• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kualifikasi Pendidik Dikdas

APK PAUD

11) Kualifikasi Pendidik Dikdas

Kualifikasi pendidik adalah sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, yang mengamanatkan bahwa setiap pendidik harus memenuhi standar kualifikasi akademik S1 atau D4. Kualifikasi akademik dihitung dengan membandingkan antara jumlah guru yang memenuhi kualifikasi ≤ S1/D4 dengan jumlah guru seluruhnya dan dinyatakan dalam persentase. Semakin tinggi nilainya maka semakin baik mutu suatu jenjang pendidikan dilihat dari segi kualifikasi akademik guru. Nilai idealnya adalah 100%. Selama kurun waktu 5 tahun dari tahun 2009-2013 persentase pendidik jenjang Dikdas yang memenuhi kualifikasi akademik S1/D4 semakin meningkat. Pada jenjang SD/MI pendidik yang memenuhi kualifikasi akademik S1/D4 pada tahun 2009 sebesar

98,85 92,15 98,33 98,36 95,00 88,00 90,00 92,00 94,00 96,00 98,00 100,00 2009 2010 2011 2012 2013 AM ke SMP/MTs AM ke SMP/MTs

Renstra Dinas Pendidikan Kab Temanggung Tahun 2014-2018 46

30,24% meningkat menjadi 62,75% pada tahun 2013. Pada jenjang SMP/MTs pendidik yang memenuhi kualifikasi akademik S1/D4 pada tahun 2009 sebesar 72,89% meningkat menjadi 84,23% pada tahun 2013. Selengkapnya data pendidik menurut kualifikasi akademik disajikan pada Gambar II.9

Gambar II.9

% Pendidik Jenjang Dikdas Memenuhi Kualifikasi Akademik Kab Temanggung Tahun 2009-2013

c. Pendidikan Menengah (Dikmen)

Pendidikan Menengah merupakan lanjutan dari pendidikan dasar. Pendidikan menengah terdiri dari pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Merupakan jenjang yang strategis untuk mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan atau mempersiapkan peserta didik untuk terjun ke dunia usaha, dan dunia kerja. Sasaran pendidikan menengah adalah anak usia 16-18 tahun terdiri dari jenis SMA, SMALB, SMK, dan MA.

1) Angka Partisipasi Sekolah (APS)

Angka Partisipasi Sekolah pada kelompok penduduk usia pendidikan menengah yaitu 16-18 tahun relatif masih rendah. Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah pendidikan menengah tahun 2009-2013 masih fluktuatif, bila dibandingkan dengan pendidikan

30,24 38,54 47,12 48,30 62,75 72,89 76,12 80,26 81,00 84,23 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 2009 2010 2011 2012 2013

% Pendidik Jenjang Dikdas Memenuhi Kualifikasi Akademik

Renstra Dinas Pendidikan Kab Temanggung Tahun 2014-2018 47

dasar masih jauh perbedaannya. Hal ini kemungkinan karena faktor ekonomi, mengingat biaya pendidikan di jenjang pendidikan menengah termasuk tinggi, selain itu siswa juga membutuhkan biaya transportasi menuju sekolah karena keterbatasan jumlah sekolah yang ada, persebaran sekolah yang belum merata, dan juga untuk biaya keperluan sekolah lainnya. APS pendidikan menengah penduduk usia 16-18 tahun pada tahun 2009 sebesar 274,18 meningkat menjadi 437,67 pada tahun 2013. Capaian tersebut termasuk kategori rendah walaupun capaiannya meningkat.

Perkembangan APS pendidikan menengah secara jelas pada Gambar II.10 Gambar II.10

APS Usia 16-18 Tahun Kabupaten Temanggung Tahun 2009-2013

2) Angka Partisipasi Kasar (APK)

APK adalah perbandingan antara jumlah siswa pada jenjang pendidikan tertentu dengan penduduk kelompok usia sekolah yang sesuai dan dinyatakan dalam persentase. Makin tinggi APK berarti makin banyak anak usia sekolah yang bersekolah di suatu jenjang pendidikan di daerah, atau makin banyak anak usia di luar kelompok usia sekolah

274,19 355,92 374,22 438,88 437,67 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 350,00 400,00 450,00 500,00 2009 2010 2011 2012 2013

APS Usia 16-18 Tahun

Renstra Dinas Pendidikan Kab Temanggung Tahun 2014-2018 48

tertentu bersekolah di tingkat pendidikan tertentu. Nilai APK bisa lebih besar dari 100% karena terdapat siswa yang berusia di luar usia resmi sekolah, terletak di daerah kota atau terletak pada daerah perbatasan. Kegunaannya untuk mengetahui banyaknya anak yang bersekolah di suatu jenjang pendidikan dan daerah. Dalam kurun waktu tahun 2009-2013 APK pendidikan menengah di Kabupaten Temanggung mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 APK Pendidikan Menengah sebesar 38,02% meningkat menjadi 55,10% pada tahun 2013. Walaupun mengalami peningkatan, namun apabila dibandingkan dengan APK Dikmen Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar 67,00%, maka APK Dikmen Kabupaten Temanggung masih sangat rendah yang pada tahun yang sama sebesar 55,00%. Hal ini disebabkan antara lain karena kondisi ekonomi, tingginya biaya pendidikan, keterjangkauan layanan pendidikan menengah, dan persebaran lembaga pendidikan yang belum merata. Perkembangan APK Dikmen selengkapnya pada Gambar II.11.

Gambar II.11

APK Dikmen Kabupaten Temanggung Tahun 2009-2013 38,02 41,59 54,76 55,00 55,10 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 2009 2010 2011 2012 2013

APK Pendidikan Menengah

Renstra Dinas Pendidikan Kab Temanggung Tahun 2014-2018 49 3) Perkembangan SMA/SMALB/SMK/MA

Jika dibandingkan dengan jumlah SMP/MTs, maka jumlah lembaga pendidikan menengah sangat tidak seimbang yaitu 105 dengan 50, dengan kata lain jumlah lembaga pendidikan menengah hanya sebesar 48% dari jumlah SMP/MTs. Persebaran yang tidak merata semakin menambah keterjangkauan dan ketersediaan lembaga pendidikan menengah yang semakin sulit. Dari 50 lembaga pendidikan menengah sebanyak 15 atau 30% berada di kecamatan Temanggung, dan masih terdapat beberapa kecamatan yang belum memiliki lembaga pendidikan menengah. Jumlah lembaga, siswa, dan guru menunjukkan peningkatan sebagaimana Tabel II.10.

Tabel II.10

Data SMA/SMALB/SMK/MA Kabupaten Temanggung Tahun 2009-2013

No Komponen 2009 2010 2011 2012 2013

1 Sekolah 44 43 48 49 50

2 Siswa 15.075 15.866 16.971 17.911 18.481

3 Kelas 463 503 556 575 626

4 Kondisi Ruang Kelas

a. Baik 431 456 487 555 555 b. Rusak Ringan 36 18 34 15 13 c. Rusak Berat 5 6 3 3 6 5 Guru 1.337 1.306 1.413 1.445 1.503 6 Fasilitas a. Perpustakaan 33 32 32 32 37 b. Laboratorium 61 59 61 61 73 c. Ketrampilan 27 27 30 30 31 c. UKS 26 25 31 31 32

Sumber : Profil Pendidikan Kab Temanggung

4) Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah

Rasio ketersediaan sekolah adalah jumlah sekolah tingkat pendidikan menengah per 10.000 jumlah penduduk usia pendidikan menengah. Rasio ini mengindikasikan kemampuan untuk menampung semua penduduk usia pendidikan menengah. Rasio

Renstra Dinas Pendidikan Kab Temanggung Tahun 2014-2018 50

ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah pendidikan menengah di Kabupaten Temanggung termasuk masih rendah. Rasio ideal adalah mendekati angka 30. Hal ini karena keterbatasan keberadaan sekolah yang hanya tersebar di beberapa kecamatan, namun secara bertahap telah dilaksanakan beberapa pembangunan sekolah terutama SMK sehingga perkembangannya tahun 2009-2013 mengalami peningkatan. Selama tahun 2009-2013 Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia pendidikan menengah mengalami peningkatan yaitu dari 11,10 pada tahun 2009 menjadi 14,28 pada tahun 2013. Namun apabila dibandingkan dengan pendidikan dasar masih jauh lebih tinggi rasio ketersediaan sekolah di pendidikan dasar, menunjukkan bahwa ketersediaan sekolah untuk menampung penduduk usia sekolah dasar lebih memadai. Rasio ketersediaan sekolah selama 5 tahun terakhir tersebut pada tabel II.11.

Tabel II.11

Rasio Ketersediaan Sekolah/10.000 Penduduk Usia Dikmen Kabupaten Temanggung Tahun 2009-2013

No Komponen 2009 2010 2011 2012 2013 1 Jumlah SMA/SMK/MA 44 43 48 49 50 SMA/SMK/MA Negeri 13 13 13 13 13 SMA 6 6 6 6 6 SMK 6 6 6 6 6 MA 1 1 1 1 1 SMA/SMK/MA Swasta 31 30 35 36 37 SMA 8 7 7 7 7 SMK 13 13 16 16 17 MA 10 10 12 13 13

2 Penduduk Usia 16-18 Tahun 39.651 33.314 33.379 33.314 35.006

3 Rasio per 10.000 11,10 12,90 14,38 14,71 14,28

5) Rasio Guru Terhadap Murid

Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru per 10.000 murid berdasarkan tingkat/ jenjang pendidikan. Rasio ini mengindikasikan ketersediaan guru dan mengukur jumlah ideal murid untuk satu orang guru agar tercapai pembelajaran yang bermutu.

Renstra Dinas Pendidikan Kab Temanggung Tahun 2014-2018 51

Selama kurun waktu tahun 2009-2013, rasio ketersediaan guru terhadap murid SMA/SMK/MA di Kabupaten Temanggung cenderung membaik karena mengalami penurunan dari 886,90 pada tahun 2009 menjadi 814,06 pada tahun 2013. Rasio ideal per 10.000 murid adalah 500. Data selengkapnya tersaji pada tabel II.12

Tabel II.12

Rasio Guru/Murid Jenjang Dikmen Kabupaten Temanggung Tahun 2009-2013

No Komponen 2009 2010 2011 2012 2013

1 Jumlah Guru SMA/SMK/MA 1.337 1.306 1.413 1.445 1.503

Guru SMA PNS 237 232 232 223 223

Guru SMK PNS 196 209 228 234 224

Guru MA PNS 68 74 69 71 71

Guru SMA Non PNS 200 172 173 188 193

Guru SMK Non PNS 444 438 479 486 531

Guru MA Non PNS 192 181 232 243 261

2 Jumlah Siswa SMA/SMK/SMK 15.075 15.866 16.971 17.911 18.463

Siswa SMA Negeri 3.741 3.840 3.898 3.946 4.056

Siswa SMK Negeri 3.495 4.144 4.536 4.761 4.868

Siswa MA Negeri 921 894 944 980 1.053

Siswa SMA Negeri Swasta 1.044 881 951 1.021 1.042

Siswa SMK Negeri Swasta 4.929 5.196 5.505 5.790 5.861

Siswa MA Negeri Swasta 945 911 1.137 1.413 1.583

3 Rasio per 10.000 886,90 823,14 832,60 806,77 814,06