PERTAMBANGAN UMUM
2. Kriteria Khusus
Kriteria khusus ditetapkan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan karakteristik daerah. Yang dimaksud dengan peraturan perundang-undangan adalah undang-undang yang mengatur tentang kekhususan suatu daerah, Seperti undang-undang otonomi Khusus Papua. Seluruh daerah (kabupaten/kota) di Provinsi Papua akan diprioritaskan mendapatkan DAK.
Dalam tahun 2009, kriteria khusus yang dipergunakan dalam perhitungan alokasi DAK dapat dijelaskan sebagai berikut.
2. Karakteristik wilayah, meliputi:
a. Daerah pesisir dan/ atau kepulauan; b. Daerah perbatasan dengan negara lain; c. Daerah rawan bencana
d. Daerah yang masuk kategori ketahanan pangan, dan; d. Daerah pariwisata.
3. Kriteria Teknis
Kriteria teknis dirumuskan oleh kementerian negara/departemen teknis terkait. Kriteria teknis tersebut dicerminkan dengan indikator-indikator yang dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi sarana-prasarana pada masing-masing bidang/kegiatan yang akan didanai oleh DAK.
3.1. Kriteria Teknis dan Ruang lingkup Kegiatan dAK Pendidikan
Indikator Teknis untuk bidang pendidikan meliputi : a. Jumlah Sekolah Dasar (SD)/Sekolah luar Biasa (SlB) b. Jumlah ruang kelas SD rusak
c. Jumlah SD/SlB yang belum memiliki perpustakaan d. Jumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP)
e. Jumlah ruang kelas SMP rusak ringan f. Jumlah ruang kelas SMP rusak sedang g. Jumlah ruang kelas SMP rusak berat h. Jumlah ruang kelas SMP susut
i. Jumlah SMP yang belum memiliki perpustakaan j. Rasio siswa dengan ruang kelas
m. Alat Pembelajaran Matematika
n. Alat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) o. Alat Kesenian
p. Alat olah Raga
Indikator teknis ini ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional.
Adapun ruang lingkup kegiatan DAK Pendidikan dalam tahun 2010 diarahkan juga untuk kegiatan di tingkat SMP. Selanjutnya, ruang lingkup kegiatan DAK Pendidikan meliputi:
a. SD/SDlB:
Pembangunan perbaikan ruang perpustakaan Perabot pendukung perpustakaan
Pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan meliputi alat peraga, kit multimedia, buku pengayaan, buku referensi, ICT pendidikan, dan alat elektronik pendidikan
b. SMP
Pembangunan ruang kelas baru
Pembangunan ruang perpustakaan/pusat sumber belajar beserta perabotnya Pemenuhan kebutuhan buku referensi, pengayaan dan panduan sesuai standar BNSP
Pemenuhan kebutuhanalat-alat peraga dan pembelajaran bagi sekolah yang belum mempunyai alat tersebut, yaitu alat lab bahasa, lab IPA, dan alat matematika • • • • • • •
3.2. Kriteria Teknis dan Ruang lingkup Kegiatan dAK Kesehatan
Dalam tahun 2010, DAK Kesehatan dibagi menjadi dua, yaitu sarana pelayanan kesehatan dasar, dan pelayanan kesehatan rujukan. Pada DAK Kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar diperuntukkan untuk pelayanan dasar dan pengadaan obat.
Indikator teknis DAK Kesehatan terdiri dari: 1. Indikator Pelayanan Kesehatan Dasar:
a. Indeks Jumlah penduduk; b. Indeks luas Wilayah; c. Indeks Wilayah Khusus;
d. Indeks Kemiskinan Masyarakat. 2. Indikator Pelayanan Kesehatan Rujukan
a. Indeks Instalasi gawat Darurat Rumah Sakit (IgDRS) 1) Kelas RS;
2) Jumlah Tempat Tidur RS; 3) Jenis RS;
4) Jenis Menu;
5) Alokasi Tahun Sebelumnya. b. Indeks Tempat Tidur Kelas III
1) Bed Occupancy Rate (BoR) kelas III; 2) Jumlah Tempat Tidur RS;
3) Jumlah Tempat Tidur Kelas III; 4) Jenis Menu;
5) Alokasi Tahun Sebelumnya.
c. Indeks Pelayanan obstetri Neo-natal Emergensi Komprehensif (PoNEK) RS 1) Jumlah Tenaga SpA;
3) Pelayanan Darah; 4) Jenis Menu;
5) Alokasi Tahun Sebelumnya. d. Indeks PoNEK RS : Bobot uTDRS
e. Indeks Balai latihan Kerja (BlK) Provinsi : Bobot labkes f. Indeks Jumlah Penduduk : Jumlah Penduduk
g. Indeks Human Poverty Index (HPI): Data Kemiskinan Masyarakat Adapun ruang lingkup kegiatannya mencakup :
a. Pelayanan Dasar:
1. Pembangunan Pos Kesehatan Desa;
2. Pembangunan Puskesmas, Puskesmas perawatan;
3. Melengkapi puskesmas perawatan mampu Pelayanan obstetri Neo-natal Emergensi Dasar (PoNED) minimal 4 puskesmas perawatan kab/kota melalui pengadaan alat medis;
4. Pengadaan roda 2 utk petugas dan bidan desa; 5. Pengadaan pusling perairan dan roda 4;
6. Pengadaan sarana pendukung penyimpanan vaksin/obat di instansi farmasi; dan
7. Pengadaan obat generik . b. Pelayanan Rujukan:
1. Peningkatan fasilitas tempat tidur kelas III RS;
2. Pemenuhan peralatan unit Transfusi Darah (uTD) RS; 3. Pemenuhan peralatan Instalasi gawat Darurat (IgD) RS;
4. Pembangunan sarana prasarana dan pemenuhan peralatan PoNEK RS; dan 5. Pemenuhan peralatan kultur untuk Microbacterium Tuberculosis (M.Tbc) di
3.3. Kriteria Teknis dan Ruang lingkup dAK infrastruktur
Indikator teknis DAK untuk infrastruktur meliputi: 1. Bidang Infrastruktur Jalan
a. luas Wilayah; b. Jumlah Penduduk; c. Total Panjang Jalan; dan d. Kondisi Jalan.
2. Bidang Infrastruktur Irigasi a. luas Wilayah;
b. Jumlah Penduduk; c. luas Daerah Irigasi; dan
d. luas Daerah Irigasi Kondisi Rusak. 3. Bidang Infrastruktur Air Minum
a. luas Wilayah; b. Jumlah Penduduk;
c. Jumlah Penduduk Miskin; dan d. Jumlah Desa Rawan Air Bersih. 4. Bidang Infrastruktur Sanitasi
a. Jumlah Penduduk; b. luas Wilayah;
c. luas Kawasan Kumuh Perkotaan; dan d. Kondisi Sanitasi.
Adapun ruang lingkup untuk DAK Infrastruktur adalah sebagai berikut: 1. Bidang Infrastruktur Jalan
2. Bidang Infrastruktur Irigasi
Ditujukan untuk peningkatan, rehabilitasi, dan pembangunan jaringan irigasi 3. Bidang Infrastruktur Air Minum
Ditujukan untuk penyempurnaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) eksisting, pembangunan SPAM baru, dan perluasan jaringan dan peningkatan sambungan rumah untuk masyarakat miskin.
4. Bidang Infrastruktur Sanitasi
Ditujukan untuk penyempurnaan Sistem dan Pelayanan Eksisting (air limbah, persampahan, dan drainase), pengembangan Pelayanan Sistem dan layanan Baru (air limbah, persampahan, dan drainase), perluasan jaringan dan peningkatan sambungan pelayanan air limbah untuk masyarakat miskin dan /atau kumuh melalui pengembangan sistem air limbah komunal, dan dukungan pada kegiatan 3 R (reduce, reuse, recycle).
3.4. Kriteria Teknis dan Ruang lingkup dAK Kelautan dan Perikanan
Indikator Teknis untuk bidang kelautan dan perikanan mempertimbangkan: a. Produksi Perikanan;
b. Kapal Berlabuh; c. luas lahan Budi Daya; d. Saluran Tambak; e. Tenaga Kerja; f. Pokmaswas; g. luas KKlD; h. Pasar Ikan;
i. unit Pengolah Ikan; dan j. Penyuluh Perikanan.
Ruang lingkup kegiatannya mencakup:
a. Penyediaan dan rehabilitasi sarpras produksi perikanan tangkap; b. Penyediaan dan rehabilitasi sarpras produksi perikanan budidaya;
c. Penyediaan dan rehabilitasi sarpras pengolahan, peningkatan mutu dan pemasaran hasil perikanan;
d. Penyediaan dan rehabilitasi sarpras pemberdayaan ekonomi masyarakat di pesisir dan pulau-pulau kecil yang terkait dengan konservasi dan pengembangan perikanan;
e. Penyediaan sarana dan prasarana pengawasan;
f. Penyediaan dan pengadaan sarpras penyuluhan perikanan
3.5. Kriteria Teknis dan Ruang lingkup dAK Pertanian
Indikator Teknis untuk bidang pertanian mempertimbangkan: a. luas Penggunaan lahan;
b. Kebutuhan Rehab dan Baru BPP; c. Jumlah Penyuluh;
d. Kategori Rawan Pangan; dan e. Kebutuhan lumbung Pangan. Ruang lingkup kegiatannya meliputi:
a. Penyediaan fisik prasarana penyuluhan yang hanya digunakan untuk pembangunan/ rehabilitasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di tingkat kecamatan;
b. Penyediaan fisik sarana dan prasarana pengelolaan lahan meliputi: pembangunan/ rehabilitasi Jalan usaha Tani (JuT), jalan produksi, optimasi lahan, peningkatan kesuburan tanah, sarana/alat pengolah kompos, konservasi lahan, serta reklamasi lahan rawa pasang surut dan rawa lebak;
(JIDES), Tata Air Mikro (TAM), irigasi air permukaan, irigasi tanah dangkal, irigasi tanah dalam, pompanisasi, dam parit, embung;
d. Perluasan areal meliputi: cetak sawah, pembukaan lahan kering/ perluasan areal untuk tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan; dan
e. Penyediaan lumbung pangan dalam rangka mendukung kelembagaan distribusi pangan masyarakat yang merupakan bagian dari upaya peningkatan ketahanan pangan nasional.
3.6. Kriteria Teknis dan Ruang lingkup dAK lingkungan Hidup
Indikator teknis DAK lingkungan Hidup meliputi: a. Panjang sungai;
b. Kepadatan penduduk; c. luas tutupan lahan; dan d. Kelembagaan;
Ruang lingkup kegiatannya mencakup:
a. Pembangunan gedung laboratorium, pengadaan sarana dan prasarana pemantauan kualitas air, pengadaan laboratorium lingkungan bergerak;
b. Pembangunan unit pengolahan sampah (3R), pembangunan teknologi biogas, pembangunan IPAl komunal;
c. Penanaman pohon di sekitar sumber air di luar kawasan hutan, pembangunan sumur resapan/biopori, pembangunan Taman Hijau, pengadaan papan informasi, dan pengadaan alat pencacah gulma;
Pengembangan sistem informasi lingkungan untuk memantau kualitas air;
d. Pengadaan alat pemantauan kualitas udara, alat pembuat asap cair, dan alat pembuat briket arang; dan
3.7. Kriteria Teknis dan Ruang lingkup dAK Prasarana Pemerintahan
Indikator teknis untuk DAK Prasarana Pemerintahan meliputi: a. Jumlah SKPD yang belum punya kantor sendiri;
b. Kondisi kantor yang rusak;
c. Daerah yang pindah ibu kotanya; dan
d. luas Prasarana Pemerintahan yang masih dibutuhkan.
Adapun ruang lingkup kegiatannya mencakup pembangunan/perluasan/rehabilitasi gedung kantor kepala daerah, DPRD, dinas, badan, dan gedung SKPD lainnya dengan tetap memperhatikan kriteria umum, khusus, dan teknis dalam penentuan daerah penerima.
3.8. Kriteria Teknis dan Ruang lingkup dAK Keluarga berencana
Indikator teknisnya meliputi:
a. Jumlah Penyuluh Keluarga Berencana (PKB)/Petugas lapangan Keluarga Berencana (PlKB);
b. Jumlah Pengendali Petugas lapangan Keluarga Berencana (PPlKB); c. Jumlah desa/kelurahan;
d. Jumlah kecamatan; dan e. Jumlah klinik KB.
Ruang lingkup kegiatannya meliputi:
a. sepeda motor bagi PKB/PlKB dan PPlKB; b. mobil pelayanan KB keliling;
f. pengadaan bina keluarga balita (BKB) Kit; dan g. pembangunan gudang alokon.
3.9. Kriteria Teknis dan Ruang lingkup dAK Kehutanan
Indikator teknis DAK Kehutanan provinsi meliputi: a. luas Area Tahura;
b. luas Wilayah; dan c. Kelembagaan.
Indikator teknis DAK Kehutanan kabupaten/kota meliputi: a. luas Hutan Mangrove;
b. luas lahan Kritis;
c. luas lahan Kritis di luar Kawasan; d. luas Hutan lindung;
e. Kelembagaan Penyuluhan Kehutanan; dan f. Daerah Penghasil/Jumlah DBH yang Diperoleh. Ruang lingkup kegiatannya meliputi:
a. rehabilitasi hutan lindung dan lahan kritis di luar kawasan hutan, kawasan mangrove, Tahura, dan Hutan Kota;
b. pengelolaan Tahura dan Hutan Kota termasuk pengamanan hutan; c. pemeliharaan tanaman hasil rehabilitasi tahun sebelumnya;
d. pembangunan dan pemeliharaan bangunan sipil teknis (bangunan Konservasi Tanah dan Air/KTA) yang meliputi dam penahanan, dam pengendali, gully plug, sumur resapan, embung dan bangunan konservasi tanah dan air lainnya;
e. peningkatan penyediaan sarana penyuluhan teknis Rehabilitasi Hutan dan lahan (RHl). dan
f. Rehabilitasi lahan Kritis di dalam kawasan hutan lindung, taman hutan raya, hutan mangrove, dan hutan pantai.
3.10. Kriteria Teknis dan Ruang lingkup dAK Perdagangan
Indikator teknis:
a. Jumlah desa yang tidak memiliki pasar permanen/semi permanen pada jarak < 3 km
b. Persentase jumlah pasar rusak.
Ruang lingkup kegiatannya diarahkan untuk Pembangunan dan pengembangan pasar tradisional dan pasar penunjang.
3.13. Kriteria Teknis dan Ruang lingkup dAK sarana dan Prasarana Perdesaan
Indikator teknisnya meliputi:
a. Persentase luas Kawasan Produksi; b. Persentase Pasar Non Permanen;
c. Akses ke Pusat IKK kurang dari atau sama dengan 6 km; d. Akses ke Pusat IKK lebih dari atau sama dengan 6 km; e. Persentase Desa Berbukit;
f. Persentase Desa Dataran; g. Persentase Desa Pesisir Pantai; h. Persentase Transportasi Sungai;
i. Persentase Transportasi laut Perahu Tidak Bermotor; j. Persentase Transportasi laut Perahu Bermotor;
m. Persentase Kendaraan Tidak Bermotor.
Adapun ruang lingkup kegiatannya diarahkan untuk membiayai pengadaan moda transportasi perintis darat, laut dan air/rawa.
3.4.1.3. Penghitungan Dak Daerah Pemekaran
untuk daerah pemekaran tahun 2008 dan 2009 sebanyak 14 daerah kabupaten/kota, perhitungan alokasi DAK-nya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Kriteria umum dan khusus mengikuti daerah induknya; b. Kriteria teknis berdasarkan ketersediaan data teknis;
c. Secara administrasi, penetapan alokasi DAK bagi 14 daerah otonom baru tersebut masih digabung dengan induknya.
Dari beberapa penjelasan di atas, proses pengalokasian DAK 2009 dapat dijelaskan pada Gambar 3.16 dan 3.17 di bawah ini.
gambar 3.16
gambar 3.17
Proses Penentuan Besaran Alokasi per Daerah
Dari gambar 3.16 di atas, terdapat serangkaian proses yang harus dilalui, baik dalam menentukan daerah tertentu yang menerima DAK maupun dalam menentukan besaran alokasi masing-masing daerah.