• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kualitas Fisik Jalur Pedestrian

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.3 Kajian Keamanan Fasilitas Pedestrian

5.3.3 Kualitas Fisik Jalur Pedestrian

Kualitas fisik jalur pedestrian akan menentukan keinginan pejalan kaki untuk mengakses jalur pedestrian (Rahman, Shuhana, dan Izzam 2014). Apabila kualitasnya buruk maka pejalan kaki akan merasa ragu-ragu untuk berjalan di jalur pedestrian.

65 Terkait dengan kondisi perkerasan (paving blok) di Jalur Pedestrian menimbulkan persepsi. Menurut responden statis kualitas perkerasan dijalur pedestrian masuk kategori baik (Tabel 5.6). Berbeda dengan persepsi responden dinamis yang mengatakan bahwa kualitas perkerasan dijalur pedestrian masuk kategori tidak baik. Namun secara keseluruhan permukaan jalur pedestrian masuk kategori baik.

Lapisan permukaan pedestrian yang terbuat dari material tertentu memiliki tekstur yang berbeda sehingga mempengaruhi keamanan pejalan kaki (Prijadi dkk, 2014) Tekstur yang licin akan mengkhawatirkan pejalan kaki untuk berjalan cepat sehingga akan mempengaruhi keamanan ketika berjalan. Lapisan permukaan di jalan perniagaan terbuat dari material paving blok. Paving blok memiliki tekstur yang kasar sehingga tidak membahayakan saat berjalan diatasnya. Selain itu Perubahan permukaan jalur pedestrian dari suatu ketinggian menuju ketinggian yang berbeda dapat menimbulkan persoalan (Prijadi dkk, 2014). Perbedaan tersebut dapat membahayakan keselamatan pejalan kaki karena permukaan yang tidak merata akan berakibat kaki pejalan kaki bisa tersandung. Kepercayaan diri pengunjung untuk mengakses jalur pedestrian di jalan perniagaan tinggi walaupun pada beberapa tempat kondisi permukaan paving blok ada yang rusak (Gambar 5.13). Perkerasan jalur pedestrian di jalan perniagaan secara keseluruhan baik namun masih terdapat permukaan yang tidak merata. Hal ini dipengaruhi oleh faktor kurangnya perawatan serta penggunaan paving blok yang sudah lama sehingga sedikit demi sedikit rusak. Pejalan kaki yang berjalan di jalur pedestrian ada yang cenderung menghindari paving blok yang rusak, dan sebagian kecil tidak

66 menghindari paving blok yang rusak karena kerusakannya yang tidak terlalu parah serta masih bisa di akses untuk berjalan kaki.

Gambar 5.13 Kondisi paving blok yang rusak di Jalur Pedestrian

Pada umumnya jalur pedestrian dilengkapi dengan ramp untuk memudahkan pejalan kaki difabel mengakses keseluruhan jalan. Menurut responden statis dan dinamis ramp di jalur pedestrian masuk kategori sangat tidak baik. Beradasarkan observasi, tidak terdapat ramp di jalur pedestrian. Padahal ramp sangat penting untuk orang-orang yang mempunyai masalah mobilitas (World Health Organization, 2013). Sebab ramp bisa mempermudah pengguna kursi roda untuk mengakses keseluruh kawasan menggunakan Jalur Pedestrian. Apabila tidak terdapat ramp, pengguna kursi roda akan kesulitan untuk turun kebadan jalan. Selain itu ramp juga bisa digunakan untuk pengangkut barang. Di jalan perniagaan, terdapat tempelan semen untuk mempermudah pengangkutan barang, namun hal tersebut tidak bisa dikatakan sebagai ramp, karena bentuk dan ukurannya yang tidak sesuai.

67 5.4 Kajian Kenyamanan Fasilitas Pedestrian

Lingkungan mengambil peranan yang penting untuk kenyamanan seseorang. Lingkungan yang nyaman akan memberikan kepuasan kepada individu untuk bisa menghabiskan waktu lebih lama di lingkungannya. Adanya fasilitas pendukung bisa meningkatkan kenyamanan pejalan kaki saat berjalan di jalur pedestrian.

Keterangan

a. Tanaman d Tempat sampah

b. Bangku e. Rambu jalan

c. Lampu jalan f. lainnya

Gambar 5. 14 Persepsi Pejalan Kaki Terhadap Fasilitas Pendukung Yang Perlu Ditambahkan Untuk Meningkatkan Minat Berjalan

Menurut pejalan kaki fasilitas pendukung yang perlu ditambahkan untuk meningkatkan minat berjalan yakni tanaman (14%), bangku (34%), lampu jalan (9%), tempat sampah (35%), rambu jalan (6%), dan lainnya berpendapat bahwa

68 lebar jalur pedestrian perlu ditambah. Kelengkapan fasilitas pendukung akan menambah minat individu untuk berjalan kaki.

Kondisi fasilitas pedestrian di jalan perniagaan juga perlu diperhatikan. Menurut responden secara umum fasad bangunan sekitar, warna dan bentuk jalur pedestrian, bangunan memberikan efek peneduh pada pejalan kaki, informasi rambu jalan masuk kategori baik, sedangkan kebersihan jalur pedestrian, fungsi tanaman sebagai nilai estetis dan penyaring polusi dan peletakan fasilitas pendukung di jalur pedestrian masuk kategori tidak baik. Berikut adalah tabel interval kenyamanan menurut responden statis dan dinamis (Tabel 5.7)

Tabel 5.7 Interval Kenyamanan

No Pernyataan Statis Ket Dinamis ket Statis & Dinamis

Ket 1 Kebersihan Jalur

Pedestrian

75 TB 122 TB 203 TB

2 Fasad bangunan sekitar 128 B 147 TB 300 B

3 Warna dan bentuk Jalur Pedestrian

114 B 170 B 284 B

4 Fungsi tanaman sebagai nilai estetis dan penyaring polusi

107 B 146 TB 245 TB

5 Bangunan memberikan efek peneduh pada pejalan kaki

114 B 137 TB 251 B

6 Kondisi Rambu Jalan 117 B 170 B 287 B

Keterangan

STB = Sangat Tidak Baik TB =Tidak Baik

69 5.4.1 Kebersihan

Kebersihan dapat meningkatkan kenyamanan pejalan kaki. Menurut responden statis dan dinamis bahwa kebersihan dijalan perniagaan masuk kategori tidak baik (Tabel 5.7). Lingkungan yang bersih dapat membuat suatu kawasan lebih menarik (Zakaria dan Ujang, 2015). Karena individu cenderung menginginkan lingkungan yang bersih. Di jalan perniagaan tidak terdapat tempat sampah untuk pejalan kaki (Gambar 5.15). Tempat sampah hanya disediakan oleh pedagang informal yang menjual makanan dan minuman. Tempat sampah tersebut sewaktu-waktu bisa dipindah-pindah serta tidak tersedia lagi di jalur pedestrian. Hal ini tentunya tidak efektif apabila pejalan kaki ingin membuang sampah. Sehingga pejalan kaki cenderung membuang sampah sembarangan. Di jalan perniagaan juga terdapat petugas kebersihan yang bertugas membersihkan badan jalan dari tumpukan sampah. Petugas kebersihan biasa datang pada pagi hari. Namun pada siang dan sore hari jalan perniagaan kembali kotor.

Lingkungan yang tidak bersih akan menganggu psikologi dan fisik pejalan kaki (Alfonzo, 2005). Sampah yang berserakan tidak hanya menganggu visual pejalan kaki namun juga menghambat sirkulasi saat berjalan karena pejalan kaki harus menghindari tumpukan sampah. Hal tersebut tentunya akan mengurangi kepercayaan diri seseorang saat berjalan. Oleh sebab itu perlu adanya tempat sampah untuk pejalan kaki, agar lingkungan dapat terjaga kebersihannya.

70 Gambar 5.15 Kebersihan di Jalan Perniagaan

5.4.2. Estetika

Di Jalan Perniagaan terdapat bangunan ruko yang cenderung memiliki fasad pecinan. Menurut responden statis fasad bangunan di jalan perniagaan termasuk kategori baik (Tabel 5.7). Persepsi tersebut berbeda dengan persepsi responden dinamis yang berpendapat bahwa fasad bangunan masuk kategori tidak baik. Namun secara keseluruhan menurut responden berpendapat fasad bangunan baik.

Bangunan bisa menambah pengalaman visual pejalan kaki (Zakaria dan Ujang, 2015). Berdasarkan observasi, fasad bangunan di jalan perniagaan tidak memiliki keseragaman baik dari bentuk jendela maupun warna (Gambar 5.16). Bentuk yang tidak rapi memberikan kesan tidak teratur. Hal tersebut dapat mengurangi kepercayaan diri pejalan kaki ketika ingin menikmati kawasan. Karena pada umumnya pejalan kaki dengan tujuan berbelanja cenderung berjalan lebih lama tanpa disadarinya. Sehingga perlu adanya penataan serta perbaikan

71 terhadap fasad bangunan menjadi lebih baik lagi, untuk meningkatkan kepercayaan diri pengunjung ketika berbelanja.

Gambar 5.16 Fasad Bangunan di Jalan Perniagaan

Bentuk dan warna perkerasan di jalur pedestrian menurut responden statis dan dinamis baik (Gambar 5.17). Bentuk dan warna perkerasan di jalur pedestrian mempengaruhi ketertarikan pejalan kaki untuk menggunakannya (Danoe, 2006). Berdasarkan observasi, jenis perkerasan yang digunakan di jalur pedestrian memiliki warna merah muda sampai abu-abu serta memiliki pola susunan bata. Penggunaan material dan pola tersebut cenderung banyak digunakan untuk jalur pedestrian. hal ini dikarenakan material paving block mudah pemasangan dan tidak membutuhkan perawatan khusus. Dari hasil penelitian dapat ditemuk bahwa kepercayaan diri terhadap kondisi bentuk dan warna perkerasan di jalur pedestrian di jalan perniagaan baik.

72 Gambar 5.17 Bentuk dan Warna Jalur Pedestrian

5.4.3 Polusi

Polusi dari kendaraan dapat menganggu pejalan kaki. Sebanyak 26 responden statis dan 20 responden dinamis cenderung menyatakan kendaraan tidak berpengaruh buruk terhadap lingkungan. Terkait dengan kecenderungan pejalan kaki yang menggunakan mode trasnportasi kendaraan untuk menuju jalan perniagaan. Menimbulkan persepsi bahwa Sebanyak 6 responden statis dan 22 responden dinamis menyatakan bahwa kendaraan dapat menimbulkan polusi udara serta 8 responden statis dan 18 responden dinamis menyatakan bahwa kendaraan dapat menimbulkan polusi suara (Gambar 5.18).

73 Keterangan

a. Menyebabkan polusi udara b. Menyebabkan kebisingan

c. Tidak berpengaruh buruk terhadap lingkungan

Gambar 5.18 Persepsi Pejalan Kaki Terhadap Pengaruh Kendaraan Terhadap Lingkungan

Suatu kawasan dengan tingginya minat menggunakan kendaraan serta tidak adanya penanganan dapat menimbulkan permasalahan seperti polusi udara dan suara (Florez dkk, 2013). Di jalan perniagaan pada jam-jam tertentu yang dipadati oleh kendaraan dapat menimbulkan permasalahan polusi. Polusi tersebut diakibatkan kemacetan yang terjadi oleh kendaraan di jalan perniagaan. Kemacetan kendaraan pada waktu tertentu menimbulkan kebisingan bahkan polusi udara. Namun self efficacy untuk berjalan di jalan perniagaan masih ada, karena polusi tersebut tidak mengurangi minat untuk berbelanja. Pada saat jalan perniagaan tidak dipadati kendaraan, polusi udara dan suara tidak ada. Oleh sebab itu perlu adanya penanganan terhadap dampak yang ditimbulkan dari polusi kendaraan. Penanaman vegetasi tertentu dapat meminimalisir polusi.

74 Gambar 5.19 Vegetasi di Jalan Perniagaan

Terdapat tanaman di jalan perniagaan, menurut responden statis keindahan serta fungsi tanaman sebagai penyaring polusi di sekitar jalan perniagaan masuk kategori baik (Tabel 5.7). Sedangkan responden dinamis berpendapat sebaliknya yaitu tidak baik. Perbedaan pendapat ini diakibatkan oleh self efficacy yang dimiliki oleh responden statis lebih tinggi dibandingkan dengan responden dinamis. menurut bandura (2003) seseorang yang sudah beradaptasi dengan

75 lingkungannnya memiliki self efficacy yang tinggi. Responden statis yang sudah terbiasa dengan kondisi lingkungan., memiliki self efficacy yang tinggi. Secara keseluruhan responden berpendapat bahwa fungsi tanaman sebagai penyaring polusi di sekitar jalan perniagaan masuk kategori tidak baik.

Berdasarkan observasi, peletakan tanaman berada di sebelah kiri dan kanan jalur pedestrian (Gambar 5.19). jenis tanaman yang terdapat di jalan perniagaan beraneka ragam. Penggunaan tanaman dengan jenis tertentu dapat menyaring polusi (Danoe 2006). Namun beberapa tanaman tidak tumbuh dengan baik bahkan sudah hampir mati. Selain itu dengan adanya tanaman juga bisa menambah nilai estetis suatu kawasan. Di jalan perniagaan terdapat beberapa jenis tanaman mulai dari tanaman hias sampai pohon yang tidak terlalu besar. Namun kurangnya perawatan pada tanaman mengakibatkan tanaman tidak tumbuh dengan baik. Bahkan ada yang sudah mati. Oleh karena itu, perlu adanya perawatan khusus untuk tanaman agar berkembang dengan baik sehingga bisa memberikan fungsi sebagai pelindung dari polusi.

Dokumen terkait