• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.9 Motor Servo SG90S

Motor Servo merupakan sebuah motor DC(Direct Current) yang dilengkapi rangkaian kendali dengan sistem closed feedback yang terintegrasi dalam motor tersebut. Pada motor servo posisi putaran sumbu (axis) dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo[9].

Gambar. 2.8 Motor Servo SG90S

31

Dalam penelitian ini motor servo digunakan sebagai penggerak mekanis dari prototype pintu gerbang masuk parkir. Adapun spesifikasi daripada motor servo sg90 ini adalaha sebagai berikut :

3 pole ferrite

Nylon gear

Top ball bearing

Operating Voltage: 4.8V~6.0V

Operating speed: 0.12sec/60 degree

Output torque: 1.6kg/cm 4.8V

Dimensi dan beratnya adalah sebagai berikut :

21.5 x 11.8 x 22.7mm

Berat: 9g

Berdasarkan penjelasan yang diterangkan, dalam penelitian sistem ini maka motor servo SG90S ini hanya bisa memutar atau memikul beban putar hingga sebesar 1.6kg/cm yang diuji coba pada tegangan 4.8V. Maka dari itu apabila beban putar yang akan digunakan lebih daripada torsi yang bisa dijalankan sebelumnya dari pembuatan, maka motor servo akan mengalami kerusakan yang fatal.

32 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum

Secara umum sistem ini dirancang untuk dapat melakukan proses pemilihan tempat parkir melalui sebuah aplikasi web yang dirancang, dan melakukan pengecekan terlebih dahulu bagi setiap pengguna yang akan masuk ke suatu tempat parkir yang sudah dipilih, dengan cara mendeteksi sebuah kode QR yang disediakan di dalam sistem. Tidak hanya itu sistem ini juga melakukan sebuah autentifikasi sebagai sistem keamanan digital bahwa data yang dimiliki adalah benar-benar pengguna akun tersebut. Nantinya proses masuk dan keluar sistem ini akan dibantu dengan sensor jarak yang berfungsi sebagai pendeteksi adanya mobil yang akan masuk ke suatu tempat parkir atau tidak, yang kemudian setiap data yang diproses dari sistem tersebut dikirimkan ke sebuah layanan web yaitu Firebase, selain itu ada proses pembacaan kode QR juga agar dapat di verifikasi siapakah yang akan masuk berdasarkan akun pengguna yang sudah terdaftar di server.

Berdasarkan landasasan teori dari jurnal yang sudah di kaitkan, maka disini kita mendapatkan sebuah gambaran untuk perancangan sistem , yaitu pada penelitian sebelumnya disebutkan bahwa penggunaan sistem parkir yang dirancang memiiliki kekurangan yaitu peneliti tersebut hanya menggunakan PC(laptp) untuk mengarahkan pengguna parkir, sehingga tidak jelas siapa yang masuk dan siapa yang akan keluar parkir. Berikutnya juga penggunaan aplikasi android yang dirancang pada penelitian terkait sebelumnya juga belum jelas hasilnya menunjukkan bahwa nomor parkir yang dipilih, sehingga ditakutkan ada

33

Gambar 4.1 Arsitektur Sitstem Secara Umum

kesamaan data nomor parkir yang digunakan, oleh karena itu peneliti merancang sistem parkir cerdas ini menggunakan bantuan sesnsor jarak, agar dapat di bantu untuk mendeteksi ada tidak nya setiap pengguna masuk dan keluar portal parkir.

Sehingga mendapatkan Gambaran umum sistem yang dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut

Gambar 3.1 Arsitektur Sistem Secara Umum

Selanjutnya, dapat diberikan sebuah gambaran tentang alur kerja sistem secara rinci, maka di dalam penelitian ini dirancang sebuah Flowchart sistem masuk parkir yang dapat di tunjukkan pada Gambar 3.2 (a) dan Gambar 3.2 (b) untuk sistem keluar parkir.

Gambar 3.2 (a) Flowchart Masuk Sistem Parkir

35

(b) Fowchart Keluar Sistem Parkir

Agar perancangan ini dapat berjalan dengan efisien dan terarah, maka perlu dilakukan tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Perancangan Aplikasi Web

Pada tahap ini dilakukan perancangan aplikasi web, perancangan untuk Activity Diagram ,Use Case Diagram,dan Tampilan antarmuka aplikasi web.

2. Perancangan Perngkat Keras (Hardware)

Pada tahap ini dilakukan perancangan Protoype alat mulai dari pembuatan rangkaian skematik dan desain 3D alat.

3. Konfigurasi Server.

Ketika sistem yang dirancang telah selesai dibangun, maka selanjutkan akan dilakukan konfigurasi perangkat lunak di server berupa platform Firebase, sehingga setiap proses yang akan dilaksanakan.Konfigurasi database dan seluruh fungsi dalam Firebase.

3.2 Perancangan Aplikasi Web

Pada perancangan aplikasi web, dilakukan perancangan yang lebih detail mengenai pengguna yang terlibat, fungsi yang dibutuhkan, alur proses fungsi, kebutuhan database, dan tampilan antarmuka pengguna.

Tahapan – tahapan yang dilakukan dalam perancangan aplikasi web antara lain:

3.2.1 Perancangan Use Case Diagram

Use case diagram berguna untuk mengetahui kebutuhan fungsional dari sistem yang akan dibangun. Use case diagram memberikan Gambaran umum mengenai aktor atau target pengguna sistem yang memiliki kebutuhan fungsional

37

yang disesuaikan dengan percobaan tertentu. Pada perancangan ini, sistem yang akan dibangun akan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di lingkungan sekitar. Adapun rancangan Use Case Diagram Aplikasi Web dapat ditunjukkan pada Gambar 3.3 berikut.

Gambar 3.3 Use Case Diagram Aplikasi Web

3.2.2 Perancangan Activity Diagram

Activity Diagram merupakan penjabaran lebih detail mengenai kebutuhan fungsional yang telah dirancangan pada use case diagram.Kebutuhan fungsional yang akan dirancang antara lain fungsi autentikasi, pemilihan parkir, keluar sistem parkir, kelas. Fungsi autentifikasi berguna sebagai keamanan pengguna sistem, sehingga hanya pengguna yang memiliki akses yang dapat menggunakan sistem. Fungsi autentikasi juga berguna membatasi penggunaan fungsi-fungsi lain yang

dapat digunakan oleh pengguna sistem. Perancangan activity diagram untuk fungsi autentikasi dapat dilihat pada Gambar 3.4 berikut.

Gambar 3.4 Activity Diagram Autentikasi

Fungsi kedua yang dirancang adalah fungsi pemilihan parkir. Fungsi ini memiliki peran peting dimana pengguna dapat mengatur dan memilihi parkir yang sudah diinformasikan dalam aplikasi web, informasi data tersebut dikirimkan berdasarkan adanya kegiatan pemilihan parkir sebelumnya oleh pengguna lain atau tidak. Pemilihan parkir dapat menentukan ada atau tidaknya aktivitas yang dilakukan pada database oleh pengguna. Perancangan activity diagram pemeilihan parkir dapat dilihat pada Gambar 3.5 berikut.

39

Gambar 3.5 Activity Diagram Pemilihan Parkir

Perancangan activity diagram berikutnya adalah fungsi keluar sistem parkir. Fungsi keluar sistem parkir ini memiliki peran dalam mengantur sinkronisasi data pada database yang masuk dan keluar dalam sistem parkir yang dirancang. Perancangan activity diagram keluar sistem parkir ini dapat dilihat pada Gambar 3.6 berikut.

Gambar 3.6 Activity Diagram Keluar Sistem Parkir

3.2.3 Perancangan Tampilan Antarmuka Pengguna

Antarmuka pengguna pada aplikasi web berguna sebagai perantara komunikasi pengguna dengan sistem. Tampilan antarmuka pengguna ini dirancang berdasarkan activity diagram yang telah dirancang sebelumnya.

Perancangan tampilan antarmuka pengguna pada saat autentikasi login dapat dilihat pada Gambar 3.7 berikut.

41

Gambar 3.7 Tampilan Antarmuka Login

Pada tampilan antarmuka login, pengguna diwajibkan memasukan e- mail dan password yang telah didaftarkan sebelumnya. Jika pengguna belum memiliki akun yang terdaftar pada aplikasi yang akan dijalankan maka dapat menggunakan fiur New User(daftar baru) untuk mendfatar dengan akun baru yang dapat dilihat, yang mana dapat langsung mengisi terlbih dahulu email dan password yang akan digunakan di kolom yang disediakan, adapun rancangan nya dapat dilihat pada Gambar 3.8 berikut.

Gambar 3.8 Tampilan Antarmuka New User

Setelah dapat masuk ke aplikasi web yang telah kita daftarkan menggunakan akun kita, maka selanjutnya akan menuju pada Tampilan antarmuka untuk memilih lokasi parkir yang kita inginkan. tampilan antarmuka pengguna ini, berguna untuk mengarahkan kita dalam memahami informasi yang dikirimkan dari aktifitas-aktifitas sebelumnya dalam sistem parkir ini, dimana kita akan diminta untuk memilih lokasi parkir yang kita inginkan sesuai informasi ketersedian lokasi yang masih tersedia. Yang mana ketika kita sudah memilih lokasi dengan nomor parkir tersebu, maka tampilan akan berubah dan menujukkan bahwa nomor yang sudah dipilih tidak akan muncul lagi di tampilan halaman tersebut. Adapun Tampilan pemilihan lokasi parkir tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.9

43

Gambar 3.9 Tampilan Antarmuka Pemilihan lokasi parkir

Apabila selanjutnya kita telah memilih parkir maka fungsi berikutnya adalah membuka Portal Utama dengan cara men-scan Kode QR yang sudah kita periapkan dalam database,sehingga setiap pengguna dapat membuka Portal Utama ini hanya dengan satu Kode QR secara bergantian. Gambar 3.10 berikut.

Gambar 3.10 Tampilan Antarmuka Scan Kode QR untuk Masuk

Selanjutnya jika sudah selesai melakukan Scan pada tampilan antarmuka Scan Kode QR akan ditampilkan menu pilihan nomor parkiryang fungsinya

untuk memilih portal mana yang akan dibuka sesuai pilihan nomor parkir penguna,dan juga terdapat sebuah tombol untuk menunjukkan pengguna supaya bisa kembali melakukan Scan agar membuka portal di lokasi parkir yang dipilih. Setelah demikian pengguna sistem dapat kembali login secara otomatis atau keluar dari aplikasi web yang digunakan, dengan demikian hal ini mengurangi resiko adanya penggunaan akun orang lain di perangkat bergerak bukan pemilik pengguna. Dengan tampilan antarmukanya dapat dilihat pada Gambar 3.11 berikut.

Gambar 3.11 Tampilan Antarmuka Scan Kode QR untuk Keluar

3.3 Perancangan Perangkat Keras

Sistem parkir cerdas yang dirancang tentunya memiliki sebuah perangkat keras yang disusun sedemikian rupa, agar dapat berjalan sesuai dengan proses.

Dalam perancangan perangkat keras, ada beberapa komponen elektronik yang menujukkan sebuah proses berjalan sistem parkir cerdas tersebut, adapun sistem tersebut dapat dilihat dalam bentuk diagram blok pada Gambar 4.12

45

Gambar 3.12 Blok Diagram Perangkat Keras

Dalam blok diagram tersebut Arduino Mega 2560 sebagai pemroses utama yang memberikan perintah ke Motor Servo dan Sensor IR, dimana sensor berguna dalam mendeteksi adanya benda disaat memasuki lokasi parkir maupun portal utama yang selanjutnya dapat menggerakan servo untuk membuka tuas portal. Data yang dikirim ke server nanti nya akan dikirimkan secara serial melalui NodeMCU ESP8266 dari Arduino Mega 2560, sehingga terdapat respon juga dari NodeMCU ESP8266 agar dapat mensinkronkan data.

3.3.1 Perancangan Prototype Alat

Tugas Akhir ini dirancang berdasarkan desain yang akan dilakukan yaitu menggunakan software Sketchup 8, sehingga memudahkan peneliti untuk

dapat membangun rancangan prototype dengan material berupa kayu triplek ketebalan 1mm, dan ukuran alat yang dibangun dengan panjang 55,2cm, lebar 69cm, serta masing-masing lokasi setiap parkir berukuran 10x8cm. Dapat dilihat pada Gambar 3.13 desain prototype alat yang dirancang.

Gambar 3.12 Desain Alat

3.3.2 Perancangan Rangkaian Skematik Alat

Perancangan sistem parkir cerdas pada Tugas Akhir ini tentunya memiliki sebuah rangkaian elektronik sistem yang memudahkan untuk menjalankan proses dalam alat, perancangan rangkaian skematik ini dibuat dalam sebuah software Proteus 8.6. Adapun rangkaian skematik sistem pada alat ini dapat dilihat pada Gambar 3.14 dan Gambar 3.15

47

Gambar 3.14 Desain rangkaian ISIS Proteus 8.6

Gambar 3.15 Desain rangkaian ARES Proteus 8.6

3.4 Implementasi Perancangan Sistem

Pada tahap implementasi rancangan sistem ialah tahap pembuatan perangkat keras dan perangkat lunak nberdasatkan perancangan sistem tang telah dibuat mengikuti pedoman yang sudah dirancang sebelumnya.

3.4.1 Implementasi Tampilan Antarmuka Pengguna

Dalam pengaplikasian nya sebuah Aplikasi yang dirancang menggunakan text editor sublime text 3sehingga memudahkan dalam membangun sebuah aplikasi web dimana dibantu dengan bantuan kerangka kerja botsrap yang dimana didalamnya terdapat sebuah template desain HTML dan CSS. Adapun implementasi tampilan antarmuka yang dirancang adalah sebagai berikut.

Tampian antarmuka pengguna dalam aplikasi web ini berupa Halaman Awal hingga tampilan keluar sistem parkir. Adapun Tampilan halaman awal pengguna dapat dilihat pada Gambar-gambar dibawah ini :

Gambar 3.16 Tampilan halaman awal

49

Gambar 3.17 Tampilan ketika berhasil Login memilih parkir

Gambar 3.18 Tampilan Scan Kode QR membuka portal Utama

Gambar 3.19 Tampilan saat berada dalam lokasi parkir

Gambar 3.20 Tampilan keluar dari lokasi parkir

51

Gambar 3.21 Tampilan keluar dari sistem parkir 3.4.2 Implementasi Desain Prototype Alat

Alat yang dirancang dibangun dengan sedemikian rupa mengikuti desain yang sudah di lakukan sebelumnya, dapat dilihat pada Gambar 4.22

Gambar 3.22 Prototype Alat

3.4.3 Implementasi Perancangan Rangkaian Skematik

Adapun rangkaian skematik yang sudah dibuat adalah sebagai berikut pada Gambar 4.23

Gambar 3.23 Rangkaian Skematik Alat 3.5 Konfigurasi Server

Sistem parkir cerdas yang dirancang ini menggunakan sebuah server dari layanan Firebase yang dimana meliputi pembuatan database, konfigurasi alat dengan server dan konfigurasi sever pada Aplikasi Web. Dimana dalam hal ini alat sistem parkir yang dirancang hanya mengirimkan data ke database dengan fungsi Realtime Database sebagai proses adanya pengiriman data secara langsung dan juga fungsi Cloud Firestore yang digunakan sebagai pembaruan data dan notifikasi secara penskalaan otomatis. Artinya setiap proses yang diberikan terhadap alat dari pengguna akan secara realtime terkirim ke penyimpanan database, sehingga hal inilah yang menghasilkan sebuah konfigurasi antar server dengan aplikasi web. Untuk konfigurasi alat ke server tidak dilakukan lagi, karena

53

alat hanya sebagai pengirim data proses yang dilakukan pengguna sistem. Adapun database yang dirancang dalam Firebase dapat dilihat pada Gambar.4.24 berikut :

Gambar 3.24 Rancangan konfigurasi database pada Firebase

54 BAB IV

HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Hasil Pengujian Sistem

4.1.1 Hasil Pengujian Verifikasi Data Pengguna

Dalam pengujian ini, pengguna dapat menggunakan user dan password yang pertama kali didaftarkan, dan juga menggunakan nya pada halaman aplikasi web yang telah dirancang yaitu pada laman https://test-iot-kos.firebaseapp.com/, disini juga nantinya pengguna yang pertama kali mendaftarkan akun, akan diberi verifikasi email yg digunakan agar dapat terjaga keamanan data nya, saat daftar pertama kali dengan email dan password yang digunakan. Berikut adalah beberapa hasil pengujian penggunaan data yang sudah dilakukan, ditunjukkan pada Tabel.5.1 berikut :

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Verifikasi Email Pengguna No Alamat Email pengguna yang

dicoba

Berhasil diverifikasi

Tidak Berhasil diverifikasi 1 [email protected]

2 [email protected]

3 [email protected]

4 [email protected]

5 [email protected]

6 [email protected]

55

Adapun berikut salah satu gambar hasil pengujian apabila seorang pengguna sudah dinyatakan terverifikasi melalui aplikasi web, dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut :

Gambar 4.1 Hasil Pengujian berhasil di verifikasi E-mail

4.1.2 Hasil Pengujian Scan Kode QR

Pengujian tahap ini adalah pengujian apakah kode QR dapat dibaca berdasarkan pengguna yang telah mendaftarkan dan dapat menyatakan bahwa benar pengguna tersebut sudah ada data nya dalam database. Pengujian ini dilakukan dengan dua kali scan QR Code, yaitu pada saat ingin membuka portal utama pada sistem parkir, dan ketika ingin keluar portal sistem parkir.

Fungsi daripada scan QR Code ini adalah untuk memudahkan pengguna dalam

memverifikasi kembali pengguna mana saja yang boleh masuk ke dalam sistem parkir, dan juga menjadi tahap untuk membuka portal Utama dan Portal parkir yang dipilih, sehingga apabila ada pengguna yang ingin membaca QR Code tersebut harus login terlebih dahulu dengan akun yang terdaftar. Disini lah letak verifikasi berganda yang dilakukan oleh sistem agar ketika sesorang yang tidak bertanggung jawab menggunakan akun kita, namun harus berada di dekat sensor portal utama agar dapat melakukan Scanning Kode QR.

Berdasarkan pengujian yang dilakukan, menunjukkan bahwa setiap portal Utama dan Portal parkir berhasil mengirim data, sehingga dapat membuka dan menutup portal tersebut ketika telah melakukan pembacaan kode QR saat berada di dekat portal utama melalui fitur Scanning pada aplikasi web. Adapun hasil pengujian pada database ketika berhasil melakukan Scanning kode QR tersebut adalah ketika kendaraan berada di dekat Sensor Portal Utama akan muncul variabel “data barcode” pada Realtime Database Firebase berubah dari nilai

“tester” menjadi “0”.

Hasil pengujian ini berhasil menjadi nilai “0” jika kendaraan berada dekat Sensor Portal Utama, yang mana hasil salah satu pengujian nya pada database dapat dilihat pada Gambar 4.2.

57

Gambar.4.2 Hasil Pengujian Scanning Kode QR

4.1.3 Hasil Pengujian Komunikasi Antar Alat

Untuk tahap berikutnya adalah pengujian antar alat, dimana ada sebuah mikrokontroler yang digunakan sebagai pemroses utama sistem, dan ada juga pemroses kedua sistem. Dimana mikrokontroler yang digunakan di penelitian ini adalah Arduino Mega 2560 sebagai tempat proses utama dari segala sistem, dan penggerak perangkat keras, sehingga tempat pemrosesan yang kedua adalah NodemCU ESP8266, difungsikan sebagai pengatur algoritma kerja sistem ke database melalui jaringan internet, dan juga memiliki algoritma agar memberi perintah waktu counter setelah 10 detik ketika kendaraan masih belum masuk di tempat parkir yang dipilih, artinya proses pemberian notifikasi dilakukan berdasarkan algoritma program dari ESP8266 setelah 10 detik kendaraan belum masuk ke lokasi parkir yang dipilih .

Berikut adalah gambar tangkapan layar komunikasi antara database, Arduino Mega 2560 dan NodemCU ESP8266 yang dilakukan selama proses dijalankan ditunjukkan pada Gambar 4.3

Dalam pengujian ini alat ini komunikasi yang digunakan adalah komunikasi serial, yaitu komunikasi yang hanya menggunakan sedikit penggunan data dalam pengiriman nya.

.

Gambar. 4.3 Komunikasi Arduino Mega 2560 dengan ESP8266

4.1.4 Hasil Pengujian Sensor IR

Pada tahap berikutnya adalah pengujian sensor IR(sensor jarak) yang digunakan sebagai pendeteksi adanya kendaraan yang sudah melewati portal utama dan portal di lokasi parkir. Dalam pengujian ini, akan ditunjukkan jika ada kendaraan masuk dari portal utama, maka data “portal masuk” pada database akan berubah nilainya menjadi 1 yang menandakan sudah membuka portal utama,

59

dan pada “serial monitor” IDE Arduino akan muncul tulisan misalnya dipilih A1 melalui aplikasi web, maka muncul “kendaraan A1 masuk”, begitu pun terhadap database akan muncul ”kode parkir” A1 yang dipilih. Hal ini lah yang menunjukkan bahwa sensor jarak yang digunakan berfungsi secara baik.

Berikut merupakan salah satu hasil pengujian data pengguna dengan proses yang berbeda, yaitu ditunjukkan pada Gambar. 4.4 (a) dan (b) berikut:

Gambar 4.4 (a) Pengujian Sensor Masuk portal Utama

(b) Pengujian Sensor Keluar Portal parkir

4.2 Analisis Hasil Pengujian 4.2.1 Batasan Analisa Sistem

Pada penelitian ini ada beberapa batasan analisa sistem yang dilakukan yaitu sebagai berikut :

1. Analisa pada penelitian ini tidak membahas secara detail perancangan aplikasi web yang digunakan.

2. Analisa sistem yang dilakukan tidak membahas tentang database yang digunakan.

4.2.2 Analisa Kesesuain Data Informasi Sistem

Dalam analisa penelitian ini yang menjadi topik utama pembahasan adalah bagaimana penelitian ini dapat menghasilkan sebuah sistem parkir yang menampilkan informasi data yang sesuai pada aplikasi web dan perangkat keras, sehingga data tersebut dapat mempermudah setiap pengguna parkir dalam mengetahui lokasi parkir mana yang masih bias ditempati. Berdasarkan pengujian sistem, ada beberapa hal yang sudah di analisa sehingga menghasilkan data yang sesuai sebagai berikut :

1. Data informasi lokasi parkir diperoleh dari setiap pengguna yang berhasil melakukan pemilihan dan menempati daerah parkir yang dipilih.

2. Setiap pengguna yang telah memilih parkir, harus menekan tombol “oke” pada aplikasi web ketika notifikasi muncul setelah 10 detim tidak masuk ke lokasi parkir yang dipilih agar melanjutkan proses dan memperbaharui database sistem.

61

3. Untuk keluar sistem parkir, setiap pengguna wajib scan kode QR yang ada dalam tempat parkir agar dapat memproses lanjut untuk membuka portal parkir di lokasi tersebut agar dapat keluar dari lokasi sistem parkir.

4. Pada saat bersamaan login, pengguna yang akan memilih parkir dengan nomor yang sama(tanpa sengaja), maka hasil pemilihan nya bergantung terhadap kecepatan jaringan internet yang digunakan pengguna mana yang akan memilih nomor tersebut.

5. Pada perencanaan sistem ini, motor servo yang digunakan hanya sebatas untuk bisa membuka portal yang dibuat secara Prototype menggunakan bahan yang mudah diangkat. Sehingga untuk penggunaan torsi yang diperlukan tidak terlalu besar.

Berdasarkan analisa sistem yang sudah dilakukan dan beberapa hal dalam pengujian, maka dapat ditarik sebuah hipotesa bahwa sistem ini berjalan sesuai dengan yang sudah dirancang, yaitu bisa mengirim dan menerima informasi sesuai yang dilakukan oleh pengguna. Yang mana berkomunikasi juga setiap proses nya bersama alat yang dirancang, sehingga dapat mengirim dan memproses data dari satu proses ke proses lain nya.

62 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengujian dan implementasi yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Setiap Pengguna dapat login ke sistem aplikasi web dari jarak jauh, namun harus berada pada wilayah sistem parkir untuk melakukan scanning Kode QR agar dapat membuka portal utama dengan syarat kendaraan juga harus berada pada sensor di Portal Utama.

2. Sebagai pendeteksi adanya kendaraan ketika masuk sistem parkir, sensor jarak juga difungsikan sebagai pembuka dan penutup portal yang digunakan di lokasi sistem parkir.

3. Dalam penelitian ini didapatkan bahwa mikrokontroler Arduino Mega2560 yang digunakan dapat melakukan proses input output Digital sesuai perancangan yang dilakukan untuk kebutuhan system parkir cerdas yang dirancang.

5.2 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan sehubungan dengan pelaksanaan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk implementasi yang lebih baik dalam pembukaan portal parkir, penggunaan motor servo bisa menggunakan torsi yang lebih besar agar dapat berjalan sesuai kebutuhan implementasi rancangan sistem, sehingga dapat menjalankan sistem sesuai yang diharapkan.

63

2. Penggunaan sensor jarak diharapkan bisa diganti menggunakan hardware yang mampu mendeteksi adanya kendaraan secara otomoatis, tanpa harus menggunakan perantara melalui akun data di Aplikasi Web.

3. Diharapkan untuk penggunaan mikrokontroler sistem parkir yang lebih

3. Diharapkan untuk penggunaan mikrokontroler sistem parkir yang lebih

Dokumen terkait