• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran 15 kuisioner Analytical Hierarchy Process (AHP)

Pengantar

Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan penelitian tesis berjudul “Strategi Pengelolaan Ekosistem Mangrove melalui Analisis Tingkat Kerusakan”, dengan ini kami mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i sebagai responden dan berpartisipasi dalam memberikan informasi dengan menjawab pertanyaan yang nantinya akan dijadikan sebagai data dalam penelitian ini. Identitas responden dan hasil pengisian kuisioner ini dijamin kerahasiaannya. Atas partisipasinya, kami ucapkan terima kasih.

Penelitian yang berjudul “Strategi Pengelolaan Ekosistem Mangrove melalui Analisis Tingkat Kerusakan” bertujuan untuk melihat arah kebijakan pengelolaan ekosistem mangrove oleh pemerintah. Alternatif-alternatif pengelolaan ekosistem mangrove adalah sebagai berikut:

1. Melakukan rehabilitasi untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi ekosistem mangrove sehingga daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga.

2. Membuat peraturan daerah, harus adanya perangkat peraturan yang dikembangkan dalam upaya pengelolaan ekosistem mangrove dan bisa mengakomodir semua kepentingan stakeholder.

3. Hutan Kemasyarakatan, hutan negara yang pemanfaatan utamanya ditujukan untuk memberdayakan masyarakat setempat untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat sehingga mendapatkan manfaat sumber daya ekosistem mangrove secara optimal.

Alternatif-alternatif pengelolaan tersebut harus mempertimbangkan kriteria- kriteria dibawah ini:

1. Aspek ekologi berhubungan dengan potensi ekosistem mangrove; mangrove sebagai pelestarian alam; tekanan pemanfaatan mangrove untuk penggunaan lain cukup tinggi.

2. Aspek sosial ekonomi berhubungan dengan besarnya nilai ekonomi yang diperoleh dari ekosistem mangrove untuk mendukung perikanan; mangrove

Hari / tanggal : Umur :

Nama Responden : Enumerator : Sigit Winarno

Pendidikan : Tanda tangan :

Jenis Kelamin Pekerjaan : : SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

untuk ekowisata; peran serta dan pemahaman masyarakat dalam pengelolaan ekosistem mangrove secara lestari masih rendah; penyerapan tenaga kerja yang terkait langsung dengan pengelolaan mangrove masih rendah.

3. Aspek kelembagaan berhubungan dengan kebijakan dan koordinasi antar sektor belum sinergis dan efektif; penegakan hukum terhadap pelanggaran belum dilakukan secara tegas.

Petunjuk Pengisian

Dalam mengisi kuisioner ini, harap diperhatikan beberapa petunjuk sebagai berikut:

1. Kriteria-kriteria atau elemen pada tiap tingkatan hirarki didefinisikan dan dibatasi oleh penyusunan kuisioner untuk menghindari asumsi yang terlalu luas dan tidak terfokus.

2. Dalam mengisi kuisioner ini, Bapak/Ibu diminta memberikan persepsi atau pengetahuan dan institusi Bapak/Ibu selama ini.

3. Untuk membantu Bapak/Ibu dalam memberikan pertimbangan, tingkat kepentingan yang digunakan adalah sebagai berikut;

Nilai Keterangan Penjelasan

1 Kedua faktor sama pentingnya Kedua faktor memiliki pengaruh yang sama.

3 Faktor yang satu sedikit lebih penting dari pada faktor yang lainnya.

Penilaian sedikit lebih memihak pada salah satu faktor dibanding pasangannya. 5 Faktor satu esensial atau lebih

penting dari faktor yang lainnya.

Penilaian sangat memihak pada salah satu faktor dibanding pasangannya.

7 Faktor yang satu jelas lebih penting dari faktor yang lainnya

Salah satu faktor sangat berpengaruh dan dominasinya tampak secara nyata.

9 Faktor yang satu mutlak lebih penting dari faktor yang lainnya

Bukti bahwa salah satu faktor sangat penting daripada pasangannya adalah sangat jelas.

2,4,6,8 Nilai-nilai antara, diantara dua nilai pertimbangan yang berdekatan.

Nilai ini diberikan jika terdapat keraguan diantara kedua penilaian yang berdekatan.

A. Penentuan bobot dan prioritas aktor penentu Strategi Pengelolaan Ekosistem Mangrove di Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Riau A.1 Aktor yang berpengaruh dalam pengelolaan ekosistem mangrove

mengenai studi Strategi Pengelolaan Ekosistem Mangrove melalui Analisis Tingkat Kerusakan (Studi Kasus di Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan).

Menurut bapak/ibu dalam pengelolaan ekosistem mangrove, prioritas aktor manakah yang paling berpengaruh dalam menjaga dan mengembangkan pengelolaan ekosistem mangrove yang ada di Kecamatan Teluk Bintan?

A.2 Penentuan bobot dan kebutuhan Pemerintah dalam kaitan dengan Strategi Pengelolaan Ekosistem Mangrove di Kecamatan Teluk Bintan

Menurut bapak/ibu dalam pengelolaan ekosistem mangrove, aspek/kriteria manakah yang paling berpengaruh dalam menjaga dan mengembangkan pengelolaan ekosistem mangrove di Kecamatan Teluk Bintan yang merupakan prioritas pemerintah?

A.3 Penentuan bobot dan kebutuhan Masyarakat dalam kaitan dengan Strategi Pengelolaan Ekosistem Mangrove di Kecamatan Teluk Bintan Menurut bapak/ibu dalam pengelolaan ekosistem mangrove, aspek/kriteria manakah yang paling berpengaruh dalam menjaga dan mengembangkan pengelolaan ekosistem mangrove di Kecamatan Teluk Bintan yang merupakan prioritas masyarakat?

A.4 Penentuan bobot dan kebutuhan kolaborasi (pemerintah dan masyarakat) dalam kaitan dengan strategi pengelolaan ekosistem mangrove di Kecamatan Teluk Bintan

Menurut bapak/ibu dalam pengelolaan ekosistem mangrove, aspek/kriteria manakah yang paling berpengaruh dalam menjaga dan mengembangkan pengelolaan ekosistem mangrove di Kecamatan Teluk Bintan yang merupakan prioritas Kolaborasi (pemerintah dan masyarakat)?

Kolom 1 Tingkat kepentingan Sama Tingkat kepentingan Kolom 2

Pemerintah 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Masyarakat Pemerintah 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kolaborasi Masyarakat 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kolaborasi

Kolom 1 Tingkat kepentingan Sama Tingkat kepentingan Kolom 2 Ekologi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sosial ekonomi Ekologi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kelembagaan Sosial ekonomi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kelembagaan

Kolom 1 Tingkat kepentingan Sama Tingkat kepentingan Kolom 2 Ekologi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sosial ekonomi Ekologi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kelembagaan Sosial ekonomi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kelembagaan

Kolom 1 Tingkat kepentingan Sama Tingkat kepentingan Kolom 2 Ekologi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sosial ekonomi Ekologi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kelembagaan Sosial ekonomi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kelembagaan

B. ALTERNATIF

B.1. Penentuan bobot dan prioritas strategi pengelolaan ekosistem mangrove dalam kaitan dengan ekologi

B.2. Penentuan bobot dan prioritas strategi pengelolaan ekosistem mangrove dalam kaitan dengan sosial ekonomi

B.3. Penentuan bobot dan prioritas strategi pengelolaan ekosistem mangrove dalam kaitan dengan kelembagaan

Kolom 1 Tingkat kepentingan Sama Tingkat kepentingan Kolom 2 Rehabilitasi

9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peraturan daerah Rehabilitasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hutan

kemasyarakatan

Peraturan daerah 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hutan

kemasyarakatan

Kolom 1 Tingkat kepentingan Sama Tingkat kepentingan Kolom 2 Rehabilitasi

9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peraturan daerah Rehabilitasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hutan

kemasyarakatan

Peraturan daerah 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hutan

kemasyarakatan

Kolom 1 Tingkat kepentingan Sama Tingkat kepentingan Kolom 2 Rehabilitasi

9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peraturan daerah Rehabilitasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hutan

kemasyarakatan

Peraturan daerah 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hutan

Dokumen terkait