• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lapangan-lapangan Hukum

Dalam dokumen Buku-Pengantar Hukum Indonesia (Halaman 36-41)

Dari berbagai kriteria hukum yang telah diuraikan di muka, maka hukum dapat dikelompokkan ke dalam sistem-sistem hukum atau lapangan-lapangan hukum tertentu. Sistem adalah merupakan himpunan komponen-komponen atau sub sistem yang saling berkaitan yang bersama-sama ntuk mncapai sesuatu tujuan.

Di dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia yang berlaku saat ini (hukum positif) tidak ada yang mengatur tentang macam-macam lapangan hukum yang berlaku di Indonesia termasuk di dalam Undang-Undang Dasar 1945.

Di dalam UUDS 1950 yang pernah berlaku di negara ini disebutkan adanya lapangan hukum yakni tercantum di dalam pasal 102 dan 108.

Menurut pasal 102 UUDS 1950 disebutkan beberapa lapangan hukum yang berlaku di Indonesia antara lain: Hukum Perdata, Hukum Dagang, Hukum

37

Pidana Sipil, Hukum Pidana Militer, Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana.

Dalam pasal 108 UUDS 1950 disebutkan satu lapangan hukum yakni: Hukum Tata Usaha Negara.

Pasal-pasal 102 dan 108 tersebut bukannya dimaksudkan hanya itu lapangan hukum yang berlaku di Indonesia karena masih banyak lapangan-lapangan hukum yang berlaku (sebagai hukum positif) tidak dicantumkan di dalam UUDS 1950. Maksud dari pasal 102 dan 108 UUDS 1950 menyebutkan lapangan-lapangan hukum yang harus dikodifikasikan. Adapun pasal 108 juga dimaksudkan untuk lembaga-lembaga yang harus memutus sengketa mengenai tata usaha negara.

Berdasarkan klasifikasi lapangan-lapangan hukum secara tradisional yang sudah dikenal dibanyak tata hukum (hukum positif) di negara-negara Eropa yang menganut sistem hukum kontinental (civil law sistem) termasuk juga di negara Belanda dan jajahannya (Hindia Belanda/Indonesia) dikenal adanya lapangan-lapangan hukum sebagai berikut:

1. Lapangan hukum Publik, antara lain meliputi:

a. Hukum Pidana (material) atau (ius poenale/strafrecht/ criminal law) adalah keseluruhan peraturan atau norma hukum yang mengatur perbuatan-perbuatan yang dapat dipidana karena melanggar peraturan pidana. Dengan kata lain adalah keseluruhan peraturan atau norma hukum yang berisi perintah dan larangan, dan barang siapa yang melanggarnya dapat dijatuhi sanksi pidana;

b. Hukum Tata Negara (material) atau (Staatsrecht/Vervassungsrecht atau

Constitutional law/droit constitutionel) adalah keseluruhan peraturan atau

norma hukum yang mengatur tentang dasar dan tujuan negara, bentuk negara, bentuk pemerintahan, sistem pemerintahan dan pembagian tugas kekuasaan organisasi negara serta kewenangannya. Singkatnya HTN (material) mengatur tentang kewajiban dan kewenangan lembaga-lembaga negara

38

yang diatur dalam konstitusi suatu negara dalam hubungan dengan warganegara dan Hak Asasi Manusia;

c. Hukum Tata Usaha Negara (material) atau (Administratief

recht/verwaltungsrecht atau droit administratif/ administrative law) adalah

keseluruhan peraturan atau norma hukum yang mengatur tentang tatacara atau prosedur aparatur negara dalam melaksanakan tugas kewajiban penyelenggaraan pemerintahan dalam hubungannya dengan pelayanan terhadap masyarakat;

d. Hukum Internasional (Internationaal recht/internationaal public recht atau

International law/droit international) adalah keseluruhan peraturan atau norma

hukum dan asas-asas hukum yang mengatur hubungan antara negara dan atau lembaga internasional;

e. Hukum Acara (hukum formal) atau (Proces recht atau Proces law) adalah keseluruhan peraturan atau norma hukum yang mengatur bagaimana cara melaksanakan dan mempertahankan hukum material yang dilanggar;

f. Hukum Acara Pidana (hukum pidana formal/straf proces recht) adalah keseluruhan peraturan atau norma hukum yang mengatur prosedur tindakan aparat pelaksana atau penegak hukum karena diduga terjadi pelanggaran undang-undang/peraturan pidana. Dengan kata lain adalah keseluruhan peraturan hukum yang mengatur tentang cara melaksanakan dan mempertahanan hukum pidana material yang dilanggar;

g. Hukum Acara Tata Usaha Negara (HTUN Formal/administratief proces recht) adalah keseluruhan peraturan atau norma hukum yang mengatur tentang cara bagaimana menyelesaikan sengketa tata usaha negara antara perseorangan atau badan pribadi dengan pejabat tata usaha negara akibat dilanggarnya peraturan tata usaha negara; atau hukum yang mengatur tata cara bersengketa di peradilan tata usaha negara.

h. Hukum Acara Tata Negara (HTN formal/ Proces constitusional

39

hukum yang mengatur prosedur atau cara untuk melaksanakan dan mempertahankan HTN material (konstitusi) bilamanana dilanggar. Hukum Acara Tata Negara di Indonesia dikenal dengan Hukum Acara Mahkamah Konstitusi adalah keseluruhan peraturan atau norma hukum yang mengatur tata cara orang atau badan perdata/publik mempertahankan dan melaksanakan hak-haknya di Mahkamah Konstitusi; atau hukum yang mengatur tata cara bersengketa di Mahkamah Konstitusi.

2. Lapangan Hukum Privat, antara lain meliputi:

a. Hukum Perdata (Privaatrecht/Burgerlijk recht atau Private law), adalah keseluruhan peraturan atau norma hukum yang mengatur hubungan hukum antara perseorangan dan atau badan yang mengutamakan kepentingan pribadi atau individu. Dengan kata lain, hukum perdata adalah keseluruhan peraturan hukum yang mengatur hubungan antara kepentingan perseorangan yang satu dengan kepentingan perseorangan yang lain;

b. Hukum Dagang (Handelsrecht atau Kommercial law), adalah keseluruhan peraturan atau norma hukum yang mengatur hubungan antara perseorangan dan atau badan di lapangan perdagangan atau bisnis. Hukum dagang ini merupakan bagian dari hukum privat dalam arti luas;

c. Hukum Perdata Internasional (Internationaal Privaatrecht atau International

private law), adalah keseluruhan peraturan atau norma hukum dan/atau

asas-asas hukum yang mengatur hubungan hukum antara perseorangan dan/ atau badan pribadi yang mengandung unsur asing dan mengutamakan kepentingan individu;

d. Hukum Acara Perdata (Hukum Perdata Formal/Burgerlijk Procesrechts) adalah keseluruhan peraturan atau norma hukum yang mengatur tata cara orang atau badan pribadi mempertahankan dan melaksanakan hak-haknya di perdilan perdata; atau keseluruhan peraturan atau hukum yang mengatur tata

40

cara bersengketa di peradilan perdata karena adanya pelanggaran hukum perdata material;

e. Hukum Acara Peradilan Agama adalah keseluruhan peraturan atau norma hukum yang mengatur tata cara orang atau badan perdata mempertahankan dan melaksanakan hak-haknya di peradilan agama; atau keseluruhan peraturan atau hukum yang mengatur tata cara bersengketa di peradilan agama.

41

Pengantar Hukum Indonesia (Bab III)

BAB III

SUMBER-SUMBER HUKUM

Dalam dokumen Buku-Pengantar Hukum Indonesia (Halaman 36-41)