• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Deskripsi Produk Awal

2. Media Pembelajaran Konvensional

tertentu. Media pembelajaran yang termasuk dalam media konvensional adalah gambar yang telah dicetak (bukan ditampilkan lewat program/aplikasi komputer) dan benda-benda konkret yang dalam penggunaannya dapat disentuh dan digunakan langsung oleh pendidik dan peserta didik.

3. Pelajaran matematika merupakan suatu pelajaran yang mengajarkan tentang kemampuan berhitung serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa.

4. Subtema Bermain Di Lingkungan Sekolah

Pada penelitian ini, penulis mengambil tema 2-Bermain di lingkunganku dengan subtema 3- Bermain di lingkungan sekolah. Pada

subtema Bermain di lingkungan sekolah yang memuat muatan pelajaran matematika terdapat pada pembelajaran 1,2,3 dan 6. Pelajaran 1 memuat materi mengenal operasi perkalian dan pembagian pada bilangan asli yang hasilnya kurang dari 100 serta menafsirkan hasil pembagian Pelajaran 2 memuat materi menyebutkan kalimat pembagi dari suatu kumpulan benda konkret yang dikelompokkan menjadi beberapa bagian dengan banyak anggota yang sama. Pelajaran 3 memuat materi membuat kalimat pembagian yang mungkin dari suatu bilangan asli (maksimal 500). Pelajaran 6 memuat materi pokok langkah-langkah menentukan faktor yang belum diketahui jika faktor lain dan hasilnya diketahui.

5. Papan Pembagian

Papan pembagian terbuat karton dengan sembilan kolom lubang di bagian atas papan dan bagian menurun di sisi kiri papan. Papan pembagian ini merupakan adaptasi dari alat peraga Montessori yaitu

division board dan dimodifikasi oleh peneliti

6. Kotak pembagian terbuat dari botol aqua yang digunting berjumlah 10 dan ditempel pada karton.

G. Spesifikasi Produk

Produk yang dikembangkan memiliki spesifikasi sebagai berikut:

1. Media pembelajaran konvensional untuk muatan pelajaran matematika pada subtema Bermain di lingkungan sekolah

2. Media pembelajaran konvensional yang dikembangkan terdiri atas : 1) Papan pembagian

Papan pembagian terbuat karton dengan sembilan kolom lubang di bagian atas papan dan bagian menurun di sisi kiri papan. Papan pembagian ini merupakan adaptasi dari alat peraga Montessori yaitu division board dan dimodifikasi oleh peneliti. Media ini di gunakan untuk pembelajaran 1 pada subtema Bermain di lingkungan sekolah yang membantu siswa memahami konsep pembagian. Media papan pembagian digunakan secara berkelompok. Media papan pembagian terdiri atas:

1) Kartu soal pembagian merupakan kartu yang berisi soal-soal pembagian

2) Kartu soal bergambar merupakan kartu soal-soal pembagian berupa gambar benda-benda yang ada di sekitar.

3) Alat penanda yang berupa 100 biji plastisin yang berbentuk bulat.

4) Alat penanda dari plastisin berwarna merah muda berjumlah 10 yang berguna sebagai pembatas.

5) Petunjuk penggunaan media untuk pembelajaran 1. 2) Kotak pembagian

Kotak pembagian terbuat dari botol aqua yang digunting berjumlah 10 dan ditempel pada karton. Media ini digunakan untuk pembelajaran 2, 3 dan 6 untuk membantu siswa membuat kalimat

pembagian, pengelompokkan pembagian. Media kartu pengelompokkan digunakan secara berkelompok. Kotak pembagian terdiri atas;

1) Batu kecil yang dicat berwarna kuning sejumlah 100 biji yang berguna sebagai penanda.

2) Kartu soal bergambar yang di gunakan untuk membuat kalimat pembagian yang ada dalam pembelajaran 2.

3) Buku soal pengelompokkan merupakan buku yang berisi soal-soal bergambar yang digunakan siswa dalam mengelompokkan benda-benda yag ada dalam pembelajaran 3.

4) Kartu soal perkalian merupakan kartu soal yang berisi soal-soal perkalian.

5) Buku petunjuk penggunaan media kotak pembagian untuk pembelajaran 2, 3 dan 6.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka 1. Media Pembelajaran

a Pengertian

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟ , atau „pengantar‟. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Berikut ini beberapa pengertian tentang media.

Media seperti yang dikemukakan oleh Gerlach & Ely dalam Arsyad (2013:3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Media seperti yang dikemukakan oleh Association of Education and

Communication Technology dalam Arsyad (2013:3) memberi batasan

tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.

Hamidjojo dalam Kustandi & Sutjipto (2011:9) memberi batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima

yang dituju. Munadi (2010:7) mengatakan media pembelajaran dapat dipahami sebagai “Segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimannya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.”

Selain itu Danim (2013:7) mengatakan media pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik. Begitu juga dengan Trianto (2011: 227) mengungkapkan bahwa media merupakan komponen strategi penyampaian pembelajaran yang mengacu pada kegiatan apa yang dilakukan oleh si pelajar dan bagaimana peranan media dalam merangsang kegiatan belajar itu.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna. Singkatnya media pembelajaran adalah alat yang berfungsi untuk yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran. b. Ciri-ciri Media

Gerlach dan Ely dalam Arsyad (2013:12) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu melakukannya. Ciri-ciri tersebut antara lain sebagai berikut.

1) Ciri Fiksatif (fixative property)

Ciri ini menggambarkan kemampuan media untuk merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu objek yang telah diambil gambarnya dengan kamera atau video dengan mudah dapat direproduksi kapan saja diperlukan.

2) Ciri Manipulatif (manipulative property)

Ciri ini menggambarkan media dapat melakukan transformasi suatu kejadian atau objek. Kejadian atau peristiwa yang memakan berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit. Misalnya, metomorfosis kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik rekaman fotografi tersebut.

3) Ciri Distributif (distributive property)

Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.

c. Manfaat Media Pembelajaran

Sudjana dan Riva‟i dalam Kustandi & Sutjipto (2011:25) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar, antara lain:

1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar

2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran

3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.

4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemostrasikan, memerankan, dan lain-lain.

Sadiman, dkk. (2009: 17) mengemukakan manfaat media pembelajaran, antara lain:

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:

a) Objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita, gambar, film atau model.

b) Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film atau gambar.

c) Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video atau foto.

d) Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model atau diagram.

e) Konsep yang terlalu luas dapat divisualkan dalam bentuk film, bingkai atau gambar.

3) Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif peserta didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan.

4) Dengan siswa yang unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam memberikan perangsang yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama. d. Fungsi Media

Media sebagai penyalur informasi memiliki fungsi utama sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Levie dan Lentz dalam Arsyad (2013:16) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual sebagai berikut:

1) Fungsi Atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada pelajaran yang akan mereka terima.

2) Fungsi Afektif, yaitu meningkatkan kenikmatan siswa ketika belajar atau membaca teks yang bergambar.

3) Fungsi Kognitif, yaitu memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar yang ditampilkan.

4) Fungsi Kompensatoris, yaitu dengan adanya gambar-gambar dapat membantu atau mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

e. Klasifikasi Media Pembelajaran

Sanjaya (2012:118) menyatakan bahwa media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya:

1) Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam:

a) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio, tape

recoder, kaset, piringan hitam dan rekaman suara.

b) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Contohnya film slide, foto, lukisan, gambar dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis.

c) Media audio visual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat

seperti rekaman video, berbagai ukuran film. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.

2) Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat dibagi pula ke dalam:

a) Media yang memiliki daya liput luas dan serentak seperti radio dan televisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian yang aktual secara serentak.

b) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu seperti film slide, film, video dan sebagainya.

3) Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam: a) Media yang diproyeksikan seperti film slide, film stripe, komputer

dan lain sebagainya. Jenis media yang demikian memerlukan alat proyeksi khusus. Tanpa dukungan alat proyeksi, media semacam ini akan kurang berfungsi.

b) Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan dan berbagai bentuk media grafis.

4) Media juga dapat dikelompokkan berdasarkan bentuk dan cara penyajiannya:

Kelompok satu meliputi media grafis, bahan cetak dan gambar diam a) Media grafis adalah media yang menyampaikan fakta, ide, gagasan

melalui penyajian kata-kata, kalimat, simbol. Contohnya adalah grafik, diagram, bagan, sketsa, poster, papan.

b) Media bahan cetak merupakan media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan dan printing. Beberapa hal yang termasuk dalam media cetak antara lain: buku dan bahan pengajaran terprogram.

c) Gambar diam merupakan media visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi, yang termasuk dalam media ini adalah foto.

Kelompok dua meliputi kelompok media proyeksi diam, yakni media visual yang diproyeksikan atau media yang memproyeksikan pesan, di mana hasil proyeksinya tidak bergerak atau memiliki sedikit unsur gerakan. Jenis media ini diantaranya adalah media slide,OHP dan sebagainya.

Kelompok ketiga meliputi media audio yaitu media yang penyampaian pesannya hanya melalui pendengaran. Jenis pesan yang disampaikan berupa kata-kata dan sound effect. Contohnya adalah radio dan kaset tape recorder.

Kelompok kelima meliputi film, yaitu serangkaian gambar diam yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga memberi kesan hidup dan bergerak. Ada beberapa jenis film, ada film bisu, film bersuara. Kelompok keenam meliputi media televisi, yaitu media yang menyampaikan pesan audiovisual dan gerak.

Kelompok ketujuh adalah multimedia, merupakan suatu sistem penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang

membentuk suatu unit atau paket. Misalnya modul yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio dan bahan audiovisual.

f. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Ada berbagai macam media yang digunakan dalam pembelajaran. Menurut Sanaky (2013:81) dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam beberapa jenis, antara lain

1) Media grafis yaitu media yang mengutamakan indera penglihatan. Agar proses penyampaian pesan dapat berhasil, pesan yang disampaikan dituangkan ke dalam simbol komunikasi yang digunakan adalah simbol-simbol visual. Contoh media grafis seperti gambar/foto, sketsa, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, dan lain-lain.

2) Media audio merupakan segala macam bentuk media yang berkaitan dengan indera pendengaran. Contoh media audio seperti audio kaset, radio, dan lain-lain

3) Media visual adalah media yang lebih mengandalkan kemampuan penglihatan atau hanya menggunakan indera penglihatan. Beberapa cara yang dilakukan dalam media visual ini, antara lain gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai foto, gambar, lukisan dan cetakan).

4) Media audio-visual merupakan seperangkat alat yang dapat memproyeksi gambar bergerak dan bersuara. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan objek aslinya. Alat-alat

yang termasuk dalam kategori media audio-visual seperti televisi,

sound slide, film, video-VCD.

Menurut Harjanto (2006:237) ada beberapa jenis media pendidikan yang biasa digunakan dalam proses pengajaran antara lain;

1) Media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik dan lain-lain. Media grafis sering disebut juga media dua dimensi, yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. 2) Media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat

(solid model), model penampang, model susun, model kerja, mock up, diorama dan lain-lain.

3) Media proyeksi seperti slide, filmstrip, film, penggunaan OHP dan lain-lain.

4) Penggunaan lingkungan sebagai sebagai media pendidikan.

Media yang dikembangkan terdiri atas dua jenis media pembelajaran, yakni media grafis atau media dua dimensi dan media visual yang tidak diproyeksikan. Kedua jenis media yang dikembangkan tersebut meliputi:

1) Papan pembagian

Papan pembagian terbuat karton dengan sembilan kolom lubang di bagian atas papan dan bagian menurun di sisi kiri papan. Papan pembagian ini merupakan adaptasi dari alat peraga Montessori yaitu division board dan dimodifikasi oleh peneliti. Media papan

pembagian terdiri atas: alat penanda, kartu soal angka dan kartu soal bergambar serta buku petunjuk penggunaan. Media ini di gunakan untuk pembelajaran 1 pada subtema Bermain di lingkungan sekolah yang membantu siswa memahami konsep pembagian. Media papan pembagian ini digunakan secara berkelompok.

2) Kotak pembagian

Kotak pembagian merupakan gabungan dari 10 botol aqua yang sudah digunting dan ditempelkan pada karton. Media ini digunakan untuk pembelajaran 2, 3 dan 6 untuk membantu siswa membuat kalimat pembagian, pengelompokkan benda dan menyelesaikan soal perkalian. Media kotak pembagian secara berkelompok. Media kotak pembagian terdiri atas: alat penanda yang digunakan dalam pembelajaran 3 dan 6, petunjuk peggunaan media, kartu soal bergambar merupakan kartu yang berisi gambar-gambar yang sebagian gambar dilingkari. Kartu soal bergambar ini digunakan dalam pembelajaran 2 untuk membantu siswa membuat kalimat pembagian, kartu soal bergambar merupakan kartu yang berisi gambar benda-benda yang berada di sekitar siswa. Kartu soal bergambar ini digunakan dalam pembelajaran 3 untuk membantu siswa dalam mengelompokkan benda. Kartu soal perkalian merupakan kartu yang berisi soal soal perkalian. Kartu soal ini

digunakan dalam pembelajaran 6 untuk membantu siswa dalam menyelesaikan soal perkalian.

Media pembelajaran konvensional merupakan media pembelajaran yang dalam pengoperasiannya tidak menggunakan program/aplikasi tertentu. Dalam hal ini, media pembelajaran konvensional tidak menggunakan program komputer dalam penggunaannya. Kelompok kategori media konvensional didasarkan kepada cara pengelompokkan atau klasifikasi media berdasarkan diperlukan tidaknya perangkat elektronik untuk menjalankan media tersebut.

Media pembelajaran yang termasuk dalam media konvensional adalah media visual yang tidak diproyeksikan. Media visual yang tidak diproyeksikan merupakan media yang sederhana, tidak membutuhkan proyektor atau perangkat lunak lainnya. Media ini digunakan oleh guru karena lebih mudah pembuatan maupun penggunaannya. Media yang termasuk dalam jenis ini menurut Anitah (2010:7) antara lain;

a) Gambar/ foto

Melalui gambar dapat ditunjukan kepada siswa suatu tempat, orang, binatang, peristiwa atau segala sesuatu dari daerah yang jauh dari jangkauan pengalaman siswa sendiri

b) Ilustrasi

Ilustrasi berasal dari bahasa Latin ilustrare yang berarti menerangkan atau membuat sesuatu menjadi jelas. Ilustrasi merupakan gambaran atau

wujud lain yang bermaksud menerangkan, menghias, ditampilkan dengan suatu kepribadian, dan mengandung daya tarik serta memberi stimulus dan motif suatu gerak.

c) Karikatur

Karikatur merupakan gambar yang disederhanakan bentuknya dan biasanya berisi sindiran.

d) Poster

Poster merupakan suatu gambar yang mengkombinasikan unsur-unsur visual seperti, garis, gambar dan kata-kata yang bermaksud menarik perhatian serta mengkomunikasikan pesan secara singkat.

e) Bagan

Bagan adalah gambaran dari sesuatu yang dilukiskan dengan garis gambar dan kata-kata. Maksudnya untuk memperagakan suatu pokok pelajaran yang menunjukkan adanya hubungan, perkembangan, atau perbandingan tentang sesuatu.

f) Grafik

Grafik merupakan pemakaian lambang-lambang visual untuk menjelaskan data statistik. Untuk mempermudah pengertian siswa, deretan angka-angka dapat digambarkan dengan lambang-lambang visual seperti garis-garis, titik-titik, gambar atau bentuk-bentuk tertentu untuk menarik sehingga menarik dan mudah dimengerti.

g) Peta

Peta merupakan gambar yang menjelaskan permukaaan bumi atau beberapa bagian bumi yang menunjukkan ukuran dan posisi yang relatif.

h) Realia dan model

Realia atau disebut juga objek adalah benda yang sebenarnya dalam bentuk utuh. Misalnya orang, binatang, rumah, dan sebagainya. Model adalah media tiga dimensi yang mewakili benda sebenarnya. Benda tiga dimensi adalah benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar, dan tinggi.

i) Papan

Papan digunakan untuk membuat catatan ringkas atau menggambar sesuatu. Papan juga digunakan untuk pameran dengan menempelkan berbagai bentuk seperti foto/ gambar, diagram, bagan dan lain sebagainya.

g. Kriteria Pemilihan Media

Menurut Arsyad (2013:75), kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan. Untuk itu, ada beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media sebagai berikut.

1) Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum

mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua hingga tiga ranah, yakni kognitif, afektif, dan psikomotor.

2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara efektif media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa. Hal ini diperlukan agar media dapat membantu proses pembelajaran secara efektif.

3) Praktis, luwes, dan bertahan. Kriteria ini menuntun para guru untuk memilih media yang ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan di mana pun dan kapan pun dengan peralatan yang tersedia di sekitarnya, serta mudah dipindahkan dan dibawa ke mana-mana. 4) Guru terampil menggunakannya. Ini merupakan salah satu kriteria

utama dalam pemilihan media. Apapun media itu, guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh guru yang menggunakannya.

5) Pengelompokkan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan. Ada media yang tepat untuk jenis kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil dan perorangan.

6) Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. Misalnya, visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan

ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar belakang.

Pengembangan media sederhana yang akan dibahas adalah media grafis, yang mudah dibuat sendiri oleh guru. Grafis adalah semua bahan ilustratif yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau buah pikiran kepada orang lain. Tergolong dalam media grafis ini adalah berbagai media visual yang tidak diproyeksikan. Sebelum mengembangkan media grafis, terlebih dahulu harus dibuat desain yang biasa diwujudkan dengan “lay out” yang merupakan tata letak (susunan gambar, garis atau tulisan). Adapun prinsip-prinsip umum untuk mendesain media menurut Anitah (2010:61) sebagai berikut;

a) Kesederhanaan (simplicity)

Bentuk media ini harus ringkas, sederhana, dan dibatasi pada hal-hal yang penting saja. Konsepnya harus tergambar dengan jelas serta mudah dipahami. Tulisan cukup jelas, sederhana dan mudah dibaca.

b) Kesatuan (unity)

Prinsip kesatuan ini adalah hubungan yang ada diantara unsur-unsur visual dalam kesatuan fungsinya secara keseluruhan. Bentuk kesatuan ini dapat dinyatakan dengan unsur-unsur yang saling menunjang, atau dengan menggunakan petunjuk seperti anak

Dokumen terkait