BAB II LANDASAN TEORI
E. Kriteria Program Akuntansi yang Berkualitas
Sistem keamanan yang terkomputerisasi merupakan konsep yang sangat luas, tidak hanya mencakup pertimbangan untuk keamanan privasi dan menjaga kerahasiaan informasi, tetapi juga mencakup persoalan mengenai integritas sistem dan ketersediaan (Abu-Musa, 2005). oleh karena itu ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan untuk menjadi kriteria seperti berikut:
a. Fasilitas Sign-up
Pada dasarnya, program aplikasi cloud accounting berbasis internet, sehingga memerlukan tingkat keamanan yang cukup tinggi untuk mengelola program aplikasi tersebut. Fasilitas ini dapat membantu calon pengguna untuk membuat akun user yang dapat mengakses program tersebut. Kriteria ini menunjukkan bagaimana tingkat keamanan yang disediakan oleh pengembang untuk menyimpan serahasia mungkin data-data calon pengguna.
b. Fasilitas Log-in user
Fasilitas log in user yang tersedia diharapkan menjadi gambaran awal dari bentuk keamanan program aplikasi cloud accounting. Ditambah lagi, akun pengguna akan teintegrasi dengan email yang aktif untuk dapat mengakses program aplikasi tersebut. Penilaian dalam kriteria ini menunjukkan apakah fasilitas log-in user yang tersedia dapat melindungi kerahasiaan data.
c. Back up dan Restore Data
Salah satu keamanan data yang telah diolah selain menyimpan yaitu, back up data. Kriteria ini menunjukan bagaimana program aplikasi melakukan back up data yang diolah dalam cloud server. Back up data memampukan pengguna untuk mengantisipasi kehilangan data yang diakibatkan human error ataupun kesalahan sistem program itu sendiri. Restore data memampukan pengguna dalam menyediakan kembali data yang telah terback up.
2. Ketersediaan (Availability)
Faktor berikutnya yang mungkin dapat memberikan pengaruh dalam pemilihan program aplikasi akuntansi, yaitu fitur-fitur yang tersedia. Kriteria tersebut dapat mencakup:
a. Fitur input
Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input yang masuk ke dalam sistem informasi dapat langsung diolah menjadi informasi atau jika belum dibutuhkan sekarang dapat disimpan terlebih dahulu di storage dalam bentuk basis data (Jogiyanto, 2008:43). Kriteria ini mencakup data awal persediaan, daftar harga jual prsediaan, data pembeli, dan data pemasok.
b. Fitur Output
Produk dari sistem informasi adalah output berupa informasi yang berguna bagi para pemakainya (Jogiyanto, 2008:45). Output dihasilkan melalui input yang telah diolah dengan model tertentu. Komponen
output sendiri meliputi laporan keuangan yang dihasilkan melalui aplikasi cloud accounting.
3. Simbol Mata Uang (Currency)
Menurut Abu-Musa (2005), internet dapat menjadikan pasar yang lebih luas dan dapat dengan mudah diakses. Hal tersebut membuktikan bahwa transasksi lintas negera memerlukan kecocokan terhadap mata uang yang digunakan dalam transakasi tersebut. Namun, tidak semua pengembang program aplikasi cloud accounting menyediakan mata uang lokal, hal ini disebabkan karena pengembang berada di negara yang berbeda dengan pengguna. Berikut merupakan kriteria penilaian:
a. Ketersediaan mata uang lokal
Kriteria ini menunjukkan apakah program aplikasi cloud accounting menyediakan mata uang lokal sesuai dengan negara pengguna.
b. Multi-currencies support
Kriteria ini menggambarkan bahwa pengguna dapat melakukan transaksi antar negara, dengan menggunakan mata uang asing atau lebih dari satu jenis mata uang dalam bertransaksi.
4. Fleksibilitas (Flexibility)
Kriteria ini menggambarkan bahwa program aplikasi yang dipilih dapat secara bebas digunakan pada perangkat apa saja selama sistem operasi perangkat mendukung dalam penggunaan program aplikasi, dan juga dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan pengguna, kriteria ini mencakup:
a. Standar Minimum Pemasangan
Menurut Rushinek dan Sara (1995), salah satu kriteria untuk mengevaluasi program aplikasi akuntansi secara umum yaitu suksesnya pemasangan program aplikasi pada perangkat (trouble-free installation). Sebelum memutuskan software baru, sebaiknya pastikan versi yang digunakan sekarang apakah telah sesuai dengan sistem yang ada (Abu-Musa, 2005). Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan program aplikasi harus menyesuaikan dengan kemampuan sistem operasi yang dimiliki oleh calon pengguna agar program aplikasi dapat berjalan.
b. Kemudahan dalam Akses (Accessability)
Kriteria ini memungkinkan pengguna dalam melakukan log-in dan mengakses program aplikasi yang sama pada perangkat lainnya, tanpa harus menginput ulang data yang telah digunakan.
c. Multiuser Support
Kriteria ini memampukan pengguna untuk mengoperasikan program aplikasi lebih dari satu pengguna dengan pengendalian hak akses yang berbeda-beda sesuai dengan posisi pengguna. Adanya pengendalian hak akses menjadi batasan bagi masing-masing pengguna.
d. Kemampuan Memodifikasi (Cuztomitiation Capability)
Salah satu fitur penting yang harus dipertimbangkan dalam memilih paket software akuntansi yang tepat adalah kemampuan untuk memodifikasi seperti apa yang diinginkan organisasi (Abu-Musa,
2005). Kriteria ini memungkinkan pengguna untuk melakukan perubahaan setting dalam program aplikasi agar lebih sesuai dengan kebutuhan penguna.
e. Struktur Nomor Rekening
Struktur nomor rekening menjadi kriteria yang dapat dipertimbangkan dalam hal kefleksibelitasan program aplikasi. Kriteria tersebut menunjukkan apakah struktur nomer rekening pada program aplikasi cloud accounting yang secara instan dibuat mampu dimodifikasi agar sesuai dengan kebutuhan pengguna.
5. Kemudahan Pengguaan (Ease of Use)
Salah satu kriteria penting dalam melakukan evaluasi software akuntansi adalah mengetahuai apakah software tersebut bersifat user-friendliness (Collins, 1999). hal tersebut berarti dapat memberikan kemudahan kepada pengguna dalam hal mengakses dan menjalankan setiap fitur pada program aplikasi.
6. Keandalan (Reliability)
Keandalan merupakan kriteria yang mempengaruhi dalam menentukan program mana yang akan digunakan. Kriteria ini mengacu kepada berbagai macam, seperti berikut:
a. Audit trail
Pengguna harus selalu melakukan pencatatan terhadap transaksi yang terjadi selama setahun, dalam pencatatannya pengguna dapat menghapus transaksi yang salah tetapi aplikasi tersebut juga harus
melakukan pencatatan terhadap transaksi yang telah dihapus. Hal ini memungkinkan pengguna untuk dapat menelusuri setiap transaksi-transaksi yang terjadi maupun transaksi-transaksi yang telah dihapus karena salah. b. Validasi data
Validasi data berfungsi untuk memeriksa nilai pada field. Misalnya, apakah field tersebut harus diisi dengan numerik, alphabet atau bahkan kombinasi keduanya.
c. Integrasi data
Integrasi tidak hanya ditunjukkan melalui keterhubungan antar seluruh modul yang ada pada program akuntansi, tetapi juga menunjukkan suatu kemungkinan terhubung dengan program pendukung lainnya diluar program akuntansi.
d. Pembulatan bilangan
Pembulatan yang tidak terjadi secara konsisten dan akurat akan mengakibatkan perubahan nilai atau total angka pada laporan. Penilaian untuk fitur ini lebih kepada apakah program aplikasi cloud accounting melakukan pembulatan angka sesuai dengan sistem matematika yang berlaku dan terjadi secara akurat serta konsisten.
7. Kualitas Laporan
Tujuan paling utama pada sistem akuntansi keuangan yaitu, untuk menyediakan laporan keuangan yang akurat pada waktu yang tepat (Abu-Musa, 2005). Software akuntansi sering kali tidak memberikan kualitas laporan keuangan yang sesuai dengan apa yang pengguna harapkan. Berikut
merupakan poin-poin yang dapat dijadikan kriteria dalam menilai kejelasan dari kualitas laporan keuangan:
a. Kemudahan dalam memodifkasi laporan
Beberapa software akuntansi memberikan kemudahan untuk membuat laporan keuangan yang baru atau merubah format laporan keuangna sesuai dengan keinginan pengguna. Menurut Abu-Musa (2005), beberapa software akuntansi memberikan kemudahan pengguna untuk merubah font, membuat garis, dan bahkan menambahkan gambar (untuk logo prusahaan).
b. Ketersediaan laporan
Kriteria ini menilai laporan yang dapat dihasilkan oleh program aplikasi cloud accounting, paling minimal program aplikasi memiliki laporan laba/rugi dan laporan neraca.
c. Rating Ratios
Rasio merupakan alat ukur yang berguna untuk menganalisis laporan keungan. Penggunaan rasio dalam menganalisa laporan keuangan dapat menjelaskan dan memberikan gambaran posisi baik buruknya keuangan dalam perusahaan. tetapi tidak semua software akuntansi atau pengembang sebagai pihak ke tiga tidak menyadari akan pentingnya fungsi ratung ratio (Abu-Musa, 2005).
d. Fasilitas grafik (graphics)
Salah satu aspek yang dapat dijadikan pertimbangan untuk menilai suatu kejelasan dari informasi yang dihasilkan, yaitu apakah program
aplikasi tersebut dapat menerjemahkan angka-angka ke dalam bentuk grafik sebagai ringkasan laporan.
8. Kemampuan dalam Pembaharuan Aplikasi (Upgradability)
Kriteria ini menunjukkan, apakah program aplikasi yang telah memasuki masa out of date atau versi yang sudah terlalu tua memiliki fasilitas pembaharuan sistem secara otomatis pada aplikasi ini. Pada umumnya semua program melekakukan evaluasi terhadap sistem yang lama untuk menjadikan referensi mengembangkan program ke versi yang lebih baru.
9. Vendor Support
West dan Shields (1998) dalam Abu-Musa (2005) mengatakan bahwa pengembang paket software akuntansi dapat menjadi mitra strategis dalam organisasi untuk jangka waktu yang lama, sehingga proses pemilihan harus memperhatikan kemampuan pengembang dalam mendukung keinginan jangka panjang organisasi. Kriteria ini menunjukan bagaimana dukungan pengembang kepada pengguna setelah masa jual. Kriteria ini meliputi: High quality training. Salah satu kendala untuk menerapkan program aplikasi adalah perusahaan pengembang yang tidak memiliki staff lokal (Abu-Musa, 2005). Oleh karena itu, kriteria ini menunjukkan apakah pengembang memberikan fitur pelatihan bagi penguna dalam menjalankan program aplikasi akuntansi.