• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi komunikasi dalam berdakwah yang menjadi kata kunci keberhasilan muballigh adalah kredibilitas dalam bahasa dakwah dikenal Akhlakul Karimah. Aspek ini sangat dibutuhkan untuk dapat menjadi tauladan di tengah-tengah masyarakat sebagaimana diungkapkan oleh Dra. Murniati Sirajuddin (52 tahun), mubailigha dan aktivis pemerhati gender kota Makassar, yakni: Kunci keberhasilan seorang muballigh yakni para muballigh dan muballigh adalah ketauladanan (berakhlak) baik kepada sang khalik, kepada sesama dan kepada alam sekitarnya artinya harus dapat menjadi tauladan dalam bermasyarakat terutama dari segi penampilan busana, harus bernuansa Islami, dalam berkomunikasi atau bertutur kata harus lemah lembut dan konsisten dengan ucapan-ucapannya dengan tingkah lakuhnya atau perbuatannya yakni satunya kata dengan perbuatan. Maka dapat dipastikan bahwa masyarakat yakin akan dakwah yang disampaikan tetapi bila sebaliknya maka masyarakat tidak akan percaya terhadap pesan-pesan dakwah yang disampaikannya.

Walaupun para muballigh memiliki titik penekanan yang berbeda dalam penggunaan strategi komunikasi dalam ber-dakwah namun muballigh berespons yang sama bahwa strategi komunikasi menjadi suatu keharusan untuk dimiliki dan dikuasai seperti aspek penampilan (daya tarik), gaya retorika (keteram-pilan berkomunikasi), penguasaan materi (pesan komunikasi), kompetensi (keluasan ilmu pengetahuan) dan kredibilitas

(akhlakul karimah) dalam menunjang keberhasilan dakwahnya di pemukiman kumuh pada khususnya dan umat Islam pada umumnya.

Pektif sejarah terungkap bahwa Nabi Muhammad SAW, pada awal penyebaran agama Islam melalui dakwah, beliau menghadapi berbagai tantangan baik dari kalangan keluarga Rasulullah sendiri yakni bani hayim dan terutama tantangan dari tokoh-tokoh masyarakat kalangan kaum quraish yang menilai bahwa dakwah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW adalah merupakan ancaman bagi eksistensi kepercayaan bangsa Arab di kala itu. Oleh karena itu salah satu unsur obyek dakwah yang penting mendapat perhatian oleh para muballigh dalam berdak-wah di suatu daerah adalah kemampuan meyakinkan para pemuka atau tokoh masyarakat yang dianggap berpengaruh langsung kepada kehidupan masyarakat.

Penilaian saya terhadap strategi komunikasi oleh muballigh dilihat dari penampilan mereka pada umumnya sudah baik atau sesuai yakni rapi dengan baju koko, batik bahkan terkadang ada yang pakai jas. Hanya dari segi materi terkadang belum sesuai dengan kondisi atau kebutuhan masyarakat kumuh yang rata-rata berpendidikan rendah dan bila perlu harus lebih sistimatis artinya tidak mengambang atau lebih terfokus pada masalah inti sehing-ga mudah dipahami. Materi-materi dakwah perlu lebih mene-kankan masalah akhlak atau moral karena hal ini penting dalam pergaulan sedang gaya retorika atau cara penyampaian biasa ada muballigh terutama yang masih muda-muda terlalu bersemangat dan cenderung menakut-nakuti, sebaiknya bersifat lemah lembut.

Strategi komunikasi muballigh dari aspek kompetensi dan kredibilitas diungkapkan, "Kemampuan berkomunikasi rata-rata bagus, judul-judul materi juga menarik, hanya yang perlu diting-katkan adalah pengembangan wawasan keilmuan dan penge-tahuan yakni perlu menyampaikan informasi-informasi terbaru atau peristiwa-peristiwa aktual tidak berputar-putar pengeta-huannya dimasa lalu saja dan yang terpenting adalah kredibilitas artinya menjaga kepercayaan atau citra sebagai muballigh di

masyarakat sehingga muballigh harus senantiasa menjadi panutan dalam setiap tutur kata dan perilakunya, masih ada muballigh bila honornya rendah dia tidak berminat datang pada hal sudah bersedia, di sini ujian bagi akhlak seorang muballigh adalah keikhlasan dalam mengabdi mulai luntur. Sementara respons tokoh-tokoh masyarakat dari kelurahan Pattinggaloan Baru terhadap strategi komunikasi yang dipergunakan oleh para muballigh dalam upaya menunjang keberhasilan dakwahnya Strategi komunikasi oleh para muballigh dalam berdakwah di daerah Pattinggaloan Baru rata-rata sudah bagus, terutama dari segi penampilan, pengetahuan, cara penyampaian (retorika) hanya terus terang dari segi materi belum begitu pas, terkadang muballigh bicara politik., bahkan ada yang berbau gosip, ada yang menyanyi di atas mimbar, buat masyarakat kami tidak cocok karena banyak yang tua-tua dan berpendidikan rendah, sebaiknya materinya berupa amalan-amalan peningkatan iman dan taqwa paling cocok memakai sebagian bahasa daerah yakni Bugis dan Makassar, sedangkan akhlak sulit diukur karena muballigh tidak bergaul, habis ceramah langsung pulang.

Respons lain yang bernada sama dikemukakan yaitu "Beberapa strategi komunikasi yang digunakan oleh muballigh dalam berdakwah di pemukiman kumuh sudah cukup baik terutama dari segi daya tarik (penampilan), gaya retorika atau metode penyampaian dan akhlak yang diperlihatkan pada jamaah, namun dari segi materi masih perlu penyesuaian dengan kondisi dan situasi masyarakat karena terkadang kita menda-patkan seorang muballigh materinya terlalu tinggi bahasanya sehingga masyarakat kurang mampu menangkap makna dan maksud serta tujuan dari materi itu sendiri. Masyarakat di kelurahan partinggaloan baru ini lebih senang bila seorang muballigh menyampaikan dakwahnya dengan memakai sebagian bahasa daerah seperti Makassar atau Bugis karena banyak jamaah yang sudah berusia tua dan berpendidikan rendah. Yang paling penting dilakukan oleh seorang muballigh agar dakwahnya sukses dan dapat diterima oleh masyarakat di mana saja adalah

memiliki kemampuan memahami latar belakang atau kondisi sosial budaya dari obyek atau masyarakat yang akan didakwahi terutama perlunya persiapan materi yang mantap karena terkadang ada muballigh berprinsip tiba masa tiba akal sehingga materi yang disampaikan terkadang berputar-putar dan mengam-bang sehingga sulit dipahami oleh jamaah, aspek lain yang terkadang menjadi masalah buat muballigh cara penyampaian atau retorika yang dipakai terlalu keras dan terkesan memak-sakan dan menakut-nakuti jamaah sehingga mengurangi rasa simpatik, adapun dari segi penampilan (daya tarik) dan akhlak yang ditampilkan pada umumnya sudah cukup baik dan muballigh yang sukses adalah muballigh yang senantiasa belajar dari kegagalan dan kekurangan sebagai pengalaman untuk perbaikan kedepan. Berdasarkan respons dari beberapa tokoh masyarakat dan ke dua daerah penelitian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pada dasarnya masyarakat strategi komunikasi dari aspek penampilan (daya tarik), gaya retorika (keterampilan berkomunikasi, kompetensi (kemampuan pengeta-huan) dan kredibilitas (akhlakul karimah) pada dasarnya positif, kecuali unsur materi dakwah masih perlu penyempurnaan, baik isi materi, sistematika maupun bahasa yang dipergunakan perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat.