• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.2 Gaya Kognitif

2.1.3.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran MMP

Krismanto (2003: 11) mengemukakan langkah-langkah pembelajaran menggunakan model Missouri Mathematics Project adalah sebagai berikut:

a. Review

Pada langkah ini guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Siswa juga diajak untuk membahas tugas atau PR (Pekerjaan Rumah) yang diberikan pada pertemuan sebelumnya yang dianggap sulit oleh siswa.

Pada langkah ini guru menyampaikan materi baru yang merupakan kelanjutan dari materi sebelumnya. Guru dapat mengembangkan materi yang akan dipelajari dengan menggunakan bantuan Alat Peraga Manipulatif (APM). Kegiatan pada langkah ini juga dapat dilakukan melalui diskusi, karena pengembangan akan lebih baik jika dikombinasikan dengan latihan terkontrol. Pada penelitian ini guru menggunakan bantuan Alat Peraga Manipulatif (APM) untuk mengembangkan materi yang akan dipelajari dan mengkombinasikan langkah pengembangan ini dengan latihan terkontrol.

c. Latihan Terkontrol

Pada latihan terkontrol dalam penelitian ini siswa diminta membentuk suatu kelompok dan menyelesaikan LKS (Lembar Kegiatan Siswa) dan LTS (Lembar Tugas Siswa) yang diberikan oleh guru dalam diskusi kelompok. LKS berbantuan APM dirancang sedemikian rupa oleh guru untuk membantu siswa menemukan konsep baru dan membangun pengetahuannya sendiri tanpa harus diberitahu oleh guru. Kegiatan diskusi kelompok pada latihan terkontrol tetap dalam pengawasan guru untuk mencegah terjadinya miskonsepsi pada pembelajaran. Setelah melakukan diskusi, masing-masing kelompok akan diminta oleh guru untuk mempresentasikan hasil diskusi yang telah diperoleh yang kemudian akan ditanggapi oleh kelompok lain dan akan dikonfirmasi oleh guru.

d. Seat Work (Latihan Mandiri)

Pada langkah ini siswa diberi soal yang dikerjakan secara individu sebagai latihan untuk mengetahui penguasaan konsep yang telah dipelajari. Dari langkah ini, guru dapat mengetahui seberapa jauh materi tersebut dipahami oleh siswa. e. Penugasan

Penugasan merupakan langkah terakhir dari model MMP. Pada langkah ini siswa bersama guru membuat rangkuman tentang materi yang sudah dipelajari. Rangkuman ini bertujuan untuk mengingatkan siswa mengenai materi yang baru saja dipelajari. Selain membuat rangkuman, guru juga memberikan penugasan berupa PR kepada siswa sebagai bentuk latihan tambahan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi tersebut.

Kurikulum KTSP merupakan kurikulum yang menerapkan pembelajaran dengan pendekatan EEK yang meliputi kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 41 tahun 2007 tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah menyebutkan kegiatan yang dilakukan guru pada setiap kegiatan dalam pendekatan EEK adalah sebagai berikut:

a. Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

1. Melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;

2. Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;

3. Memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta antara siswa dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;

4. Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;

5. Memfasilitasi siswa melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.

b. Dalam kegiatan elaborasi, guru:

1. Membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam melalui tugas- tugas tertentu yang bermakna;

2. Memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;

3. Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;

4. Memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;

5. Memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;

6. Memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;

7. Memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;

8. Memfasilitasi siswa melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;

9. Memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa.

c. Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

1. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa;

2. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai sumber;

3. Memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan;

4. Memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar. Dalam hal ini guru:

a) Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesullitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;

b) Membantu menyelesaikan masalah;

c) Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;

d) Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;

e) Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.

Pada langkah review guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya, dan membahas tugas atauS PR yang diberikan. Dengan mengajak siswa mengingat kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya dan membahas tugas atau PR yang diberikan, berarti guru melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran dan sudah memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta antara siswa dengan guru dan sumber belajar. Kegiatan ini merupakan kegiatan eksplorasi pada pendekatan EEK.

Pada langkah pengembangan guru menyampaikan materi baru dan guru juga dapat mengembangkan materi tersebut dengan menggunakan bantuan APM. Ini berarti guru menggunakan beragam media pembelajaran dan memfasilitasi

terjadinya interaksi antara siswa dengan guru dan sumber belajar. Kegiatan ini juga merupakan kegiatan eksplorasi pada pendekatan EEK.

Pada latihan terkontrol siswa diminta membentuk suatu kelompok dan menyelesaikan LKS dan LTS yang diberikan oleh guru dalam diskusi kelompok. LKS berbantuan APM ini dirancang sedemikian rupa oleh guru untuk membantu siswa menemukan konsep baru dan membangun pengetahuannya sendiri tanpa harus diberitahu oleh guru. Setelah melakukan diskusi, masing-masing kelompok akan diminta oleh guru untuk mengkomunikasikan gagasan yang telah diperoleh melalui LKS. Dengan melaksanakan latihan terkontrol ini berarti guru melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran dan memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta antara siswa dengan guru dan sumber belajar lainnya. Kegiatan ini merupakan kegiatan eksplorasi dalam pendekatan EEK. Selain itu, melalui latihan terkontrol ini guru juga memfasilitasi siswa melalui pemberian diskusi untuk memunculkan gagasan baru secara lisan maupun tertulis, memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif, memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok, dan memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerjanya. Kegiatan ini merupakan kegiatan elaborasi pada pendekatan EEK. Pelaksanaan kegiatan diskusi kelompok pada latihan terkontrol ini juga tetap dalam pengawasan guru untuk mencegah terjadinya miskonsepsi pada pembelajaran. Kegiatan ini merupakan kegiatan konfirmasi pada pendekatan EEK.

Pada langkah seat work (latihan mandiri) siswa diberi soal yang dikerjakan secara individu sebagai latihan untuk mengetahui penguasaan konsep yang telah dipelajari. Ini berarti guru memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir, menganalisis, serta

menyelesaikan masalah. Kegiatan ini merupakan kegiatan elaborasi pada pendekatan EEK.

Langkah terakhir dari model MMP adalah penugasan dimana siswa bersama guru membuat rangkuman tentang materi yang sudah dipelajari dan guru juga memberikan penugasan berupa PR kepada siswa sebagai bentuk latihan tambahan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi tersebut. Ini berarti guru memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan. Kegiatan ini merupakan kegiatan konfirmasi pada pendekatan EEK.

Menurut Alba et al (2014: 108) model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) memiliki kelebihan yaitu banyak materi yang bisa disampaikan kepada siswa karena tidak terlalu memakan banyak waktu, artinya penggunaan waktu dapat diatur relatif ketat; dan banyaknya latihan sehingga siswa mudah terampil dengan beragam soal. Dalam penelitian ini, langkah- langkah model pembelajaran Missouri Mathematics Project yang digunakan adalah langkah-langkah dikemukakan oleh Krismanto, yaitu: (1) review, (2) pengembangan, (3) latihan terkontrol, (4) latihan mandiri, dan (5) penugasan.

Dokumen terkait