BAB III METODE PENELITIAN
3.7 Langkah-langkah Analisis Framing
Berita mengenai Kasus Gayus Tambunan Pergi Ke Bali pada surat kabar Harian Jawa Pos dan Kompas yang terdapat dalam surat kabar Harian Jawa Pos dan Kompas akan dianalisis dengan menggunakan perangkat framing Pan dan Kosicki.
38
Pertama, peneliti mengumpulkan berita – berita tentang Kasus Gayus Tambunan Pergi Ke Bali pada surat kabar Harian Jawa Pos dan Kompas .
Kedua, peneliti melakukan analisis terhadap berita-berita dan kemudian membuat interpretasi terhadap berita-berita tersebut dalam kerangka model Pan dan Kosicki. Berita dibagi menjadi empat bagian struktur besar yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retoris.
1. Sintaksis
Dalam wacana berita sintaksis berhubungan dengan bagaimana Jawa Pos dan Kompas dalam menyusun berita Kasus Gayus Tambunan Pergi Ke Bali pada surat kabar Harian Jawa Pos dan Kompas dalam bentuk susunan umum berita. Adapun fungsi dari struktur sintaksis adalah menjadi petunjuk berguna dalam melihat bagaimana wartawan Jawa Pos dan Kompas memaknai peristiwa Kasus Gayus Tambunan Pergi Ke Bali.
a. Headline
Headline tentang berita Kasus Gayus Tambunan Pergi Ke Bali pada surat kabar Harian Jawa Pos dan Kompas merupakan inti pemberitaan yang ditulis dengan huruf besar dan mencolok guna menarik perhatian khalayak untuk membacanya.
b. Lead
Menunjukkan sudut pandang atau perspektif tertentu sebagai aspek terpenting pada surat kabar Harian Jawa Pos dan Kompas dalam memberitakan Kasus Gayus Tambunan Pergi Ke Bali.
39
c. Latar informasi
Latar belakang atas berita Kasus Gayus Tambunan Pergi Ke Bali merupakan bagian berita yang dapat membantu menyelidiki semantik (arti kata) yang ingin ditampilkan, cara mempengaruhi, memberi kesan sebagai pembenaran bahwa pendapat Jawa Pos dan Kompas dalam memaknai berita Kasus Gayus Tambunan Pergi Ke Bali cukup beralasan.
d. Kutipan sumber
Pengutipan yang dilakukan terhadap orang – orang / tokoh – tokoh yang berhubungan dengan peristiwa Kasus Gayus Tambunan Pergi Ke Bali. Dengan tujuan membangun objektivitas, prinsip keseimbangan, dan tidak memihak pendapat wartawan semata, tetapi juga pendapat orang – orang yang mempunyai otoritas tertentu.
2. Skrip
Berhubungan dengan bagaimana wartawan Jawa Pos dan Kompas mengisahkan atau menceritakan peristiwa Kasus Gayus Tambunan Pergi Ke Bali dengan unsur kelengkapan berita dalam pemberitaannya. Berguna untuk mengetahui penerapan penulisan peristiwa Kasus Gayus Tambunan Pergi Ke Bali sebagai susunan cerita dengan strategi cara bercerita tertentu, yang dilakukan oleh wartawan Jawa Pos dan Kompas untuk menarik perhatian pembaca. Segi bercerita dan unsur kelengkapan berita dapat menjadi penanda framing yang penting dan ingin ditampilkan, memberi tekanan mana yang didahulukan dan bagian mana
40
yang kemudian sebagai strategi menyembunyikan informasi penting. Struktur skrip 5W + 1H yaitu :
What : peristiwa apa yang terjadi ?
Who : siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut?
When : kapan peristiwa itu terjadi?
Where : dimana peristiwa itu terjadi?
Why : mengapa peristiwa itu terjadi?
How : bagaimana terjadinya peristiwa itu?
3. Tematik
Berhubungan dengan bagaimana surat kabar Harian Jawa Pos dan Kompas mengungkapkan pandangannya atas persete Kasus Gayus Tambunan Pergi Ke Bali ke dalam proposisi, kalimat atau hubungan antar kalimat yang membentuk teks secara keseluruhan. Yang termasuk struktur tematik antara lain :
a. Detail
Kontrol informasi yang ditampilkan Jawa Pos dan Kompas. Dimana informasi yang menguntungkan akan diuraikan secara mendetail, lengkap dan panjang lebar. Bila perlu disertakan pula data – data yang mendukung yang merupakan upaya secara sengaja untuk menciptakan citra tertentu pada khalayak dan sebaliknya apabila informasi tersebut merugikan.
41
b. Maksud kalimat, hubungan
Informasi berita Kasus Gayus Tambunan Pergi Ke Bali yang menguntungkan Jawa Pos dan Kompas akan diuraikan secara eksplisit dan jelas, sedangkan yang merugikan akan diuraikan secara implisit atau samar.
c. Nominalisasi antarkalimat
Prespektif Jawa Pos dan Kompas dalam memandang suatu objek sebagai sesuatu yang tunggal atau sebagai suatu kelompok.
d. Koherensi
Pertalian atau jalinan antar kalimat, proposisi, atau kalimat dalam pemberitaan Kasus Gayus Tambunan Pergi Ke Bali oleh Jawa Pos dan Kompas sehingga fakta yang tidak berhubungan sekalipun dapat terjalin menjadi sebuah kalimat.
e. Bentuk kalimat
Kebenaran tata bahasa yang digunakan Jawa Pos dan Kompas dalam menulis berita Kasus Gayus Tambunan Pergi Ke Bali. karena bentuk kalimat bukan hanya menyangkut permasalahan teknis kebenaran tata bahasa, namun menentukan makna yang dibentuk oleh susunan kalimat.
f. Kata ganti
Alat yang digunakan Jawa Pos dan Kompas untuk menunjukkan dimana posisi seseorang dalam wacana.
42
4. Retoris
Bagaimana pilihan gaya atau kata yang dipilih oleh Jawa Pos dan Kompas untuk menekankan arti yang ditonjolkan ke dalam berita Kasus Gayus Tambunan Pergi Ke Bali. Struktur retoris adalah sebagai berikut :
a. Leksikon
Pilihan kata yang dilakukan oleh Jawa Pos dan Kompas dari berbagai kemungkinan kata tersedia. Secara ideologis menunjukkan bagaimana pemaknaan kedua media tersebut terhadap fakta atau realitas mengenai Kasus Gayus Tambunan Pergi Ke Bali.
b. Grafis
Untuk memeriksa apa yang ditekankan atau ditonjolkan (berarti dianggap penting) oleh Jawa Pos dan Kompas dalam pemberitaan Kasus Gayus Tambunan Pergi Ke Bali. Umumnya muncul lewat bagian tulisan yang dibuat berbeda, dibandingkan dengan tulisan yang lain. Pemakaian huruf tebal, huruf miring, pemakaian garis tebal, dan huruf yang dibuat dengan ukuran lebih besar. Termasuk gambar, grafik, tabel, foto, penempatan teks, tipe huruf dan elemen grafis lain yang secara tidak langsung dapat memanipulasi pendapat ideologis yang muncul.
c. Metafora
Kiasan, ungkapan yang dimaksudkan sebagai ornamen atau bumbu dari pemberitaan Jawa Pos dan Kompas . Pemakaian metafora tertentu bisa menjadi petunjuk mengerti makna suatu teks dan secara strategis digunakan
43
sebagai landasan berpikir, alasan pembenaran pendapat atau gagasan tertentu dalam konteks pemberitaan Kasus Gayus Tambunan Pergi Ke Bali.
d. Pengandaian
Upaya wartawan Jawa Pos dan Kompas untuk mendukung makna suatu teks, apakah menguatkan atau menentang suatu pendapat dengan memberi pernyataan yang dipercaya kebenarannya.