• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Kesehatan Bank Bank Sehat Bank Tidak sehat Capital Adequacy

Ratio (CAR) Non Performing

Loan (NPL)

Net Interest Margin (NIM) Return On Asset (ROA) Loan to Deposit Ratio (LDR) H1 H2 H3 H4 H5 H6

Maksud diuji adalah dengan pernyataan tersebut memungkinkan pengumpulan data yang dapat digunakan untuk membuktikan apakah data juga menyatakan hal yang sama atau tidak. Dengan kata lain untuk membuktikan apakah data mendukung atau tidak mendukung pernyataan dalam hipotesis.

Menurut Erlina (2008:49) ”Hipotesis adalah proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empris”. Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti, melalui analisis data yang relevan dan kebenarannya akan diketahui setelah dilakukan penelitian.

Berdasarkan tinjauan teoritis dan kerangka konseptual yang diuraikan sebelumnya maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : Rasio CAR mempengaruhi probabilitas tingkat kesehatan pada bank yang terdaftar di BEI Periode 2009-2014

H2 : Rasio NPL mempengaruhi probabilitas tingkat kesehatan pada bank yang terdaftar di BEI Periode 2009-2014

H3 : Rasio NIM mempengaruhi probabilitas tingkat kesehatan pada bank yang terdaftar di BEI Periode 2009-2014

H4 : Rasio ROA mempengaruhi probabilitas tingkat kesehatan pada bank yang terdaftar di BEI Periode 2009-2014

H5 : Rasio LDR mempengaruhi probabilitas tingkat kesehatan pada bank yang terdaftar di BEI Periode 2009-2014

H6 : Rasio CAR, NPL, NIM, ROA dan LDR secara bersama-sama mempengaruhi probabilitas tingkat kesehatan bank pada bank yang terdaftar di BEI periode 2009-2014.

BAB I PENDAHULUAN

1.1.LatarBelakang

Jasa perbankan menjadi salah satu fasilitas yang paling dinikmati oleh semua lapisan masyarakat saat ini. Kebutuhan akan industry perbankan menjadi sangat penting karena banyaknya fasilitas perbankan yang dirasakan sangat membantu nasabahnya. Bagi pemilik modal, bank menjadi opsi yang dirasa paling aman untuk mengamankan dana mereka. Selain karena dana mereka akan semakin banyak setiap saat tapi juga bebas resiko. Bunga yang ditawarkan oleh bank cukup variatif untuk menarik minat masyarakat untuk menabung.

Hal yang sama juga dirasakan oleh mereka yang membutuhkan bantuan dana segar. Bank memberikan fasilitas kredit dengan bunga kredit yang dianggap tidak memberatkan.Bentuk pemberian kredit ini pun cukup variatif sehingga nasabah pun semakin mantap menentukan kredit seperti apa yang mereka cari.

Peranan bank untuk mengalihkan dana dari penabung kepada peminjam untuk digunakan dalam usaha, investasi dan kebutuhan lain diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan nasabahnya. Secara garis besar, perbankan pada umumnya memiliki dua peran. Pertama, sebagai institusi penampung dana (depositories) yang menerima deposito, membayar untuk dan atas nama deposan, dan menyediakan fasilitas penukaran mata uang asing. Kedua, perbankan juga berperan sebagai perusahaan yang berorientasi profit dimana perbankan menyediakan produk-produk liabilities dan memberikan pinjaman kepada nasabah (loan) (Kasmir : 2007).

Peranan perbankan sebagai lembaga penyalur dana semakin banyak dibutuhkan oleh berbagai jenis perusahaan dan perorangan untuk menggerakkan kelangsungan hidup usahanya. Pentingnya peranan perbankan dalam meningkatkan perekonomian individu maupun kelompok maka sangat perlu bagi bank untuk menjaga kepercayaan nasabahnya. Tingkat kesehatan bank menjadi tolok ukur bagi calon nasabah untuk mempercayakan dananya. Semakin sehat sebuah bank, maka akan semakin menarik minat masyarakat untuk mempercayakan dananya. Mengingat bank merupakan bidang usaha yang terkait dengan kepentingan masyarakat baik sebagai pemegang saham, penabung, deposan maupun peminjam dana, maka bank diwajibkan untuk mempublikasikan laporan keuangannya (Respati dan Yandono : 2008). Bank harus menyediakan

informasi yang dapat dipahami, relevan dan andal sehingga dapat menjadi bahan evaluasi bagi para pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan.

Beberapa kasus yang menimpa industry perbankan tentunya akan berpengaruh pada tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan bank dalam menjaga asset mereka. Kasus bank Century pada tahun 2009 silam menjadi salah satu catatan kelam perbankan Indonesia. Dilikuidasinya bank ini berpengaruh besar pada perekonomian Indonesia pada saat itu. Belum lagi adanya dugaan penyelewengan yang dilakukan oleh beberapa pihak dalam usaha untuk menyelamatkan perusahaan ini. Oleh sebab itu kepercayaan masyarakat pemilik modal harus kembali dibangun dengan melakukan analisis laporan keuangan yang andal dan terpercaya.

Melakukan analisis laporan keuangan menurut Abiwodo (2000) adalah “mengadakan penilaian atas keadaan keuangan, mencari hubungan sebab akibat dari suatu kebijaksanaan manajemen serta pengambilan keputusan serta tindakan”. Penelitian ini focus pada analisis laporan keuangan untuk mengukur tingkat kesehatan bank. Tingkat kesehatan bank tentunya akan sangat berhubungan terhadap kemampuan bank untuk dapat menjalankan operasinya secara berkelanjutan (going concern). Dan terpenting adalah bagaimana meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat untuk tetap mempercayakan dananya pada bank.

Di sisi lain, dapat dikatakan bahwa focus sector penerimaan bank terutama berasal dari bunga kredit atau pinjaman yang disalurkan kepada masyarakat. Sector ini tentunya mengandung resiko yang akan dihadapinya yaitu saat masyarakat tidak mampu untuk memenuhi kewajibannya. Untuk itu bank perlu menerapkan prinsip kehati-hatian bank (prudent bank policy) dalam mengambil keputusan. Bank wajib melakukan analisis kredit yang tepat sebelum memutuskan untuk memberikan kredit kepada nasabanya. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap kondisi keuangan perusahaan.

Penilaian tingkat kesehatan bank pada penelitian ini menggunakan analisis rasio CAMEL. Prasad dan Ravinder (2012) menyatakan bahwa “CAMEL adalah model rasio utama untuk mengevaluasi kinerja bank. Merupakan sebuah alat manajemen yang mengukur kecukupan modal, kualitas asset, dan efisiensi manajemen, kualitas pendapatan, dan likuiditas lembaga keuangan”. Penilaian tingkat kesehatan bank diperlukan untuk menjamin keamanan dana yang dimiliki nasabah maupun calon nasabah. Kelima aspek dalam CAMEL (capital, assets, management, earnings, liquidity) dianggap sebagai pendekatan yang paling tepat untuk mengukur tingkat kesehatan sebuah bank.

Kesehatan bank akan mencerminkan kemampuan bank dalam menjalankan usahanya, distribusi aktivanya, keefektivan penggunaan aktivanya, hasil usaha atau pendapatan yang telah dicapai, beban-beban tetap yang harus dibayar serta potensi kebangkrutan yang akan dialami. Oleh karena itu rasio keuangan bermanfaat dalam memprediksi kebangkrutan bisnis untuk periode satu sampai dengan lima tahun sebelum bisnis tersebut benar-benar bangkrut. (Nasser dan Aryati, 2000). Kegunaan pengukuran tingkat kesehatan bank adalah (1) Sebagai tolok ukur bagi manajemen bank (asas dan ketentuan); (2) tolok ukur bagi pembinaan dan pengembangan bank.

1.2.PerumusanMasalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka dirumuskan penelitian mengacu pada masalah :

a) ApakahrasioCapital Adequacy Ratio (CAR)

mempengaruhitingkatkesehatan bank pada bank yang terdaftar di BEI periode 2009-2014?

b) ApakahrasioNon Performing Loan (NPL)

mempengaruhitingkatkesehatan bank pada bank yang terdaftar di BEI periode 2009-2014?

c) ApakahrasioNet Interest Margin (NIM) mempengaruhitingkatkesehatan bank pada bank yang terdaftar di BEI periode 2009-2014?

d) ApakahrasioReturn On Asset (ROA) mempengaruhitingkatkesehatan bank pada bank yang terdaftar di BEI periode 2009-2014?

e) ApakahrasioLoan to Deposit Ratio (LDR)

mempengaruhitingkatkesehatan bank pada bank yang terdaftar di BEI periode 2009-2014?

f) Apakahrasio CAR, NPL, NIM, ROA, dan LDR secara bersama-sama mempengaruhitingkatkesehatan bank pada bank yang terdaftar di BEI periode 2009-2014?

1.3.TujuandanManfaatPenelitian 1.3.1. TujuanPenelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

a) UntukmengujipengaruhrasioCapital Adequacy Ratio (CAR) terhadappenilaiantingkatkesehatan bank yang terdaftar di BEI periode 2009-2014.

b) UntukmengujipengaruhrasioNon Performing Loan (NPL) terhadappenilaiantingkatkesehatan bank yang terdaftar di BEI periode 2009-2014.

c) UntukmengujipengaruhrasioNet Interest Margin (NIM) terhadappenilaiantingkatkesehatan bank yang terdaftar di BEI periode 2009-2014.

d) UntukmengujipengaruhrasioReturn On Asset (ROA) terhadappenilaiantingkatkesehatan bank yang terdaftar di BEI periode 2009-2014.

e) UntukmengujipengaruhrasioLoan to Deposit Ratio (LDR) terhadappenilaiantingkatkesehatan bank yang terdaftar di BEI periode 2009-2014.

f) Untukmengujipengaruhrasio CAR, NPL, NIM, ROA, dan LDR secara bersama-sama terhadappenilaiantingkatkesehatan bank yang terdaftar di BEI periode 2009-2014.

1.3.2. ManfaatPenelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

a. Sebagai masukan bagi pengelola bank dalam pengambilan keputusan serta pengelolaan keuangan perbankan.

b. Untuk menambah pengetahuan peneliti dalam menganalisis keuangan perbankan dan meningkatkan wawasan peneliti dalam pengelolaan keuangan perbankan.

c. Sebagai sumber referensi bagi peneliti selanjutnya dalam mengembangkan dan mengoreksi penelitian ini.

ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN RASIO CAMEL PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BEI

PERIODE 2009-2014

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rasio CAMEL secara empiris, baik secara parsial maupun secara simultan terhadap probabilitas tingkat kesehatan bank. Rasio CAMEL yang diuji adalah Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), Return On Asset (ROA), dan Loan to Deposit Ratio (LDR).

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal yang bersifat replikasi terhadap penelitian sebelumnya dengan populasi penelitian adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2009-2014. Data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari laporan keuangan 21 perusaaan yang menjadi sampel. Metode statistic yang digunakan adalah regresi logistic, uji F dan uji t.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial rasio CAR dan ROA memiliki pengaruh yang signifikan terhadap probabilitas tingkat kesehatan bank, sementara rasio NPL, NIM, dan LDR tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap probabilitas tingkat kesehatan bank. Secara simultan rasio CAMEL memiliki pengaruh yang signifikan terhadap probabilitas tingkat kesehatan bank.

ABSTRACT

THE ANALISYS OF FAKTORS INFLUENCING THE RATING OF BANK HEALTH BY USING CAMEL RATIO FOR THE BANK THAT LISTING IN IDX

PERIOD 2009-2014

The purpose of this research is to examine the influence of CAMEL ratio empirically either partially or simultaneously to the rating of bank health. CAMEL ratio that use in this research are Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), Return On Asset (ROA), and Loan to Deposit Ratio (LDR).

This research is classified as causal research and replication to former research. Population of this research are bank that listed in Indonesian Stock Exchange (IDX) during 2009-2014. The data using in this research are secunder data from the financial statements of 21 bank that become sample of this research. Statistic Method using logit regression,and ANOVA.

The result indicates thatpartially ROA and CAR ratio have significantly influence to the rating of bank health, but NPL, NIM, and LDR ratio don’t have significantly influence to the rating of bank health. Simultaneously CAMEL ratio have significantly influence to the rating of bank health.

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KESEHATAN

Dokumen terkait