• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.4 Kredit Mikro Perbankan

Menurut Undang – Undang no. 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998

tentang perbankan, yang dimaksud dengan BANK adalah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya

kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk – bentuk lainnya dalam

rangka meningkatkan taraf rakyat banyak, (Kasmir, 2008:25).

Dari pengertian di atas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank

merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya segala aktifitas

perbankan tidak lepas dari masalah keuangan dengan aktifitas pertamanya adalah

menghimpun dana dari masyarakat luas atau disebut funding, dan menyalurkannya

kembali ke masyarakat luas dengan mengambil balas jasa darinya sebagai

keuntungan atau disebut dengan Lending, dimana balas jasa tersebut berupa bunga

pinjaman dan biaya – biaya jasa lainnya untuk bank konvensional dan bagi hasil atau

penyertaan modal untuk bank syariah.

Perkembangan dunia perbankan sebagai lembaga keuangan bergerak dalam

ekonomi dunia. Bank berfungsi sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan

menyalurkannya kembali yang biasanya dikenal dengan istilah pemberian kredit.

2.1.4.2 Pengertian Kredit

Kegiatan pengalokasian dana yang paling penting dalam perbankan adalah

pemberian pinjaman kepada nasabah atau yang dikenal dengan istilah kredit, dana

bank yang disalurkan melalui kredit akan sangat mempengaruhi kelangsungan usaha

bank tersebut, dengan catatan sistem kinerja yang baik harus dipertahankan dan

ditingkatkan. Dengan menyadari pentingnya kualitas kredit yang diberikan, maka

pengurus bank sebagai orang yang bertanggung jawab harus benar-benar bekerja

untuk keuntungan dari penanaman dana tersebut, keuntungan dapat diraih jika

benar-benar memperhatikan tahap-tahap pemberian kredit tersebut.

Kata “Kredit” berasal dari bahasa latin Credere yang berarti percaya. Oleh

karena itu, dasar pemikiran persetujuan pemberian kredit oleh suatu lembaga

keuangan/Bank kepada seseorang atau badan usaha berlandaskan kepercayaan. Bila

dikaitkan dengan dunia usaha, kredit berarti suatu kegiatan memberi nilai ekonomi

kepada seseorang atau badan usaha berlandaskan kepercayaan saat itu, bahwa nilai

ekonomi yang sama akan dikembalikan kepada kreditur (Bank) setelah jangka waktu

tertentu sesuai dengan kesepakatan yang sudah disetujui antara kreditur dengan

debitur (nasabah).

dalam buku “Mengelola Kredit Berbasis Good Coorporate Governance” Oleh

Tangkilisan (dalam Kasmir, 2005:34), yang dimaksud dengan kredit adalah :

“Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam dengan pihak antara bank dengan

pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi hutangnya setelah

jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.

Definisi kredit tersebut memberikan konsekuensi bagi bank dan peminjam

mengenai hal-hal berikut :

a. Penyediaan uang atau yang dapat dipersamakan dengan itu oleh bank

b. Kewajiban debitur mengembalikan kredit yang diterimanya

c. Jangka waktu pengembalian kredit

d. Pembayaran bunga

e. Perjanjian kredit

Dilihat dari segi jangka waktu, kredit terdiri atas kredit jangka pendek, jangka

menengah dan kredit jangka panjang

a. Kredit jangka pendek adalah kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1

tahun atau paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal

kerja.

b. Kredit jangka menengah adalah jangka waktunya berkisar antaraa 1 tahun

c. Kredit jangka panjang adalah kredit yang masa pengembaliannya yaitu 3 tahun

atau 5 tahun.

Dilihat dari segi jaminan, kredit terdiri atas kredit dengan jaminan dan kredit

tanpa jaminan. Dilihat dari sektor usaha, kredit terdiri atas kredit pertanian, kredit

peternakan, Kredit industri, Kredit pertambangan, Kredit pendidikan, Kredit profesi,

Kredit perumahan, dan sektor-sektor usaha lainnya.

2.1.4.3 Kredit Mikro

Pada saat sekarang ini banyak perbankan mengarahkan kegiatan bisnisnya

dalam bentuk penyaluran kredit mikro yang mana penyaluran kredit mikro itu sendiri

ditujukan pada usaha kecil karena kegiatan ini memiliki prospek bisnis yang baik ke

depannya. Untuk tahun 2010 – 2014 Pemerintah Indonesia juga mencanangkan

program percepatan dan peningkatan ekonomi nasional yang antara lain ditujukan

untuk pengentasan kemiskinan menjadi 8 – 10 % dari 13,5 % melalui

program-program yang pro-pertumbuhan, pro-pengentasan kemiskinan, pro-penciptaan

lapangan kerja dan pro-lingkungan (pro-growth, pro-poor, pro-job, pro-environment),

program pemerintah tersebut bahwa pengentasan kemiskinan antara lain dicanangkan

melalui pengembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) untuk

peningkatan pendapatan termasuk pemberian KUR (Kredit Usaha Rakyat), Tim

Perumus Pokja I dalam 2011).

keuangan; termasuk di antaranya kredit, tabungan, asuransi dan transfer uang bagi

orang atau keluarga miskin atau berpenghasilan rendah, dan usaha mikro mereka.

Definisi ini memberikan penekanan pada perluasan bentuk layanan keuangan yang

sebelumnya lebih banyak diasosiasikan dengan kredit mikro saja, dan pada target

pelayanan yaitu masyarakat miskin atau berpenghasilan rendah. Ada dua ciri utama

keuangan mikro yang membedakannya dari produk jasa keuangan formal, yaitu

kecilnya pinjaman dan/atau simpanan, dan/atau tidak adanya jaminan dalam bentuk

aset. Pelayanan keuangan mikro dapat diberikan oleh lembaga keuangan mikro, yaitu

lembaga yang kegiatan utamanya adalah memberikan jasa keuangan mikro, lembaga

keuangan formal yang mempunyai unit pelayanan keuangan mikro, program

pembangunan atau program penanggulangan kemiskinan yang mempunyai

komponen keuangan mikro dan organisasi informal yang dibentuk oleh masyarakat

sendiri, seperti yang dinyatakan oleh Usman dalam(2011).

Menurut definisi yang dipakai dala (2011) kredit

mikro adalah program pemberian kredit berjumlah kecil kepada warga miskin untuk

membiayai kegiatan produktif yang dia kerjakan sendiri agar menghasilkan

pendapatan, yang memungkinan mereka peduli terhadap diri sendiri dan keluarganya.

Bank Indonesia (BI) mendefinisikan kredit mikro sebagai kredit yang diberikan

kepada para pelaku usaha produktif baik perorangan maupun kelompok yang

mempunyai hasil penjualan paling banyak Rp 100 juta per tahun. Sementara oleh

masyarakat yang mempunyai usaha kecil, yang di Indonesia definisinya diatur

dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM

(Usaha Mikro Kecil Menengah). Pasal 1 menyebutkan Usaha Mikro adalah usaha

produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi

kriteria sebagaimana diatur dalam UU tersebut. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi

produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan

usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang

dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari

Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil

sebagaimana dimaksud dalam UU tersebut.

Dokumen terkait