• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.6 Perangkat Framing zhondang Pan dan

Analisis dalam penelitian ini menggunakan model Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki. Dimana Pan dan Kosicki melihat bagaimana wartawan memakai secara strategis kata, kalimat, lead, hubungan antarkalimat, foto, grafik, dan perangkat lainnya untuk membantu dirinya mengungkapkan pemaknaan mereka sehingga dapat dipahami oleh pembaca. Model ini berasumsi bahwa setiap berita mempunyai frame yang berfungsi sebagai pusat dari organisasi ide. Frame ini adalah suatu ide yang dihubungkan dengan elemen yang berbeda dalam teks berita (seperti kutipan sumber, latar informasi, pemakaian kata atau kalimat tertentu) ke dalam teks secara keseluruhan.

Menurut Pan dan Kosicki, elemen yang menandakan pemahaman seseorang mempenuyai bentuk yang terstruktur dalam bentuk aturan atau konvensi penulisan sehingga ia dapat menjadi “jendela” melalui makna yang tersirat dari berita menjadi terlihat. Ia secara struktural dapat diamati dari pemilihan kata atau simbol yang dibentuk melalui aturan atau konvensi tertentu.

Dalam pendekatan ini, menurut Pan dan Kosicki, perangkat framing dapat dibagi kedalam empat struktur besar. Pertama, struktur sintaksis yaitu berhubungan dengan bagaimana wartawan menyusun peristiwa – pernyataan, opini, kutipan, pengamatan atas peristiwa ke dalam bentuk susunan umum berita. Kedua, struktur skrip. Skrip berhubungan dengan bagaimana wartawan

26

mengisahkan atau menceritakan peristiwa ke dalam bentuk berita. Struktur ini melihat bagaimana strategi cara bercerita atau bertutur yang dipakai oleh wartawan dalam mengemas peristiwa ke dalam bentuk berita. Ketiga, struktur tematik. Tematik berhubungan dengan bagaimana wartawan mengungkapkan pandangannya atas peristiwa ke dalam proporsisi, kalimat atau hubungan antarkalimat yang membentuk teks secara keseluruhan. Dan keempat, struktur retoris. Struktur ini berhubungan dengan bagaimana wartawan menekankan arti tertentu ke dalam berita. Struktur ini akan melihat bagaimana wartawan memakai pilihan kata, idiom, grafik dan gambar yang dipakai bukan hanya mendukung tulisan, melainkan juga menekankan arti tertentu kepada pembaca.

Framing menurut Pan dan Kosicki dapat digunakan untuk melihat kecenderungan atau kecondongan wartawan dalam memahami suatu peristiwa dapat dipahami dari keempat struktur tersebut, yaitu bagaimana wartawan menyusun peristiwa ke dalam bentuk umum berita, cara wartawan mengisahkan peristiwa, kalimat yang dipakai, dan pilihan kata atau idiom yang dipilih. Ketika menulis berita dan menekankan makna atas peristiwa, wartawan akan memakai semua strategi wacana tersebut untuk menyakinkan khalayak pembaca bahwa berita yang ia tulis adalah benar. Strategi wacana tersebut adalah :

1. Sintaksis

Sintaksis adalah susunan kata atau frase dalam kalimat. Dalam wacana berita, sintaksis menunjuk pada pengertian susunan dari bagian berita, yang lebih populer dengan sebutan “ Piramida Terbalik”, yaitu dimulai dari headline, lead, latar

27

informasi, kutipan sumber dan penutup. Dalam bentuk piramida terbalik ini, bagian yang di atas ditampilkan lebih penting dibandingkan dengan bagian dibawahnya. Elemen sintaksis memberi petunjuk yang berguna tentang bagaimana wartawan memaknai peristiwa dan hendak kemana berita tersebut di bawa.

Headline/ judul, merupakan aspek sintaksis dari wacana berita dengan tingkat kemenonjolan yang tinggi yang menunjukkan kecenderungan berita. Headline mempengaruhi bagaimana kisah untuk dimengerti untuk kemudian digunakan dalam membuat pengertian isu dan peristiwa sebagaimana mereka beberkan. Lead, adalah perangkat sintaksis yang umumnya memberikan sudut pandang dari berita, menunujukkan perspektif tertentu dari peristiwa yang diberitakan. Latar, merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi makna yang ingin ditampilkan wartawan. Latar yang dipilih menentukan ke arah mana pandangan khalayak akan dibawa. Latar umumnya diletakkan di awal sebelum pendapat wartawan yang sebenarnya muncul dengan maksud mempengaruhi dan memberi kesan bahwa pendapat wartawan sangat beralasan. Karena itu, latar membantu menyelidiki bagaimana seseorang memberi pemaknaan atas suatu peristiwa. Bagian berita lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah pengutipan sumber berita. Bagian ini dimaksudkan untuk membangun objektifitas, prinsip keseimbangan dan ketidakberpihakkan. Pengutipan sumber berita ini menjadi perangkat framing atas tiga hal. Yaitu pertama, mengklaim validitas atau kebenaran dari pernyataan yang dibuat dengan mendasarkan diri pada klaim dari ahli yang berkompeten. Sehingga bukan hanya pendapat dari wartawan atas suatu

28

peristiwa, tapi juga didukung oleh pernyataan orang lain. Kedua, menghubungkan poin tertentu dari pandangannya kepada pejabat yang berwenang. Ketiga, mengucilkan pendapat atau pandangan tertentu yang dihubungkan dengan kutipan atau pandangan mayoritas sehingga pandangan tersebut tampak sebagai penyimpang (isu atau peristiwa yang menciptakan pro dan kontra).

2. Skrip

Laporan berita sering kali disusun sebagai sebuah cerita. Hal ini dikarenakan, pertama banyaknya laporan berita yang berusaha menunjukkan hubungan, peristiwa yang ditulis merupakan kelanjutan dari peristiwa sebelumnya. Kedua, karena berita umumnya mempunyai orientasi menghubungkan teks ditulis dengan lingkungan komunal pembaca. Bentuk umum dari struktur skrip adalah pola 5W +

1H, who, what, when, where, why, dan how. Unsur kelengkapan berita dapat

menjadi penanda framing yang penting. Skrip adalah salah satu strategi wartawan dalam mengkonstruksi berita : bagaimana suatu peristiwa dipahami melalui cara tertentu dengan menyusun bagian – bagian dengan urutan tertentu. Skrip memberikan tekanan mana yang didahulukan, dan bagian mana yang bisa dijadikan strategi untuk menyembunyikan informasi penting.

3. Tematik

Menurut Pan dan Kosicki, berita mirip dengan sebuah pengujian hipotesis. Peristiwa yang diliput, sumber yang dikutip, dan pernyataan yang diungkapkan, semua perangkat itu digunakan untuk membuat dukungan yang logis bagi

29

hipotesis yang kuat. Pengujian hipotesis ini digunakan untuk menyebut struktur tematik dari berita. Struktur tematik dapat diamati dari bagaimana peristiwa itu diungkapkan atau dibuat oleh wartawan. Kalau struktur sintaksis berhubungan dengan pernyataan bagaimana fakta yang diambil oleh wartawan akan ditempatkan pada skema atau bagan berita, struktur tematik berhubungan dengan bagaimana fakta tersebut ditulis.

4. Retoris

Frame timbul dalam dua level. Pertama, konsepsi mental yang digunakan untuk memproses informasi sebagai kharakteristik dan teks media. Kedua, perangkat spesifik dan narasi berita yang dipakai untuk membangun pengertian peristiwa. Frame berita dibentuk dari kata kunci, metafora, konsep, simbol, dan citra yang ada dalam narasi berita. Karenanya, frame dapat dideteksi dan diselidiki dari kata, citra dan gambar tertentu yang memberi makna tertentu dari teks berita. Kosakata dan gambar itu ditekankan dalam teks sehingga lebih menonjol dibandingkan dari bagian lain dari teks. Itu dilakukan lewat pengulangan, penempatan yang lebih menonjol, atau menghubungkan bagian lain dalam teks berita. Sehingga bagian itu lebih menonjol, lebih mudah dilihat, diingat, dan lebih mempengaruhi khalayak.(Eriyanto;2001:189)

30

GAMBAR 2

SKEMA FRAMING PAN DAN KOSICKI

Model framing Pan dan kosicki.(Eriyanto;2002:256)

PERANGKAT FRAMING 7. Leksikon 8. Grafis 9. Metafora 3. Detail 4. Koherensi 5. Bentuk kalimat 6. Kata ganti 1. Skema Berita 2. Kelengkapan berita SKRIP Cara wartawan mengisahkan fakta RETORIS Cara wartawan menekankan fakta TEMATIK Cara wartawan menulis fakta

UNIT YANG DIAMATI

Headline, lead, latar informasi, kutipan sumber, pernyataan, penutup 5W + 1H STRUKTUR SINTAKSIS Cara wartawan menyusun fakta Paragraf, proposisi, kalimat, hubungan antar kalimat

Kata, idiom, gambar foto, grafik

31

Dokumen terkait