• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEBAGAI KOTA LAYAK REMAJA

1

3.1 Remaja dan kota Surakarta

Kota Surakarta merupakan salah satu kota besar di Propinsi Jawa Tengah, terletak di tengah antara kota/kabupaten di Karesidenan Surakarta. Luas wilayah administrasi Kota Surakarta berkisar antara 4404 Ha, yang terbagi atas 5 wilayah

Gambar 3.1 Peta Surakarta Sumber: Dokumen pribadi

kecamatan dan 51 wilayah kelurahan. Luas kawasan yang telah terbangun mencapai 88,47 % sedangkan yang belum terbangun kurang lebih 11,53% yang terdapat di bagian Utara dan Barat kota. Terbatasnya lahan di wilayah Kota perkotaan berkembang ke wilayah administrasi tetangga, seperti ke Kab. Karanganyar dan Kab. Sukoharjo. Berdasarkan studi dari tim Proyek Pengembangan Program Kota Terpadu (P3KT), luas wilayah perkotaan Surakarta saat ini telah mencapai sekitar 11000-12000 Ha, atau berkembang hampir tiga kali lipat yang meliputi seluruh wilayah administrasi Kota Dati II Surakarta seluas 4404 Ha, sebagian Dati II Sukoharjo ( Kec Kartosuro, Grogol, Baki, dan Mojolaban) seluas 3168 Ha dan sebagian Dati II Karanganyar (Kec. Jaten, Colomadu) seluas 1143 Ha. Kota Surakarta dibatasi oleh beberapa wilayah administrasi yaitu, sebelah utara berbatasan dengan kabupaten Karanganyar dan kabupaten Boyolali, di sebelah timur berbatasan dengan kabupaten karanganyar dan kabupaten sukoharjo, disebelah selatan berbatasan dengan kabupaten sukoharjo, dan di sebelah barat berbatasan dengan kabupaten sukoharjo dan kabupaten boyolali

Letak geografis kota Surakarta adalah antara 1100BT dan 1110BT, serta antara 706’LS dan 80LS, serta kondisi fisik topografi relatif datar (kemiringan 0-3%) dengan ketinggian ± 92m di atas permukaan air laut dan dilalui oleh beberapa sungai, antara lain: sungai Pepe, sungai Anyar, sungai Janes yang kesemuanya merupakan anak sungai dari sungai Bengawan Solo. Keadaan geologi berupa dataran rendah dan perbukitan, dengan jenis tanah, antara lain : aluvium dan endapan gunung berapi (70%), batuan sedimen klasik dan sedimen gunung berapi (20%), dan grumusol atau lempung berat (10%), serta daya dukung tanah antara 0,5-1,75 Kg/m2. Keadaan klimatologi kota Surakarta yaitu curah hujan pada umumnya 2000-5000 mm/tahun dengan max 500 mm/bulan pada musim penghujan, dan max 50 mm/bulan pada musim kemarau. Kelembaban udara relatif 70% dan dapat terjadi antara 55% - 100%.

Laju pertumbuhan penduduk di kota Surakarta setiap tahunnya bervariasi. Berdasar data yang di dapat dalam buku Surakarta dalam angka pada tahun 2009 laju pertumbuhan penduduk yang paling tinggi berada pada tahun 2008 dan tahun 2009 sebesar 1,5% per tahunnya. Pada tahun 2009 kepadatan penduduk di kota Surakarta ialah 1 orang berbanding 84 m2. Penduduk kota Surakarta berdasar jenis kelamin dari data tahun 2000-2009 , lebih banyak perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Remaja

di Surakarta (12-22 tahun) pada tahun 2009 berjumlah 91.300 jiwa atau 18% dari total penduduk kota Surakarta pada tahun 2009 yaitu 528.202 jiwa. Presentasi jumlah anak-anak (0-12 tahun) di Surakarta hamper sebanding dengan jumlah remaja yaitu sebesar 18,5% pada tahun 2009 atau berjumlah 96.700 jiwa, dan jumlah kelompok dewasa (25-54 tahun) di kota Surakarta sebesar 239.808 jiwa atau sekitar 42%. Pada tahun 2010 jumlah penduduk kota Surakarta berjumlah 503.421 jiwa terdiri dari 270.721 laki-laki dan 281.821 wanita. Dilihat dari perbandingan angka antara tahun 2009 dan 2010, dapat disimpulkan terdapat penurunan jumlah penduduk pada tahun 2010.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

6.

Wadah pendidikan formal yang ada di kota Solo dapat di katakan memenuhi di semua sektor mulai dari TK sampai dengan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta ada di kota Solo. Diantaranya sekolah yang menjadi favorit di kota Solo ialah SMAN 1 Surakarta, SMAN 3 Surakarta, SMU URSULIN, Yayasan Pondok Pesantren Assalam, Universitas Negeri Surakarta, dan Institut Seni Indonesia Surakarta.

Juml ah Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2009

Tahun Jenis Kel amin Juml ah

Laki -l aki Perempuan

0-4 17.492 17.004 34.496 5-9 18.955 22.355 41.310 10-14 21.872 18.943 40.815 15-19 18.710 25.031 43.741 20-24 27.213 27.214 54.427 25-29 23.568 20.413 43.981 30-34 17.247 20.412 37.659 35-39 18.224 23.563 41.787 Jenjang Jumlah TK SD SMP SMA SMK Perguruan Tinggi 263 275 71 41 40 32

Sumber : BPS kota S urakarta, S urakarta Dalam Angka 2009

Tabel 3.3

Jumlah Sekolah yang ada di kota Surakarta

Kota Solo merupakan wilayah kotamadya Dati II Surakarta yang sudah dapat dikatakan mapan, mempunyai banyak peranan dan fungsi sebagai kota pemerintahan, perdagangan, industri, pendidikan, pariwisata, olahraga serta sosial budaya.

Rencana pembangunan dan pelayanan kota Solo dibagi dalam 4 WP (wilayah pengembangan ) dan 10 SWP (Sub Wilyah Pengembangan). Empat wilayah tersebut WP utara, WP selatan, WP timur, dan WP barat. Kemudian untuk 10 SWP yaitu:

SWP I : Kecamatan Pucangsawit (Pucangsawit, Jagalan, Gandekan, Sangkrah, Sewu, dan Semanggi)

SWP II : Kec. Kampung Baru (Kampung Baru, Kepatihan Kulon, Kepatihan Wetan, Purwodiningratan, Gilingan, Kestalan, keprabon, Ketelan, Timuran, Punggawan, Stabelan, dan Sudiropradjan)

SWP III : Kec. Gajahan (Joyotakan, Danukusuman, Serengan, Kratonan, Jayengan, kemlayan, Pasar Kliwon, Gajahan, Kauman, Baluwarti, Kedung Lumbu, dan Joyosuran)

N o F u ngs i ko ta S ka la p e lay a na n 1. P e mer in t ah an L o ka l d an R e gio na l

2. I ndu s tr i L o ka l, R e gio na l dan Na s iona l 3. P e nd id ik an L o ka l, R e gio na l dan Na s iona l 4. P a riw is a t a d an S o sia l B ud ay a L o ka l, R e g io na l d a n

I nte rn as ion a l 5. P e rd a ga n ga n L o ka l d an R e gio na l

6. P u sat O la hr a ga L o ka l, R e gio na l dan Na s iona l Tabel 3.4

S u m ber : P e rd a no. 8 /1 993 d an p en gol ah an s tud i Fungsi Kota S urakarta

SWP IV : Kec. Sriwedari (Tipes, Bumi, Panularan, Penumping, Sriwedari, Purwosari, Manahan, dan mangkunegaran)

SWP V : Kecamatan Sondakan (Pajang, Laweyan, Sondakan)

SWP VI : Kec. Jajar (karang Asem, Jajar, Kerten) SWP VII : Kec. Sumber ( Sumber & Banyu Anyar) SWP VIII : Kec. Jebres (Jebres & Tegalharjo) SWP IX : Kec. Kadipiro (Kadipiro & Nusukan) SWP X : Kelurahan Mojosongo (Mojosongo)

Untuk memantapkan struktur yang telah digariskan dalam RUTRK 1993 – 2013, adapun fungsi masing-masing SWP dengan prosentase kegiatannya seperti ditunjukkan pada tabel berikut:

SWP

Skal a Pel ayanan Kegiatan Fungsi / kegiatan (%) Juml ah

(%)

Ters Sekunder Primer

Ling BWK Kota /lokal Regi onal Nas Inter A B C D E F G H I 20 10 70 100 II 10 5 5 10 10 60 100 III 15 15 25 45 100 IV 5 15 5 10 65 100 V 15 5 10 70 100 VI 5 10 5 5 75 100 VII 5 5 90 100 VIII 10 5 10 25 5 55 100 IX 15 5 5 75 100 X 5 5 90 100 Tabel 3.5

Fungsi Satuan Wilayah P engembangan (SWP ) Kota Surakarta Tahun 1993 – 2013 Sumber : RUTRK 1993 – 2013 Keterangan A = Fungsi Pariwisata B = Fungsi Kebudayaan C = Fungsi Olahraga D = Fungsi Industri E = Fungsi Pendidikan F = F ungsi Perdagangan

G = Fungsi Adm & Perkantoran H = Fungsi Perumahan

3.2 Remaja Dan Lingkungan Tempat Tinggal

Pertimbangan di dalam kaitannya antara remaja dengan lingkungan tempat tinggal antara lain kondisi keluarga dan rumah layak huni. Pada kondisi keluarga masuk ke dalam psikologi sang remaja terhadap anggota keluarga lainnya. Syarat dari rumah layak huni antara lain status kepemilikan jelas, kemudahan akses air, listrik, pengolahan sampah, keamanan, dan kenyamanan lingkungan.

Kondisi terhadap status kepemilikan di Solo yang dikategorikan tidak jelas secara umumnya berada di lahan-lahan milik pemerintah dan tidak mendapatkan ijin untuk mendirikan bangunan seperti daerah bantaran sungai (bantaran sungai di kampung sewu, pucang sawit, sangkrah, semanggi, dan lainnya), wilayah sisi timur dari UNS dan wilayah lainnya. Lewat dari hal tersebut banyak perumahan di kota Solo yang memiliki sertifikat. Perumahan tersebar di setiap kecamatan yang ada di Solo, yaitu Jebres, Pasar Kliwon, Banjarsari, Laweyan, dan Serengan. Listrik yang mengalir di solo sebagian besar berasal dari arah barat dan pusat saluran listrik ada di kelurahan Jajar. Listrik mengalir dari jaringan utama ke jaringan sekunder, dan kemudian ke jaringan tersier yang memasuki ke setiap jaringan kelurahan yang ada di Solo.

Jaringan air di kota Solo yang disediakan oleh pemerintah kota Solo ialah jaringan iar yang berasal dari PDAM. PDAM mendistribusikan air bersih melalui pipa utama di bawah tanah yang ada di jalan besar. Sumber air terpusat di daerah yang adadi timur laut dari kota Solo. Di kota Solo juga terdapat pengolahan air dari PDAM salah satu diantaranya ialah di kecamatan Mojosongo. Saluran drainase di Solo juga belum menyeluruh, hal ini disebabkan banyak gang kecil di dalam permukiman yang padat, sehingga menyulitkan pemerintah kota Solo untuk menanam pipa dan membuat saluran air. Permukiman padat di kota Solo diantaranya ialah daerah Jagalan, Kampung Sewu dan lainnya. Permasalahan lainnya dari kota Solo berkaitan dengan air ialah masalah banjir. Daerah yang kerap terkena banjir ialah daerah di bantaran sungai diantaranya Kampung Sewu, Jagalan, Pucang Sawit, Semanggi, dan Sangkrah. Satu-satunya tempat pembuangan sampah akhir (TPA) yang ada di kota Solo ialah Putri Cempo di Mojosongo. Kota Solo juga mendapatkan penghargaan sebagai kota dengan kualitas terbaik di Indonesia bersama kota Surabaya tahun 2011.

3.3 Remaja Dan Lingkungan Sekolah

Hal-hal yang harus diperhatikan antara remaja dan lingkungan sekolahnya antara lain fasilitas yang ada di sekolah sebagai penunjang dari kegiatan belajar di sekolah, pertimbangan jam masuk sekolah dan pulang sekolah, metode belajar mengajar, serta penyususnan peraturan dan tata tertib di sekolah. Pembahasan disini lebih mengarah terhadap fasilitas yang ada di sekolah serta jam masuk dan pulang sekolah.

Jam masuk sekolah di Solo berbeda-beda, untuk SMP masuk pukul 07.00 WIB, dan untuk SMU masuk pukul 07.30 WIB, namun untuk mahasiswa jam masuk lebih fleksibel. Untuk jam selesai pelajaran di masing-masing sekolah rata-rata sekitar pukul 12.30 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB. Pertimbangan dari perbedaan jam masuk sekolah ialah untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di kota Solo saat pagi hari.

Fasilitas di sekolah seperti untuk tingkat SMP, SMA, dan Universitas merupakan sarana untuk mendukung kegiatan belajar yang ada di sekolah. Fasilitas seperti ruang bersosialisasi yang digunakan sebagai tempat berinteraksi semua siswa satu sama lain.

3.4 Remaja Dan Lingkungan Bermain

Pertimbangan di lingkungan bermain dan remaja umumnya ialah kenyamanan dan keamanan di lingkungan bermain remaja. Di kota Solo ada beberapa lingkungan bermain umum yang berupa ruang terbuka umum diantaranya ialah taman Balekambang, taman Sekartaji, taman depan Tirtonadi, alun-alun utara dan selatan kraton Solo, Gelora Manahan, alun-alun Mangkunegaran, taman Monumen Banjarsari, dan citywalk Slamet Ryadi.

3.5 Remaja Dan Pelayanan Transportasi

Pertimbangan dari pelayanan transportasi terhadap remaja dalam mewujudkan kota layak remaja ialah jenis transportasi dan mewujudkan sistem transportasi yang dapat menjangkau semua kebutuhan remaja, khususnya ke lingkungan pendidikan, lingkungan rumah tinggal, dan lingkungan bermainnya. Kota Curitiba, Brazil sebagai salah satu kota percontohan di dunia yang baik di dalam memberikan pelayanan transportasi publik bagi warga kotanya. Jenis transportasi itu dilihat dari jarak dan ukuran transportasi. Di kota Solo jenis transportasi umum yang ada antara lain angkutan umum jenis minibus,

bus kota ukuran ¾ , MRT (Batik Solo Trans). Transportasi lainnya yang ada di kota Solo ialah sepeda, becak, sepeda motor, taksi dan kendaraan pribadi (sepeda motor dan mobil). Pertimbangan jarak dengan ukuran dan jenis kendaraan dimaksudkan untuk efisiensi.

Untuk bis kota yang ada di Solo, melayani rute di dalam kota hingga tujuan akhir ke terminal Palur dan terminal Kartosuro. Bus Batik Solo Trans juga melayani kebutuhan transportasi umum waga Solo dan menjangkau ke daerah pusat kota sampai ke wilayah barat dan timur Solo, sedikit berbeda rute dengan bus kota lainnya yang ada di solo. Pelayanan transportasi di kota Solo mulai dari pukul 5 pagi hingga pukul 6 sore untuk bus kota, dan untuk angkutan umum jenis minibus beroperasi hingga pukul 9 malam.

3.6 Remaja Dan Pelayanan Kesehatan

Menurut WHO, sebagian besar penyakit sumber penyakit berhubungan erat dengan lingkungan tempat tinggal, lingkungan sekolah, dan lingkungan bermain. Bahaya lain adalah kecelakaan dan kekerasan. Selain itu, permukiman yang padat, ventilasi yang buruk, dan kurang air bersih untuk mencuci, mempercepat penyebaran berbagai penyakit (UNICEF & UNEP, 1990:25).

Kota Solo mempunyai beberapa rumah sakit seperti RSUD Dr. Moewardi, RS OEN, RS PKU Muhammadyah, RS Dr. Soeharso, RS Panti Waluyo, RS Kustati, RS Brayat Mulya, dan RS Kasih Ibu. Di setiap kelurahan di kota Solo masing-masing juga mempunyai 1 PUSKESMAS, dan di Solo terdapat 51 kelurahan sehingga terdapat 51 PUSKESMAS yang ada di Solo.

Dokumen terkait