• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Kegiatan Pelayanan Perpustakaan

Perkembangan teknologi informasi atau Informasi Teknologi (IT) telah membawa perubahan dalam berbagai sektor, termasuk dunia perpustakaan. Pemanfaatan Informasi Teknologi(IT) sebagai sarana dalam meningkatkan kualitas layanan dan operasionaltelah membawa perubahan yang besar di perpustakaan. Perkembangan dari teknologi informasi dapat diukur dengan telah diterapkannya atau digunakannya berbagai sistem

commit to user

informasi manajemen perpustakaan dan perpustakaan digital (digital

library). Sistem teknologi informasi manajemen perpustakaan merupakan

pengintregasian antara bidang layanan dengan perpustakaan.

Chapman dan kenney (1996), mengemukakan alasan perpustakaan digital secara ekonomis lebih menguntungkan dibandingkan dengan perpustakaan tradisional, yaitu :

1. Institusi dapat berbagi koleksi digital.

2. Koleksi digital dapat mengurangi kebutuhan terhadap bahan cetak pada tingkat lokal.

3. Penggunaannya akan meningkatkan akses elektronik.

4. Nilai jangka panjang koleksi digital akan mengurangi biaya berkaitan dengan pemeliharaan dan penyampaiannya.

2.2.2 Layanan sirkulasi

Sirkulasi bahan perpustakaan merupakan unsur penting dalam kegiatan perpustakaan. Betapun besar koleksi yang dimiliki sebuah perpustakaan, kalau sirkulasi dan pemakainya tidak lancar, atau sedikit saja yang memanfaatkannya, maka kecil arti perpustakaan tersebut. Tetapi sebaliknya jika kegiatan yang dilakukan oleh bagian sirkulasi lancar dan aktif, maka perpustakaan boleh dikatakan baik.

Kata sirkulasi berasal dari bahasa inggris “circulation” yang berarti perputaran, peredaran, seperti pada “sirkulasi udara, sirkulasi uang dan lain sebagainya”.

Dalam ilmu perpustakaan, sirkulasi sering dikenal dengan peminjaman. Namun demikian pengertian pelayanan sirkulasi sebenarnya adalah mencakup semua bentuk kegiatan pencatatan yang berkaitan

commit to user

dengan pemanfaatan, penggunaan koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna jasa perpustakaan Dalam kecenderungan uraian serta penjelasan mengenai pengertian layanan sirkulasi. Menurut Lasa HS (1995:1) mengemukakan Bahwa :

Layanan Sirkulasi merupakan suatu kegiatan, pekerjaan perpustakaan yang berkaitan dengan peminjaman maupun pengembalian. Kegiatan ini antara lain meliputi : syarat keanggotaan, peraturan, prosedur, prosedur peminjaman dan pengembalian, jam buka, sistem peminjaman, sistem pencatatan maupun statistik pengunjung.

Amin (2003), mengatakan bahwa, “layanan sirkulasi merupakan salah satu jasa perpustakaan yang pertama kali langsung berhubungan dengan pengguna perpustakaan”.

Untuk melancarkan kegiatan sirkulasi perlu dibuatakan buku petunjuk yang memuat keterangan-keterangan mengenai beberapa hal, (Karmidi Martoadmojo, 1999 : 39) diantaranya :

1. Peraturan penggunaan bahan-bahn perpustakaan.

2. Macam-macam bahan yang boleh dan tidak boleh dipinjamkan.

3. Kebijaksanaan mengenai masalah “lewat waktu”, besar uang denda, penggantian buku-buku yang hilang.

4. Keterangan mengenai jam buka perpustakaan.

5. Keterangan mengenai tanda-tanda pada bahan pustaka.

6. Dan keterangn lain yang dianggap perlu untuk diketahui petugas bagian sirkulasi, petugas bagian lain, atau para pembaca perpustakaan.

commit to user 2.2.3 Tujuan Layanan Sirkulasi

Jenis pelayanan yang dekat dengan pengunjung ini merupakan bagian penting dalam suatu perpustakaan. Banyaknya jenis perpustakaan menyebabkan banyak pula pelayanan yang dapat diberikan kepada pengguna, satu jenis perpustakaan saja akan memberikan layanan yang berbeda antara perpustakaan di lembaga yang berbeda. (Lasa HS, 1995:1) dengan tujuan :

1. Supaya mereka mampu memanfaatkan koleksi tersebut semaksimal mungkin.

2. Mudah diketahui siapa yang meminjam koleksi tertentu, di mana alamatnya serta kapan koleksi itu harus kembali. Dengan demikian apabila koleksi itu di perlukan peminat lain, akan segera dapat diketahui alamat peminjam atau dinantikan pada waktu pengembalian.

3. Terjaminnya pengembalian peminjaman dalam waktu yang jelas.

Dengan demikian keamanan bahan pustaka akan terjaga.

4. Diperoleh data kegiatan perpustakaan terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan koleksi.

5. Apabila terjadi pelanggaran akan segera diketahui. 2.2.4 Fungsi Layanan Sirkulasi

Didalam layanan sirkulasi mempunyai beberapa fungsi yang dapat menpengaruhi kelancaran kegiatan pelayanan di perpustakaan.(Sulistyo Basuki, 1991 : 257-259). fungsi layanan sirkulasi yaitu sebagai berikut : 1. Mengawasi pintu masuk dan keluar perpustakaan.

2. Pendaftaran anggota, perpanjang keanggotaan dan pengununduran diri dari perpustakaan.

3. Peminjaman serta mengembalikan buku dan memperpanjang waktu

peminjaman.

commit to user

5. Mengeluarkan surat peringatan bagi buku yang belum dikembalikan pada waktunya.

6. Tugas yang berkaitan dengan peminjaman buku, khususnya buku hilang atau rusak.

7. Penaggung jawaban atas segala berkas peminjaman. 8. Membuat statistik peminjaman.

9. Peminjam antar perpustakaan.

10. Mengawasi urusan penitipan tas, jas atau mantel milik pengunjung perpustakaan.

11. Tugas lainnya terutama yang berkaitan dengan peminjaman. 2.2.5 Syarat Layanan Sirkulasi

Pelayanan di perpustakaan sangatlah penting bagi para pemakai, terlebih perpustakaan perguruan Tinggi yang belum memasuki era informasi digital, juga perlu memperhatikan sarana dan prasarana yang lebih memudahkan pemakai untuk memanfaatkan jasa layanannya. Layanan erpustakaan yang ramah dan professional juga ikut berperan dalam menumbuhkan kenyamanan bagi pemakai agar pemakai sering berkunjung keperpustakaan.

Agar pelayanan sirkulasi dapat berjalan dengan lancar dan terorganisir dengan baik, (Lasa HS, 1994:2) maka perlu diperhatikan syarat-syarat dalam sirkulasi antara lain :

1. Pencatatan kegiatan itu dapat dilakukan secara teratur, sangatlah membantu kelancaran tugas-tugas perpustakaan.

commit to user

2. Prosedur yang dianut sederhana, mudah diikuti dan tidak banyak menimbulkan masalah.

3. Pekerjaan-pekerjaan dapat dilakuakan dengan cepat dan tepat. 4. Keamanan koleksi dapat dijaga dengan baik.

2.2.6 Jenis Pekerjaan Layanan Sirkulasi

Bagian sirkulasi menyangkut masalah peredaran bahan-bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan dengan para pemakainya. Dalam pelayana sirkulasi ini terdapat sejumlah tugas yang saling terkait antara satu dengan yang lain. (Lasa HS, 1995:2-4) Tugas-tugas itu antara lain :

1. Peminjaman

Peminjaman bahan pustaka ada yang boleh dibawa pulang dan ada bahan puataka yang hanya dibaca ditempat.

Sedangkan jangka waktu pinjam sangat bervariasi, yaitu : a. Jangka lama: semester, setahun.

b. Jangka menengah: semingu, sebulan. c. Jangka pendek: tiga hari, empat hari, sehari.

Tata cara peminjaman buku dan pengembaliannya pada sistem terbuka dan sistem tertutup akan berbeda. (Karmidi Martoadmojo, 1999 : 39) Semua langkah kerja peminjaman bertujuan untuk:

1. Mengamankan koleksi dan menghindari hilangnya bahan pustaka. 2. Mengetahui siapa peminjam buku serta berapa jumlah buku yang

commit to user

3. Mengetahui batas waktu pengembalian buku-buku yang sedang beredar.

2. Pengembalian

Bagian pengembalian sering dijadikan satu dengan bagian peminjaman. Petugas bagian ini haruslah tegas dan teliti, sebab sering terjadi pelanggaran yang dilakukan para peminjan bahan pustaka, misalnya keterlambatan dalam pengembalian, penyobekan halaman, coret-coret pada buku atau halaman atau yang paling parah menghilangkan buku pinjaman.

3. Penagihan

Jika terjadi keterlambatan pengembalian yang melebihi batas kewajaran perlu diadakan penagihan. Penagihan dapat dilakukan dengan surat maupun lisan kepada peminjam yang telah terlambat mengembalikan pinjaman sesuai batas waktu.

4. Sanksi

Sanksi yang dikenakan kepada pelanggar hendaknya bersifat mendidik agar mereka menyadari bahwa bahan pustaka juga diperlukan oleh orang lain. Berat ringannya sanksi tergantung pada jenis pelanggarannya. Oleh karena itu sanksi dapat berupa denda, peringatan penggantian maupun sanksi administrasi.

5. Bebas pinjam

Bebas pinjam untuk menjaga keutuhan koleksi secara keseluruhan, maka setiap anggota yang telah habis masa keanggotannya atau untuk

commit to user

keperluan lain, diperlukan keterangan bebas pinjam. Kegunaan bebas pinjam ini untuk mengecek apakah pinjaman telah kembali semua atau belum.

6. Statistik

Dengan adanya statistik yang baik dapat diketahui perkembangan perpustakan. Statistik ini dapat dibuat untuk mengetahui jumlah pengunjung, peminjam, pengembalian, buku yang dibaca ditempat pada waktu tertentu (hari, bulan, tahun).

2.2.7 Siatem Layanan Sirkulasi

Tidak semua pengunjung perpustakaan senang membaca di perpustakaan, terutama untuk buku bacaan seperti fiksi. Umumnya buku tersebut dibawa pulang karena itu pengunjung akan meminjam buku dari perpustakaan. Hal ini membawa soal bagi perpustakaan untuk mengembangkan sistem peminjaman yang paling sesuai dengan keperluan perpustakaan.

Metode peminjaman sering kali disebut pula dengan sistem kendali sirkulasi atau sistem sirkulasi.sistem peminjaman mengalami banyak perubahan, muali dari sistem manual hingga ke sistem berrbantuan komputer. ( Sulistyo Basuki, 1991 : 259).

Agar pengguna jasa perpustakaan dapat memanfaatkan koleksi perpustakaan dengan baik, maka perlu ditentukan sistem sirkulasi yang jelas. Dengan adanya sistem ini pengguna akan mengetahui peratuaran dan tata tertib yang berlaku. Pustakawan dan pengguna akan mengetahui hak

commit to user

dan kewajiban masing-masing. (Lasa HS, 1995:3-4) Sistem sirkulasi yang dikenal dan biasa digunakan diperpustakaan ada dua macam yaitu :

a. Sistem layanan terbuka

Sistem layanan tertutup adalah suatu cara peminjaman yang memungkinkan pengguna untuk masuk keruang koleksi untuk memilih, mengambil sendiri koleksi yang sesuai. Untuk itu mereka harus mengenal sistem pengelomnpokkan buku yang dianut oleh suatu perpustakaan itiu sendiri. Tanpa mengerti sistem ini mereka akan berputar-putar mengelilingi rak-rak buku hanya untuk menemukan satu judul saja.

Keuntungan :

1. Kartu-kartu katalog tidak cepat rusak, katena sedikit yang menggunakannya. Pada umumnya mereka langsung menuju ke rak-rak buku untuk memilih sendiri.

2. Menghemat tenaga. Sebab dalam sistem ini petugas ttidak perlu mengembalikan. Pustakawan hanya mencatat dan kemudian mengembalikan buku-buku yang telah dibaca titempat maupun yang dikembalikan hari itu.

3. Judul-judul buku yang diketahui dan dibaca lebih banyak.

4. Akan segera diketahui judul buku yang sedang dipinjam, nama dan alamat peminjam.

commit to user

5. Apabila caln peminjam tidak menemukan buku tertentu yang dicari, maka saat itu pula dia dapat mamilih judul buku lain yang lebih relevan.

6. Kecil sekali kemungkinan terjadi salah paham antara petugas dan peminjam.

Kerugian /kelemahan

1. Frekuensi kerusakan lebih besar.

2. Memerluka ruangan yang lebih luas, sebab letak rak satu dengan yang lain memerlukan jarak yang longgar.

3. Susunan buku menjadi tidak teratur. Oleh karena itu pustakawan harus sering mengadakan shelving.

4. Pemula yang datang ke perpustakaan itu untuk mencari buku sering bingung.

b. Sistem layanan tertutup

Sistem pinjam tertutup adalah suatu cara peminjaman yang tidak memungkinkan pengguna untuk memilih dan mengambil sendiri akan koleksi yang ingin dipinjam dapat dipilih melalui daftar/katalog yang tersedia. Koleksinya akan diambilkan oleh petugas. Dalam sistem ini peran katalog sangat penting. Di samping itu petugas harus tanggap atas koleksi yang diinginkan pengguna. Mereka sering hanya menyebutkan subjek atau pengarangnya saja, bahkan tidak jarang mereka hanya menyebutkan warna dan ukuran buku tanpa mengetahui judul maupun pengarangnya.

commit to user Keuntungan :

1. Daya tampung koleksi lebih banyak, karena jajaran rak satu dengan yang lain lebih dekat.

2. Susunan buku akan lebih teratur dan tidak mudah rusak.

3. Kerusakan dan kehilangan koleksi lebih sedikit bila dibanding dengan sistem terbuka.

4. Tidak memerlukan meja baca diruang koleksi. Kerugian :

1. Banyak energi yang terserap di bagian sirkulasi ini.

2. Terdapat sejumlah koleksi yang tidak pernah keluar/dipinjam. 3. Sering menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan misalnya salah

pengertian antara petugas dan peminjam.

4. Antrian meminjam maupun mengembalikan buku dibagian ini

sering berjubel. Keadaan ini berarti membuang waktu. 2.2.8 Pemilihan Sistem Dalam Pelayanan Sirkulasi

Untuk menemukan sistem mana yang paling cocok, kiranya tidak ada ketentuan yang mutlak untuk memilih salah satu sistem. Sebab suatu sistem dianggap baik dan cocok untuk suatu perpustakaan, tetapi belum tentu baik untuk perpustakaan lain. Oleh karena itu sebaiknya dipilih sistem yang cocok dengan kondisi setempat dan lebih efisisn serta sedikit

menimbulkan kerubian atau resikonya paling ringan. Dalam

menentukansistem pinjaman, (Lasa HS, 1995:6-7) perlu dikaji keuntungan dan kerugiannya serta mempertimbangkan faktor-faktor berikut :

commit to user 1. Efisiensi

Dalam proses sirkulasi hendaknya dipertimbangkan faKtor

penghematan waktu dan tenaga. Peralatan yang canggih tidaklah berarti kalau memang ternyata lebih lama daripada sistem manual.Pengguna jasa perpustakaan ibarat orang akan makan direstoran dalam keadaan lapar. Lebih cepat datangnya hidangan yang dipesan akan lebih menyenamgkan. Bisa saja mereka tidak datang lagi ke rumah makan itu karena hidangan terlalu lama.

2. Jumlah dan kualitas tenaga

Tersedianya tenaga yang terampil dan terdiddik menentukan kelancaran tugas-tugas perpustakaan. Penentuan sistem pinjam perlu mempertimbangkan kesediaan tenaga. Sistem pinjam tertututup memerlukan tenaga banyak. Ketelitian, kecekatan, ketegasan dan pendidikan petugas mempengaruhi cepat atau lambatnya proses pelayanan.

3. Faktor ruangan

Luas dan sempitnya ruangan perlu dipertimbangkan. Pada sistem terbuka misalnya, memerlukan ruangan yang luas. Ruang itu unuk penempatan rak-rak yang jaraknya minimal 90 cm. Keamanan pintu, jendela pada sistem terbuka perlu diperhatikan disamping penawasan yang ketat pada setiap pengunjung tanpa kelihatan mencurigai mereka.

commit to user 4. Jumlah koleksi

Apabila jumlah koleksi dapat mencapai rasio minimal antara pengguna aktif/anggota dan judul, maka dapat dipertimbangkan menganut sistem terbuka. Untuk itu perlu diperhatikan :

a. Jumlah rata-rata peminjam tiap hari.

b. Jumlah judul yang paling banyak dipinjam oleh seorang anggota dalam sekali pinjam

c. Masa/jangka waktu pinjam yang diperbolehkan. 5. Pengguna aktif/pengguna

Apabila jumlah pengguna aktif/anggota ternyata melebihi judul yang dimiliki, lebih baik menggunakan sistem tertutup. Sebab jumlah yang tidak seimbang kadang akan mengecewakan pengunjung pada sistem terbuka. Keculi itu juga masih perlu dipertimbangkan sejauh mana mental anggota dalam menggunakan koleksi itu. Sebab mereka harus juga ikut memiliki tanggung jawab/responsibility terhadap koleksi itu. 2.2.9 Strategi dan Teori Kepuasan Pengguna Perpustakaan

Peran menyediakan segala informasi sesuai dengan kebutuhan pemakai secara tepat. Bukanlah suatu pekerjaan yang mudah sebab informasi yang kita terima pada umumnya merupakan sebagian kecil dari seluruh apa yang sebelumnya ada didalam pikiran pemakai perpustakaan, dalam memberi strategi kepuasan pemakai perpustakaan, (Syihabuddin Qalyubi dkk, 2003:204-205). terdapat tiga kunci utama sebagai berikut :

commit to user

1. Kemampuan memahami kebutuhan dan keinginan pemakai serta

memahami tipe-tipe pemaki perpustakaan.

2. Pengembangan database yang lebih akurat, termasuk data

kebutuhan dan keinginan setiap segmen pemakai dan perubahan kondisi.

3. Pemanfaatan informasi-informasi yang diperoleh dari riset pasar dalam suatu kerangka strategi.

Adapun tipe-tipe pelanggan menurut loyalitas adalah sebagai berikut : 1. Prospek/prospect

Yaitu orang-orang yang mengenal bisnis jasa suatu perpustakaan, tetapi belum pernah masuk ke perpustakaan serta belum pernah memanfaatkan dan membeli jasa perpustakaan.

2. Pembelanja/Shoppe

Yaitu prospek yang telah yakin untuk mengunjungi perpustakaan tersebut, paling tidak satu kali.

3. Pelanggan

Yaitu orang yang membeli produk atau jasa perpustakaan. 4. Klien/Client

Yaitu orang yang secara rutin memanfaatkan jasa perpustakaan. 5. Penganjur/Advocate

Yaitu pemakai yang sedemikian puasnya dengan produk atau jasa perpustakaan sehingga pemakai perpustakaan akan menceritakan kepada sispapun.

Beberapa strategi untuk memuaskan pemakai perpustakaan antara lain sebagai berikut :

commit to user

1. Strategi pemasaran yang berupa relationship marketing, yaitu strategi dimana transaksi pertukaran petugas dengan pemakai perpustakaan berkelanjutan, dalam arti tidak berakhir setelah

transaksi jasa selesai. Relationship marketing dapat

diimplementasikan dengan cara membentuk customer database, yaitu daftar nama pemaaki perpustakaan dalam jangka panjang dianggap perlu dibina. Cara lain ialah dengan melakukan

frequency marketing, yaitu usaha untuk mengidentifikasi,

memelihara dan meningkatkan hasil pemaki terbaik melalui hubungan jangka panjang yang interaktif dan bertambah nilai.

2. Strategi superior customer service, yaitu menawarkan

pelaayanan yang lebih baik daripada pesaing. Biasanya pemakai perpustakaan mendapatkan manfaat besar dari pelayanan superior tersebut.

3. Strategi yang berintikan komitmen untuk memberikan

kepuasan pelanggan yang akan menjadi sumber dinamisme penyempurnaan mutu produk jasa dan kinerja perpustakaan.

4. Strategi penanganan keluhan yang efisien dengan cara

menyelesaikan penanganan keluhan secara baik sehingga pemakai perpustakaan menjadi puas.

5. Strategi peningkatan kinerja perpustakaan.

Disisi lain, kepuasan pelanggan selalu berhadapan dengan masalah keluhan. Selalu saja masih terdapat keluhan terhadap

commit to user

perpustakaan walaupun pustakawan sudah memalsimalkan memberi pertilongan penyediaan informasi. Cara yang dapat digunakan untuk menangani keluhan adalah sebagai berikut : 1. Empati terhadap pelanggan yang marah.

Dalam menghadapi pemakai perpustakaan yang sedang marah

atau kesal, kita perlu bersikap empati dengan

mendengarkankeluhan mereka dan berusaha memahami situasi yang dirasakan oleh pemakai tersebut.

2. Kecepatan dalam menangani keluhan.

Keluhan dapat ditangani dengan cepat sehingga keluhan pemakai perpustakaan akan reda. Apabila kita menangani keluhan pemakaidengan cepat, besar kemungkinan tersebut akan puas dan akan kembali ke perpustakaan.

3. Kewajaran atau keadilan dalam memecahkan permasalahan

atau keluhan. Perpustakaan harus memperhatikan aspek kewajaran dalam hal biaya dan kinerja jangka panjang sehingga akan terjadi situasi win win solution (pemakai dan perpustakaan sama-sama diuntungkan).

4. Kemudahan bagi konsumen untuk menghubungi perpustakaan.

Aspek kemudahan menjadi sangat penting bagi pemakai untuk menyampaikan komentar, saran, kritis, pertanyaan, dan keluhannya. Metode komunikasi diharapkan menjadi metode yang mudah dan tidak mahal. Realisasi dari kemudahan

commit to user

komunikasi tersebut, antara lain tersedianya e-mail dan

homepage di world wide web (WWW) serta saluran telepon

khusus atau hotline service.

2.2.10 Senayan Library Management System (SLIMS)

Senayan, atau nama lengkapnya Senayan Library Management

System (SLIMS), adalah perangkat lunak sistem manajemen perpustakaan

(library management system) sumber terbuka yang dilisensikan di bawah

GPL. v3. Senayan adalah Open Source Software (OSS) berbasis web untuk memenuhi kebutuhan automasi perpustakaan (library automation) skala kecil hingga skala besar. Dengan fitur yang lengkap, Senayansangat cocok digunakan bagi perpustakaan yang memiliki koleksi, anggota dan staf banyak di lingkungan jaringan, baik itu jaringan lokal (intranet) maupun Internet. Aplikasi web yang dikembangkan oleh tim dari pusat informasi dan humas Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia ini dibangun dengan menggunakan PHP, basis data MySQL, dan pengontrol versi Git.

Senayan berukuran kecil dan sangat mudah dipasang dikomputer, baik yang memakai sistem operasi Linux maupun Windows. “besar seluruh file program, trmasuk program linux, kurang dari 1 gigabita,” kata Arie saat menjaga gerai senayan di pameran Global Conference on Open

Source. Meski dibangun di atas platform GNU/Linux, Senayan bisa

berjalan hampir disemua sistem operasi komputer, termasuk Windows dan Unix. Untuk memudahkan interaktivitas pengguna, aplikasi ini juga

commit to user

memakai teknologi AJAX (Asynchronous JavaScrip and XML) untuk

tampilannya diperamban. Beberapa software bersumber terbuka lain juga dipasang di senayan untuk memperkaya fiturnya, seperti genbarcode untuk pembuatan barcode, PhpThump untuk menampilkan gambar, dan tinyMCE untuk penyuntingan teks berbasis web.

Yang terpenting Senayan dirancang sesuai dengan standar pengelolaan koleksi perpustakaan, misalnya standar pengatalogan yang memenuhi syarat Anglo-American Cataloging Rules. Standar ini umum dipakai di seluruh dunia. “Karena yang mengembangkan adalah para pustakawan, kami berani menjamin bahwa aplikasi ini sesuai dengan standar yang dibutuhkan pustakawan didunia kerjanya,” kata Hendro. (http://kamerad69.blogspot.com/2010/03/04senayan-library-management-system-slims.html)

Senayan dapat membantu pihak manajemen untuk membuat kebijakan pengadaan atau sebagai bahan pertimbangan untuk memutuskan suatu kebijakan bagi perpustakaan. Semua kegiatan ini mungkin dilakukan dengan menggunakan menu-menu yang ada di Senayan. Berikut ini menu-menu yang disediakan Senayan, lengkap dengan penjelasan dari fungsi yang dimiliki setiap menu :

1. Online Public Access Catalog(OPAC)

Ketika membuka atau mengoperasikan perangkat lunak ini, maka pertama kali pengguna akan dibawa ke halaman depan perangkat lunak yang berfungsi sebagai OPAC (Online Public Access Catalog).

commit to user

OPAC merupakan menu atau fasilitas yang disediakan untuk pengguna atau pengunjung perpustakaan. OPAC berfungsi sebagai alat bantu bagi pengguna perpustakaan untuk menulusur koleksi yang dimiliki perpustakaan. OPAC sama maknanya dengan katalog online.

2. Bibliography

Bibliografi merupakan menu yang digunakan untuk melakukan

kegiatan pengelolahan koleksi perpustakaan. Melalui menu ini, pustakawan dapat melakukan kegiatanmemasukkan data bibliografi koleksi, memasukkan nomor barcode koleksi, editing data

bibliografi koleksi, cetak label koleksi, cetak barcode koleksi dan

fasilitas impor dan ekspor data yang sangat bermanfaat dalam kegiatan backup dan migrasi data.

3. Circulation

Circulation merupakan menu yang digunakan untuk melakukan

kegiatan layanan sirkulasi seperti peminjaman, pengembalian, perpanjangan dan memesan koleksi yang sedang dipinjaman oleh penguna lain. Selain itu melalui menu ini pustakawan juga dapat menetapkan aturan peminjaman, sejarah peminjaman dan daftar anggota yang terlambat mengembalikan koleksi yang dipinjam.

4. Membership

Membership merupakan menu yang digunakan untuk melakukan

commit to user

melakukan input data anggota, mengatur tipe anggota, cetak kartu anggota perpustakaan serta ekspor dan impor data anggota perpsutakaan.

5. Master File

Master File merupakan menu yang digunakan untuk menajamen data master seperti data penerbit, pengarang, kota terbit dan subjek. Apabila pengguna Senayan telah mengisi data pengarang, penerbit, kota terbit dan subjek maka ketika pengguna tersebut memasukkan data

bibliografi koleksi melalui bibliografi, pengguna tersebut tidak perlu

mengetikan nama pengarang, subjek, penerbit dan kota terbit. Pengguna tersebut cukup memilih nama pengarang, penerbit, kota terbit atau subjek.

6. Stock Take

Stock take merupakan menu yang digunakan untuk melakukan

kegiatan stock opname. Dengan menggunakan menu ini pengelola perpustakaan berusaha untuk mencocokkan data koleksi yang ada di dalam database Senayan dengan kondisi riil koleksi di rak.

7. System

Menu system merupakan menu yang disediakan oleh pengembangan

Senayan untuk melakukan kegiatan mengaturan terhadap perangkat lunak secara umum. Dengan menfaatkan menu ini penggunakan dapat

Dokumen terkait