• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.3. PROFIL EKONOMI

1.3.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Madiun Tahun 2007 sebesar 4,07%. Pertumbuhan yang paling besar adalah sektor industri pengolahan, yaitu sebesar 8,66%. Sektor pertambangan dan penggalian mengalami pertumbuhan negatif sebesar 1,41%. Sebagai sektor yang paling besar kontribusinya terhadap PDRB, sektor pertanian mengalami pertumbuhan sebesar 2,54%. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Madiun Tahun 2004-2006 berturut-turut adalah 3,44%, 4,62%, dan 4,60%. Secara umum pertumbuhan ekonomi Kabupaten Madiun dipengaruhi juga oleh kondisi makro ekonomi nasional, seperti adanya kebijakan kenaikan harga BBM dan fluktuasi nilai tukar rupiah.

1.3.2. Inflasi

Tingkat inflasi memberikan gambaran yang penting terhadap perekonomian daerah. Inflasi bisa diukur dari sisi produsen maupun dari sisi konsumen. Inflasi dari sisi produsen diukur menurut indeks implisit PDRB. Sedangkan inflasi dari sisi konsumen diukur menurut Indeks Harga Konsumen (IHK). Tingkat inflasi Kabupaten Madiun seperti terlihat pada tabel berikut :

Tabel 1.24

Inflasi Menurut Indeks Implisit PDRB dan Menurut Indeks Harga Konsumen Kabupaten Madiun Tahun 2003-2007 (%)

No Jenis Inflasi 2003 2004 2005 2006 2007

1 Inflasi Menurut Indeks Implisit

PDRB 7,85 7,88 11,61 8,56 8,90

2 Inflasi Menurut Indeks Harga

Konsumen (IHK) 9,15 5,58 15,15 7,70 -

Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Madiun

Inflasi menurut indeks implisit PDRB di Kabupaten Madiun pada tahun 2007 adalah sebesar 8,90%. Pada tahun 2005 kedua jenis inflasi tersebut cukup tinggi, hal ini dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro nasional terutama dengan adanya kenaikan BBM yang cukup tinggi.

sebanyak-banyaknya dengan tetap mempertimbangkan pengembangan sarana dan prasarana. Dengan banyaknya investasi yang masuk beserta realisasanya, maka akan memperbesar kegiatan ekonomi di sektor riil yang pada gilirannya akan menumbuhkan peluang-peluang kerja baru dan peningkatan pendapatan dari balas jasa faktor produksi. Tingkat investasi sub sektor industri formal di Kabupaten Madiun Tahun 2004-2007 seperti terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1.25

Nilai Investasi, Produksi, Nilai Tambah, Bahan Baku Menurut Sub Sektor Industri Formal Tahun 2007 (.000 Rp)

No Jenis Industri Investasi Produksi Tambah Nilai Bahan Baku

1 Industri Kimia 10,324,657 22,369,316 7,742,362 14,626,865

2 Industri Agro 13,646,176 39,171,328 14,161,538 25,008,490

3 Industri Pulp dan Kertas 358,100 837,450 278,150 559,300

4 Industri Hasil Hutan 17,121,659 61,166,000 18,779,375 42,386,625 5 Industri Logam Mesin

Elektronika dan Aneka 866,404 4,357,055 1,625,805 2,731,250

Jumlah 42,316,996 127,901,149 42,587,230 85,312,530 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Madiun

Investasi selain dilakukan di sub sektor industri formal juga dilakukan di sub sektor industri non formal dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 1.26

Nilai Investasi, Produksi, Nilai Tambah, Bahan Baku Menurut Sub Sektor Industri Non Formal Tahun 2007 (.000 Rp) No Jenis Industri Investasi Produksi Tambah Nilai Bahan Baku

1 Industri Kimia 2,392,000 12,732,604 6,036,519 6,696,085

2 Industri Agro 3,061,750 16,208,340 8,579,872 7,628,668

3 Industri Hasil Hutan 761,000 7,275,050 3,117,390 4,157,660 Jumlah 6,214,750 36,215,994 17,733,781 18,482,413 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Madiun

1.3.4. APBD

Pendapatan daerah berpengaruh langsung terhadap kemampuan anggaran pembangunan, yang pada gilirannya juga akan berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi daerah. APBD Kabupaten Madiun Tahun Anggaran 2010 dari sisi pendapatan adalah sebagai berikut:

Tabel 1. 27

APBD Kabupaten Madiun Tahun Anggaran 2010

No Jenis Penerimaan Anggaran (Sebelum

Perubahan)

1 Pendapatan Asli Daerah 35.957.604.000

1.1. Pajak Daerah 7.346.260.000

1.2. Retribusi Daerah 7.253.024.000

1.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 1.460.000.000 1.4. Lain-lain PAD Yang Sah 19.898.320.000

2 Dana Perimbangan 568.519.316.000

2.1. Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 47.504.921.000

2.2. Dana Alokasi Umum 476.031.395.000

2.3. Dana Alokasi Khusus 44.983.000.000

3 Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah 78.555.200.000

3.1. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah 25.836.000.000 3.2. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 25.000.000.000 3.3. Bantuan Keu. dari Prov. atau Pemda Lainnya 27.719.200.000

Jumlah Pendapatan 683.032.120.000

Sumber : Kantor Pengelola Keuangan Pemerintah Kabupaten Madiun

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sisi pendapatan Kabupaten

Madiun masih didominasi oleh dana perimbangan, yaitu sebesar Rp. 568.519.316.000,00 dengan porsi terbesar Dana Alokasi Umum sebesar Rp. 476.031.395.000,00.

1.3.5. PDRB

Sebagai salah satu kabupaten penyangga pertanian di Jawa timur dengan kontribusi PDRB sebesar 32,89 persen terhadap Kabupaten Madiun atau mempunyai peranan sebesar 2,25 persen terhadap PDRB Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan Jawa Timur, Kabupaten Madiun merupakan salah satu tulang punggung pertanian tanaman bahan makanan di Jawa Timur. Sektor pertanian di Kabupaten Madiun memegang peranan penting dalam menciptakan besarnya nilai PDRB. Sementara tingkat produktifitasnya sangat tergantung pada daya dukung sumber daya alam. Padahal daya dukung sumber daya alam sangat terbatas dan kemampuannya semakin menurun. Oleh karena itu peningkatan perekonomian rakyat yang berbasisi agro dan menguatkan system ketahanan pangan, Agropolitan dan Agrobisnis merupakan kebijakan pemerintah guna meningkatkan investasi dan permodalan agrobisnis di wilayah kabupaten Madiun.

Tabel 1.28

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Madiun Tahun 2004 – 2007 (000.000 Rp.)

No Sektor/Sub Sektor 2004 2005 2006 2007

Atas Dasar Harga Berlaku

1. Pertanian 1.050.094,19 1.176.646,70 1.289.422,35 1.411.064,32

2. Pertambangan & Penggalian 76.948,32 92.691,77 97.194,86 101.649,37

3. Industri Pengolahan 103.190,63 130.649,23 153.198,91 175.738,48

4. Listrik, Gas, & Air Bersih 24.776,04 29.445,68 33.240,30 35.327,97

5. Bangunan 251.716,51 305.873,97 376.314,59 426.106,08

6. Perdagangan, Hotel, & Restoran 702.020,02 861.389,89 998.142,84 1.147.974,51 7. Angkutan & Komunikasi 84.605,59 102.293,86 121.584,46 136.375,25 8. Keuangan, Persewa. & Js. Perus. 125.869,58 148.543,43 163.094,37 182.745,30

9. Jasa-jasa 472.193,11 528.717,80 601.462,22 673.742,86

PDRB KAB. MADIUN ADHB 2.891.413,99 3.376.252,32 3.833.654,90 4.290.724,14 ATAS DASAR HARGA KONSTAN

1. Pertanian 740.832,88 759.586,42 780.618,80 803.660,17

2. Pertambangan & Penggalian 52.644,15 54.563,21 53.352,57 53.923,04

3. Industri Pengolahan 74.844,92 84.749,72 93.128,48 101.196,31

4. Listrik, Gas, & Air Bersih 16.575,07 17.140,59 18.064,06 18.871,36

5. Bangunan 163.067,74 170.039,07 181.822,86 189.975,06

6. Perdagangan, Hotel, & Restoran 490.033,52 524.325,23 552.969,39 591.626,49

7. Angkutan & Komunikasi 54.618,30 57.615,69 62.192,80 67.603,97

8. Keuangan, Persewa. & Js.Perus 89.682,43 96.311,81 100.416,42 106.021,03

9. Jasa-jasa 339.787,08 351.271,81 370.306,11 391.160,72

PDRB KAB. MADIUN ADHK 2.022.086,08 2.115.603,56 2.212.871,48 2.310.047,15 Sumber: BPS Kabupaten Madiun

Pergerakan ekonomi tampak dari penigkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Madiun. Tercatat sejak tahun 2004 PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB)1 mencapai masing-masing Rp. 2.891.413,99 juta (2004); Rp Rp. 3.376.252,32 juta (2005); Rp. 3.833.654,90 juta (2006); dan Rp. 4.290.724,14 juta (2007). Demikian pula jika ditinjau atas dasar harga konstan tahun 2000 (ADHK)2, PDRB Kabupaten Madiun meningkat masing-masing Rp. 2.022.086,08 juta (2004). Rp. 2.115.603,56 juta (2005); Rp. 2.212.871,48 juta (2006); dan Rp. 2.302.864,15 juta (2007).

Sektor Pertanian, dan Sektor Perdagangan, Hotel, Restoran (PHR) memberikan sumbangan terbesar pada PDRB Kabupaten Madiun tahun 2007 masing-masing sebesar Rp. 1.411.064,32 juta dan Rp.1.147.974,51 juta atau mempunyai peranan sebesar 32,89 persen dan 26,75 persen. Dominasi kedua sektor ini begitu menonjol seakan memantapkan bahwa Kabupaten Madiun sebagai Kabupaten Penyangga Pertanian.

PDRB sektor pertanian sejak tahun 2004 hingga 2007 peranannya semakin menurun. Ini menunjukkan bahwa Sektor lain diluar pertanian mempunyai peranan yang makin meningkat khususnya sektor perdagangan, sektor bangunan dan sektor industri pengolahan. Selain itu pada tahun 2007 juga ada penurunan jumlah luas lahan pertanian. Apabila dilihat dari sisi penawaran agregat harus didorong adanya pengembangan teknologi pembenihan, sehingga pada sektor pertanian khususnya

tanaman padi dapat ditingkatkan produktivitasnya dan dapat kita lihat tahun 2007 masih ada pertumbuhan sebesar 2,18 persen.

Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2004-2007

Lahan untuk pertanian di Kabupaten Madiun cukup luas, sedangkan infrastruktur pendukung pertanian seperti jembatan, system pengairan, dan sarana produksi perlu diperbaiki.

Tabel 1.29

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Madiun

Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2004 – 2007 (%)

No Sektor/Sub Sektor 2004 2005 2006 2007

1. PERTANIAN 109,80 112,05 109,58 108,89

a. Tanaman Bahan Makanan 108,74 111,32 109,63 108,03 b. Tanaman Perkebunan 111,69 107,02 122,29 114,35 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 108,63 114,75 108,70 107,30

d. Kehutanan 117,14 117,40 102,17 112,41

e. Perikanan 126,17 125,17 113,02 111,52

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 113,00 120,46 104,86 104,58

a. Minyak dan Gas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 b. Pertambangan tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 c. Penggalian 113,00 120,46 104,86 104,58

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 117,03 126,61 117,26 114,41

A. Industri Tanpa Migas 117,03 126,61 117,26 114,41

1. Makanan, Minuman &Tembakau 117,41 134,50 124,28 119,27 2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 118,06 112,01 111,05 109,95 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 119,57 124,80 112,05 110,75 4. Kertas dan Barang Cetakan 113,75 113,46 109,03 108,28

No Sektor/Sub Sektor 2004 2005 2006 2007

7. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 111,61 112,80 108,05 107,45 8. Barang lainnya 115,37 118,77 115,08 109,40

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 109,71 118,85 112,89 106,28

a. Listrik 109,64 118,99 113,05 106,22

b. Air Bersih 112,38 113,20 106,28 109,09

5. BANGUNAN 115,17 121,52 123,03 113,23

6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 113,16 122,70 115,88 113,92

a. Perdagangan Besar & Eceran 112,99 122,69 116,22 114,19

b. Hotel 115,92 117,03 110,28 109,32

c. Restoran 115,86 123,06 110,62 109,60

7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 112,93 120,91 118,86 110,98

a. Pengangkutan 115,65 126,53 123,69 111,84

1. Angkutan Rel 105,12 115,95 109,80 105,27 2. Angkutan Jalan Raya 115,95 127,24 124,67 112,02

3. Angkutan Laut 0,00 0,00 0,00 0,00

4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 0,00 0,00 0,00 0,00

5. Angkutan Udara 0,00 0,00 0,00 0,00

Dokumen terkait