• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Landasan Teori

1. Kurikulum SD 2013

BAB II

Kajian Pustaka

A. Landasan Teori

1. Kurikulum SD 2013

a. Pengertian dan Hakikat Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 adalah rancang bangun pembelajaran yang didesain untuk mewujudkan generasi bangsa Indonesia yang bermartabat, beradab, berbudaya, berkarakter, beriman dan bertaqwa kepaada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga Negara yang demokratis, dan bertanggung jawab yang mulai dioprasikan pada tahun 2013/2014 secara bertahap (kemendikbud, 2013). Kurikulum 2013 menekankan pada peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Fadillah (2014) menyatakan bahwa kurikulum merupakan sebuah wadah yangakan menentukan arah pendidikan. Berhasil dan tidaknya sebuah pendidikan sangat bergantung dengan kurikulum yang digunakan.

Saylor, Alexander, dan Lewis dalam buku Fadillah (2014), mengartikan kurikulum sebagai segala upaya sekolah untuk memengaruhi siswa agar dapat belajar, baik dalam ruangan kelas maupun di luar sekolah. Fadillah berpendapat bahwa kurikulum 2013

11 merupakan kurikulum baru yang diterapkan pada tahun pelajaran 2013/2014. Kurikulum ini adalah perubahan kurikulum dari kurikulum yang telah ada pada tahun 2004 maupun KTSP pada tahun 2006. Kurikulum 2013 adalah adanya peningkatan yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Menurut Arifin pengembangan kurikulum yang berorientasi kecakapan hidup itu harus menggambarkan aspek-aspek

1) Kompetensi yang relevan untuk dikuasai peserta didik.

2) Materi pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.

3) Kegiatan pembelajaran untuk menguasai kompetensi.

4) Fasilitas alat dan sumber belajar yang menunjang dan memadai. 5) Kompetensi yang dapat diaktualisasikan dalam pola kehidupan

peserta didik sehari-hari. Kecakapan hidup akan memiliki makna yang luas apabila kegiatan pembelajaran yang dirancang memberikan dampak positif bagi peserta didik dalam membantu memecahkan masalah dalam kehidupannya.

Berdasarkan hasil pemikiran para ahli di atas, kurikulum 2013 dapat diartikan sebagai pedoman yang digunakan dalam dunia pendidikan untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan tidak hanya karakter sikap anak tetapi diharapkan nilai kognitif, afektif, dan psikomotorik tercapai dan diterapkan dalam sebuah pembelajaran di kelas.

12 b. Elemen Perubahan Kurikulum 2013

Elemen-elemen perubahan kurikulum 2013 mencakup Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses dan Standar Penilaian.

1. Jenis Perubahan

Perubahan utama kurikulum 2013 berwujud pada:

a) Perubahan pada Kompetensi Lulusan adalah: konstruksi holistik, didukung oleh semua materi atau mapel, terintegrasi secara vertikal maupun horizontal.

b) Perubahan pada materi pembelajaran dikembangkan berbasis kompetensi sehingga memenuhi aspek kesesuaian dan kecukupan, kemudian mengakomodasi conten lokal, nasional, dan internasional antara lain TIMMS, PISA, PIRLS.

c) Perubahan pada proses pembelajaran mencakup:

(a) berorientasi pada karakteristik kompetensi yag mencakup: 1) Sikap (Krathwohl): menerima, menjalankan,

menghargai, menghayati, dan mengamalkan.

2) Keterampilan (Dyers): mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyajikan, dan mencipta.

3) Pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta

13 (b) menggunakan pendekatan saintifik, karakteristik kompetensi sesuai jenjang. Untuk SD: tematik terpadu; untuk SMP: tematik terpadu untuk IPA dan IPS, serta mapel; untuk SMA: tematik dan Mapel

(c) mengutamakan Discovery Learning dan Project Based Learning.

d) Perubahan pada penilaian mencakup: berbasis tes dan nontes (portofolio), menilai proses dan output dengan menggunakan authentic assesment, rapor memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan kecukupan.

Penjelasan lebih detail tentang elemen perubahan utama pada Kurikulum 2013 tercermin pada gambar berikut ini.

14

Gambar 2. 1 Elemen Utama Perbaikan Kurikulum

(Sumber, https://irwansahaja.blogspot.com/2016/04/elemen-elemen-perubahan-kurikulum-2013.html)

Berdasarkan gambar di atas, elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam rekonstruksi kompetensi mencakup: sikap, pengetahuan, dan keterampila. Kompetensi sikap mencakup sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2).Sikap spiritual (KI-1) untuk mencapai insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.Sikap sosial (KI-2) untuk mencapai insan yang berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggung jawab. Kompetensi pengetahuan (KI-3) untuk mencapai insan yang berilmu.Kompetensi keterampilan (KI-4) untuk mencapai insan cakap, kreatif.

Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam kesesuaian dan kedalaman materi mencakup: a) mempertahankan,

15 mengurangi, dan/ atau menambah materi, b) bahasa sebagai penghela, c) tematik terpadu, d) penguatan IPA dan IPS di SMP, e) penyesuaian dengan PISA, TIMMS dan lembaga lainnya serta dengan perkembangan di berbagai negara.

Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam revolusi proses pembelajaran mencakup: a) lintasan taksonomi Anderson untuk pengetahuan, Dyers untuk keterampilan, dan Krathwohl untuk sikap, b) pendekatan saintific, c) inquiry dan discovery, d) project based learning, dan e) cooperative learning.

Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam reformasi penilaian mencakup: tes, portofolio, pedoman observasi, dan tes performansi. Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung adanya keseimbangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skill

2. Perubahan pada Kompetensi

Kurikulum 2013 dalam rekonstruksi kompetensi mencakup: sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

a. Kompetensi sikap mencakup sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2).

1) Sikap spiritual (KI-1) untuk mencapai insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2) Sikap sosial (KI-2) untuk mencapai insan yang berakhlak

16 b. Kompetensi pengetahuan (KI-3) untuk mencapai insan

yang berilmu.

c. Kompetensi keterampilan (KI-4) untuk mencapai insan yang cakap dan kreatif.

Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2. 2 Elemen Perubahan

(Sumber, https://irwansahaja.blogspot.com/2016/04/elemen-elemen-perubahan-kurikulum-2013.html Berdasarkan gambar di atas, elemen perubahan jenjang SD, SMP, SMA, SMK dalam kompetensi lulusan adalah adanya

17 peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Elemen perubahan kedudukan mata pelajaran (ISI), adalah kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Elemen pendekatan (ISI) kompetensi yang dikembangkan di SD adalah tematik terpadu dalam semua mata pelejaran dengan pendekatan saintific, di SMP tematik terpadu pada IPA dan IPS, dan mapel, di SMA mapel, di SMK vokasional. Selanjutnya elemen perubahan pada proses pembelajaran dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Adanya keseimbangan soft skills dan hard skills tersebut dapat terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2. 3 Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan untuk Membangun Soft Skills dan Hard Skills

(Sumber, https://irwansahaja.blogspot.com/2016/04/elemen-elemen-perubahan-kurikulum-2013.html)

18 Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa salah satu karakteristik Kurikulum 2013 adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills peserta didik dari mulai jenjang SD, SMP, SMA/ SMK, dan PT seperti yang diungkapkan Marzano (1985) dan Bruner (1960). Pada jenjang SD ranah attitude harus lebih banyak atau lebih dominan dikenalkan, diajarkan dan atau dicontohkan pada anak, kemudian diikuti ranah skill, dan ranah knowledge lebih sedikit diajarkan pada anak. Hal ini berbanding terbalik dengan membangun soft skills dan hard skills pada jenjang PT. Di PT ranah knowledge lebih dominan diajarkan dibandingkan ranah skills dan attitude.

Gambar 2. 4 Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013

(Sumber, https://irwansahaja.blogspot.com/2016/04/elemen-elemen-perubahan-kurikulum-2013.html)

19 Berdasarkan gambar di atas, terdapat perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi. Dalam kurikulum 2013 untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan PT memadukan lintasan taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl, keterampilan (skill) dari Dyers, dan Pengetahuan (knowledge) dari Bloom dengan revisi oleh Anderson. Taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl meliputi: accepting, responding, valuing, organizing/internalizing, dan characterizing/actualizing. Taksonomi keterampilan (skill) dari Dyers meliputi: observing, questioning, experimenting, associating, dan communicating. Taksonomi pengetahuan (knowledge) dari Bloom, revisi Anderson meliputi: knowing/ remembering, understanding, appllying, analyzing, evaluating, dan creating.

3) Penguatan pada Proses dan Penilaian Pembelajaran

Gambar 2. 5 Critical Point Implementasi Kurikulum 2013

(Sumber, https://irwansahaja.blogspot.com/2016/04/elemen-elemen-perubahan-kurikulum-2013.html)

20 Critical point implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat dari:

a. Perancangan RPP mencakup: Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran, melanglir secara logis ke materi ajar, rancangan proses dan aktivitas belajar, sumber dan media, output/produk siswa, dan penilaian.

b. Pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP mencakup: instrumen pengendalian, dan undeks kesesuaian RPP dengan pelaksanaan.

c. Supervisi pendampingan mencakup: pedoman pelaksanaan supervisi, pelaksanaan, eksekusi rekomendasi supervisi, dan sistem pelaporan perbaikan pasca supervisi.

d. Budaya mutu sekolah mencakup: standar mutu, kepemimpinan, atmosfir sekolah, ketaatan.

Langkah penguatan pada proses pembelajaran dan proses penilaian sebagai berikut.

1. Penguatan pada proses pembelajaran mencakup:

a) Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menalar, mencipta, dan mengkomunikasikan dengan tetap memperhatikan karakteristik siswa.

21 b) Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak

pembelajaran untuk semua mata pelajaran.

c) Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberitahu (discovery learning)

d) Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berpikir logis, sistematis, dan kreatif.

Gambar 2. 6 Langkah Penguatan Proses

(Sumber, https://irwansahaja.blogspot.com/2016/04/elemen-elemen-perubahan-kurikulum-2013.html)

22 2. Penguatan pada penilaian pembelajaran karakteristik

penguatannya, mencakup:

a) Mengukur tingkat berpikir mulai dari rendah sampai tinggi.

b) Menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran mendalam (bukan sekedar hafalan). c) Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil

kerja siswa.

d) Menggunakan portofolio pembelajaran siswa. c. Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013

Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan (M. Lazim, Tahun 2013, Hal 2).

Hal tersebut sejalan dengan pemikiran Kemendikbud melalui Materi Diklat Guru Implementasi Kurikulum 2013 (2013: 2-5, diunduh dari www.puskurbuk.net) sebagai berikut.

Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring (5M). Pendekatan ini merujuk kepada teknik-teknik investigasi atas suatu fenomena, cara memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan dengan pengetahuan sebelumnya.

23 1) Mengamati

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran. Keunggulan metode mengamati adalah peserta didik senang dan tertantang dan mudah pelaksanaannya.

2) Menanya

Menanya menurut Kemendikbud mempunyai fungsi sebagai berikut:

(a) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik.

(b) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.

(c) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya.

(d) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.

(e) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

24 (f) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.

(g) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.

(h) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.

(i) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain.

3) Mengumpulkan data/ Mengekplorasi

Mengumpulkan data artinya siswa diajak untuk mengumpulkan pengetahuan sebanyak dari berbagai sumber pengetahuan

4) Menalar

Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

25 5) Mengkomunikasikan

Situasi kolaboratif peserta didik akan dilatih berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing.

d. Perangkat Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 1) Silabus

a) Pengertian Silabus

Menurut Salim (1987) silabus dapat didefinisikan sebagai “garis besar, ringkasan, ikhtisar atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran”. Istilah silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajarin siswa dalam rangka pencapaian kompetensi inti dan kompetensi dasar.Silabus diartikan pula sebagai rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian alokasi waktu, dan sumber belajar.

26 b) Prinsip-prinsip Pengembangan Silabus

Silabus merupakan salah satu produk pengembangan kurikulum dan pembelajaran yang berisikan garis-garis besar materi pembelajaran. Prinsip-prinsip yang mendasari pengembangan silabus anatara lain:

(a) Ilmiah

Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat di pertanggung jawabkan secara keilmuan.Untuk mencapai kebenaran ilmiah tersebut, dalam penyusuna silabus selayaknya dilibatkan para pakar dibidang keilmuan masing-masing mata pelajaran.Hal ini di maksudkan agar materi pelajaran yang disajikan dalam silabus sahih (valid).

(b) Relevan

Ruang lingkup, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai atau ada keterikatan dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional dan spiritual peserta didik.

(c) Sistematis

Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.

27 (d) Konsisten

Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat azas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem penilaian.

(e) Memadai

Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

(f) Actual dan kontekstual

Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata dan peristiwa yang terjadi.

(g) Fleksibel

Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik serta dinamika perubahan yang terjadi sekolah.

(h) Menyeluruh

Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, dan psikomotor).

28 Ada beberapa komponen dalam silabus menurut Akbar antara lain:

a) Identitas mata pelajaran

Identitas mata pelajaran berisi nama sekolah, mata pelajaran/tema, kelas/semeter.

b) Standar Kompetensi

Menurut Chamsiatin dalam Akbar menyatakan bahwa standar kompetensi sebagai kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai tingkat atau semester. c) Kompetensi Dasar

Menurut Chamsiatin dalam Akbar menyatakan bahwa kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan atau kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik pada mata pelajaran tertentu.Kompetensi dasar disusun berdasarkan standar kompetensi yang sudah ada.

d) Materi Pokok

Materi pokok adalah inti pelajaran yang harus dipelajari dan dikuasai oleh peserta didik sebagai sarana untuk mencapai kompetensi dasar yang sudah ditentukan.Dalam materi poko terdapat nilai pengetahuan, sikap.Materi pelajaran dapat dikembangkan sesuai substansi SK, KD,

29 dan indikator yang dapat digali, dan dikonfirmasi dari berbagai sumber belajar.

e) KBM

Menurut Chamsiatin dalam Akbar menyatakan bahwa substansi sesungguhnya dari KBM adalah pengalaman belajar peserta didik. Pengalaman belajar dirancang untuk melibatkan proses mental dan fisik peserta didik dengan sesamanya, guru, sumber, media, juga lingkungan belajar lain demi pencapaian kompetensi.

f) Indikator pencapaian kompetensi

Indikator merupakan penanda perubahan nilai, pengetahuan, sikap, keterampilan, dan perilaku yang dapat diukur.Indikator digunakan sebagai acuan dalam penyusunan tujuan pembelajaran, substansi materi, sumber, media, dan alat penilaian.

g) Kata kerja operasional

Menurut Chamsiatin dalam Akbar menyebutkan selain komponen silabus, terdapat juga prosedur pengembangan silabus dapat juga dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Mengisi kolom identitas 2) Mengkaji standar kompetensi 3) Mengkaji kompetensi dasar

30 4) Mengkaji materi pokok

5) Mengembangkan pengalaman belajar 6) Merumuskan indikator

7) Menentukan jenis penilaian 8) Menentukan sumber belajar 2) Instrumen Penilaian

Menurut kosasi Penilaian dilakukan oleh para guru dalam tiga aspek, yaitu kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor (keterampilan).Setiap aspek yang dinilai harus menggunakan instrumen yang jelas dandetail.Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarsiswa adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.

e. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013

Kurinasih & Sani menyatakan bahwa terdapat beberapa hal penting dari perubahan atau penyempurnaan kurikulum 2013, yaitu kelebihan dan kekurangan yang masih saja terjadi.

1) Keunggulan Kurikulum 2013

a) Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif, dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah. b) Adanya penilaian dari semua aspek.

31 c) Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah diintegrasikan ke dalam semua program studi.

d) Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.

e) Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan. f) Banyak sekali kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan

perkembangan kebutuhan seperti pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills, hard skills, dan kewirausahaan.

g) Sangat tanggap terhadap fenomena dan perubahan sosial baik pada tingkat lokal, nasional, maupun global.

h) Standar penilaian mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi seperti sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara proporsional.

i) Mengharuskan adanya remediasi secara berkala.

j) Tidak lagi memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci karena pemerintah menyiapkan semua komponen kurikulum sampai buku teksdan pedoman pembahasan. k) Sifat pembelajaran sangat kontekstual.

l) Meningkatkan motivasi mengajar dengan meningkatkan kompetensi profesi, pedagogi, sosial, dan personal.

32 m) Buku dan kelengkapan dokumen disiapkan secara lengkap sehingga memicu dan memacu guru untuk membaca dan menerapkan budaya literasi dan membuat guru memiliki keterampilan membuat RPP serta menerapkan pendekatan saintifik secara benar.

2) Kekurangan Kurikulum 2013

a) Guru banyak salah kaprah karena beranggapan bahwa dengan Kurikulum 2013 guru tidak perlu menjelaskan materi kepada siswa di kelas.

b) Banyak guru yang belum siap secara mental dengan adanya Kurikulum 2013 ini.

c) Kurangnya pemahaman guru dengan konsep pendekatan saintifik.

d) Kurangnya keterampilan guru dalam merancang RPP. e) Guru tidak banyak yang menguasai penilaian autentik. f) Tugas menganalisis SKL, KI, KD, buku siswa, dan buku

guru belum sepenuhnya dikerjakan oleh guru dan banyaknya guru yang hanya menjadi plagiat.

g) Guru tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan Kurikulum 2013 karena pemerintah cenderung melihat guru dan siswa mempunyai kapasitas yang sama.

33 h) Tidak adanya keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam Kurikulum 2013 karena Ujian Nasional masih menjadi faktor penghambat.

i) Terlalu banyaknya materi yang harus dikuasai siswa sehingga tidak setiap materi bisa tersampaikan dengan baik, ditambah persoalan guru yang kurang berdedikasi terhadap mata pelajaran yang diampu.

j) Beban belajar siswa dan guru terlalu berat sehingga waktu belajar di sekolah terlalu lama.

f. Perbedaan Kurikulum 2013 dengan kurikulum 2006

Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi pada tanggal 15 juli 2013, dan kurikulum 2013 ini sudah dilaksanakan pada tahun 2013/2014 pada sekolah-sekolah tertentu saja. Perubahan kurikulum, tentu saja menghadirkan beberapa perbedaan dengan yang lama, berikut ini adalah perbedaan kurikulum 2013 dengan kurikulum 2006.

1) Kurikulum 2013

a) SKL (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan terlebih dahulu, melalui Permendikbud No54 Tahun 2013. Setelah itu baru di tentukan standar isi, yang berbentuk Kerangka Dasar Kurikulum, yang dituangkan dalam Permendikbud No 67, 68, 69 dan 70 Tahun 2013.

34 b) Aspek kompetensi lulusan ada keseimbang soft skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

c) Di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-VI.

d) Jumlah jam pelajaran perminggu lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit disbanding KTSP

e) Proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan semua mata pelajaran di jendang SMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatan ilmiah (saintific approach), yaitu standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.

f) TIK (Teknologi Informatika Komunikasi) bukan sebagai mata pelajaran, melainkan sebagai media pembelajaran. g) Standar penilaian menggunakan penilaian otentik, yaitu

mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.

h) Pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib.

i) Permintaan (penjurusan) mulai kelas X untuk jenjang SMA/MA.

35 2) Kurikulum 2006 (KTSP)

a) Standar isi ditentukan terlebih dahulu melalui Permendiknas No 22 Tahun 2006. Setelah itu ditentukan SKL (Standar Kompetensi Lulusan) melalui Permendiknas No 23 Tahun 2006.

b) Lebih menekankan pada aspek pengetahuan. c) Di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-III

d) Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan jumlah mata pelajaran lebih banyak dibanding Kurikulum 2013.

e) Standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi.

f) TIK sebagai mata pelajaran.

g) Penilaiannya lebih dominan pada aspek pengetahuan. h) Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib.

i) Penjurusan mulai kelas XI.

j) Bk lebih pada menyelesaikan masalah siswa.

Tugas guru dalam mengembangkan pembelajaran Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi. Perlu dikondisikan lingkungan yang kondusif dan menantang rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.

36

Dokumen terkait