• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran Surat Perjanjian Kerjasama

Dalam dokumen panduan tenant inkubator lipi (Halaman 36-40)

BAB IV LAMPIRAN

Lampiran 3. Lampiran Surat Perjanjian Kerjasama

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA

PUSAT INOVASI – LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIS (LIPI) DENGAN

PT. (Nama Perusahaan Tenant) TENTANG

PELAKSANAAN KEGIATAN INKUBASI (Judul Kegiatan)

DALAM RANGKA KEGIATAN PENGEMBANGAN INKUBASI TEKNOLOGI IMPLEMENTASI TEKNOLOGI TEKNOPOLIS LIPI

Nomor Pihak Pertama : ... Nomor Pihak Kedua : ...

Pada hari ini, ...tanggal... bulan ... tahun dua ribu ... di ... , kami yang bertandatangan di bawah ini:

I. Dr. Nurul Taufiqu Rochman, M.Eng. Ph.D. : Kepala Pusat Inovasi – LIPI,

berkedudukan di Jl. Raya Jakarta-Bogor KM.47, Cibinong 16912, Bogor ,

selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

II. (Nama Direktur Perusahaan) : Direktur (Nama Perusahaan) ,

berkedudukan di (Alamat Perusahaan),

selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama dalam perjanjian ini selanjutnya

disebut PARA PIHAK.

PARA PIHAK berdasarkan:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara Tahun Anggaran 2014;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2005 tentang Alih Teknologi Kekayaan Intelektual serta Hasil Penelitian dan Pengembangan oleh Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara

Pembayaran dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 72/PMK.02/2013 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2014;

8. Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 1151/M/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia;

9. Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 1142/F/2013 tanggal 9 Desember 2014 sebagai mana telah diubah dengan Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 53/S/2014 tanggal 17 Januari 2014 tentang Penunjukkan Kuasa Pengguna Anggaran/Barang Tahun 2014;

10. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor: DIPA-

079.01.2.634242/2014 tanggal 5 Desember 2013. Dengan pertimbangan bahwa:

riset lembaga litbang pemerintah oleh perusahaan-perusahaan baru berbasis inovasi melalui inkubasi teknologi;

3. PIHAK PERTAMA adalah satuan kerja di lingkungan LIPI yang memilki fungsi pengelolaan

Hak Kekayaan Intelektual (HKI), kerjasama komersial dan pemanfaatan hasil penelitian LIPI;

4. PIHAK PERTAMA pada tahun 2013 mengelola kegiatan Pengembangan Inkubator Teknologi

LIPI Implementasi Teknopolis;

5. PIHAK KEDUA adalah perusahaan swasta yang memiliki kemampuan dan kompetensi untuk

mengembangkan... (Judul Kegiatan) ;

6. PARA PIHAK berkeinginan melakukan kerjasama sesuai dengan tugas dan fungsi masing-

masing dalam mendorong lahirnya usaha baru berbasis teknologi hasil pengembangan bersama melalui proses Inkubasi teknologi, maka:

Dengan ini menyatakan kesepakatan untuk mengadakan perjanjian kerjasama inkubasi ………..

(Judul Kegiatan) seperti diatur dalam ketentuan dan syarat-syarat berikut:

Pasal 1 TUJUAN

Kerjasama ini bertujuan untuk membuat dan menguji ……….. (Judul Kegiatan), yang

aselanjutnya dalam Perjanjian ini disebut dengan PRODUK.

Pasal 2

PRINSIP KERJASAMA

Kerjasama ini dilaksanakan dengan prinsip kebersamaan dalam mendukung percepatan pemanfaatan dana alih teknologi PRODUK secara luas dan berkelanjutan oleh masyarakat.

Pasal 3

RUANG LINGKUP KERJASAMA

Ruang lingkup kerjasama dalam Perjanjian ini adalah PARA PIHAK mempunyai peran dalam membuat dan menguji PRODUK sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing sebagai berikut:

1. PIHAK PERTAMA bersepakat untuk:

a. Melakukan pemdapingan produksi dan pengujian PRODUK;

b. Menyediakan dana Inkubasi melalui DIPA Pusat Inovasi LIPI tahun anggaran (tahun

pelaksanaan) untuk penyediaan bahan baku dan bahan pendukung sesuai dengan rincian pada Kerangka Acuan Kerja;

c. Melakukan registrasi, managemen dan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) teknologi yang dikembangkan melalui kerjasama ini;

d. Memberikan pendampingan teknis dan pengembangan bisnis selama masa Inkubasi sesuai dengan kebutuhan PIHAK KEDUA dan kapasitas PIHAK PERTAMA;

2. PIHAK KEDUA bersepakat untuk:

a. Melakukan pengembangan teknologi produksi ... (Judul Kegiatan) bersama PIHAK PERTAMA;

b. Melakukan produksi dan pengawasan mutu PRODUK;

c. Melaksanakan pengelolaan usaha produksi dan pemasaran PRODUK;

d. Melaksanakan kegiatan usaha di Gedung Inovasi LIPI yang diatur dalam suatu Perjanjian Tenant tersendiri;

e. Memberikan laporan secara berkala kepada PIHAK PERTAMA.

3. PARA PIHAK harus melaksanakan kegiatan dengan sungguh-sungguh serta patuh pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. PARA PIHAK melakukan koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan.

5. PARA PIHAK wajib menjaga kerahasiaan terhadap informasi penting terkait dengan teknologi yang dipakai dalam pelaksanaan kegiatan.

Pasal 4

PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Pelaksanaan kegiatan didasarkan pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) terlampir sesuai dengan

kesepakatan PARA PIHAK.

dalam hal tidak tersedianya keahlian, kompetensi, kapasitas, dan/atau dapat dikerjakan dengan lebih efisien, dan/atau diperlukan pengujian/analisis yang memerlukan jasa Pihak lain.

3. PIHAK KEDUA berkewajiban menyerahkan Laporan Perkembangan Kegiatan secara rutin

setiap bulan kepada PIHAK PERTAMA.

Pasal 5

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan kegiatan adalah ………. bulan terhitung sejak ……....

Pasal 6

BIAYA PELAKSANAAN

1. Biaya pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) butir a adalah

sebesar ……… (……….rupiah) dengan rincian biaya sesuai Kerangka Acuan

Kerja.

2. Biaya materai, pajak, dan biaya lainnya yang timbul dikemudian hari sesuai dengan peratuan perundang-undangan yang berlaku dibebankan kepada PIHAK PERTAMA.

Pasal 7

MEKANISME PENGGUNAAN DANA

Mekanisme penggunaan dana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Mekanisme penggunaan dana dalam bentuk pengadaan barang dan jasa berupa penyediaan sarana dan prasarana, bahan baku, serta bahan pendukung lain dilakukan oleh PIHAK PERTAMA secara swakelola.

2. Pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA akan digunakan oleh tim

teknis sesuai dengan rencana dan capaian-capaian (milestone) yang telah ditetapkan.

3. Penggunaan dana untuk keperluan operasional lain sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) akan dilakukan secara swakelola oleh PIHAK PERTAMA.

Pasal 8

KERJASAMA PEMANFAATAN TEKNOLOGI

1. Hasil Kegiatan berupa PRODUK digunakan sebagai uji pasar oleh PIHAK KEDUA.

2. Hasil Pekerjaan berupa PRODUK yang tidak digunakan sebagai uji pasar oleh PIHAK KEDUA dapat dikomersialkan PIHAK KEDUA dengan prinsip bagi hasil dengan PIHAK PERTAMA dimana PIHAK PERTAMA memperoleh ...% dari keuntungan bersih PRODUK yang dijual. 3. Hasil pekerjaan berupa peralatan yang dihasilkan dari kerjasama ini akan dicatat sebagai

Barang Milik Negara (BMN) oleh PIHAK PERTAMA dan dapat dimanfaatkan oleh PIHAK KEDUA untuk mendukung proses produksi selama masa Inkubasi. Setelah masa Inkubasi, PARA PIHAK akan menyepakati penggunaan BMN tersebut dengan prinsip-prinsip saling menguntungkan.

4. Hak atas Kekayaan Intelektual PRODUK akan diregistrasikan atas nama PIHAK PERTAMA

dengan kepemilikan PIHAK PERTAMA.

5. PIHAK KEDUA membayar biaya lisensi (licensingfee) dan biaya royalti (royaltifee) kepada PIHAK PERTAMA yang besarnya dan mekanisme pembayarannya akan disepakati dan dituangkan dalam suatu Perjanjian Lisensi tersendiri.

6. Biaya pemeliharaan atas Hak atas Kekayaan Intelektual PRODUK akan menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA pada tahun pertama; sementara biaya pemeliharaan pada tahun-tahun berikutnya menjadi tanggung jawab PARA PIHAK sesuai dengan porsi kepemilikan masing- masing.

7. Rincian lebih lanjut atas pengaturan manfaat sebagaimana disebutkan dalam Pasal ini akan disepakati antar PARA PIHAK dan di tuangkan dalam perjanjian tertulis serta di tandatangani oleh PARA PIHAK.

Pasal 9 SANKSI

yang ditandatangani oleh koordinator pelaksana kegiatan teknis.

2. Penghentian Perjanjian kerjasama dapat dilakukan oleh PIHAK PERTAMA jika: a. PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kegiatan sesuai perjanjian;

b. Terjadi penyimpangan program kegiatan oleh PIHAK KEDUA;

c. Pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan jadwal yang telah disepakati PARA PIHAK; d. Terdapat indikasi kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan.

3. Penghentian Perjanjian yang disebabkan oleh ayat (2) butir a dan b Pasal ini dapat dilakukan secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA tanpa melakukan pemberitahuan terlebih dahulu kepada PIHAK KEDUA.

Pasal 10

KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEUR)

1. Keterlambatan pelaksanaan/penyelesaian Kegiatan yang diakibatkan oleh keadaan memaksa (force majeur) dapat membebaskan PIHAK KEDUA dari sanksi seperti tersebut dalam Pasal 9.

2. Yang dianggap sebagai keadaan memaksa (force majeur) dalam Perjanjian ini adalah:

a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir, huru-hara, dan kebakaran yang disebabkan oleh faktor-faktor eksternal yang mengganggu pelaksanaan kegiatan;

b. Kebijaksanaan Pemerintah dalam bidang moneter dan keuangan yang berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan.

Pasal 11

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila dikemudian hari muncul perselisihan diantara PARA PIHAK, maka akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat.

2. Apabila penyelesaian perselisihan secara musyawarah dan mufakat tidak ditemukan kata sepakat maka akan dipilih bentuk penyelesaian secara Mediasi.

3. Dalam proses penyelesaian perselisihan secara Mediasi, PARA PIHAK akan menunjuk KEPALA LIPI untuk mengambil keputusan sebagai langkah penyelesaian sengketa.

4. PARA PIHAK bersepakat untuk tidak akan mengambil tindakan ligitasi ke Pengadilan Negeri atas perselisihan yang terjadi, kecuali terdapat adanya indikasi penyimpangan baik perdata maupun pidana oleh salah satu pihak yang merugikan Negara akan diselesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia. (BANI)

Pasal 12 LAIN-LAIN

1. Pengaturan lebih lanjut mengenai kelancaran pelaksanaan Kegiatan akan diatur lebih lanjut dalam Perjanjian tersendiri yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian kerjasama ini. 2. Segala perubahan berkenaan dengan isi dan maksud Perjanjian kerjasama ini dapat dilakukan

atas persetujuan dan ditandatangani PARA PIHAK serta dituangkan dalam suatu Adendum sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian kerjasama ini.

Pasal 13 PENUTUP

Perjanjian kerjasama ini dibuat rangkap 2 (dua) yang bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama, dan dinyatakan berlaku secara sah pada hari, tanggal, bulan, dan tahun sebagaimana disebutkan di atas. PARA PIHAK masing-masing menerima satu rangkap Perjanjian kerjasama ini.

PIHAK PERTAMA

Dr. Nurul Taufiqu Rochman, M.Eng

PIHAK KEDUA

Lampiran 4. Daftar Alat dan Spesifikasi di Workshop Inkubator Teknologi

Dalam dokumen panduan tenant inkubator lipi (Halaman 36-40)

Dokumen terkait