• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PENUTUP

6.2. Kritik dan Saran

Kebijakan relokasi pasar Sutomo yang dikeluarkan oleh pemerintah sebenarnya bertujuan baik, namuan dalam perealisasian kebijakan tersebut pemerintah kurang melakukan pendekatan terhadap para pedagang. Hendaknya pemerintah menampung aspirasi pedagang setelah kebijakan relokasi itu dikeluarkan agar para pedagang tdiak merasa bahwa kebijakan relokasi itu semata-mata hanya untuk mengutamakan kepentingan pemerintah dalam mewujudkan Kota Medan sebagai salah satu kota Metropolitan. Asprirasi para pedagang penting bagi pemerintah sebagai bahan pertimbangan dalam perealisasian kebijakan relokasi tersebut.

Konflik yang terjadi akibat adanya kebijakan perelokasian pasar Sutomo antara pedagang dengan pemerintah adalah diakibatkan oleh terjadinya komunikasi dua arah.Tujuan yang hendak dicapai pemerintah melalui kebijakan tersebut tidak dipahami pedagang secara utuh.Perbedaan pemahaman antara pedagang dengan pemerintah mengakibatkan kebijakan relokasi tersebut sulit dan menghabiskan waktu yang lama untuk penyuksesannya.Kesalahan pemerintah yang kurang melakukan pendekatan terhadap pedagang mengakibatkan timbulnya hubungan yang tifdak baik sehingga para pedagang menunjukkan rasa berontak dan penolakan terhadap kebijakan relokasi melalui aksi-aksi demonstrasi. Seandainya pemerintah membangun keharhonisan hubungan dengan pedagang, tentu para pedagang tidak akan melakukan aksi demonstrasi. Karena aksi demonstrasi yang mereka lakukan berisikan tuntutan adan aspirasi-aspirasi mereka yang cenderung terabaikan.

Pemerintah memang telah menginformasikan dan menghimbau para pedagang untuk tidak berjualan lagi di lokasi pasr Sutomo, namun para pedagang tidak menghiraukannya. Dengan ini terkadang para pedagang tersebut kurang peka terhadap himbauan pemerintah.Ketika mereka digusur secara paksa terkadang mereka tidak terima.Mereka berusaha menjegal para petugas satpol PP yang hendak menggusur mereka.Dalam hal ini penulis memandang perlu diadakan pertemuan khusus antara pemerintah dan para pedagang untuk membicarakan bagaimana kelanjutan perealisaian kebijakan relokasi tersebut.Pemerintah harus memberikan kejelasan yang pasti terhadap nasib para pedagang yang hendak direlokasi.

Dalam perealisaian kebijakan relokasi pasar Sutomo dengan memindahkan para pedagang ke lokasi pasar induk yang sudah lama dibangun, namun tidak beroperasi hendaknya memprioritaskan para pedagang yang pindah dari pasar Sutomo tersebut.hal ini yang perlu dipertimbangkan oleh pemerintah. Karena salah satu masalah yang dihadapi oleh para pedagang yang pindah dari pasar Sutomo adalah kesulitan untuk memeperoleh kios di lokasi pasar induk.Kesulitan yang mereka hadapi yakni berupa persaingan mendapatkan kios dengan masyarakat sekita pasar induk yang menjadi pedagang setelah adanya kebijakan pemindahan pasar Sutomo ke pasar induk.Selain itu, karena persaiangan yang ketat, maka harga yang ditetapkan untuk memperoleh kios-kios menjadi sangat mahal.Sehingga para pedagang yang hendak pindah dari pasar Sutomo merasa tidak mampu memperoleh kios tersebut karena kekurangan modal.

BAB II

SEJARAH DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Medan merupakan salah satu kota di Indonesia dan merupakan ibukota dari Provinsi Sumatera Utara yang menjadi salah satu kota terbesar di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Kota Medan merupakan kota yang penting yang berada diluar Pulau Jawa, keadaan wilayah yang sangat strategis menjadi suatu alasan. Berada langsung pada perbatasan dengan Selat Malaka dibagian Utara yang relatif dekat dengan kota-kota atau negara-negara maju seperti, Malaysia dan Singapura. Kondisi sumber daya alam yang melimpah dari sektor pertanian, perikanan, dan perkebunan didukung dengan wilayah yang subur yang dilalui oleh Sungai Deli dan Sungai Babura yang bermuara di Selat Malaka menambah potensi menjadi pusat perdagangan.

Secara geografis Kota Medan terletak diantara 3o30’-3o43’ Lintang Utara dan 98o35’-98o44’ Bujur Timur, dengan ketinggian 2,5-37,5 meter diatas permukaan laut dengan luas wilayah sekitar 265,10 km2. Luas wilayah hampir 3,6 % dari keseluruhan wilayah Sumater Utara, jika dibandingkan dengan kota atau kabupaten lain Kota Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan penduduk yang relatif besar. Kota Medan beriklim tropis basah dengan curah hujan rata-rata 2000-2500 mm per tahun.Suhu udara di Kota Medan berada pada maksimum 32,4oC dan minimum 24o

Secara keseluruhan Kota Medan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang, dimana:

C.

Batas Selatan : Kabupaten Deli Serdang Batas Timur : Kabupaten Deli Serdang Batas Barat : Kabupaten Deli Serdang

Berdasarkan surat keputusan Gubernur KDH Tingkat 1 Sumatera Utara Nomor 140.22/2772.K/1996 tanggal 30 September 1996 tentang pendefitipan 7 Kelurahan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan dan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 tahun 1992 tentang Pembentukan Beberapa Kecamatan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan, dan secara administrasi Kota Medan dimekarkan kembali, dibagi atas 21 Kecamatan yang mencakup 151 Kelurahan. Kecamatan tersebut adalah:

Kecamatan Medan Tuntungan Kecamatan Medan Selayang Kecamatan Medan Helvetia Kecamatan Medan Barat Kecamatan Medan Timur Kecamatan Medan Tembung Kecamatan Medan Labuhan Kecamatan Medan Belawan Kecamatan Medan Perjuangan Kecamatan Medan Deli Kecamatan Medan Marelan

Kecamatan Medan Amplas Kecamatan Medan Area Kecamatan Medan Maimun Kecamatan Medan Baru Kecamatan Medan Sunggal Kecamatan Medan Petisah Kecamatan Medan Johor Kecamatan Medan Denai Kecamatan Medan Kota Kecamatan Medan Polonia

2.1. Sejarah Pasar Sutomo

Pasar Sutomo merupakan pasar yang memiliki jumlah pedagang yang sangat banyak, karena keberadaan pasar ini sangat luas.Pasar ini berada disekitaran jalan-jalan Sutomo, veteran, bulan, bintang.Pasar Sutomo muncul atau mulai beraktifitas pada tahun 1980an yang merupakan pasar sementara bagi para pedagang.Kata Sutomo sendiri berasal dari nama jalan besar yang ada disekitaran pasar ini. Meskipun pasar ini tidak hanya di Jalan Sutomo, akan tetapi masyarakat umum lebih suka atau lebih mengenalnya dengan nama pasar sutomo/pajak Sutomo. Pada awal masuknya pedagang yang berjualan disini merupakan pedagang pasar Mercubuana, mereka masuk karena pasar Mercubuana ini terbakar dan tidak dapat dengan cepat untuk diperbaiki. Sehingga para pedagang direlokasi oleh pihak PD Pasar kedepan terminal angutan kota (angkot) sebagai tempat mereka berjualan sementara.

Kebijakan ini dibuat karena tidak ada lahan yang tepat untuk memindahkan pedagang ketempat yang lain. Kemudian PD Pasar membuat kantor PD Pasar untuk menampung, dan mendata atau mengatur para pedagang berjualan, maka dibuatlah kantor PD Pasar Penampungan. Diharapkan dari PD Pasar ini dapat mengontrol dan mengatur para pedagang.

Mula-mula pedagang disini menjual sayur-sayur dan berbagai macam ikan kering namun seiring berjalannya waktu, pasar ini tidak butuh waktu lama mendapat kejayaannya karena pasar ini berkembang dengan sangat cepat,para pembeli berdatangan sangat banyak dari berbagai tempat sehingga pasar ini merupakan pasar tradisional yang paling besar dan maju karena lengkap menjual segala jenis

kebutuhan dapur yang dicari oleh pelanggan. Sejalan dengan itu, jumlah pedagang juga semakin banyak memunuhi jalan, para pedagang mulai berjualan di pinggir jalan dan diteras-teras ruko yang ada dijalan Bulan, Jalan Bintang, Jalan Veteran, Jalan Seram dan Jalan Sutomo.

Pemerintah sangat sulit mengatasi para pedagang yang semakin hari semakin membludak dan ditambah dari antusias nya para konsumen atau pembeli untuk belanja dipasar ini, sehingga pemerintah pada saat itu tidak dapat memindahkan pasar ini ketempat yang lebih layak, semacam ada pembiaran yang dilakukan sebelum benar-benar nantinya akan dipindahkan atau di relokasi.

2.2.Lokasi Penelitian Kecamatan Medan Kota 2.2.1. Letak dan Geografis

Kecamatan Medan Kota merupakan kecamatan yang ada di Kota Medan yang mempunyai luas 5.92 km2

Kecamatan Medan Kota berbatasan dengan:

. Jarak antara kantor kecamatan dan kantor walikota Medan sekitar 3.5 km.

Sebelah Utara : Kabupaten Deli Serdang Sebelah Selatan : Medan Denai

Sebelah Barat :Medan Perjuangan Sebelah Timur :Kabupaten Deli Serdang

2.2.2. Daftar Nama Kelurahan di Kecamatan Medan Kota

Kecamatan Medan Kota merupakan salah satu kecamatan yang sangat besar dan memiliki wilayah yang luas, kecamatan ini sangat ramai dan terbukti kecamatan ini terdiri dari 12 kelurahan, yaitu; Kelurahan Sari Rejo 1, Sidi Rejo II, Sidi Rejo I, Teladan Timur, Kelurahan Teladan Barat, Kelurahan Pasar Merah, Kelurahan Mesjid, Kelurahan Kota Mastum III, Kelurahan Rengas I, Kelurahan Pasar Baru, Kelurahan Pusat Pasar, Kelurahan Pandau Hulu I.

Kelurahan Pusat Pasar adalah kelurahan yang tidak begitu ramai penduduknya, karena Kelurahan ini lebih banyak digunakan sebagai tempat usaha seperti berjualan.Kelurahan Pusat Pasar ini menjadi lokasi penelitian penulis.

2.3. Kelurahan Pusat Pasar.

Kelurahan Pusat Pasar Medan merupakan salah satu dari 12 kelurahan di Kecamatan Medan Kota, Kota Medan Provinsi Sumatera Utara yang luasnya mencapai 45.6 Ha.Kelurahan ini mempunyai tanah pemukiman dan perkantoran seluas 36.5 Ha dan jalan serta fasilitas umum 9.1 Ha.Kelurahan Pusat Pasar terdiri atas 9 lingkungan. Kelurahan Pusat Pasar merupakan kesatuan dari wilayah Kecamatan Medan Kota yang berjarak 3 Km arah kota dari arah pusat kecamatan dan kurang lebih 3 Km arah barat dari ibu kota medan

Adapun batas-batas wilayah Kelurahan Pusat Pasar Medan adalah : Sebelah Utara : Kelurahan Pandau Hilir

Sebelah Barat : Kelurahan Pasar Baru Sebelah Timur : Kelurahan Pandau Hulu I Berikut peta lokasi Kelurahan Pusat Pasar

Sumber Google Mapp

Kelurahan Pusat Pasar dapat dikategorikan sebagai tempat pemukiman, pertokoan dan pusat perbelanjaan.Karena dapat dilihat diseputaran jalan terdapat ruko-ruko baik mulai dari kecil, sedang dan besar yang digunakan sebagai tempat usaha sekaligus tempat tinggal atau sebagai rumah.

Di Kelurahan Pusat Pasar ini lebih tepatnya sebagai tempat usaha, apa yang penting atau kita butuhkan ada di kelurahan ini. Dikelurahan ini banyak terdapat pertokoan yang menjual segala keperluan sehari, ada bengkel khusus mobil, toko bangunan dan ada pasar yang sangat terkenal yaitu pasar Sutomo (pusat pasar) yang beroprasional mulai dari subuh hari.Pasar ini berada diseputaran jalan yang ada dikelurahan pusat pasar tepatnya dijalan veteran, jalan bulan dll.Pasar sutomo ini

bukan hanya dijalan sutomo tetapi juga meliputi jalan veteran, jalan bulan dan jalan bintang.

2.4. Komposisi Penduduk Kelurahan Pusat Pasar

Kelurahan Pusat Pasar memiliki penduduk yang beragam, baik itu keberagaman etnis atau suku, kepercayaan, pekerjaan dsb. Jumlah penduduk yang berada dikelurahan ini berjumlah 6.194, yang terdiri dari laki-laki 3.002 jiwa, dan perempuan berjumlah 3.192 jiwa, dengan jumlah 1,490 Kepala Keluarga (KK).

Meskipun Kelurahan ini terdiri dari berbagai macam etnis, tetapi etnis Tionghoa yang paling dominan dalam segi jumlah.Didalam kehidupan sehari-hari, aktifitas atau hubungan dalam bermasyarakat terjalin cukup lancar atau harmonis karena tidak ada saling pertikaian meskipun banyak etnis yang saling bertetangga seperti etnis Batak, Jawa, Karo, dan warga asing (Arab, Tamil).Berikut bagan dan persentase penduduk Kelurahan Pusat Pasar.

Tabel 1. Demografi penduduk berdasarkan etnis NO Pekerjaan Jumlah Persentase

1 Tionghoa 5451 88% 2 Karo 2478 4% 3 Padang 186 3% 4 Arab, Tamil 124 2% 5 Batak 1239 2% 6 Jawa 62 1% Total 9540 100%

Sumber: Kantor Kelurahan Pusat Pasar, Kec Medan Kota

Dengan banyaknya jumlah penduduk yang berada di Kelurahan ini maka berbagai macam pula kepercayaan atau agama yang dianut oleh masyarakat setempat

baik itu Protestan, Khatolik, Budha ataupun yang lainnya. Agama yang paling banyak dianut adalah agama Budha, Budha merupakan agama yang paling banyak dianut oleh etnis Tionghoa, jadi tidak heran jika agama yang paling banyak dianut adalah agama tersebut karena memang suku Tionghoa lah yang paling banyak di Kelurahan ini. Berikut bagan dan persentasenya :

Tabel 2. Demografi penduduk berdasarkan agama NO Agama/Kepercayaan Jumlah Persentase

1 Budha 4869 78.6% 2 Kristen Protestan/Katolik 1022 16.5% 3 Islam 290 4.7% 4 Hindu 13 0.2% Total 6194 100%

Sumber: Kelurahan Pusat Pasar, Kec Medan Kota

Dari bagan diatas terlihat bahwa etnis Tionghoa dominan dalam segi jumlah penduduk dan agama, dan mungkin akan mempengaruhi perekonomian atau pekerjaan di Kelurahan ini. Sebagaimana yang kita tahu, etnis Tionghoa suka berdagang dan ini terlihat dari system mata pencaharian penduduk disini.Berdagang merupakan pekerjaan yang paling banyak digeluti selain seperti berusaha, menjadi pegawai/karyawan dll. Berikut pekerjaan penduduk dalam bagan :

Tabel 3.Demografi penduduk berdasarkan pekerjaan.

NO Pekerjaan Jumlah Persentase

1 Pedagang 3097 50% 2 Pengusaha 1858 30% 3 Buruh Swasta 620 10% 4 PNS 309 5% 5 TNI/Polri 124 2% 6 Pengrajin 186 3% Total 6194 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat dikatakan bahwa penduduk kelurahan pusat pasar mempunyai pekerjaan suka berdagang atau penduduk menggantungkan hidup kepada pasar-pasar tradisional sebagai tempat mereka berjualan.

Didalam kehidupan sosial sangatlah penting menjalin silahturahmi yang baik, agar terwujud keharmonisan dalam masyarakat.Sering terjadi konflik antara masyarakat yang diakibatkan oleh kesalah-pahaman, perbedaan persepsi atupun persaingan dalam pekerjaan.Agar tidak terjadi seperti itu, harus adalah pengetahuan yang mendasari setiap masyarakat agar tidak terjadi yang namanya konflik.Pengetahuan-pengetahuan itu bisa didapatkan dari pengalaman dan tentunya dilembaga pendidikan atau sekolah.

Berbicara dengan pendidikan, kelurahan pusat pasar ini cenderung memiliki tingkat pendidikan yang baik, terbukti dari table pekerjaan yang telah diutarakan sebelumnya bahwa pekerjaan-pekerjaannya cenderung yang wajib memiliki tingkat pendidikan yang baik. Berikut ini bagan atau table penduduk berdasarkan tamatan pendidikannya:

Tabel 4. Demografi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan NO Tingkat Pendidikan Jumlah

1 Belum Sekolah 83

2 Tidak Sekolah 11

3 Tidak Tamat SD 9

4 Tamat SD Sederajat 307 5 Tamat SMP Sederajat 262 6 Tamat SMA Sederajat 3829

7 Sedang Sekolah 977

8 Tamat D-1 38

9 Tamat D-2 34

11 Tamat S-1 440

12 Tamat S-2 46

13 Tamat S-3 1

Sumber: Kantor Kelurahan Pusat Pasar, Kec Medan Kota

Dari persentase diatas dapat dilihat bahwa penduduk yang ada di Kelurahan Pusat Pasar tergolong tinggi, karena hanya sedikit penduduk yang tidak sekolah dan juga rata-rata penduduk minimal bertamatan SMA dan banyak juga yang memiliki gelar Sarjana maupun gelar Master.Dapat juga disimpulkan para penduduk sudah peduli terhadap pendidikan, dan juga jarang penduduk yang tidak memiliki pekerjaan.Penduduk berarti sadar bahwasanya jika memiliki pendidikan yang tinggi maka mudah mendapatkan pekerjaan.

2.5. Pusat Perekonomian di Kelurahan Pusat Pasar

Pusat perekonomian di Kelurahan Pusat Pasar ini berada antara lain di Medan Mall, Pusat belanja yang sudah sangat lama berdiri yaitu Olimpia yang menjual segala jenis keperluan sandang sepertibaju, celana, sepatu dll, ada juga di Pusat Pasar yang merupakan roda perekonomiannya karena sebagai tempat atau pasar yang memiliki pedagang yang sangat banyak. Kemudian dijalan veteran yang didirikan ruko-ruko sebagai toko penjual cabai, jeruk dll. Jalan FL tobing sebagai pusat penjualan keperluan dapur seperti piring, gelas, sendok, garpu dll.

2.6. Komposisi Pedagang Sutomo Berdasarkan Etnis

Pedagang pasar sutomo ini terdiri dari berbagai macam etnis dan suku, itu dikarenakan pasar ini sangat kompleks dalam hal dagangannya.

2.6.1. Etnis Karo

Etnis karo seperti kita ketahui berasal dari Tanah Karo (Berastagi, Kabanjahe dll). Tanah Karo merupakan tanah yang sangat subur, itu dikarenakan berada didataran tinggi dan bersuhu dingin. Segala macam jenis sayur-sayuran dan buah-buahan tumbuh didaerah ini, mulai dari sayur brokoli, bunga kol, sawi, wortel, mentimun, tomat dll.Buah-buahan yang sangat terkenal dari daerah ini adalah jeruk, Markisa, terang belanda, dan juga stroberi.

Dari keterangan diatas, juga berpengaruh terhadap pedagang pasar sutomo Medan, karena pedagang yang beretnis Karo lebih cenderung menjual seperti sayur-sayuran dan buah-buahan yang merupakan hasil dari tanah asli mereka sendiri.Itu dikarenakan mereka memiliki hubungan langsung dengan para petani ataupun orang yang mengumpulkan atau biasa disebut tokesayur dan buah-buahan tersebut dari tanah karo di Kabupaten Karo sendiri.

2.6.2. Etnis Batak Toba

Pedagang di pasar sutomo yang beretnis Batak Toba biasanya menjual barang dagangan seperti cabai (cabai merah, cabai ijo, dan cabai rawit), bawang, andaliman, asam jeruk, serai, kunyit dll atau dapat dikatakan sebagai olahan bumbu untuk memasak segala jenis makanan.

Hal ini juga dipengaruhi oleh asal mula etnis Batak Toba yang berasal dari tanah batak yaitu Kabupaten Samosir dan Kabupaten Tobasa.Seperti diketahui andaliman adalah tumbuhan khas yang ada hanya di Samosir dan Tobasa.Dan juga cabai, bawang dan yang disebut diatas tadi merupakan tumbuhan yang tumbuh subur di Kabupaten Samosir dan Kabupaten Tobasa.

2.6.3. Etnis Nias

Etnis atau suku Nias merupakan suku yang berada dan berasal dari pulau Nias disebelah timur Sumatera Utara, Tanah di pulau Nias tidak begitu subur karena pulau Nias dikelilingi laut dengan bibir pantai yang sangat lebar, sehingga tidak begitu banyak tumbuhan yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat.

Pada awalnya masyarakat Nias tidak begitu banyak yang merantau keluar pulau, akan tetapi bencana tsunami yang melanda sebagian besar pulau Nias mengakibatkan banyak orang Nias keluar dari pulau menuju Sumatera Utara khusunya Kota Medan. Itu juga yang mempengaruhi banyak orang Nias yang bekerja di pasar sutomo ini.Di pasar sutomo ini orang Nias rata-rata bekerja atau berprofesi hanya membantu-bantu pedagang dalam berjualan, sebagian juga ada yang berdagang seperti berjualan sarapan dan yang paling banyak adalah sebagai yang menyediakan jasa mengangkut barang atau sebagai tukang becak dayung diseputaran pasar ini.

2.6.4. Etnis Jawa

Pedagang yang beretnis Jawa sangat sedikit di pasar sutomo ini dan mereka juga berkumpul dalam suatu tempat yang tidak berjauhan, tidak seperti pedagang yang etnis Karo, Toba dll yang saling berbaur satu sama lain. Biasanya para pedagang

yang beretnis Jawa menjual sayur-sayur hijau seperti sayur daun ubi, bayam, kangkung dll dan juga menjual sarapan pagi seperti lontong dan nasi guri.

2.6.5. Etnis Melayu

Etnis Melayu merupakan suku asli dari kota Medan, tetapi suku ini tidak terlalu dominan di Kota aslinya. Sama seperti di pasar Sutomo ini, Etnis Melayu tidak terlalu banyak, dan mereka cenderung berkelompok, dan juga yang dijual etnis Melayu adalah ikan-ikan segar. Ini mungkin dipengaruhi bahwa etnis Melayu rata-rata bermukim dipinggir laut.

2.7. Sarana dan Prasarana Pasar Sutomo 2.7.1. Lapak Pedagang

Lapak bagi para pedagang adalah unsur yang paling penting didalam sebuah

pasar, karena lapak merupakan tempat bagi pedagang untuk menjajakan barang

dagangannya. Lapak di pasar sutomo ini beragam, ada yang memang menggunakan

ruko, kios dan yang paling banyak di pinggir jalan di depan pertokoan.Banyak sekali

pedagang yang membuat lapaknyadipinggir jalan atau bahu jalan, pedagang

menggunakan tenda untuk melindungi dari hujan dan terik matahari, tenda ini terbuat

dari plastik atau terpal plastik.Ada 2 jenis tenda pedagang yang dipakai, ada yang

berbentuk persegi dan berbentuk bulat, yang berbentuk persegi tiang penyangganya

terbuat dari kayu.Tiang-tiang penyangga ini berukuran sekitar 2 meter sehingga para

pedagang leluasa saat keluar masuk.Lapak para pedagang di pasar Sutomo ini

berukuran 2 meter, dan tidak memiliki meja ebagai tempat barangnya, dan sebagai

alas dari dagangannya, pedagang menggunakan karung goni sebagai alas agar barang

dagangannya tidak kotor terkena tanah.Seperti inilah gambar dari lapak pedagang

pasar Sutomo.

Gambar 1: lapak pedagang Sumber: dokumentasi pribadi 2.7.2. Fasilitas jalan

Fasilitas jalan sangat penting dalam menggerakkan kegiatan ekonomi, karena jika fasilitas jalan sangat baik, maka kegiatan ekonomi di seputaran jalan tersebut akan berjalan dengan lancar pula. Disebuah pasar akan sangat penting baiknya sebuah jalan, karena dengan seperti itu para konsumen atau pembeli akan rajin berkunjung.

Seperti di pasar sutomo, fasilitas jalan sebenarnya baik karena terletak ditengah kota yang ramai dan dapat didatangi dari berbagai arah, sehingga pasar ini sangat ramai dan terus berkembang. Berbanding terbalik dengan keadaan pasar yang ada ditengah kota seperti ini, jalan-jalan di pasar Sutomo ini sangat jelek, banyak jalan yang berlubang-lubang. Lubang-lubang ini disebabkan pada saat hujan datang jalan-jalan disini akan banjir dan genangannya sangat lama surut karena tidak ada jalan atau lubang untuk air masuk ke gorong-gorong. Jalan dipajak sutomo ini selalusangat ramai dilewati kendaraan, baik itu para pembeli atau konsumen maupun kendaraan lain yang melewati jalan-jalan yang ada di pajak sutomo ini, karena jalan-jalan ini merupakan jalan alternatif menuju jalan-jalan besar lainnya.

Gambar 2: kondisi jalan di pajak sutomo Sumber: dokumentasi pribadi

2.7.3. Transportasi

Transportasi merupakan kendaraan angkutan yang digunakan seseorang untuk mencapai daerah tujuannya.Moda transportasi juga elemen penting dalam penggerak ekonomi. Pasar Sutomo Medan terletak ditengah Kota Medan dan transportasi baik menuju atau keluar pasar Sutomo sangat lengkap, itu dikarenakan posisinya yang berada ditengah kota sehingga memudahkan pembeli untuk berdatangan dari berbagai penjuru daerah dan mudah dijangkau.

Di pasar Sutomo ini terdapat sebuah terminal angkutan kota yang berada dijalan veteran, terminal ini juga mendukung pembeli untuk berkunjung menggunakan angkutan kota, angkutan yang sering berhenti di terminal ini terdiri dari beberapa trayek.Transportasi seperti becak mesin juga banyak mangkal4

Dokumen terkait