• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.4 Analisis Kinerja Pemasok Bahan Baku Utama

4.4.2 Sub Kriteria Pengukuran Kinerja Pemasok

Sub kriteria dari kualitas adalah penyediaan barang tanpa cacat, bahan baku sesuai dengan spesifikasi, kekonsistenan dalam menjaga kualitas. Sub kriteria dari kualitas akan dijabarkan secara lebih rinci dibawah ini.

a. Penyediaan bahan baku tanpa cacat (0,251)

Pemasok diharapkan tidak memiliki barang cacat dalam menyediakan bahan baku. Bahan baku yang cacat tidak dapat digunakan oleh LAI dalam berproduksi. Bahan baku yang cacat akan memakan waktu dalam proses pengembalian dan pergantian bahan baku yang baru. LAI mengharapkan pemasok dapat menyediakn bahan baku tanpa cacat. Keinginan LAI untuk penyediaan barang tanpa cacat masih belum dapat terpenuhi karena bahan baku yang datang masih didapati ada yang cacat.

b. Sesuai dengan spesifikasi (0,369)

Spesifikasi yang telah disepakati dalam kontrak harus menjadi patokan bagi pemasok dalam penyediaan bahan baku. Spesifikasi yang diberikan LAI merupakan syarat mutlak yang harus dilakukan oleh pemasok.. Spesifikasi yang diinginkan LAI dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Spesifikasi bible paper

No. Spesifikasi Bible Paper 28 gr Bible Paper 33 gr

1 Basis Weight (gr/m2) 27-29 32-32

2 Brightness (%) 87-90 87-90

3 Thickness ( micron) 38-45 42-46

4 Opacity (%) 78-79 81-82

Sumber : LAI (2011)

Pemasok yang mengikuti standar spesifikasi LAI akan mendapatkan kepercayaan dalam menyediakan bahan baku. Hal ini dikarenakan bahan baku yang dipesan harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan LAI. Jika tidak sesuai LAI tidak dapat memproduksi Alkitab yang sesuai dengan standar LAI.

c. Konsisten dalam kualitas (0,379)

Kekonsistenana pemasok dalam menjaga kualitas menjadi pertimbangan yang penting dalam menilai kinerja. Apabila pemasok tidak dapat menjaga kualitas secara kontinu maka perusahaan tidak akan mempercayai pemasok tersebut. Perusahaan akan mencari pemasok baru yang dapat memberikan kualitas secara tetap dan terus-menerus. Kekonsistenan sangat diperlukan dalam penyediaan bahan baku. Hal ini untuk menjaga kualitas dari Alkitab injil yang dihasilkan.

2. Ketepatan waktu pengiriman

a. Mampu mengirimkan pesanan tepat waktu (0,452)

Pesanan yang dikirimkan tepat waktu oleh pemasok akan memuaskan LAI. Proses produksi yang berjalan tidak akan terganggu karena keterlambatan bahan baku. Hal ini membuat perusahaan akan mempertahankan pemasok karena itu pemasok harus dapat mengirimkan bahan baku tepat waktu. Sub kriteria ini menjadi prioritas utama dalam konteks ketepatan waktu pengiriman karena LAI bahan baku yang mereka pesan datang tepat waktu sehingga tidak mengganggu persediaan.

b. Pemasok dapat mengatasi masalah keterlambatan (0,260)

Pemasok harus dapat menangani masalah keterlambatan. Masalah keterlambatan harus segera diatasi dan pemasok harus memiliki solusi baru agar tidak terjadi keterlambatan dalam mengirimkan bahan baku. Keterlambatan yang terjadi akan mengganggu kegiatan operasional perusahaan dan kerugian baik dari pihak perusahaan dan pemasok.

c. Sarana tranportasi yang menunjang (0,288)

Pengiriman barang harus ditunjang dengan sarana transportasi yang memadai. Sarana transportasi yang digunakan disesuaikan dengan jarak tempuh, jumlah bahan baku yang akan dikirimkan. Hal ini diperlukan agar bahan baku yang dikirim sampai tepat waktu dan tidak mengalami kerusakan ketika didalam perjalanan. Bobot yang dihasilkan menunjukkan sarana transportasi memiliki kepentingan lebih besar daripada masalah mengatasi keterlambatan. Dengan sarana transportasi yang menunjang pemasok dapat mengatasi masalah keterlambatan. Kemampuan mendistribusikan bahan baku harus ditunjang dengan sarana yang memadai. 3. Ketepatan jumlah

a. Jumlah sesuai pesanan (0,357)

Jumlah yang dikirim oleh pemasok harus sesuai dengan pesanan yang diberikan LAI. Jumlah yang tidak sesuai akan mengurangi persediaan bahan baku LAI dan hal tersebut dapat mengganggu kegiatan operasional perusahaan. Waktu yang dibutuhkan dalam pemenuhan bahan baku akan lebih lama karena pemasok harus menyediakan bahan baku yang LAI inginkan.

b. Jumlah minimum barang cacat (0,348)

Jumlah minimum barang cacat akan menentukan berapa toleransi yang diberikan LAI kepada pemasok. LAI menginginkan bahan baku tanpa cacat, namun sering kali pada saat pemeriksaan ditemukan bahan baku yang cacat. Hal ini menyebabkan berkurangnya jumlah pesanan yang datang. Apabila pada saat bahan baku datang dan ditemukan ada yang cacat maka akan menghambat kinerja perusahaan. Pemasok harus dapat mendapatkan solusi

dari masalah ini karena akan berdampak buruk bagi pemasok. Bahan baku yang cacat dapat dikembalikan kepada pemasok dan digantikan dengan bahan baku yang baru. Perusahaan dapat mengembalikan bahan baku yang cacat tetapi dalam pengembalian dan pengiriman kembali memakan waktu sehingga dapat berdampak buruk terhadap perusahaan jika bahan baku yang dibutuhkan tidak ada. Selama ini pemasok masih dapat menyediakan pengganti dari bahan cacat tersebut.

c. Kemampuan dalam memenuhi pesanan (0,295)

Pemasok harus dapat memenuhi jumlah pesanan yang diinginkan perusahaan. Jika LAI memerlukan bahan baku dengan skala yang besar maka pemasok harus dapat memenuhinya. Kapasitas produksi yang dimiliki pemasok harus dapat memenuhi kebutuhan LAI.

4. Pelayanan

a. Pemasok memberikan informasi yang mudah dan akurat (0,302) Informasi yang mudah didapat dan akurat akan memberikan LAI kelancaran dalam berbisnis dengan pemasok. Dengan adanya informasi yang mudah dan akurat, perusahaan dapat mengetahui perkembangan yang terjadi dan mengantisipasi kemungkinan yang akan dihadapi LAI dan pemasok dalam memenuhi kebutuhan bahan baku LAI.

b. Perusahaan mudah melakukan pesanan (0,288)

Kemudahan dalam melakukan pesanan akan membuat LAI menyukai pemasok. Kemudahan tanpa harus melalui birokrasi yang sulit namun tetap professional akan memberikan nilai tambah bagi pemasok. Karena ketika LAI sangat membutuhkan bahan baku pemasok siap memenuhi kebutuhan LAI. Walaupun mudah dalam pemesanan mempermudah LAI tetapi tidak menjadi prioritas utama dalam konteks pelayanan.

c. Respon dalam menghadapi keluhan (0,410)

Keluhan yang dilakukan perusahaan karena pemasok tidak dapat memenuhi keinginan perusahaan harus cepat ditanggapi. Ini akan membuat perusahaan lebih menghargai pemasok apabila ditanggapi dengan baik dan ingin memperbaiki kesalahan mereka. Keluhan yang cepat ditanggapi akan

memberikan dampak yang baik bagi pemasok, mempermudah birokrasi dalam mengajukan keluhan akan mempercepat realisasi dari dalam menghadapi keluhan perusahaan.

5. Reputasi Pemasok

a. Dapat dipercaya oleh perusahaan (0,369)

Kepercayaan merupakan hal yang penting dalam melakukan hubungan kerjasama. Untuk mendapatkan kepercayaan sangat susah karena itu pemasok harus dapat menjaga kepercayaan yang perusahaan berikan. Hal ini dapat dilakukan dengan memenuhi setiap perjanjian yang dilakukan dengan perusahaan. Dengan menjaga kepercayaan maka hubungan perusahaan dengan pemasok akan berjalan baik dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

b. Memiliki hubungan yang baik dengan perusahaan (0,319)

Hubungan yang terjalin antara perusahaan dengan pemasok menentukan keberlangsungan bisnis antara keduanya. Apabila pemasok tidak dapat menjalin hubungan yang baik dengan perusahaan maka pemasok tersebut tidak dapat dijadikan mitra dalam berbisnis. Pemasok dapat menerima setiap saran maupun kritik dari perusahaan demi keberlangsungan hubungan, begitu juga dengan perusahaan.

c. Pemasok termasuk perusahaan yang sehat (0,284)

Perusahaan yang sehat dapat dilihat dari sistem manajemen dan kondisi keuangannya. Pemasok harus memiliki keadaan keuangan yang menunjang keberlangsungan perusahaannya, tidak memiliki cacat hukum, maupun permasalhan dalam internal perusahaan. Semua itu menunjang setiap performa yang diberikan pemasok terhadap perusahaan.

Gambar 10 menyajikan struktur hirarki dengan bobot yang sudah dihitung secara horizontal dan secara vertikal.

Menilai Kinerja Pemasok Bahan Baku TUJUAN KRITERIA SUB KRITERIA KINERJA PEMASOK Kualitas (0,317) Penyediaan Bahan baku tanpa cacat

(0,251) Sesuai dengan spesifikasi (0,369) Konsisten dalam kualitas (0,379) Ketepatan waktu pengiriman (0 269) Mampu mengirimkan

pesanan tepat waktu (0,452) Pemasok dapat mengatasi masalah keterlambatan (0,260) Sarana transportasi yang menunjang (0,288) Ketepatan Jumlah (0 168) Jumlah Sesuai Pesanan (0,357) Jumlah minimum barang cacat (0.348) Kemampuan dalam memenuhi pesanan Pelayanan (0,139) (0,295) Dapat memberikan informasi yang mudah

dan akurat (0,302) Perusahaan mudah dalam melakukan pemesanan (0,288) Respon dalam menghadapi keluhan Reputasi pemasok (0,107)

Dapat dipercaya oleh perusahaan (0,369) Memiliki hubungan baik dengan perusahaan (0,319 (0,410) ) Pemasok termasuk perusahaan yang sehat

(0,284) Pemasok A (0,1746) Pemasok B (0,2833) Pemasok C (0,1984) Pemasok D (0,1714) Pemasok E (0,1765)

Dokumen terkait