• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL PENELITIAN

5.6. Lama Rawatan Rata-Rata

5.8.8. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Tipe Hepatitis B

Distribusi propors penderita Hepatitis B ya Barisan Medan tahun 20

Gambar 5.18. Diagr Hepat Rumah Tahu

Berdasarkan gam kronis lama rawatan ra bertipe akut lama rawat

0 2 4 6 8 10 12

k normal secara bermakna lebih besar dibandi

an Rata-Rata Berdasarkan Tipe Hepatitis B

oporsi lama rawatan rata-rata berdasarkan tipe yang dirawat inap di rumah sakit tingkat II Ke hun 2010-2013 dapat dilihat pada gambar 5.18.

agram Bar Distribusi Proporsi Lama Rawatan patitis BRawat Inap Berdasarkan Tipe Hep mah Sakit Tingkat II Kesdam I/Bukit Bar ahun 2010-2013

ambar 5.18. dapat dilihat bahwa penderita Hepat n rata-rata yaitu 11,22 hari, sedangkan penderita watan rata-rata yaitu 10,29 hari.

10.29 11.22 Akut Kronis ndingkan kadar pe Hepatitis B Kesdam I/Bukit atan Penderita Hepatitis B Di arisan Medan patitis B bertipe rita Hepatitis B

Baik akut dan kronis dilihat dari proses perjalanan penyakit Hepatitis B yang lama, penderita dipulangkan dengan berobat jalan dirumah dan istirahat. Penderita tipe akut dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan berkala untuk memantau penanda serologis dan fungsi hati. Penderita tipe kronis untuk mencegah terjadinya komplikasi (sirosis dan kanker hati) dan risiko kematian diberikan terapi antivirus.1

Hasil uji statistik Mann-Whitney diperoleh (p=0,555), p>0,05 artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan tipe Hepatitis B. Penderita Hepatitis B tipe akut memiliki lama rawatan yang hampir sama dengan hepatitis tipe kronis.

5.8.9. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Distribusi proporsi lama rawatan rata-rataberdasarkan keadaan sewaktu pulang penderita Hepatitis B yang dirawat inap di rumah sakit tingkat II Kesdam I/Bukit Barisan Medan tahun 2010-2013 dapat dilihat pada gambar 5.19.

Gambar 5.19. Diag Hepat Pulan Medan

Berdasarkan gam berdasarkan lama raw pulangatas permintaan s yaitu 4,57 hari.

Diperoleh propor rata-rata yaitu pulang dengan tipe akut dan 15 tipe akut umumnya m waktu 6 bulan.28Hal ini pulang dengan berobat j

4.57 0 2 4 6 8 10 12 Meninggal

Diagram Bar Distribusi Proporsi Lama Rawatan patitis B Rawat Inap Berdasarkan Keadaan lang Di Rumah Sakit Tingkat II Kesdam I/B

dan Tahun 2010-2013

ambar 5.19. dapat dilihat bahwa proporsi penderit awatan rata-rata, pulang berobat jalan (PBJ) yait n sendiri (PAPS) yaitu 9,53 hari dan dalam keada

oporsi penderita Hepatitis B tertinggi berdasarkan g berobat jalan (PBJ) dimana terdapat 69 ora n 15 orang penderita dengan tipe kronis. Hal ini di masa penyembuhan klinis dan biokimia berlan ini menyebabkan penderita hepatitis B rawat inap obat jalan dan tetap dianjurkan untukcheck upsecara

4.57 9.53 11.18 Meninggal PAPS PBJ atan Penderita adaan Sewaktu I/Bukit Barisan nderita Hepatitis B aitu 11,18 hari, daan meninggal an lama rawatan orang penderita ni dikaitkan pada langsung dalam nap lebih banyak

ara berkala.

11.18

82.1 82.4 28.6 17.9 17.6 71.4 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 PBJ PAPS Meninggal P ro p o rs i (% )

Keadaan Sewaktu Pulang

Tipe Hepatitis B

Akut Kronis

Dari gambar 5.20. dapat lihat bahwa proporsi penderita hepatitis B pulang dalam keadaan pulang berobat jalan (PBJ) tertinggi adalah hepatitis B tipe akut 82,1%. Proporsi penderita Hepatitis B pulang atas permintaan sendiri (PAPS) tertinggi adalah Hepatititis B tipe akut. Proporsi penderita Hepatitis B meninggal tertinggi adalah Hepatitis B tipe kronis 71,4%. Proporsi penderita Hepatitis B berdasarkan keadaan pulang dengan berobat jalan dan pulang atas permintaan sendiri lebih banyak pada penderita hepatitis B akut, diasumsikan lebih banyak penderita Hepatitis B pada kelompok umur 17-25 tahun (umur remaja akhir) termasuk kelompok umur produktif, pada kelompok usia ini daya tahan tubuh dan sistem imun tubuh lebih baik sehingga mampu menekan mutasi HBV sehingga pemulihan akan lebih cepat. Hal ini juga dikaitkan dengan penderita Hepatitis B tipe akut dalam fase ikterik diperlukan banyak istirahat dan dapat pulang bila gejala membaik, kadar transaminase dan kadar Bilirubin menurun dalam batas normal.29 Proporsi penderita Hepatitis B berdasarkan sewaktu pulang meninggal lebih banyak pada penderita Hepatitis B kronis dan pada kelompok usia lanjut, dapat diasumsikan sistem imun tubuh sudah mengalami penurunan untuk menekan mutasi HBV. Angka kematian infeksi Hepatitis B adalah 0-2% tanpa sirosis, dengan komplikasi sirosis 14-20% dalam waktu 5 tahun dan bila terjadi komplikasi dekompensasi meningkat hingga 70-80%.41

Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa tidak dapat menggunakan uji Chi- Squaredikarenakan terdapat 2 sel (33,3%) memiliki nilai harapan <5.

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

a. Berdasarkan karakteristik proporsi penderita Hepatitis B rawat inap di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam I/ Bukit Barisan Medan tertinggi pada kelompok umur 17-25 tahun 27,8%, laki-laki 78,7%, agama Islam 85,2%, pekerjaan wiraswasta 34,3%, status menikah 64,8%, dan tinggal di Medan yaitu 83,3%.

b. Proporsi kadar Bilirubin penderita Hepatitis B rawat inap tertinggiadalah tidak normal yaitu 78,7%.

c. Proporsi kadar SGOT penderita Hepatitis B rawat inap tertinggi adalah kadar SGOT tinggi yaitu 44,5%.

d. Proporsi kadar SGPT penderita Hepatitis B rawat inap tertinggi adalah kadar SGPT tinggi yaitu 57,4%.

e. Proporsi tipe Hepatitis B pada penderita Hepatitis B rawat inap tertinggi adalah akut yaitu 78,7%.

f. Lama rawatan rata-rata penderita Hepatitis B rawat inap di Rumah Sakit Tingkat II Kesdam I/Bukit Barisan Medan adalah 10,49 hari.

g. Proporsi keadaan sewaktu pulang penderita Hepatitis B tertinggi adalah pulang berobat jalan 77,8%.

i. Ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata dengan keadaan sewaktu pulang (p=0,001).

j. Tidak dapat menggunakan ujiChi-Squareantara umur dengan tipe Hepatitis B sebab terdapat 2 sel (33,3%) memiliki nilaiexpected<5.

k. Tidak dapat menggunakan uji Chi-Square antara umur dengan kadar SGOT sebab terdapat 3 sel (33,3%) memiliki nilaiexpected<5.

l. Tidak dapat menggunakan uji Chi-Square antara umur dengan kadar SGPT sebab terdapat 3 sel (33,3%) memiliki nilaiexpected<5.

m. Tidak dapat menggunakan ujiChi-Square antara umur dengan kadar Bilirubin terdapat 2 sel (33,3%) memiliki nilaiexpected<5.

n. Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara jenis kelamin dengan kadar SGOT (p=0,416).

o. Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara jenis kelamin dengan kadar SGPT (p=0,051).

p. Tidak ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata dengan tipe Hepatitis B (p=0,555).

q. Tidak dapat menggunakan uji Chi-Square antara tipe Hepatitis B dengan keadaan sewaktu pulang dikarenakan terdapat 2 sel (33,3%) memiliki nilai expected<5.

Dokumen terkait