• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk laporan antara ini, peneliti hanya memasukkan beberapa data-data lapangan yang belum diolah untuk dituangkan menjadi kesimpulan yang valid.

Nama Lengkap : Supiyan Jenis Kelamin : Laki-laki

Guru : Akidah Akhlak Kelas : XII IPA-IPS

1. Bagaimana bapak memandang moderasi keislaman ?

Jawab : Moderasi Keislaman adalah jalan tengah yang tidak tergelincir ke kiri ataupun ke kanan. Tidak terjangkiti virus liberal, tidak juga radikal. Moderasi Keislaman menjadi bentuk yang ideal bagi seorang Muslim dalam beragama.

2. Bagaimana bapak menginternalisasikan nilai-nilai moderasi keislaman dilingkungan sekolah melalui pelaran akidah akhlak kepada siswa, sehingga kemudian siswa tetap memiliki sikap atau perbuatan yang toleran terhadap sesama agama islam maupun kepada non muslim ?

Jawab : Menyisipkan penjelasan tentang moderasi beragama, bahwa Akhlak kita terhadap sesama Muslim yang harus saling menghargai setiap perbedaan dan tidak menjadikannya perpecahan. Jika ada yang berbeda dalam pelaksanaan Ibadah tidak lantas membid’ah apalagi mengkafirkannya.

Begitupun dengan yang non-Muslim bahwa kita harus menghargai mereka dapat hidup berdampingan dan saling menghormati keyakinan dan akidah masing-masing.

3. Moderasi keislaman menjadi muatan nilai dan praktik yang paling sesuai untuk mewujudkan kemaslahatan bumi Indonesia. Sikap mental moderat, adil, dan berimbang menjadi kunci untuk mengelola keragaman kita. Selain itu, Moderasi keislaman sesungguhnya merupakan kunci terciptanya toleransi dan kerukunan baik di sekolah, di tingkat lokal, nasional, maupun global.

Untuk mencapai itu tentu saja guru dan pelajaran agama di lembaga pendidikan sangat strategis untuk menanamkan pemahaman kebangsaan.

Pelajaran apa saja yang bapak sajikan dalam pelajaran akidah akhlak tagar siswa memiliki nilai moderasi keislaman dan sehingga siswa memiliki sikap cinta terhadap tanah air?

Jawab : Menanamkan nilai-nilai toleransi dan tenggang rasa terhadap perbedaan keyakinan dalam masyarakat, sikap saling tolong menolong tanpa memandang perbedaan suku, golongan ataupun agama dengan demikian siswa memandang perbedaan sebagai suatu kekayaan bangsa sehingga mereka lebih mencintai tanah air mereka yaitu Indonesia.

4. Pada lingkungan sekolah tentu saja memiliki agama, suku dan budaya yang berbeda-beda. Sementara itu, berbagai budaya tradisi, adat-istiadat yang

mampu menjadi keharmonisan dalam masyarakat?

Jawab : Menanamkan sikap menghormati kepada para siswa bahwa tradisi yang ada harus dilestarikan dengan baik sehingga tidak terjadi benturan dalam masyarakat selama tradisi tersebut tidak bertolak belakang dengan akidah keislaman.

5. Saat ini di dunia Islam juga dibenturkan dengan banyaknya realitas ajaran agama yang memberikan gambaran nyata kepada masyarakat bahwa banyaknya ideologi dan manhaj yang berkembang dalam beragama dan berbangsa serta cara memandang persoalan kehidupan, munculnya fenomena yang notabenenya cenderung menyatakan bahwa kelompoknya lah yang merepresentasikan amalan islam yang paling benar dan menganggap orang salah. Selain itu, ada juga kelompok yang memiliki sikap diidentikkan dengan pandangan ekstrimis, fundamentalis, moderat (wasathiyah), liberal hingga radikal.

Berkaitan fenomena diatas bagaimana bapak menghadirkan pelajaran akidah akhlak kepada siswa untuk mengantisipasi agar siswa tidak memiliki pemahaman radikal atau terhindar dari sikap ekstrimisme?

Jawab : Memberikan gambaran kepada siswa tentang pemahaman radikal dan pemahaman ekstrimisme sehingga siswa dapat memahami nya.

Kemudian menyampaikan tentang moderasi keislaman yang menjadi penengah dari kedua pemahaman tersebut, dan menanamkan sikap moderasi beragama sehingga siswa dapat melaksanakan dengan baik dalam kehidupan bermasyarakat.

Nama Lengkap : M. Ikhsan Nur Effendi Jenis Kelamin : Laki-Laki

Guru : Al Qur’an Hadist

Kelas : XI IPA

1. Bagaimana bapak memandang moderasi keislaman ?

Saya Memandang dalam Modernisasi ini sebagai bentuk berkembangnya pola pikir manusia yang selalu berubah ubah pada setiap zamannya, yang kita tahu di Indonesia dengan keanekaragaman budaya, agama, suku, bahasa dan lain lain secara pribadi dalam dirinya sendiri sebagai salah satu bangsa yang memiliki masyarakat yang bermacam-macam yang pasti satu dan lain berbeda, jadi tidak aneh jika ita melihat di antara daerah satu dengan yang lain pasti berbeda beda, dalam satu kampong pun bias jadi berbeda. Namun sudah di anggap biasa dikalangan masyarakat setempat, Namun dalam perbedaan tersebut dapat menjadi sebuah Rahmat dan keunikan karena pasti dengan tujuan yang sama jika dikelola dengan baik tidak keluar dari ranah Agama itu sendiri, yang pastI di saat bersamaan, perbedaan tersebut dapat menjadi tantangan kita jika tidak disikapi dengan bijak dan arif, bahkan juga dapat menjadi ancaman perpecahan yang dapat mengoyak keamanan masyarakat itu sendiri

2. Bagaimana bapak menginternalisasikan nilai-nilai moderasi keislaman dilingkungan sekolah melalui pelaran Qu’an dan Hadist kepada siswa, sehingga kemudian siswa tetap memiliki sikap atau perbuatan yang toleran terhadap sesama agama islam maupun kepada non muslim ?

Dalam ajaran Islam adalah ajaran yang lengkap dan menyeluruh serta sudah sempurna yang mengatur tata cara kehidupan seorang muslim/muslimah dalam saat baik ketika beribadah maupun berinteraksi dengan masyarakat disekitarnya yang pasti terdapat berbagai macam agama. Semua ajaran itu terangkum dalam mata pelajaran Al- Qur’an Hadist Pada Bab IV Tentang TOLERANSI BERAGAMA yang pada Tujuan Pembelajaran salah satunya Ialah Peserta Didik Dapat Menunjukkan Prilaku Toleransi dan Etika Pergaulan dengan di Perkuat Oleh Beberapa Dalil Al-Quran yang salah satunya Yaitu Surah Al-Kafirun (1-6), yang bisa diterapkan oleh siswa pada saat ia disekolah maupun ia ada di luar lingkungan sekolah , di Zaman Rasulullah SAW pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pun sudah mengajarkan bagaimana Cara bertoleransi dengan Agama Nasrani maupun Yahudi Pada saat itu dengan cara Membuat Piagam Madinah.

3. Moderasi keislaman menjadi muatan nilai dan praktik yang paling sesuai untuk mewujudkan kemaslahatan bumi Indonesia. Sikap mental moderat, adil, dan

Pelajaran apa saja yang bapak sajikan dalam pelajaran Qur’an dan Hadis tagar siswa memiliki nilai moderasi keislaman dan sehingga siswa memiliki sikap cinta terhadap tanah air?

Materi yang dapat saya sajikan Ialah pada Mapel Al-Qur’an Hadist Ialah Hormat dan Patuh Pada Orang Tua dan Guru, Toleransi Bergama, Adab Mencari ilmu, Bertanggung Jawab dalam Amanah, Berkompetisi dalam Hal Kebaikan, Pelajaran yang bisa saya berikan ialah memberikan beri contoh-contoh kepada mereka dalam kehidupan sehari-hari yang terkait dalam bab-bab yang di ajarkan dalam materi, agar tercapainya tujuan pembelajaran tersebut.

4. Pada lingkungan sekolah tentu saja memiliki agama, suku dan budaya yang berbeda-beda. Sementara itu, berbagai budaya tradisi, adat-istiadat yang dilestarikan merupakan langkah menjaga harmoni dan keseimbangan dalam kehidupan masyarakat

Bagaimana bapak sebagai guru Qur’an dan Hadis menciptakan keyakinan kepada siswa agar dapat menjaga tradisi, adat istiadat tersebut sehingga mampu menjadi keharmonisan dalam masyarakat?

Memberikan Pemahaman Kepada Mereka Agar Untuk Selalu Belajar menghargai perbedaan yang ada selama perbedaan tersebut tidak keluar dari agama itu sendiri, dan membentuk pola pikir mereka agar selalu belajar dan menerapkan dan mengaitkan dari materi yang sudah diajarkan oleh gurunya . serta kita sebagai guru membuka seluas-luasnya pertanyaan jika ada siswa yang bertanya tentang toleransi agama yang terjadi dilingkungannya, kita sebagai guru harus bisa memberikan jawaban yang terbaik untuk siswa agar ia bisa menciptakan keyakinan pada dirinya untuk selalu bisa saling toleransi satu dengan yang lainnya

5. Saat ini di dunia Islam juga dibenturkan dengan banyaknya realitas ajaran agama yang memberikan gambaran nyata kepada masyarakat bahwa banyaknya ideologi dan manhaj yang berkembang dalam beragama dan berbangsa serta cara memandang persoalan kehidupan, munculnya fenomena yang notabenenya cenderung menyatakan bahwa kelompoknya lah yang merepresentasikan amalan islam yang paling benar dan menganggap orang salah. Selain itu, ada juga kelompok yang memiliki sikap diidentikkan dengan pandangan ekstrimis, fundamentalis, moderat (wasathiyah), liberal hingga radikal.

Berkaitan fenomena diatas bagaimana bapak menghadirkan pelajaran Qur’an dan Hadis kepada siswa untuk mengantisipasi agar siswa tidak memiliki pemahaman radikal atau terhindar dari sikap ekstrimisme?

buku pelajaran serta ingin melakukan kerjasama untuk memberikan Sosialisasi kepada peserta didik dengan lembaga terkait misalnya lembaga permasyarakatan, lembaga perlindungan anak, lembaga kepolisian dan lembaga yang lainnya yang juga memerangi dari sikap paham radikal dan ekstrimisme ini Agar dari bentuk kerjasama ini agar siswa bisa ada penguatan dari Internal itu Guru di Madrasah dan Eksternal itu dari Lembaga-lembaga tersebut karena yang kita tahu anak.anak pelajar ini yang menjadi target mereka, dan dari kerjasama lembaga tersebut kita bisa kaitkan dengan pembelajaran agama.

1. Bagaimana bapak memandang moderasi keislaman ?

Secara pengertian moderasi beragama merupakan cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama, dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama - yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan umum, berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa.

Dalam Islam moderasi juga telah tertuang dalam Al Quran dimana Umat Islam diwajibkan untuk saling menghargai ajaran antar agama ataupun pemahaman keagamaan di internal agama itu sendiri. Moderasi keislaman sangat penting untuk diterapkan agar tercipta kerukunan antara umat beragama.

2. Bagaimana bapak menginternalisasikan nilai-nilai moderasi keislaman di lingkungan sekolah?

Moderasi keislaman di lingkungan madrasah telah lama dilakukan, dimana seluruh komponen madrasah baik itu Guru, Tenaga Kependidikan, maupun siswa diberikan peluang untuk menjalankan kepercayaannya yang sesuai dengan ajaran Kesilaman secara kaffah, saling menghormati budaya, bahasa dan lainnya. Madrasah juga memberikan peluang mellaui kurikulum yang telah disususun untuk masing-masing guru mata pelajaran menyisipkan nilai-nilai moderasi beragama dalam materi yang diajarkan.

3. Bangsa kita terdiri dari beragam etnis dan agama, maka kita tahu bahwa keragaman meniscayakan adanya perbedaan, dan setiap perbedaan potensial melahirkan gesekan atau konflik antar umat beragama yang dapat menimbulkan ketidakseimbangan.

Oleh karena itu, bagaimana bapak selaku Waka Kurikulum dalam menghadirkan prinsip moderasi keislaman di sekolah untuk menciptakan keseimbangan, saling menghargai antar umat beragama melalui siswa?

Prinsip-prinsip moderasi beragama selalu ditanamkan di lingkungan madrasah, hal ini tercermin dari berbagai kegiatan yang difasilitasi oleh madrasah kepada siswa dimana siswa dapat berbaur dengan berbagai kepercayaan baik itu agama, budaya bahasa yang berbeda-beda, dan lainnya. Keikutsertaan siswa dalam berbagai kegiatan di lingkungan yang berbeda dengan mereka maka akan memberikan konsep bahwa perbedaan bukan halangan untuk berkreasi, beraktivitas dan berprestasi.

4. Moderasi keislaman menjadi muatan nilai dan praktik yang paling sesuai untuk mewujudkan kemaslahatan bumi Indonesia. Sikap mental moderat, adil, dan berimbang menjadi kunci untuk mengelola keragaman kita. Selain itu, Moderasi keislaman sesungguhnya merupakan kunci terciptanya toleransi dan kerukunan baik di sekolah, di tingkat lokal, nasional, maupun global.

islam yaitu pada KMA 183. Pada kurikulum tersebut siswa selain diharapkan menguasai materi tetapi juga diharapkan menguasai nilai-nilai universal yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Guru agama yang memberikan pembelajaran tersbeut juga selalu kami tingkatkan pemahaman mengenai kurikulum yang berlalu dan prisip-prinsip yang harus disampaikan ke siswa. Pihak madarsah pun melalkukan beberapa langkah untuk untuk mengecek kualitas pembelajaran, seperti melakukan supervisi pembelajaran.

5. Pada lingkungan sekolah tentu saja memiliki agama, suku dan budaya yang berbeda-beda. Sementara itu, berbagai budaya tradisi, adat-istiadat yang dilestarikan merupakan langkah menjaga harmoni dan keseimbangan dalam kehidupan masyarakat

Bagaimana bapak dan guru agama menciptakan keyakinan kepada siswa agar dapat menjaga tradisi, adat istiadat tersebut sehingga mampu menjadi keharmonisan dalam masyarakat?

Dalam proses pengajaran dan pembelajaran, siswa diarahkan berfikir terbuka, yaitu berfikir bagaimana dapat menghargai hak hidup, hak berpendidikan, hal untuk berekpresi, hak untuk memeluk agama dan tidak mudah menyalahkan orang lain.

Sebagai akibat dari perjumpaan dengan dunia lain, agama, dan kebudayaan-kebudayaan yang beragam akan mengarahkan siswa untuk berfikir lebih dewasa dan memiliki sudut pandang dan cara memahami realitas dengan berbagai macam cara.

Di madarsah kami memiliki guru dan siswa yang sangat heterogen baik itu bahasa, suku, adat dan sebagainya. Menjaga tradisi , adat dan istiadat di madrasah kami tersermin melalui berbagai kegiatan yang menampilkan keanekaragaman Indonesia mulai dari baju adat baasa dan lainnya, hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman seluruh warga madrasah tentang keanekaraman serta mejaga keharmonisan antar warga madrasah.

6. Saat ini di dunia Islam juga dibenturkan dengan banyaknya realitas ajaran agama yang memberikan gambaran nyata kepada masyarakat bahwa banyaknya ideologi dan manhaj yang berkembang dalam beragama dan berbangsa serta cara memandang persoalan kehidupan, munculnya fenomena yang notabenenya cenderung menyatakan bahwa kelompoknya lah yang merepresentasikan amalan islam yang paling benar dan menganggap orang salah. Selain itu, ada juga kelompok yang memiliki sikap diidentikkan dengan pandangan ekstrimis, fundamentalis, moderat (wasathiyah), liberal hingga radikal.

Berkaitan fenomena di atas bagaimana langkah bapak mengantisipasi atau menginternalisasikan nilai-nilai moderasi keislaman di sekolah sehingga siswa dapat memiliki pemahaman yang moderat serta terhindar dari sikap ekstrimisme?

Islam maupun hukum yang berlaku. kemudian langkah ketika ialah perlakuan kepada seluruh siswa untuk menanamkan nilai moderasi yaitu dengan mengandeng siswa tersebut atau ddengan kata lain menajdi teman sebaya, dmana antar teman dapat melakukan pembinaan dan pencerahan kepada teman lainnya.

Nama Lengkap : Sobirin, S.Pd.I., M.Pd Jenis Kelamin : Laki-laki

Guru : PAI

1. Bagaimana bapak memandang moderasi keislaman ?

Jawab: moderasi keislaman ini bisa dikatakan jalan tengah, maksudnya adalah tidak berat sebelah, tidak terlalu kekanan dan tidak terlalu kekiri dalam

memahami keislaman, rahmatan lil a’lamin.

2. Bagaimana bapak menginternalisasikan nilai-nilai moderasi keislaman dilingkungan sekolah?

Jawab: Dalam menginternalisasikan nilai-nilai moderasi di sekolah dengan memberikan contoh-contoh keteladanan, sehingga siswa mampu mengikuti contoh tersebut dilingkungan sekolah.

3. Bangsa kita terdiri dari beragam etnis dan agama, maka kita tahu bahwa keragaman meniscayakan adanya perbedaan, dan setiap perbedaan potensial melahirkan gesekan atau konflik antar umat beragama yang dapat menimbulkan ketidakseimbangan.

Oleh karena itu, bagaimana bapak selaku guru PAI dalam menghadirkan prinsip moderasi keislaman di sekolah untuk menciptakan keseimbangan, saling menghargai antar umat beragama melalui siswa?

Jawab: Moderasi harus benar-benar difahami oleh seluruh siswa sebagai komitmen bersama untuk menjaga kesimbangan yang paripurna, setiap siswa yang mempunyai perbedaan baik suku, budaya, tradisi dan etnis, dalam perbedaan itu harus saling mendengarkan satu sama lain, serta saling belajar melatih kemampuan mengelola dan mengatasi perbedaan di antara mereka.

Sehingga dapat dipahami bahwa moderasi beragama sangat erat terkait dengan menjaga kebersamaan dengan memiliki sikap tenggang rasa.

4. Moderasi keislaman menjadi muatan nilai dan praktik yang paling sesuai untuk mewujudkan kemaslahatan bumi Indonesia. Sikap mental moderat, adil, dan berimbang menjadi kunci untuk mengelola keragaman kita. Selain itu, Moderasi keislaman sesungguhnya merupakan kunci terciptanya toleransi dan kerukunan baik di sekolah, di tingkat lokal, nasional, maupun global.

Berkenaan hal tersebut, bagaimana bapak menciptakan nilai-nilai moderasi keislaman kepada siswa sehingga siswa memiliki sikap cinta terhadap tanah air?

Jawab: kalimat “Hubbul wathan minal iman” ini menjadi pusaka dalam menjelaskan bahwa sebagai anak bangsa kita harus cinta terhadap tanah air.

agar siswa memiliki pemahaman beragama secara baik yang berlandaskan Islam Rahmatan Lil Alamin dan juga memberikan pemahaman kepada siswa terkait tentang budaya, tradisi yang ada di Indonesia yang harus mempunyai nilai kearifan local menyikapi dengan bijaksana. Ideologi dan falsafah pancasila dan bhinneka tunggal ika juga ditanamkan kepada siswa agar mereka mempunyai pikiran yang selaras dan keserasian dalam beragama,

dilestarikan merupakan langkah menjaga harmoni dan keseimbangan dalam kehidupan masyarakat

Bagaimana bapak menciptakan keyakinan kepada siswa agar dapat menjaga tradisi, adat istiadat tersebut sehingga mampu menjadi keharmonisan dalam masyarakat?

Jawab: memberikan pemahaman kepada seluruh siswa bahwa adanya perbedaan adat istiadat merupakan kekayaan bangsa Indonesia, sehigga dengan adanya perbedaan itu bisa menjadi kaharmonisan dalam masyarakat.

Warisan leluhur yang mengajarkan kita untuk saling memahami dan ikut merasakan satu sama lain yang berbeda dengan kita. Islam Rahmatan Lil Alamin dan juga memberikan pemahaman kepada siswa terkait tentang budaya, tradisi yang ada di Indonesia yang harus mempunyai nilai kearifan local menyikapi dengan bijaksana. Ideologi dan falsafah pancasila dan bhinneka tunggal ika juga ditanamkan kepada siswa agar mereka mempunyai pikiran yang selaras dan keserasian dalam beragama, beragama, bersuku-suku yang terdapat di Indonesia, sehingga akan melahirkan nilai keindahan dalam perbedaan.

6. Saat ini di dunia Islam juga dibenturkan dengan banyaknya realitas ajaran agama yang memberikan gambaran nyata kepada masyarakat bahwa banyaknya ideologi dan manhaj yang berkembang dalam beragama dan berbangsa serta cara memandang persoalan kehidupan, munculnya fenomena yang notabenenya cenderung menyatakan bahwa kelompoknya lah yang merepresentasikan amalan islam yang paling benar dan menganggap orang salah. Selain itu, ada juga kelompok yang memiliki sikap diidentikkan dengan pandangan ekstrimis, fundamentalis, moderat (wasathiyah), liberal hingga radikal.

Berkaitan fenomena diatas bagaimana bapak mengantisipasi atau menginternalisasikan nilai moderasi keislaman di sekolah sehingga siswa dapat memiliki pemahaman yang moderat serta terhindar dari sikap ekstrimisme?

Jawab: Moderasi beragama yakni cara pandang kita dalam beragama secara moderat, memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem, radikalisme, ujaran kebencian, hingga retaknya hubungan antar umat beragama merupakan problem yang dihadapi oleh setiap siswa saat ini. Dan tugas kita sebagai guru PAI harus memberikan pemahaman bahwa islam moderat itu harus ada pada setiap siswa, tidak terlalu kekanan dan tidak terlalu kekiri, harus berada di tengah-tengah. Sikpa ekstrimisme itu bagi orang yang belum memahami islam seutuhnya.

Dokumen terkait