• Tidak ada hasil yang ditemukan

Langkah Penyusunan Silabus dengan Pendekatan Mata Pelajaran

Sesuai dengan struktur dan muatan kurikulum yang ditetapkan, pembelajaran di kelas IV- IV MI/SD menggunakan pendekatan mata pelajaran.

Secara umum langkah penyusunan silabus dengan pendekatan mata pelajaran diringkas pada diagram berikut.

SIKLUS PENYUSUNAN SILABUS MATA PELAJARAN

Gambar 03: Siklus Penyusunan Silabus

i. Identifikasi SK/KD, SKL, dan Struktur Kurikulum yang berkaitan dengan mata pelajaran tertentu

Sebelum menyusun silabus, perlu dilakukan pengkajian komponen KTSP yang berkaitan dengan penyusunan silabus yaitu SK/KD dalam Standar Isi dan struktur dan muatan kurikulum. Perlu analisis mendalam keseluruhan SK/KD dalam Standar Isi unuk memperoleh gambaran keseluruhan SK/KD dan hubungan serta kedalaman suatu SK/KD dalam suatu mapel. Setelah melihat hubungan dan

ANALISIS SK/KD - SKL MAPEL DAN JUMLAH PEKAN EFEKTIF

PEMETAAN

PROTA/PROMES

PENJABARAN KOMPONEN SILABUS (SK/KD, MATERI, KEGIATAN

PEMBELAJARAN, INDIKATOR, PENILAIAN, SUMBER

PENYUSUNAN RPP

IDENTIFIKASI SK/KD, SKL, STRUKTUR DAN MUATAN

KURIKULUM

MAPEL AGAMA DAN BAHASA ARAB MAPEL UMUM DARI

penyajian/ pengelompokan SK/KD dan alokasi waktu yang disediakan untuk SK/KD tertentu. Alokasi waktu ini didistribusikan pada pemetaan berdasarkan pekan efektif yang ada pada dokumen 1 KTSP (contoh pemetaan utuh lihat lampiran ...)

Box 10: Contoh Pemetaan SK-KD Mata Pelajaran Pendidikan Agama

Box 11: Contoh Format untuk Pendalaman SKKD Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan alam (IPA)

Pendalaman mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan alam (IPA)

Standar

Kompetensi

KompetensiDasar

Jabaran kompetensi

Alokasi Waktu Pemahaman

konsep PenerapanKonsep KinerjaIlmiah

Pendalaman mata pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Standar

Kompetensi

KompetensiDasar

Jabaran kompetensi Alokasi Waktu Pengetahuan Penerapan (keterampilan/ afektif)

Keterangan :

Jabaran kompetensi diisi sesuai dengan karakteristik mapel

Alokasi waktu diisi sesuai dengan waktu yang dibutuhkan setelah

ii. Penyusunan Program Tahunan dan Progam Semester Setelah langkah pemetaan dilakukan pembuatan program tahunan/program semester. Program tahunan/program semester berisi pendistribusian waktu secara rinci penyajian tiap-tiap KD selama satu tahun/semester.

iii. Penjabaran Komponen Silabus

Langkah ketiga penyusunan silabus adalah menjabarkan komponen- komponen silabus yang mencakup standar kompetensi dan kompetensi dasar, kegiatan pembelajaran, materi pokok/pembelajaran indikator pencapaian kompe- tensi, penilaian, sumber, dan alokasi waktu belajar. Salah satu format penjabaran silabus dicontohkan berikut.

Box: 12: Contoh Format Silabus

Untuk mengisi format tersebut diperlukan proses yang sistematis dan logis dengan urutan sebagai berikut:

1. Menuliskan Kompetensi Dasar

Penulisan KD sesuai dngan urutan pada pemetaan. Urutan KD dalam silabus akan mencerminkan urutan RPP yang akan dibuat dan urutan penyajiannya dalam pelaksanaan pembelajaran. Kompetensi dasar pertama yang akan dijabarkan juga disesuaikan dengan pemetaan.

SILABUS

Mata Pelajaran :

Kelas :

Semester :

Standar Kompetensi ... ...

Kompten

si dasar

Materi pokok Kegiatan

pembelajaran Indikator Bentuk dan Instrumen assesment Sumber

2. Mengidentifikasi Materi Pokok

Materi pembelajaran berupa fakta,konsep, prinsip ,posedur, dan nilai-nilai. Materi pembelajaran ditentukan dari kata benda yang terdapat pada kompetensi dasar.

Prinsip pemilihan materi pokok duraikan berikut.

(i) Materi cukup memadai (kedalaman/ keluasannya) untuk memfasilitasi siswa mencapai kompetensi dasar

(ii) Materi sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik;

(iii) Materi harus bermakna dan bermanfaat bagi peserta didik; (iv) Kesesuaian materi dengan karakteristik kompetensi dasar

 kompetensi dasar dengan karakteristik keterampilan berarti materi berupa prosedur dan praktik/ latihan-latihan

 kompetensi dasar yang berfokus pada pemahaman konsep materi berupa jabaran konsep, prinsip, dan contoh penerapan konsep  kompetensi dasar yang berfokus pada pembentukan sikap berupa

jabaran contoh-contoh penerapan sikap, manfaat / kerugian/ dampak suatu sikap, latihan menerapkan sikap

Dalam rumusan kompetensi dasar (KD) selalu memuat kata kerja dan objek. Materi pokok dikembangkan berdasarkan pada objek dari rumusan KD. Penyusunan materi bisa dilakukan dengan merinci objek pada rumusan KD

Contoh:

SK : Beriman kepada nabi dan rasul KD : mengenal nabi dan rasul Alloh Materi : pengertian nabi dan rasul

25 nama nabi dan rasul

Ayat Alquran menjelaskan keharusan umat Islam beriman kepada rosul Alloh

Akidah Akhlak

KD : Membiasakan diri sholat jumat Materi : Tata cara sholat jumat

praktik sholat jumat

3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman dasar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar juga mencakup kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.

Dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran, penting bagi para penyusun silabus untuk memfokuskan pada jenis-jenis pengalaman belajar yang sesuai dan aktivitas pembelajaran yang akan membantu siswa mencapai hasil pembelajaran atau standar kompetensi yang telah ditetapkan. Pada pengembangan kegiatan pembelajaran ini perhatian penyusun silabus harus ditekankan pada bagaimana cara belajar dan bukan apa yang dipelajari. Untuk itu, pada kolom kedua silabus dikembangkan kegiatan pembelajaran dan bukan materi pokok.

Kegiatan pembelajaran dirumuskan dengan mempertanyakan tahapan kegiatan apa yang tepat dilakukan untuk mencapai kompetensi dasar

Prinsip perumusan kegiatan pembelajaran dalam silabus a. Tahapan kegiatan mencapai KD

b. berpusat pada siswa

c. memberi kesempatan bekerja sama /kecakapan hidup yang lain (berupa diskusi, eksplorasi, menganalisis/mengelaborasi, dan sebagainya)

d. menantang /menyenangkan

Selain itu, ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.

(i) Kegiatan pembelajaran disusun berpusat pada siswa. Hal ini sesuai dengan prinsip pelaksanaan kurikulum yang memusatkan kegiatan pembelajaran kepada siswa.

(ii) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.

(iii) Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran.

(iv) Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.

Box 13: Contoh Pengembangan Kegiatan Pembelajaran

Pengembangan Kegiatan Pembelajaran  Kompetensi dasar : Mengenal nabi dan rasul Allah

 Materi pokok : nabi dan rasul Alah

 Kegiatan pembelajaran : - Mengamati CD/mendengar/ membaca buku cerita tentang rasul Allah

- Berpasangan membuat pertanyaan tentang nabi dan rasul yang dibaca/didengar

-Menyimpulkan pesan yang harus diimani

Selain itu, ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.

(v) Kegiatan pembelajaran disusun berpusat pada siswa. Hal ini sesuai dengan prinsip pelaksanaan kurikulum yang memusatkan kegiatan pembelajaran kepada siswa.

(vi) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.

(vii) Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran.

(viii) Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.

Contoh rumusan kegiatan pembelajaran yang benar

“Mengamati lingkungan untuk mendeskripsikan ciri tumbuhan” “Berdiskusi tentang hasil pengamatan tumbuhan”

Di bawah ini juga dicontohkan daftar kata kerja operasional untuk merumuskan kegiatan pembelajaran/ pengalaman belajar

Tabel 17: Kata Kerja untuk Kegiatan Pembelajaran

Kata Kerja kegiatan pembelajaran/ Pengalaman Belajar  Membaca / mendengar

tentang

 Mengubah dari .... menjadi  Menyanyikan ...

 Bermain peran tentang  Berpidato tentang

 Menulis prosa, puisi, pantun  Berdiskusi tentang

 Menyunting karya tulis  Mengisi teka-teki

 Mengajukan pertanyaan penelitian

 Saling menjawab dengan alasan

 Saling mengomentari  Mengamati …. untuk …  Mengamati persamaan dan

perbedaan untuk mencari konsep  Mendemonstrasikan percobaan  Menghitung, membandingkan  Membiasakan diri berperilaku ....  Membuat rangkuman

 Mendemonstrasikan hasil temuan  Mencari pemecahan soal

 Membuat soal ceritera (media kreatifitas)  Merencanakan dan melakukan

percobaan/penelitian  Mengoperasikan komputer

 Mengelompokkan/mengidentifikasi

 Mengumpulkan dan mengoleksi benda sesuai karakteristiknya

 Meramalkan kecenderungan pengamatan  Membuat grafik/diagram/charta, jurnal  Membuat jurnal, karya tulis

 Menjiplak gambar  Menirukan

 Praktik sholat, wudlu  Mengukur besaran fisika

 Membuat mapping dari yang dibaca  Bercerita tentang

 Menggambar, menggunting,

b.

Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi

I

ndikator merupakan penanda/bukti pencapaian kompetensi dasar yang ditengarai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah, dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. Dengan kata lain indikator merupakan tingkah laku operasional yang menjadi bukti / tanda tercapainya kompetensi dasar.

Prinsip Penyusunan Indikator

• Indikator dijabarkan sesuai karakteristik kompetensi dasar (bisa dengan penjabaran kata kerja pada KD, penjabaran lingkup materi pada KD, atau kedua-duanya)

• Indikator disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan sekolah

• Indikator dapat diamati dan diukur ketercapaiannya • Indikator menjadi acuan penyusunan penilaian

• Indikator dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata kerja operasional.

Langkah merumuskan indikator

1. Menganalisis karakteristik kata kerja dan lingkup materi yang ada pada Kompetensi Dasar (termasuk kognitif, keterampilan atau afektif). 2. Mempertanyakan perilaku apa yang dapat diamati/diukur sebagai

bukti pncapaian kompetensi

3. Menjabarkan tingkat kompetensi (kata kerja pada KD) dan materi yang menjadi media pencapaian kompetensi

4. Menjabarkan materi pada KD

5. Merumuskan indikator yang sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu tingkat kompetensi dan materi untuk mencapai kompetensi.

A. Penjabaran Indikator Kategori Kognitif

Penjabaran indikator dari kompetensi dasar yang termasuk kategori kognitif dilakukan dengan mencermati kata kerja yang ada pada kompetensi dasar. Dasar rincian dapat menggunakan Taksonomi Bloom (C1 berupa ingatan, C2 = pemahaman , C3 = penerapan, C4 = analisis, C5 = sintesis, dan C6 = evaluasi. Prinsip penjabaran indikator adalah merinci kata kerja dan kata benda (isi) dalam kompetensi dasar.

Contoh 1

Kompetensi Dasar : Melakukan penjumlahan vektor (termasuk kategori C3 ) Contoh indikator benar

1. Mampu menggambarkan penjumlahan vektor segaris maupun tidak segaris 2. Menghitung penjumlahan dua vektor/lebih secara dalil sinus, cosinus, dan analitis

Contoh tersebut benar karena cakupan indikator

sesuai dengan karakteristik kata kerja maupun isi kompetensi dasar (menghitung dan menggambarkan sama- sama tingkatan kognitif penerapan dari kompetensi melakukan). Menghitung dan menggambarkan penjumlahan merupakan kata operasional dari melakukan.

Contoh indikator yang salah

1. Mampu menjelaskan pengertian vektor

2. Mampu membedakan jenis-jenis vektor

Contoh tersebut salah karena tingkatan berpikir yang dijadikan indikator lebih

rendah dari tingkatan berpikir yang dituntut pada kompetensi dasar. Yang

dituntut tingkatan berpikir C3 (melakukan penghitungan) tetapi yang ditagih

dalam indikator hanya tingkatan C1 dan C2.

Contoh 2

Kompetensi Dasar :

Menjelaskan macam-macam najis dan tatacara taharahnya ( bersucinya )

Kompetensi Dasar :

.1

Menjelaskan macam-macam najis dan tatacara taharahnya

( bersucinya )

Rumusan Indikator

1. Mampu menyebutkan pengertian najis

2. Mampu menyebutkan macam-macam najis

3. Mampu menjelaskan tatacara membersihkan najis

Contoh tersebut benar karena tingkatan berpikir yang dijadikan indikator sesuai dengan yang diminta pada kompetensi dasar. Lingkup materi juga sesuai dengan materi pada kemampuan dasar.

B. Perumusan Indikator Kategori Keterampilan

Perumusan indikator kompetensi dasar yang berupa keterampilan dirumuskan dalam bentuk kata kerja operasional lakukan dengan merinci materi dalam KD (kata kerja dalam KD tetap). Pada KD dengan kategori keterampilan kata kerja yang digunakan biasanya berupa kata: mempraktikkan, mendemonstrasikan, mensimulasikan dan sebagainya. Materi pada KD dirinci menjadi tahapn-tahapan kegiatan melakukan suatu keterampilan. Pada contoh berikut, praktik berwudlu dirinci menjadi bagian- bagian rukun wudlu (tahapan berwudlu)

Contoh 1

KD : mempraktikkan tata cara wudlu Alternatif Indikator A (beberapa indikator)

1. Mampu mempraktikkan niat wudlu dengan benar

2. Mampu mempraktikkan membasuh kepala dengan benar 3. Mampu mempraktikan membasuh tangan dengan benar 4. Mampu mempraktikkan membasuh kepala dengan benar 5. Mampu mempraktikkan membasuh kaki dengan benar Alternatif indikator B (satu indikator)

Mampu mempraktikkan wudlu sesuai dengan tatacara berwudlu secara benar

KD : Menulis surat resmi Indikator

1. Mampu menentukan isi surat resmi sesuai dengan konteks (tujuan pembuatan surat)

2. Mampu menulis surat resmi dengan menggunakan kata dan kalimat yang sesuai

3. Mampu menulis surat resmi menggunakan ejaan dengan tanda baca secara tepat

ATAU satu indikator

Mampu menyusun surat resmi dengan isi yang sesuai tujuan penulisan surat, menggunakan kalimat baku serta tanda baca yang sesuai

Contoh 3 (Indikator sama dengan kompetensi dasar) KD : Menghafal surat Al Fatihah

Indikator

Mampu menghafal surat Al Fatihah Indikator Kompetensi Dasar Afektif

Menganalisis karakteristik kata kerja dan lingkup materi yang ada pada KD. Kata kerja dalam kelompok afektif dapat berupa kata kerja menyetujui, membiasakan, berperilaku,menghindari, menerapkan perilaku .., menunjukkan perilaku .... dan sebagainya. Karena kata kerja operasional untuk kompetensi dasar afektif ada yang sulit dioperasionalkan, perlu proxy indicator yaitu indikator perantara yang menunjukkan tanda tercapainya indikator. Misalnya, perilaku beriman kepada Allah tidak dapat diamati secara langsung sehingga dirumuskan indikator perantaranya yaitu frekuensi atau menunjukkan perilaku untuk sholat, puasa, zakat, dan sebagainya. Indikator afektif diukur dengan instrumen penilaian pengamatan (sesuai dengan Standar Penilaian)

Contoh KD afektif pada mapel Fikih, Aqidah Akhlak, Quran Hadist di madrasah • KD :Menghindari sifat pesimis, bergantung, serakah, dan putus asa dalam

kehidupan sehari-hari

• KD : Membiasakan sifat sabar dan taubat dalam kehidupan sehari-hari melalui kisah Nabi Ayub AS dan kisah Nabi Adam AS

• KD : Membiasakan berakhlak baik terhadap binatang dan tumbuhan dalam hidup sehari-hari.

• KD : Membiasakan mengikuti salat Jumat • KD : Membiasakan hidup suci dan bersih • dalam kehidupan sehari-hari

• KD : Menerapkan kandungan surat al-Faatihah dan al-Ikhlas • KD : Menunjukkan perilaku hormat kepada orang tua

• KD: Membiasakan sifat sabar dan taubat dalam kehidupan sehari-hari melalui kisah Nabi Ayub AS dan kisah Nabi Adam AS

• KD : Membiasakan sifat sabar dan taubat dalam kehidupan sehari-hari melalui kisah Nabi Ayub AS dan kisah Nabi Adam AS

Indikator : Mengoperasionalkan kata kerja dalam KD dan merinci materi dalam KD • Dari kisah Nabi Ayub siswa dapat menunjukkan perilaku menyetujui

perilaku sabar yang dilakukan

• Dari kisah Nabi Adam tentang taubat dapat menunjukkan perilaku menyetujui taubat yang dilakukan

• Mempraktikkan sifat sabar yang berupa tahan belajar • Mempraktikkan bertaubat setiap habis sholat

Contoh 2

KD : Membiasakan berakhlak baik terhadap binatang dan tumbuhan dalam hidup sehari-hari

1. Jika ditunjukkan kasus siswa menunjukkan perilaku setuju berkaitan dengan tindakan –tindakan merawat tumbuhan

2. Jika dihadirkan kasus siswa menunjukkan perilaku setuju berkaitan dengan tindakan –tindakan merawat binatang

3. Menunjukkan perilaku/melakukan tindakan merawat tumbuhan (menyiram tumbuhan di rumah/ di sekolah)

4. Menunjukkan perilaku merawat binatang yang ada di lingkungan rumahnya. Contoh 3

KD: Membiasakan berakhlak terpuji hidup bersih, kasih sayang dan rukun terhadap sesama dalam kehidupan sehari-hari

Indikator

1. memberi salam kepada guru, orangtua, teman 2. bersalaman kepada orangtua, guru,

3. berkata sopan santun kepada sesama 4. berpakaian bersih

5. badan bersih (memotong dan membersihkan rambut, kuku, mandi, gosok gigi) 6. mau membuang sampah pada tempatnya,

7. menunjukkan perilaku membantu teman

9. menunjukkan perilaku membantu anggota keluarga

Di bawah ini dicontohkan kata kerja operasional untuk merumuskan indikator. Tabel 18: Rumusan Indikastor

 Menyebutkan  Menjelaskan  Membedakan  Menemukan hubungan antara dua variabel  Menerapkan konsep  Menganalisis data  Menarik kesimpulan dari suatu peristiwa·Menghitun g nilai dari suatu besaran  Menemukan rumus berdasarkan suatu data  Mengambil kesimpulan  Menganalisis kegiatan  Mendefinisikan suatu konsep

 Membaca dan menulis

 Berbicara dan mendengar  Mendemostrasikan keterampilan  Menyusun kerangka  Mengukur  Menghitung  Menerapkan konsep  mengolah data  menyajikan data laporan kerja  Keterampilan manajemen keuangan  Menentukan untung / rugi  Keterampilan berdebat positif disertai sikap ilmiah

 Keterampilan membaca buku atau berita media  mendengar  membaca gambar, diagram, grafik  membaca pesan  Merancang percobaan, merancang suatu alat

 Membuat gambar, diagram, grafik

 Membuat karya tul;is, sinopsis, rangkuman

 Menyetujui perilaku tertentu

 Menunjukkan perilaku tertentu

 Menerapkan perilaku dalam situasi nyata

 Menerapkan perilaku yang dipahami

 Menampilkan disiplin diri

Box 20: Contoh Penulisan Indikator yang salah dan yang benar

rumusan indikator dengan penekanan pada ranah kognitif

Mata Pelajaran

: IPA

Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan

beserta satuannya

Rumusan Indikator Salah Rumusan Indikator Benar - Mampu menguasai besaran-besaran

fisika dalam kehidupan sehari-hari. - Mampu membaca satuan panjang, masa, waktu dan suhu secara sederhana.

- Mampu menyebutkan besaran- besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari

- Mampu membedakan satuan panjang, masa, waktu dan suhu secara sederhana

Mata Pelajaran : IPS

Kompetnasi Dasar : 1.2 Mendeskripsikan kehidupan pada masa

pra-aksara di Indonesia

Indikator yang Salah

Indikator yang Benar

1. Peserta didik dapat memahami

zaman pra sejarah

2. Peserta didik dapat mengetahui jenis

–jenis manusia pra sejarah

3. Peserta didik dapat mengenal kurun

waktu pra sejarah

1. Peserta didik dapat menjelaskan

zaman pra sejarah di Indonesia

2. Peserta didik dapat

menyebutkan jenis-jenis

Manusia pra sejarah di

Indonesia

3. Peserta didik dapat

membedakan kurun waktu pra

sejarah Indonesia

4. menjelaskan kehidupan masa

pra-aksara di Indonesia

Contoh rumusan indikator dengan penekanan pada aspek keterampilan

Kompetensi Dasar :

4.2 Menulis surat dinas berkenaan dengan kegiatan

sekolah dengan sistematika yang tepat dan

bahasa baku

Rumusan Indikator yang Jelek Rumusan Indikator yang Lebih Baik

 Mampu mencari surat dinas dan surat pribadi

 Mampu menentukan ciri-ciri surat dinas

 Mampu menjelaskan sistimatika surat dinas

 Mampu membedakan surat dinas dengan surat pribadi

 Mampu menyusun pokok- pokok surat dinas sesuai konteks surat

 Mampu menulis surat dinas dengan menggunakan bahasa baku

Pembahasan

4. Menentukan Jenis Penilaian

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian digunakan dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian:

(i) penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi. (ii) penilaian harus disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dasar

Keterampilan --- unjuk kerja, tes produk, proyek Pengetahuan --- tes tertulis

Sikap ---- lembar observasi Tips untuk menguji ketepatan alat Penilaian dalam silabus

(i) Apakah alat asesmen sesuai dengan indikator suatu kompetensi dasar?

(ii) Apakah metode pengukuran/Penilaiant merupakan metode yang terbaik untuk mengukur indikator dari kompetensi dasar ini? Apakah Ada cara yang paling relevan untuk mengukur ketercapaian indikator?

Guru perlu memutuskan cara yang paling tepat untuk mengukur kompetensi dan indikator yang sebenarnya untuk menunjukkan bahwa apa yang diharapkan

Pembahasan Contoh salah Pembahasan Contoh benar

Kata kerja yang digunakan tidak

dapat diukur (tidak operasional)

Kata kerja tidak sesui dengan

tuntutan KD (aspek membaca)

Rumusan indikator belum

mencapai tuntutan KD

Kata kerja yang digunakan dapat diukur (operasional)

Kata kerja yang digunakan

sesuai tuntuan KD (aspek menulis)

Rumusan indikator mencapai tuntutan minimal KD

pengukuran siswa, terdapat dua prinsip penting yang harus dipertimbangkan oleh penyusun silabus.

(i) Menggunakan berbagai alat penilaian

 Guru membuat tes (pilihan gguru, jawaban ringkas, Benar/salah, mencocokkan dan karangan.

 Produk / contoh pekerjaan siswa (kerja praktek, karangan, bagan, model, proyek, tugas, melengkapi pekerjaan rumah, buku tugas, dan sebagainya.

 Pengamatan yang sistematis terhadap pekerjaan siswa di kelas (melaksanakan kerja praktek untuk IPA dan IPS, menyelesaikan soal-soal matematika, mengamati pekerjaan dan performa mereka dalam kelas drama).

 Skala penilaian dan daftar (misalnya performa murid dalam debat atau drama, partisipasi dan kerja sama dalam diskusi kelompok dengan siswa lain, performa lisan dalam diskusi kelas dan penyelesaian tugas praktik).

 Ujian lisan

 Kinerja/ unjuk kerja atau kerja praktik yang berisi demonstrasi agar siswa menunjukkan pemahaman dan keterampilannya berkaiatan dengan kompetensi dasar.

(ii) Penilaian harus berhubungan dengan kompetensi dan indikator yang telah ditetapkan. Secara garis besar, kompetensi atau hasil yang tidak dapat diukur tidaklah perlu diukur. (ada yang beranggapan bahwa hal ini tidak mungkin dilakukan di semua mata pelajaran seperti dalam mata pelajaran agama).

.

5. Menentukan Alokasi Waktu, dan Menentukan

Sumber Belajar

Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentinggan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam. Untuk itu, perlu dilhat kembali pemetaan hasil bedah KD yang telah dilakukan pada kegiatan sebelumnya..

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. Sesuai dengan prinsip pelaksanaan kurikulum yang ditetapkan sumber belajar yang dipilih diharapkan banyak memanfaatkan lingkungan sekitar. Prinsip Alamtakambang hendaknya jadi acuan. Semua yang terkembang di alam semesta / di lingkungan sekitar menjadi alat pembelajaran.

iv. Kiat-kiat dalam Penyusunan Silabus

Untuk melengakapi uraian tentang langkah dalam menyusun silabus, berikut