• Tidak ada hasil yang ditemukan

Langkah-langkah Perancangan Sistem Informasi Manajemen

TINJAUAN PUSTAKA

3.10. Langkah-langkah Perancangan Sistem Informasi Manajemen

Untuk mengembangkan suatu sistem informasi, kebanyakan perusahaan menggunakan suatu metodelogi yang disebut metodelogi pengembangan sistem. Yang dimaksud dengan metodelogi ini adalah suatu proses standar yang diikuti oleh organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalisa, merancang, mengimplemantasikan, dan memelihara sistem informasi.

Seperti yang berlaku pada kebanyakan proses, pada kebanyakan proses, pengembangan sistem informasi juga memiliki daur hidup. Daur hidupnya disebut daur pengembangan sistem informasi atau secara lebih umum dinamakan SDLC (System Development Life Cycle) atau daur hidup pengembangan sistem. SDLC merupakan metode klasik yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara, dan menggunakan sistem informasi. Metodelogi ini mencakup sejumlah fase atau tahapan.

13

12

Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, (Penerbit Andi: Yogyakarta, 2003), hal 398.

13 Jogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, (Yogyakarta: ANDI, 2000), hal 11-20.

Langkah-langkah perancangan sistem SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dalam mengembangkan sistem informasi yang terbagi menjadi:

1. Perancangan model

Perancangan model terdiri dari:

a. Physical System14

Sketsa physical system dapat menunjukkan kepada user bagaiman nantinya sistem secara fisik akan diterapkan. Bagan alir sistem ( system

flowchart) merupakan alat berbentuk grafik yang dapat digunakn untuk

menunjukkan urut-urutan kegiatan dari sistem informasi berbasis komputer ini. Adapun simbol-simbol pada systems flowchart adalah:

Tabel 3.2. Simbol Sistem Flowchart

No. Simbol Fungsi

1. Terminal, untuk memulai atau mengakhiri suatu

program.

2. Process, suatu simbol yang menunjukan setiap

pengolahan yang dilakukan oleh computer dan digunakan untuk mewakili suatu proses.

3. Input-output, untuk mewakili data input/output.

4. Decision, suatu penyeleksian kondisi dalam program.

5. Document, merupakan simbol untuk data yang berbentuk

kertas maupun untuk informasi.

6. Conector, digunakan untuk menunjukan sambungan dari

bagan alir yang terputus di halaman yang masih sama atau di halaman lainnya.

Sumber : Jogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, 2000.

Tabel 3.2. Simbol Sistem Flowchart (Lanjutan)

No. Simbol Fungsi

8. Flow Lines Symbol, digunakan untuk menunjukkan

arus dari proses.

9. Media penyimpanan berupa hardisk

10. Predifined process symbol, digunakan untuk

menunjukan suatu operasi yang rinciannya ditunjukan di tempa lain.

11. File/Storage, tempat penyimpanan data (file)

Sumber : Jogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, 2000.

b. Logical model15

Logical model dari sistem informasi lebih menjelaskan kepada user

bagaimana nantinya fungsi-fungsi di sistem informasi secara logika akan bekerja. Logical model dapat digambarkan dengan DFD (Data Flow

Diagram). Diagram Arus Data atau Data Flow Diagram (DFD) sering

digunakan untuk menggambarkan sistem yang dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan merupakan dokumentasi sistem yang baik.

Pedoman untuk menggambar DFD adalah sebagai berikut:

1. Identifikasikan terlebih dahulu semua kesatuan di luar sistem yang terlibat di sistem.

2. Identifikasi semua input dan output yang terlibat ke dalam kesatuan luar.

3. Gambarkan terlebih dahulu diagram konteks. Pendekatan terstruktur menggambarkan sistem secara garis besar (top level) dan memecahnya menjadi bagian yang lebih terinci (lower level). DFD yang pertama kali digambar adalah diagram konteks. Dalam diagram konteks hanya terdapat satu proses dan tidak boleh ada store di dalamnya. Dari diagram ini digambar dengan lebih terinci lagi yang disebut overview

diagram (level 0). Tiap proses di overview diagram akan digambar

lebih terinci lagi dan disebut level 1 dan seterusnya sampai tiap proses tidak dapat digambar lebih rinci lagi. Adapun simbol dari DFD dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3. Simbol Sistem Data Flow Diagram (DFD)

Simbol Keterangan

Process

Mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data ke luar dan berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data masukan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.

Arus Data

Menunjukan arus data yang berupa masukkan untuk sistem atau hasil dari proses sistem

External Entity

Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi ia memberikan data ke dalam sistem atau memberikan data dari sistem.

Tabel 3.3. Simbol Sistem Data Flow Diagram (DFD) (Lanjutan)

Simbol Keterangan

Penyimpanan Data

Data Store atau penyimpanan data merupakan tempat

penyimpanan data pengikat data yang ada dalam sistem

Sumber: Al-Bahra Bin Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi, 2005.

2. Perancangan Output16

Output (keluaran) adalah produk dari sistem informasi yang dapat dilihat. Output dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe, yaitu output intern

(internal output). Output intern adalah dimaksudkan untuk mendukung kegiatan manajemen yang tetap tinggal di dalam perusahaan dan akan disimpan atau dimusnahkan bila sudah tidak digunakan lagi. Output ektern adalah output yang akan didistribusikan kepada pihak luar yang membutuhkannya. Perancangan output secara umum meliputi:

a. Menentukan kebutuhan output sistem baru

Output ditunjukkan oleh arus data dari suatu proses ke satuan luar atau

dari satu proses ke proses yang lainnya. b. Menentukan parameter output

Parameter output meliputi tipe output (intern atau ekstern), format, dan media yang digunakan, distribusi, dan periode output.

3. Perancangan Input

Input dapat dikelompokkan ke dalam 2 tipe, yaitu input ekstern (external input) dan input intern (internal input). Input ekstern adalah input yang

berasal dari luar organisasi seperti faktur pembelian, kwitansi-kwitansi dari luar organisasi. Input intern adalah input yang berasal dari dalam organisasi misalnya faktur penjualan, order penjualan dan lain sebagainya. Langkah- langkah perancangan input adalah:

a. Menentukan kebutuhan input dari sistem baru

Input di DFD ditunjukkan oleh arus data dari suatu proses ke kesatuan luar atau ke suatu proses dan bentuk tampilan input yang ditunjukkan oleh suatu proses pemasuukan data

b. Menentukan parameter dari input

Parameter ini meliputi yaitu bentuk dari input, sumber input, format input. 4. Perancangan Basis Data

Database adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan

lainnya, tersimpan di simpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen penting dalam sistem informasi karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Perancangan basis data terdiri dari:

a. Perancangan file

Perancangan file adalah rancangan untuk memudahkan user (pemakai) untuk mengerti tentang sistem yang akan dikerjakan. Sistem tersebut harus

sesuai dengan tata cara penggunaan DFD. Tahapan ini dilakukan dengan mengidentifikasi entitas berdasarkan DFD tingkatan yang telah terbentuk. b. Perancangan ERD17

Perancangan basis data dengan menggunakan model entity relationship adalah dengan menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD).

ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disiman dalam sistem secara abstrak. Jadi, jelaslah bahwa ERD ini berbeda dengan DFD yang merupakan suatu model jaringan fungsi yang akan dilaksanakan oleh sistem, sedangkan ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data. ERD memperlihatkan hubungan antar data store pada DFD. Hubungan ini tidak terlihat pada DFD, karena DFD memusatkan perhatian pada fungsi-fungsi sistem bukan pada data yang dibutuhkan. Elemen-elemen diagram hubungan entitas, yaitu:

1. Entitas (Entity)

Pada ERD, entitas digambarkan dengan sebuah kotak persegi panjang. Entitas adalah sesuatu yang terdapat di dalam sistem, baik nyata maupun abstrak. Entitas diberi nama dengan kata benda.

2. Hubungan (Relationship)

Pada ERD, hubungan dilambangkan dengan bentuk belah ketupat.

Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi di antara entitas.

17 Al-Bahra Bin Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi, (Graha Ilmu :Yogyakarta,

Pada umumnya, hubungan diberi nama dengan kata kerja sehingga memudahkan pembacaan relasinya.

3. Atribut

Secara umum, atribut adalah sifat atau karakteristik dari setiap entitas atau setiap relationship. Atribut adalah sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud dengan entitas dan relationship, sehingga sering disebut atribut adalah elemen dari setiap entitas dan

relationship.

4. Kardinalitas (Cardinality)

Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi antara satu entitas dengan entitas yang lain. Terdapat 3 macam kardinalitas relasi, yaitu:

a. One to One

Tingkat hubungan satu ke satu ini dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama hanya mempunyai satu hubungan dengan satu entitas kedua, demikian pula sebaliknya.

b. One to Many atau Many to One

Tingkat hubungan satu ke banyak sama dengan hubungan banyak ke satu. Tergantung dari mana hubungan tersebut dilihat. Satu kejadian padaentitas pertama mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas kedua. Sebaliknya, satu kejadian pada entitas kedua hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas pertama.

c. Many to Many

Tingkat hubungan ini terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, baik dilihat dari sisi entitas pertama maupun sisi entitas kedua.

5. Perancangan Teknologi18

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Perancangan teknologi teridiri dari perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software), dan perangkat teknisi (Brainware).

1. Perangkat Keras (Hardware)

Teknologi perangkat keras komputer dapat terdiri dari alat masukan, alat pemroses, alat output dan simpanan luar.

2. Perangkat Lunak (Software)

Teknologi yang canggih dari perangkat keras akan berfungsi bila instruksi- instruksi tertentu telah diberikan kepadanya. Instruksi-instruksi tersebut disebut dengan perangkat lunak (software). Instruksi-instruksi perangkat lunak ditulis oleh manusia untuk mengaktifkan fungsi dari perangkat keras komputer. Perangkat lunak dapat dikategorikan ke dalam tiga bagian, yaitu perangkat lunak sistem operasi (operating system), perangkat lunak bahasa (language software), dan perangkat lunak aplikasi (aplication software).

3. Perangkat Teknisi (Humanware atau Brainware)

Brainware dapat berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan

membuatnya dapat beroperasi. Teknisi tersebut dapat berupa operator komputer.

Dokumen terkait