• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

G. Landasan Teori Kinerja Keuangan 1. Definisi Kinerja Keuangan

Kinerja keuanga adalah suatu gambaran pencapaian dari perusahaan tersebut, kinerja keuangan dapat dilihat dari informasi yang terdapat pada laporan keuangan dan hasil yang telah dicapai oleh manajemen perusahaan dalam menjalankan fungsinya mengelola aset perusahaan secara efektif selama periode tertentu, agar dapat melihat sejauh mana perusahaan telah melaksanakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan yang telah diterapkan seperti dalam membuat suatu laporan keuangan yang telah memenuhui standar ketentuan dalam SAK (Standar akuntansi keuangan) atau GAAP (generally accepted accounting principles) dan lainnya.

Kinerja keuangan merupakan bentuk kajian yang dapat memberikan suatu gambaran sejauh mana perusahaan tersebut telah menjalankan usahanya dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan dengan baik dan benar (Abadi Said, 2019 : 26).

Dari uraian penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja kuangan merupakan suatu hasil yang telah dilakukan perusahaan yang dicapai dalam suatu periode tertentu dalam pengelolaan keuangan perusahaan (Rengganis Oktalia, 2020 : 120).

2. Tujuan kinerja Keuangan

Tujuan penilaian kinerja perusahaan menurut Munawir (2000) dalam buku yang berjudul Analisis Laporan Keuangan (Sujarweni, 2019 : 71) adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memperoleh kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhui keuangannya pada saat ditagih.

b. Untuk mengetahui tingkat solvabilita, yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhui kewajiaban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi baik kewajiban kuangan jangka pendek maupun jangka panjang.

c. Untuk mengetahui tingkat rentabilitas atau profitabilitas, yaitu menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

d. Untuk mengetahui tingkat stabilitas usaha, yaitu kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur

23

dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas hutang-hutangnya termasuk membayar kembali pokok pokok hutangnya tepat pada waktunya serta kemampuan membayar devide secara teratur kepada para pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis keuangan.

3. Manfaat Pengukuran Kinerja

Adapun manfaat dari pengukuran kinerja dalam buku yang berjudul Analisis Laporan Keuangan (Sujarweni, 2019 : 96)adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengukur prestasi yang telah diperoleh suatu organisasi secara keseluruhan dalam suatu periode tertentu, pengukuran ini mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatannya.

b. Untuk menilai pencapaian per departemen dalam memberikan kontribusi bagi perusahaan secara keseluruhan.

c. Sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa yang akan datang.

d. Untuk memberikan petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi pada umumnya dan divisi atau bagian organisasi pada khususnya.

e. Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanamanmodal agar dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

4. Rasio keuangan

Rasio keuangan adalah kegiatan membandingkan angka-angka dalam laporan keuangan dengan membagi satu angka dengan angka yang lainnya.

Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan suatu komponen dalam suatu laporan keuangan atau antar komponen yang ada antara laporan keuangan. Kemudian angka yang akan dibandingkan dapat berupa satu periode atau beberapa periode.Hasilrasio keuangan ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajemen selama periode waktu tertentu, terlepas dari tercapai tidaknya tujuan yang ditetapkan dan sebaliknya.

5. Rasio Profitabilitas

Rasio Profitabilitas atau Profitability Rasio adalah rasio atau perbandingan untuk mengetahui kemampuan perusahaan agar mendapatkan laba (profit dari pendapatan (earning) terkait penjualan, aset, dan ekuitas berdasarkan dasar pengukuran tertentu.

Dalam penggunaan rasio ini dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa komponen yang ada dilaporan keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat digunakan untuk beberapa periode operasi. Tujuannya agar dapat mengetahui perkembangan keuangan diperusahaan tersebut dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus dapat mencari penyebab terjadinya kerugian Hasil pengukuran tersebut dapat dijadikan alat evaluasi kinerja manajemen selama ini.

6. Tujuan perhitungan Rasio Profitabilitas

1) Menghitung pemasukan laba perusahaan pada suatu periode tertentu.

2) Menghitung perkembangan laba yang diperoleh dibandingkan dengan periode akuntansi yang lalu.

25

3) Menghitung kemampuan perusahaan untuk mengembangkan modal yang digunakan.

4) Menghitung laba bersih yang di dapatkan oleh perusahaan setelah dikurangi oleh pajak dengan modal sendiri.

5) Menilai posisi laba ang didapatkan oleh perusahaan dengan yang didapatkan pada periode sebelumnya.

7. Manfaat Rasio Profitabilitas

1) Mengetahui perhitungan laba perusahaan dari suatu periode tertentu.

2) Mengetahui besarnya perkembangan nilai laba perusahaan nilai laba perusahaan dari waktu ke waktu.

3) Mengetahui posis laba perusahaan tahun ini dibandingkan dengan periode akuntansi sebelumnya.

4) Mengetahui besarnya laba bersih perusahaan setelah dikurangi dengan pajak.

5) Mengetahui seberapa produktif perusahaan tersebut dalam mengelolah modal sehingga diperoleh laba serta keuntungan.

Rasio Profitabilitas dapat diukur dengan menggunakan beberapa rasio.

Rasio tersebut antaranya, Return On Asset(ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Belanja Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO).

1) Return on Aset (ROA) adalah alat yang digunakan untuk menilai presentase laba terhadap total aset yang dimiliki perusahaan dan dapat mengukur kemampuan perusahaan

dalam mendapatkan keuntungan secara keseluruhan.

Rumus Return On Aset (ROA) ROA =

2) Return On Equity(ROE) merupakan instrumen penghitung kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba terhadap ekuitas atau modal yang diberikan oleh para pemodal (pemegang saham).

Rumus Return On Equity (ROE) ROE =

3) Net Profit Margin (NPM), NPM merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu bank dalam menghasilkan laba bersih dari kegiatan usaha utamanya.

Semakin tinggi rasio NPM bank, semakin baik hasilnya.Semakin tinggi rasio NPM bank, semakin baik hasilnya. Di sisi lain, semakin rendah rasio NPM, semakin buruk hasilnya. Rumus yang digunakan adalah :

NPM =

NPM =

4) Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO),

proporsi ini merupakan perbandingan antara beban kerja dan upah kerja. Proporsi ini digunakan untuk mengukur produktivitas dan kapasitas bank dalam menyelesaikan kegiatannya. Semakin sederhana BOPO, semakin mahir

27

bank dalam menyelesaikan latihan fungsionalnya. Rumus yang digunakan adalah :

BOPO =

8. Laporan Nilai Tambah Syariah

Laporan Nilai Tambah (Value Added Statement) dianggap sesuai dengan akuntansi syariah karena membagikan bagian dari nilaitambah yang diberikan oleh semua pihak (yaitu karyawan, pemerintah, pemilik, kreditur dan lingkungan sosialnya) dengan mendstribusikan kekayaan yang diciptakan oleh perusahaan. Laporan nilai tambahmemberikan informasi yang sangat jelas tentang berapa nilai tambah yang akan dialokasikan. Oleh karena itu, nilai tambah dianggap sejalan dengan etika bisnis Islam yaitu keadilan dan kerja sama. Konsep nilai tambah juga sejalan dengan penekanan pada pemaksimalannilai tambah pemangku kepentingan (Sabri Nurdin dan Achmad Rudzali, 2019:2).

9. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi atau income profit and loss statement membandingkan pendapatan terhadap beban pengeluarannya untuk menentukan laba atau rugi bersih. Laporan laba rugi dapat memberikan informasi tertentu untuk mengetahui jumlah pendapatan (penjualan) dan biaya yang dikeluarkan sehingga dapat diketahui perusahaan mengalami keuntungan atau kerugian (T.I.Kodong.,H.Sabijono dan M.Y.B.Kalalo, 2019:5).

1) Fungsi Laporan Laba Rugi

a) Memberikan informasi untuk pengguna informasi keuangan perusahaan.

b) Menjadi pedoman perusahaan untuk mengembangkan usaha.

c) Sebagai gambara perusahaan secara keseluruhan dihadapan calon investor dan kreditur yang akan melakukan kerjasama dengan perusahaan.

d) Sebagai media bagi perusahaan untuk melakukan evaluasi.

2) Penggunaan Laporan Laba Rugi a) Pengguna Internal

Laporan laba rugi dapa digunakan oleh manajemen perusahaan untuk menganalisa usaha mereka secara keseluruhan dan sebagai pedoman untuk mengambil keputusan.

b) Pengguna Eksternal

Laporan laba rugi dapat juga digunakan oleh pengguna eksteranl seperti investor dan kreditur serta pihak-pihak diluar perusahaan yang tidak memiliki sumber informasi perusahaan.

Dokumen terkait