• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN

2.2. Landasan Teori

Analisis SWOT adalah instrumen perencanaaan strategis yang klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal

dan ancaman, instrumen ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang bisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka.

Dalam mengidentifikasi berbagai masalah yang timbul dalam perusahaan, maka sangat diperlukan penelitian yang sangat cermat sehingga mampu menemukan strategi yang sangat cepat dan tepat dalam mengatasi masalah yang timbul dalam perusahaan. Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam mengambil keputusan antara lain:

a. Kekuatan (Strenght)

Kekuatan adalah unsur-unsur yang dapat diunggulkan oleh perusahaan tersebut seperti halnya keunggulan dalam produk yang dapat diandalkan, memiliki keterampilan dan berbeda dengan produk lain, sehingga dapat membuat lebih kuat dari para pesaingnya. Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan - keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani oleh perusahaan. Kekuatan adalah kompetensi khusus yang memberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan di pasar. Kekuatan terdapat pada sumber daya, keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan pembeli-pemasok, dan faktor - faktor lain.

b. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan dalam hal sumber daya yang ada pada perusahaan baik itu keterampilan atau kemampuan yang menjadi penghalang bagi kinerja organisasi. Keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,

keterampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif perusahaan. Fasilitas, sumber daya keuangan, kapabilitas manajemen, keterampilan pemasaran, dan citra merek dapat merupakan sumber kelemahan.

c. Peluang (Opportunity)

Peluang adalah berbagai hal dan situasi yang menguntungkan bagi suatu perusahaan, serta kecenderungan-kecenderungan yang merupakan salah satu sumber peluang.

d. Ancaman (Threat)

Ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan dalam perusahaan jika tidak diatasi maka akan menjadi hambatan bagi perusahaan yang bersangkutan baik masa sekarang maupun yang akan datang (Rangkuti, 2004).

Sebelum melakukan analisis, maka diperlukan tahap pengumpulan data yang terdiri atas tiga model yaitu:

A. Matriks Faktor Strategi Internal

Sebelum membuat matriks faktor strategi internal, kita perlu mengetahui terlebih dahulu cara-cara penentuan dalam membuat tabel IFAS.

1. Susunlah dalam kolom 1 faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan).

2. Beri rating masing-masing faktor dalam kolom 2 sesuai besar kecilnya pengaruh yang ada pada faktor strategi internal, mulai dari nilai 4 (sangat baik), nilai 3 (baik), nilai 2 (cukup baik) dan nilai 1 (tidak baik) terhadap kekuatan dan nilai “rating” terhadap kelemahan bernilai negatifnya.

3. Beri bobot untuk setiap faktor dari 0 sampai 100 pada kolom bobot (kolom 3).

Bobot ditentukan secara subyektif, berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan.

4. Kalikan rating pada kolom 2 dengan bobot pada kolom 3, untuk memperoleh skoring dalam kolom 4.

5. Jumlahkan skoring (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategi internalnya.

Hasil identifikasi faktor kunci internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan, pembobotan dan rating dipindahkan ke Tabel Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS) untuk dijumlahkan dan kemudian di perbandingkan antara total skor kekuatan dan kelemahan.

B. Matriks Faktor Strategi Eksternal

Sebelum membuat matriks faktor strategi eksternal, kita perlu mengetahui terlebih dahulu cara-cara penentuan dalam membuat tabel EFAS.

1. Susunlah dalam kolom 1 faktor-faktor eksternalnya (peluang dan ancaman).

2. Beri rating dalam masing-masing faktor dalam kolom 2 sesuai besar kecilnya pengaruh yang ada pada faktor strategi eksternal, mulai dari nilai 4 (sangat baik), nilai 3 (baik), nilai 2 (cukup baik) dan nilai 1 (tidak baik) terhadap kekuatan nilai “rating” terhadap kelemahan bersifat negatif, kebalikannya.

3. Beri bobot untuk setiap faktor dari 0 sampai 100 pada kolom bobot (kolom 3).

Bobot ditentukan secara subjektif, berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan.

4. Kalikan rating pada kolom 2 dengan bobot pada kolom 3, untuk memperoleh skoring pada kolom 4.

5. Jumlah skoring (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategi eksternalnya (Situmorang dan Dilham, 2007).

Menurut Rangkuti (2004), untuk menentukan bobot masing – masing faktor tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi 50 pada kolom 3 dengan rumus sebagai berikut:

C. Matriks Posisi

Matriks evaluasi posisi dan tindakan strategis (strategic position and action evaluation - SPACE matrix) adalah suatu alat yang penting dalam mencocokkan strategi. Hasil analisis pada tabel matriks faktor internal dan faktor eksternal dipetakan pada matriks evaluasi posisi dan tindakan strategis dengan cara sebagai berikut:

1. Sumbu horizontal (X) menunjukkan kekuatan dan kelemahan, sedangkan sumbu vertikal (Y) menunjukkan peluang dan ancaman.

2. Posisi perusahaan ditentukan sebagai berikut:

a. Jika peluang lebih besar daripada ancaman maka nilai Y > 0, sebaliknya jika peluang lebih kecil daripada ancaman maka nilai Y < 0.

Bobot = Rating x Total Bobot Total Rating

b. Jika kekuatan lebih besar daripada kelemahan maka nilai X > 0,

Gambar 2.1. Matriks Posisi SWOT Keterangan:

1. Kuadran I

Posisi ini mengimplikasikan bahwa perusahaan berada pada kondisi yang baik untuk menggunakan kekuatan internalnya guna memanfaatkan peluang yang ada.

Strategi yang harus diterapkan adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy).

2. Kuadran II

Posisi ini mengimplikasikan bahwa perusahaan masih memiliki kekuatan dari sisi internal walaupun menghadapi berbagai ancaman. Strategi yang harus diterapkan

Faktor Eksternal

adalah penggunaan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara diversifikasi (baik produk ataupun pasar).

3. Kuadran III

Posisi ini mengimplikasikan bahwa perusahaan menghadapi peluang besar, namun memiliki kendala dari sisi internal. Perusahaan sebaiknya tetap berada dekat dengan kompetensi dasar perusahaan dan tidak mengambil risiko berlebihan. Fokus strategi perusahaan pada kondisi ini adalah meminimalkan kendala-kendala internal perusahaan sehingga dapat memanfaatkan peluang.

4. Kuadran IV

Posisi ini mengimplikasikan bahwa perusahaan berada pada situasi yang sangat sulit karena menghadapi berbagai ancaman dan memiliki banyak kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan pada kondisi ini adalah memperbaiki kelemahan dan menghindari ancaman (David, 2004).

Matriks SWOT dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis yaitu:

1. Strategi S - O

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2. Strategi S - T

Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

3. Strategi W - O

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4. Strategi W - T

Strategi ini didasarkan pada kegiatan meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Matriks analisis SWOT dapat dilihat pada tabel matriks di bawah ini:

Tabel 2.2. Matriks Analisis SWOT.

IFAS EFAS

Strenghts (S)

a) Tentukan 5-10 faktor kekuatan internal

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.

Strategi WO

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman .

Strategi WT

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman.

Sumber: Rangkuti, 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis.

Dokumen terkait