• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1.5 Kunjungan Pasien

Berdasarkan data profil RSUD Rantauprapat rumah sakit ini memilik itingkat yang tinggi dalam melayani pasien di tahun 2015 sebanyak 87.400 pasien yang berkunjung kerumah sakit ini. Bila dirinci jenis kunjungan pasien untuk rawat jalan sebanyak 64.806 orang/tahun, rawat inap sebanyak 11.864 orang/tahun dan Instalansi Gawat Darurat (IGD) sebanyak 10.730 orang/tahun. 4.2 Perspektif Keuangan

1. Tingkat Pendapatan (revenue)

Tingkat pendapatan RSUD Rantauprapat kabupaten labuhanbatu diperoleh dengan membandingkan selisih pendapatan tahun 2013, 2014 dan tahun 2015

dengan pendapatan pada tahun 2013 dan 2014. Data hasil penelitian yang diperoleh dari Bagian Keuangan yaitu :

Tabel 4.4 Pendapatan RSUD Rantauprapat Tahun Total Pendapatan

(Rp) Selisih Pertumbuhan (%) Kecenderungan Pertumbuhan ket 2013 22.862.854.762,47 * * * * 2014 42.986.796.556,70 20.123.941.794,37 88,02 meningkat Baik 2015 45.016.070.568,70 2.029.274.012,00 4,72 meningkat Baik Sumber : Data Keuangan dari Bagian Keuangan,2016 (data diolah)

Keterangan * = tidak dihitung karena pengambilan data di mulai tahun 2013

Dari tabel di atas terlihat bahwa pendapatan RSUD Rantauprapat pada tahun2014 mengalami peningkatan sebesar Rp. 20.123.941.794,37 dibandingkan dengan tahun 2013. Pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar Rp. 2.029.274.012,00 dibandingkan dengan tahun 2014. Persentase kenaikan tingkat pendapatan RSUD Rantauprapat diperoleh :

=

x100%

=

88,02%

=

x

100%

RSUD Rantauprapat merupakan rumah sakit milik Pemerintah Daerah Pemda Tk. II Labuhanbatu sehingga Pemda Tk. II Labuhanbatu memberikan target total penerimaan pendapatan setiap tahunnya kepada RSUD Rantauprapat. Target tersebut ada yang tercapai, ada juga yang tidak tercapai.

Tabel 4.5 Pencapaian Target Revenue Tahun 2013-2015

Tahun Target (Rp.) Pencapaian (Rp.) Persentase Keterangan 2013 15.015.000.000,- 22.885.865.762,- 152,42 % Tercapai 2014 26.022.854.000,- 42.996.611.235,70,- 165,23 % Tercapai 2015 46.766.908.668,- 45.016.070.568,70,- 96.26 % Tidak tercapai

2. Tingkat pengeluaran (cost)

Tingkat pengeluaran RSUD Rantauprapat diperoleh dengan membandingkan selisih pengeluaran tahun 2013, 2014 dan 2015 dengan pengeluaran pada tahun 2013 dan 2014. Data hasil penelitian yang diperoleh dari Bagian Keuangan yaitu :

Tabel 4.6 pengeluaran RSUD Rantauprapat Tahun Total pengeluaran

(Rp) Selisih (Rp) Pertumbuhan (%) Keterangan 2013 55.930.514.034,00 * * * 2014 65.617.786.482,16 9.687.272.448,2 17,32 Meningkat 2015 89.886.673.998,40 24.268.887.516 36,98 Meningkat Sumber : Data Keuangan dari Bagian Keuangan, 2016 (data diolah)

Dari tabel di atas terlihat bahwa pengeluaran RSUD Rantauprapat pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar Rp. 9.687.272.448,2 dibandingkan dengan tahun 2013. Pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar Rp. 24.268.887.516 dibandingkan dengan tahun 2014. Persentase kenaikan tingkat pengeluaran RSUD Rantauprapat diperoleh :

=

x100%

=

17,32%

= x100%

= 36,98%

3. Laba/silpa

Laba/silpa merupakan salah satu indikator penting dalam mengukur keberhasilan kinerja suatu rumah sakit. Adanya pertumbuhan laba dalam suatu rumah sakit dapat menunjukkan bahwa pihak-pihak manajemen telah berhasil dalam mengelola sumber-sumber daya yang dimiliki rumah sakit secara efektif dan efesien.

Tabel 4.7 Pendapatandan Pengeluaran RSUD Rantauprapat Tahun Total Pendapatan

(Rp) Total Pengeluaran (Rp) 2013 22.862.854.762,47 55.930.514.034,00 2014 42.986.796.556,70 65.617.786.482,16 2015 45.016.070.568,70 89.886.673.998,40 Sumber : Data Keuangan dari Bagian Keuangan, 2016 (data diolah) a. Tahun 2013 = Pendapatan - Pengeluaran

= Rp. 22.862.854.762,47 - Rp. 55.930.514.034,00 = Rp. – 33.067.659.272

b. Tahun 2014 = Pendapatan – Pengeluaran

= Rp.42.986.796.556,70–Rp. 65.617.786.482,16 = Rp. - 22.630.989.925

c. Tahun 2015 = Pendapatan – Pengeluaran

= Rp. 45.016.070.568,70 – Rp. 89.886.673.998,40 = Rp. – 44.870.603.430

4. ROA

Tingkat pengembalian dari seluruh asset yang dimiliki RSUD Rantauprapat dengan membandingkan dari tahun 2013, 2014 dan 2015. Data hasil penelitian yang diperoleh dari Bagian Keuangan yaitu :

Tabel 4.8 Return On Asset RSUD Rantauprapat

Sumber : diolah dari data Bag. Keuangan RSUD Rantauprapat

keterangan Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Rugi (Sikpa) Rp. – 33.067.659.272 Rp. - 22.630.989.925 Rp. – 44.870.603.430 Total Aktiva Rp. 37.035.855.685.00 Rp. 56.167.953.211.54 Rp. 54.373.221.608.84 ROA % -89% -40% -82% Rata-rata -70,33%

5. ROE

Tingkat kemampuan RSUD Rantauprapat dalam menghasilkan laba dengan menggunakan modal sendiri dengan membandingkan dari tahun 2013, 2014 dan 2015. Data hasil penelitian yang diperoleh dari Bagian Keuangan yaitu :

Tabel 4.9 Return On Equity RSUD Rantauprapat

keterangan Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Rugi (Sikpa) Rp. – 33.067.659.2s72 Rp. - 22.630.989.925 Rp. – 44.870.603.430 Total Aktiva Rp. 32.535.591.784 Rp. 41.805.531.867,54 Rp.46.277.304.273,84

ROE % -101% -54% -96%

Rata-rata -83,66%

Sumber : diolah dari data Bag. Keuangan RSUD Rantauprapat

Dari perhitungan laba/rugi (Silpa/Sikpa) pada tahun 2013, 2014, dan 2015 menunjukkan kerugian atau disebut Sikpa. Sedangkan jika diukur berdasarkan ROA, maka dapat dilihat bahwa tingkat pengembalian dari seluruh asset yang dimiliki rumah sakit semakin menurun karena disebabkan oleh sikpa/kerugian yang diperoleh dan jika diukur berdasarkan ROE, maka dapat dilihat bahwa rumah sakit tidak mampu mengelola modal yang tersedia secara efisien untuk menghasilkan pendapatan, RSUD Rantauprapat merupakan milik Pemda yang belum sepenuhnya BLUD maka pihak rumah sakit masih terikat oleh pemda. 4.3 Perspektif Pelanggan

Customer Satisfaction merupakan pengukuran terhadap perspektif

pelanggan tentang pelayanan dokter dan perawat menggunakan data primer yang diperoleh dari memberikan kuesioner terhadap kepuasaan pelanggan.

Pelayanan Dokter

Berdasarkan data primer dari kuesioner yang diberikan kepada pasien diperoleh hasil sebesar80% pasien tidak puas terhadap pelayanan dokter.

Pelayanan perawat

Berdasarkan data primer dari kuesioner yang diberikan kepada pasien diperoleh hasil sebesar 70% pasien tidak puas terhadap pelayanan perawat.

Customer retention pelanggan merupakan pengukuran dengan mengetahui

besarnya persentase pertumbuhan kunjungan pelanggan dengan menggunakan data sekunder diperoleh hasil pada tahun 2014 total jumlah kunjungan pasien RSUD yaitu 73.799 orang, dengan rincian sebanyak 13.322 (18,05%) orang untuk rawat inap dan 60.477 untuk rawat jalan.Pada tahun 2015 total jumlah kunjungan pasien sebanyak 76.670 orang, dengan rincian pada rawat inap sebanyak 11.864 orang dan pada rawat jalan sebanyak 64.806 orang. data ini memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan jumlah kunjungan pasien di RSUD dari tahun 2014 ke tahun 2015 sebanyak 2.871 orang atau sebesar 3,89%. Dengan perhitungan :

= x100%

= x 100% = 3,89%

Pangsa pasar merupakan pengukuran terhadap besarnya pangsa pasar rumah sakit yang dinyatakan dalam bentuk jumlah pelanggan dari setiap unit produk. Pengukuran pangsa pasar dilakukan dengan cara melihat pemakaian produk rumah sakit seperti Haemodialisa dan Ct-Scan

Tabel 4.10 Jumlah Pelanggan Haemodialisa No Pasien 2013 2014 2015 1 Pasien Umum 158 105 18 2 Pasien Askes 286 - - 3 Pasien Jamkesmas 273 - - 4 PasienAskesda 169 56 20 5. Pasien BPJS - 876 695 Jumlah 886 1037 733

Tabel 4.11 Jumlah Pelanggan Ct-Scan

4.4 Perspektif Proses Bisnis Internal 1. Proses Operasional

Rujukan keluar rumah sakit adalah upaya rumah sakit untuk mengirimkan pasien ke sarana pelayanan lain. Hal yang ditanyakan adalah bagaimana proses yang dilakukan RSUD Rantauprapat untuk mengirimkan pasien ke sarana pelayanan lain. Jawaban dari informan adalah :

No. Jumlah Pasien 2013 2014 2015

1 PasienUmum 1014 5893 3306 2 PasienAskes 413 - - 3 PasienJamkesmas 79 - - 4 PasienAskesda 468 2182 504 5 Pasien BPJS - 4126 7005 Jumlah 1974 12201 10815

Tabel 4.12 Matriks pernyataan informan tentang rujukan RSU Rantauparapat

Informan Pernyataan

Kabid Rujukan dan Rekam Medis

Proses rujukan yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan mulai dari puskesmas (bila tidak bisa ditangani) akan dirujuk ke RSUD Rantauprapat (bila tidak bisa ditangani atau pasien meminta dirujuk ) maka pasien dirujuk ke rumah sakit lain yang kelas A sesuai dengan arahan dokter yang merawatnya dengan melengkapi administrasi terlebih dahulu.

Hasil wawancara menunjukkan bahwa rujukan pasien keluar di RSUD Rantauprapat dilakukan sesuai prosedur yang telah ditentukan sesuai dengan arahan dokter yang merawatnya pasien dirujuk ke rumah sakit kelas A yang telah ditentukan serta melengkapi administrasi terlebih dahulu.

2. Proses Inovasi

Kelengkapan fasilitas adalah ketersediaan fasilitas kesehatan yang digunakan untuk pemeriksaan dan pengobatan sesuai kebutuhan pasien (medis dan non medis). Untuk mengetahui kelengkapan fasilitas dilakukan wawancara mendalam.

Tabel 4.14 Matriks pernyataan informan tentang kelengkapan fasilitas di RSUD Rantauprapat.

Informan Pernyataan

Kabid Peralataan dan Pengadaan Fasilitas

Fasilitas yang ada dirumah sakit ini sudah lengkap dan canggih seperti USG 4 dimensi, Panoramic, scaning dan sebagainya.Hanya saja, perlu penambahan ruangan untuk perbaikan sarana rumah sakit serta menambah arus listrik di rumah sakit.

Hasil wawancara menunjukkan bahwa di RSUD Rantauprapat perlu perluasaan lahan agar dapat menambahan gedung untuk perbaikan sarana rumah sakit dan menambah arus listrik agar AC di ruangan rawat inap dapat dipakai. Dan untuk fasilitas alkes sendiri sudah canggih dan lengkap seperti : USG 4 dimensi, Panoramic, scanning.

3. Pelayanan

Adapun indikator yang digunakan menurut depkes tahun 2005 adalah Tabel 4.13 Indikator pelayanan pada rawat jalan

No Poliklinik 2013 2014 2015 Um u m As k es J a m k esm a s As k esda Um u m BPJ S As k esda J u m la h Um u m BPJ S ASDA Jumlah 1 Penyakit Dalam 2750 6342 649 3100 2040 9046 2857 13943 1012 7241 1354 9607 2 Bedah 1718 1150 450 2195 1489 1856 1409 4754 991 2790 1160 4941 3 Anak 1460 479 1005 1328 1373 963 1466 3802 779 1063 1099 2941 4 PKBRS 965 470 100 329 698 1082 763 2543 357 1753 668 2778 5 Mata 2131 3011 202 1012 2141 3421 948 6510 1377 5981 569 7927 6 THT 1966 1096 158 955 1654 1419 786 3859 1290 1866 676 3832 7 Gigi &Mulut 455 504 56 265 360 465 298 1123 239 688 158 1085 8 Kulit & Kelamin 771 814 60 391 713 678 300 1691 177 1194 228 1899 9 Fisioterapi 768 3226 122 833 496 2390 589 3475 322 3116 552 4000 10 Neurologi 1725 2752 293 1180 1725 3233 1286 6244 958 5367 958 7283 11 Jiwa (Psikiatri) 952 1523 450 6870 690 3870 5030 9590 466 5595 4068 10129 12 Paru 1025 640 171 663 925 887 573 2385 728 1386 574 2688 13 Jantung - - - - - - - - 531 3926 421 4878 14 Bedah Ortopedi - - - - 171 287 100 558 140 589 83 818 Jumlah 17006 21907 3716 16196 14475 29597 16405 60477 9677 42555 12568 64806

*Sumber data Bagian Rekam Medis & Informasi

Tabel 4.14 Indikator pelayanan pada rawat inap No Indikator Kinerja 2013 202 TT 2014 216 TT 2015 225 TT Standart Nasional 1 BOR 75.15% 71.04% 72.02% 60-85% 2 TOI 4.38 1.51 1.80 1-3 hari 3 LOS 1.36 3.95 4.65 6-9 hari

4 BTO 62.32 65.69 56.54 40-50 kali *Sumber data Bagian Rekam Medis & Informasi

Berdasarkan data yang diperoleh indikator-indikator pelayanan rumah sakit tahun 2013-2015 secara rinci adalah sebagai berikut :

a. Tahun 2013

Angka pencapaian BOR tahun 2013 adalah 75.15%. Masih berada dalam batas-batas angka ideal yaitu antara 60-85%.

TOI (Turn Over Interval) adalah rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati, untuk tahun 2013 TOI di RSUD adalah 4.38 hari berarti sudah melewati kategori efesien perlu peningkatan perencanaan dalam hal pemasaran produk rawat inap.

Rata – rata lama pasien dirawat (LOS) adalah 1.36.Masih kurang efisien karena menurut angka ideal 6-9 hari, maka demikian perlu adanya peningkatan terhadap mutu pelayanan untuk masa yang akan datang.

BTO (Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur Dalam 1 Tahun) kurang efesien karena menurut angka ideal 40-50 kali, sedangkan BTO RSUD adalah 62.32.

b. Tahun 2014

Angka pencapaian BOR tahun 2013 adalah 71.04%. Masih berada dalam batas-batas angka ideal yaitu antara 60-85%.

TOI (Turn Over Interval) adalah rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati, untuk tahun 2013 TOI di RSUD adalah 1.51 hari berarti telah efesien karena dalam angka ideal.

Rata – rata lama pasien dirawat (LOS) adalah 3.95.Masih kurang efisien karena menurut angka ideal 6-9 hari, maka demikian perlu adanya peningkatan terhadap mutu pelayanan untuk masa yang akan datang.

BTO (Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur Dalam 1 Tahun) kurang efesien karena menurut angka ideal 40-50 kali, sedangkan BTO RSUD adalah 65.69.

c. Tahun 2015

Angka pencapaian BOR tahun 2013 adalah 72.02%. Masih berada dalam batas-batas angka ideal yaitu antara 60-85%.

TOI (Turn Over Interval) adalah rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati, untuk tahun 2013 TOI di RSUD adalah 1.80 hari berarti telah efesien karena dalam angka ideal.

Rata – rata lama pasien dirawat (LOS) adalah4.65.Masih kurang efisien karena menurut angka ideal 6-9 hari, maka demikian perlu adanya peningkatan terhadap mutu pelayanan untuk masa yang akan datang.

BTO (Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur Dalam 1 Tahun) kurang efesien karena menurut angka ideal 40-50 kali, sedangkan BTO RSUD adalah 56.54.

4.5 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan 1. Kemampuan Karyawan

Pengukuran terhadap kemampuan dilakukan dengan mengunakan kepuasan karyawan terhadap gaji, promosi, rekan kerja, atasan, dan pekerjaan.

Kepuasaan pegawai terhadap kinerja RSUD Rantauprapat dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dinilai kurang baik. Kepuasaan pengawai harus ditingkatkan lagi agar menjadi lebih baik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa karateristik responden dengan golongan usia terbanyak 31- 40 tahun (63,3%) menunjukkan bahwa masa kerja yang cukup lama lebih dari 5 tahun. Latar belakang pendidikan terbanyak adalah D3 (73,3%) dan masa kerja responden > 10 tahun (50,0%).

Tingkat ketidakpuasan pengawai terhadap gaji (56,7%), promosi (70,0%), terhadap atasan (86,7%), kepuasan terhadap rekan kerja (90,0%), terhadap pekerjaan itu sendiri (93,3%).Berdasarkan penelitian bahwa kepuasan terhadap gaji dan promosi merupakan kepuasan terendah. Kepuasan pengawai terhadap pendapatan selain gaji rendah karena sistem pembayaran komponen imbalan gaji seperti jasa medis dan insentif belum baik. Pembayaran jasa medis dan intensif tersebut belum tepat waktu, seharusnya dibayar setiap bulan kenyataannya sering dibayar 3 bulan sekali. Kepuasan terhadap promosi juga rendah karena promosi jabatan yang dilakukan kurang transparan.

2. Tingkat Turn Over Karyawan

Tingkat turn over karyawan diperoleh dari penelusuran dokumen di Bagian Kepengawaian. Data yang diperlukan mencakup jumlah pengawai di RSUD Rantauprapat yang keluar pada tahun 2014 dan 2015 serta seluruh jumlah karyawan di RSUD Rantauprapat pada tahun 2014 dan 2015.

Turn over karyawan tahun 2014 :

= x 100%

= x 100% = 0, 24%

Turn over karyawan tahun 2015 :

= x 100%

= x 100% = 0,758%

3. Kemampuan Sistem Informasi

Berdasarkan hasil yang diperoleh sistem informasi bahwa sistem informasi digunakan sebagai pengentrian data rekam medis, pengentrian obat yang tersedia di farmasi dan informasi mengenai ruangan pasien yang dirawat inap. Sistem informasi belum digunakan seperti melihat ruang rawat inap yang kosong dari komputer pendaftaran dan informasi mengenai dokter yang sedang bertugas di

Dokumen terkait