• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

3. Kreativitas Mahasiswa

a. Pengertian Kreativitas

Definisi Kreativitas menurut pakar dapat di identifikasi sebagai

berikut:

1 Munandar (1992) menyebutkan kreativitas adalah kemampuan

untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi, atau

unsur-unsur yang ada yang di dasarkan pada data atau informasi

yang tersedia, yang memungkinkan seseorang menemukan

banyak kemungkinan jawaban terhadap masalah, yang

mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan

orisinilitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk

mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, merinci) suatu

gagasan.

2 Slameto (2003) menjelaskan bahwa pengertian kreativitas

berhubungan dengan penemuan sesuatu, mengenai hal yang

menghasilkan sesuatu yang baru dengan menggunakan sesuatu

yang telah ada. Sesuatu yang baru itu mungkin berupa perbuatan

3 Moreno dalam Slameto (2003) yang penting dalam kreativitas itu

bukanlah penemuan sesuatu yang belum pernah diketahui orang

sebelumnya, melainkan bahwa produk kreativitas itu merupakan

sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan

sesuatu yang baru bagi orang lain atau dunia pada umumnya,

misalnya seorang guru menciptakan metode mengajar dengan

diskusi yang belum pernah ia pakai.

4 Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan (1991), kreativitas diartikan

sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru, baik

yang benar-benar baru sama sekali maupun yang merupakan

modifikasi atau perubahan dengan mengembangkan hal-hal yang

sudah ada.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kreativitas menurut Rogers

(dalam Munandar, 1999) adalah:

a. Faktor internal individu

Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam

individu yang dapat mempengaruhi kreativitas, diantaranya :

1) Keterbukaan terhadap pengalaman dan rangsangan

dari luar atau dalam individu. Keterbukaan terhadap

pengalaman adalah kemampuan menerima segala

dengan menerima apa adanya, tanpa ada usaha

defense, tanpa kekakuan terhadap

pengalaman-pengalaman tersebut. Dengan demikian individu

kreatif adalah individu yang mampu menerima

perbedaan.

2) Evaluasi internal, yaitu kemampuan individu dalam

menilai produk yang dihasilkan ciptaan seseorang

ditentukan oleh dirinya sendiri, bukan karena kritik

dan pujian dari orang lain. Walaupun demikian

individu tidak tertutup dari kemungkinan masukan dan

kritikan dari orang lain.

3) Kemampuan untuk bermaian dan mengadakan

eksplorasi terhadap unsur-unsur, bentuk-bentuk,

konsep atau membentuk kombinasi baru dari hal-hal

yang sudah ada sebelumnya.

b. Faktor eksternal (Lingkungan)

Faktor eksternal (lingkungan) yang dapat mempengaruhi

kreativitas individu adalah lingkungan kebudayaan yang

mengandung keamanan dan kebebasan psikologis. Peran

kondisi lingkungan mencakup lingkungan dalam arti kata luas

yaitu masyarakat dan kebudayaan. Kebudayaan dapat

kesempatan adil bagi pengembangan kreativitas potensial yang

dimiliki anggota masyarakat. Adanya kebudayaan

creativogenic, yaitu kebudayaan yang memupuk dan

mengembangkan kreativitas dalam masyarakat, antara lain :

1) Tersedianya sarana kebudayaan, misal ada peralatan,

bahan dan media.

2) Adanya keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan

bagi semua lapisan masyarakat.

3) Menekankan pada becoming dan tidak hanya being,

artinya tidak menekankan pada kepentingan untuk

masa sekarang melainkan berorientasi pada masa

mendatang.

4) Memberi kebebasan terhadap semua warga negara

tanpa diskriminasi, terutama jenis kelamin.

5) Adanya kebebasan setelah pengalamn tekanan dan

tindakan keras, artinya setelah kemerdekaan diperoleh

dan kebebasan dapat dinikmati.

6) Keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan yang

berbeda.

7) Adanya toleransi terhadap pandangan yang berbeda.

9) Adanya insentif dan penghargaan bagi hasil karya

kreatif.

Sedangkan lingkungan dalam arti sempit yaitu keluarga

dan lembaga pendidikan. Di dalam lingkungan keluarga orang

tua adalah pemegang otoritas, sehingga peranannya sangat

menentukan pembentukan krativitas anak. Lingkungan

pendidikan cukup besar pengaruhnya terhadap kemampuan

berpikir anak didik untuk menghasilkan produk kreativitas,

yaitu berasal dari pendidik.

c. Ciri-ciri orang yang kreatif

Ciri-ciri orang yang kreatif menurut Zimmerman dan Hart,

DePorter dan Hernacki, dan Roger VonOech adalah sebagai

berikut:

a. Orang kreatif berupaya bekerja lebih baik

Orang kreatif tidak begitu saja menerima segala

sesuatu apa adanya. Mereka selalu mencari cara-cara

untuk memperbaiki keadaan. Mereka melihat sesuatu

yang dilihat oleh orang lain, tetapi sering kali

memikirkan sesuatu yang tidak pernah dipikirkan oleh

orang lain. Mereka memandang masalah sebagai

peluang dan tantangan yang menggugah semangat

hal-hal yang kecil, hal-hal yang kita terima apa adanya

setiap hari.

b. Orang kreatif pencetus paradigma

Paradigma adalah seperangkat atau kerangka

rujukan. Orang kreatif menerobos batas-batas baku

dalam mencari solusi. Mereka mempelajari situasi

dengan memanfaatkan banyak sudut pandang dan

mampu melakukan pergeseran dramatis dalam

pemikiran yang disebut pergeseran paradigm untuk

mendapatkan solusi atau kesepakatan.

c. Orang kreatif mempunyai pemikiran inkuisitif

Orang kreatif selalu ingin tahu. Ini menjadi

kebiasaan. Mereka selalu bertanya “mengapa” dan

memikirkan segala sesuatu yang tengah berjalan.

Mengetahui cara kerja sesuatu berarti dapat

mengembangkan berbagai hal dari sesuatu tersebut.

d. Orang kreatif mempunyai kebiasaan bertindak

Orang kreatif tidak hanya menghasilkan ide-ide

baru, mereka juga bertindak mewujudkan ide mereka

menjadi kenyataan. Mereka memiliki dorongan yang

e. Orang kreatif mempunyai jawaban alternatif

Mereka tidak hanya membuat satu alternative

solusi. Mereka mencoba untuk mendapatkan

solusi-solusi lain.

f. Orang kreatif menyukai berpikir lunak

Otak kiri bersifat keras terhadap ide. Otak kanan

lunak terhadap batasan-batasan. Orang kreatif

memanfaatkan dua belah otaknya secara seimbang.

g. Orang kreatif mencoba kemustahilan

Mereka selalu memerhatikan ide-ide meskipun

kelihatan mustahil. Merenungkan ide yang muncul

dapat memicu berbagai kemungkinan baru.

h. Orang kreatif melihat kesalahan sebagai peluang

Mereka tidak suka menghindar dari suatu tindakan

meskipun mempunyai kemungkinan salah atau gagal.

i. Orang kreatif menyukai humor dan santai

Ide kreatif sering kali muncul ketika terdesak

situasi, tetapi lebih banyak ide brilian dan segar yang

lahir dalam suasana santai dan gembira. Saat santai dan

tidak pusing terhadap aturan, hal mustahil maupun

kekeliruan.

j. Orang kreatif mempunyai toleransi terhadap hal yang

dilematis

Dalam kenyataannya ide kreatif sering kali

muncul dari situasi dilematis. Jarang ide kreatif lahir

dari pola pikir linier, tunggal, dan pasti.

k. Orang kreatif meninjau dunia luar

Orang yang sibuk melihat dunia sementara ia di

dalamnya akan kehilangan banyak ide. Meninjau dunia

dari luar adalah cara untuk meraih ide baru.

l. Orang kreatif berani berpikir berbeda

Orang kreatif berani kontra dengan apa yang

disetujui mayoritas, walaupun sering kali tidak harus

dilakukan terlalu terbuka.

m. Orang kreatif terbuka terhadap gagasan baru

Mereka mempunyai fleksibelitas dalam

pemikiran. Orang yang mengaku bahwa dirinya bukan

orang kreatif berate telah memasung diri sendiri.

Ingtlah, bahwa ide akan berkembang bila kita

n. Orang kreatif mudah menerima perubahan

Orang kreatif membawa perubahan pada

masyarakat. Hambatan untuk berubah sering kali

muncul pada beberapa orang. Mereka ini tidak

mempunyai keberanian untuk mengambil risiko

terhadap kesalahan.

o. Orang kreatif termotivasi untuk menemukan solusi yang

lebih baik

Motivasi sering kali diekspresikan dalam bentuk

sikap yang antusias untuk menantang

persoalan-persoalan baru. Mereka mempunyai motivasi tinggi

sehingga membuat mereka berenergi.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa kreativitas adalah merupakan suatu bentuk karya atau kreasi

yang baru, baik bagi diri pembuatanya ataupun baru bagi orang lain.

Hasil kreasi tersebut benar-benar baru ataupun merupakan hasil

modifikasi dari yang ada sebelumnya dan selanjudnya, diapakai untuk

memecahkan masalah yang dihadapi oleh seseorang atau kelompok.

Dokumen terkait