akses ke tiap fungsi tersebut agar interaksi antar fungsi tetap terjalin, untuk itu dibuat akses jalan laying yang memiliki akses langsung menuju lobby hotel.

commit to user II.5.2. Grand Hyatt dan Plaza Indonesia

Bangunan dwi fungsi ini terletak pada kawasan perkantoran di jalan M.H. Thamrin yang tersambung dengan

kawasan jalan Jend. Soedirman. Akses untuk sampai pada bangunan ini dapat dilakukan dari berbagai arah, mengingat bangunan ini memiliki lokasi yang sangat strategis, yaitu di samping bunderan HI, sehingga pencapaiannya dari berbagai arah.

Sejak pembukaannya di tahun 1990, Plaza Indonesia berhasil menjaga reputasi sebagai shopping mall kelas atas di Jakarta. Selama 17 tahun beroperasi, Plaza Indonesia tetap berfokus pada pangsa pasar kelas atas dan membangun reputasi yang kuat dan terpercaya melalui fashion, gaya hidup, kecanggihan dan kualitas. Keunggulan Plaza Indonesia dengan para pesaingnya terletak dalam hal eksklusifitas merek-merek internasional, keunggulan kualitas gedung, pelanggan-pelanggan kelas atas dan lokasi yang strategis di pusat bisnis Jakarta.

Gambar2.20 :Bangunan multi fungsi Hotel dan Mall Citraland Sumber: www.google.com, 2011

Gambar2.21. :Grand Hyatt & Plaza Indonesia Sumber: www.google.com, 2011

commit to user

Jakarta. Shopping mall ini memiliki area seluas 62.747 meter persegi dengan 4 lantai area ritel, satu lantai perkantoran dan lantai area parkir bawah tanah. Dengan total area sewa seluas 41.536 meter persegi, Plaza Indonesia menampung 250 toko kelas atas yang menyajikan pengalaman belanja kelas atas bagi para pengunjungnya.

Plaza Indonesia terhubung dengan Grand Hyatt Jakarta dan eX. Sinergi bisnis yang kuat dengan keduanya merupakan salah satu keuntungan yang sangat kompetitif. Merupakan suatu kebanggaan bagi Plaza Indonesia dengan mempunyai sejumlah butik-butik papan atas dari merek-merek internasional yang terkenal. Shopping mall ini juga mempunyai berbagai label fashion internasional, restoran kelas atas yang menawarkan masakan internasional dan lokal serta berbagai konsep gaya hidupa mewah dan pelayanan pelanggan.

• Bangunan ini pada awalnya hanya mengoperasikan hotel yang bekerja sama dengan manajemen asing Hyatt International. Tetapi, seteelah melakukan studi, dilakukan penambahan fasilitas yaitu sebuah shopping mall yang bertaraf internasional dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tamu hotel, kawasan perkantoran di jalan M.H. Thamrin ataupun kota Jakarta. Bangunan terdiri dari dua fungsi utama yaitu sebuah hotel bintang 4 dan shopping mall. Terdapat 3 lantai basement dengan jumlah parkir mobil menampung 1643 mobil. Penyewa terbesar dari shopping mall tersebut adalah Sogo denganluas penyewaan lantai lebih kurang 80% dari area retail lainnya.

Gambar 2.22.Grand Hyatt & Plaza Indonesia Sumber: www.google.com, 2011

commit to user • Tata Letak Fungsi

Shopping mall berada pada lantai bawah menempati 4 lantai yang terletak pada basement ground floor, lantai 1,2,3. Sedangkan untuk hotel di lantai 2 podium sampai 26 tower. Untuk lantai 27 dan 28 adalah ME, lantai 29 untuk helipad. Area parkir dipisahkan antara hotel dan perbelanjaan pada basement dengan daya tampung lebih kurang 1643 buah mobil. Pada shopping mall terdapat atrium pameran lebar dengan koridor perbelanjaan lebih kurang 5-10 meter. Sirkulasi hotel terpisah dan standar kamar hotel suite (merupakan salah satu unggulan dari hotel Hyatt, memiliki kamar-kamar yang luas).

Pola Pergerakkan dan Sirkulasi

Pola pergetakkan pengunjung hotel dan perbelanjaan letaknya sangat berjauhan. Ini untuk meminimalkan konflik pengunjung hotel dan perbelanjaan. Terdapat 4 (empat) entrance masuk ke dalam bangunan pada sisi tapak jalan. Untuk pengunjung dengan kendaraan umum dapat masuk melalui akses yang mudah ke shopping mall melalui pintu timur, sedangkan sirkulasi masuk pengunjung hotel diarahkan dalam bahasa arsitektur berupa penunjuk arah dipersimpangan sirkulasi perbelanjaan dengan jalan yang tertutup oleh tumbuhan perindang.

II.5.3. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil pada kedua obyek tersebut adalah: Gambar 2.23 Grand Hyatt & Plaza Indonesia

commit to user

menetapkan bahwa hanya pihak pengunjung hotel dapat mengakses ke dalam bangunan mall, sedangkan untuk pengunjung mall sebaiknya tidak dapat mengakses ke dalam bangunan hotel.

3. Meminimalkan atau menghindari konflik pertemuan antara pengunjung hotel dan mall yang dating pada bangunan dwi fungsi tersebut.

BAB III

LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Dokumen terkait