BAB II LANDASAN TEORI PENELITIAN
B. Silabus
6. Langkah-langkah Penyusunan Silabus
Langkah-langkah dalam penyusunan silabus dan sistem penilaian
meliputi tahap-tahap yaitu, identifikasi mata pelajaran, perumusan standar
kompetensi dan kompetensi dasar, penentuan materi pokok, pemilihan
pengalaman belajar, penentuan indikator, penilaian yang meliputi jenis
tagihan, bentuk instrumen, dan contoh instrumen, perkiraan waktu yang
dibutuhkan, dan pemilihan sumber atau bahan atau alat. Untuk lebih jelasnya
dapat dibaca uraian berikut:
a. Identifikasi. Pada setiap silabus perlu identifikasi yang meliputi identitas
sekolah, identitas mata pelajaran, kelas atau program, dan semester.
b. Penguruan. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Standar
kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Ekonomi atau
Akuntansi dirumuskan berdasarkan struktur keilmuan Ekonomi atau
Akuntansi dsn tuntutan kompetensi lulusan. Selanjutnya standar
kompetensi dan kompetensi dasar diurutkan dan disebarkan secara
sistematis.
c. Penentuan Materi Pokok dan Uraian Materi Pokok. Materi pokok dan
uraian materi pokok adalah butir-butir pelajaran yang dibutuhkan siswa
untuk mencapai suatu kompetensi dasar. Pengurutan materi pokok dapat
menggunakan pendekatan procedural, hirarkis, konkret ke abstrak, dan
pendekatan tematik. Prinsip yang perlu diperhatikan dalam menentukan
1) Prinsip relevansi, yaitu adanya kesesuaian anatara materi pokok
dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.
2) Prinsip konsistensi, yaitu adanya keajegan antara materi pokok
dengan kompetensi dasar dan standar kompetensi.
3) Prinsip adekuasi, yaitu adanya kecukupan materi pelajaran yang
diberikan untuk mencapai kompetensi dasar yang telah ditentukan.
Materi pokok inipun telah ditentukan oleh Depdiknas.
d. Pemilihan Pengalaman Belajar. Proses pencapaian kompetensi dasar
dikembangkan melalui pemilihan strategi pembelajaran yang meliputi
pembelajaran tatap muka dan pengalaman belajar. Pengalaman belajar
merupakan kegiatan fisik maupun mental yang dilakukan siswa dalam
berinteraksi dengan bahan ajar. Pengalaman belajar dilakukan oleh
siswa untuk menguasai kompetensi dasar yang telah ditentukan. Baik
pembelajaran tatap muka maupun pengalaman belajar, dapat dilakukan
di dalam maupun diluar kelas. Untuk itu, pembelajarannya dilakukan
dengan metode yang bervariasi.
e. Penjabaran Kompetensi Dasar menjadi Indikator. Indikator merupakan
kompetensi dasar secara spesifik yang dapat dijadikan ukuran untuk
mengetahui ketercapaian hasil pembelajaran. Indikator dirumuskan
dengan kata kerja operasional yang bisa diukur dan dibuat instrument
penilaiannya. Seperti halnya standar kompetensi dan kompetensi dasar,
f. Penjabaran Indikator ke dalam Instrumen Penilaian. Indikator
dijabarkan lebih lanjut ke dalam instrument penilaian yang meliputi
jenis tagihan, bentuk instrumen, dan contoh instrumen. Setiap indikator
dapat dikembangkan menjadi 3 instrumen atau lebih penilaian yang
meliputi ranah kognitif, psikomotor, dan afektif.
Jenis tagihan yang dapat digunakan antara lain sebagai berikut:
1) Kuis. Bentuknya berupa isian singkat dan menanyakan hal-hal yang
prinsip. Biasanya dilakukan sebelum pelajaran dimulai, kurang
lebih 5-10 menit. Kuis dilakukan untuk mengetahui penguasaan
pelajaran oleh siswa. Tingkat berfikiryang terlibat adalah
pengetahuan dan pemahaman.
2) Pertanyaan Lisan. Materi yang ditanyakan berupa pemahaman
terhadap konsep, prinsip, atau teorema. Tingkat berfikir yang
terlibat adalah pengetahuan dan pemahaman.
3) Ulangan Harian. Ulangan harian dilakukan secara periodik di akhir
pembelajaran satu atau dua kompetensi dasar. Tingkat berfikir yang
terlibat sebaiknya mencakup pemahaman, aplikasi, dan analisis.
4) Ulangan Blok. Ulangan Blok adalah ujian yang dilakukan dengan
cara menggabungkan beberapa kompetensi dasar dalam satu waktu.
Tingkat berfikir yang terlibat mulai dari pemahaman sampai dengan
5) Tugas Individu. Tugas individu dapat diberikan pada waktu-waktu
tertentu dalam bentuk pembuatan klipping, makalah, dan yang
sejenisnya. Tingkat berfikir yang terlibat sebaiknya aplikasi,
analisis, sampai sintesis dan evaluasi.
6) Tugas Kelompok. Tugas kelompok digunakan untuk menilai
kompetensi kerja kelompok. Bentuk instrumen yang digunakan
salah satunya adalah uraian bebas dengan tingkat berfikir tinggi
yaitu aplikasi sampai evaluasi.
7) Responsi atau Ujian Praktik. Bentuk ini dipakai untuk mata
pelajaran yang ada kegiatan praktikumnya. Ujian responsi bisa
dilakukan di awal praktik atau setelah melakukan praktik. Ujian
yang dilakukan sebelum praktik bertujuan untuk mengetahui
kesiapan peserta didik melakukan praktik di laboratorium atau
tempat lain, sedangkan ujian yang dilakukan setelah praktik,
tujuannya untuk mengetahui kompetensi dasar praktik yang telah
dicapai peserta didik dan yang belum.
8) Laporan Kerja Praktik. Bentuk ini dipakai untuk mata pelajaran
yang ada kegiatan prajtikumnya. Peserta didik bisa diminta untuk
mengamati suatu gejala dan melaporkannya.
Bentuk Instrumen dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu tes dan nontes.
Bentuk instrumen tes meliputi, pilihan ganda, uraian objektif, uraian non
(performans) dan portofolio, sedangkan bentuk instrumen nontes meliputi,
wawancara, inventori, dan pengamatan. Para guru diharapkan menggunakan
instrumen yang bervariasi agar diperoleh data tentang pencapaian belajar
siswa yang akurat dalam semua ranah. Beberapa bentuk instrumen tes yang
dapat digunakan, antara lain sebgagai berikut:
1) Pilihan Ganda. Bentuk ini bisa mencakup banyak materi pelajaran,
penskorannya objektif, dan bisa dikoreksi dengan mudah.
2) Uraian Objektif. Jawaban uraian objektif sudah pasti. Uraian
objektif lebih tepat digunakan untuk bidang matematika dan sain,
namun dalam ekonomi bentuk ini juga dapat digunakan. Agar hasil
penskorannya objektif, diperlukan pedoman penskoran. Hasil
penilaian terhadap suatu lembar jawaban akan sama walaupun
diperiksa oleh orang yang berbeda.
3) Uraian Non objektif atau Uraian Bebas. Uraian bebas dicirikan
dengan adanya jawaban yang bebas. Namun demikian, sebaiknya
dibuatkan kriteria penskoran yang jelas agar penilaiannya objektif.
4) Jawaban Singkat atau Isian Singkat. Bentuk ini digunakan untuk
mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa. Materi
yang diuji bisa banyak.
5) Menjodohkan. Bentuk ini cocok untuk mengetahui pemahaman atas
6) Performans. Bentuk ini cocok untuk mengukur kompetensi siswa
dalam melakukan tugas tertentu, seperti praktik ibadah atau perilaku
yang lain.
7) Portofolio. Bentuk ini cocok untuk mengetahui perkembangan
unjuk kerja siswa, dengan menilai kumpulan karya-karya dan
tugas-tugas yang dikerjakan oleh siswa. Karya-karya ini dipilih dan
kemudian dinilai, sehingga dapat dilihat perkembangan kemampuan
siswa.
g. Menentukan Alokasi Waktu. Alokasi waktu adalah perkiraan berapa
lama siswa mempelajari suatu materi pelajaran. Untuk menentukan
alokasi waktu, prinsip yang perlu diperhatikan adalah tingkat kesukaran
materi, cakupan materi, frekuensi penggunaan materi baik di dalam
maupun di luar kelas, serta tingkat pentingnya materi yang dipelajari.
h. Sumber atau Bahan atau Alat. Istilah sumber yang digunakan di sini
berarti buku-buku rujukan, referensi atau literature, baik untuk
menyusun silabus maupun mengajar. Sedangkan yang dimaksud dengan
bahan dan alat adalah bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan dalam
praktikum atau proses pembelajaran lainnya. Bahan dan alat di sini