• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA A.Landasan teori

4. Laporan Keuangan Bank

a. Pengertian Laporan Keuangan Bank

Secara umum setiap perusahaan baik itu bank maupun non bank pada suatu periode tertentu akan melaporkan kegiatan keuangannya. Informasi tentang proses keuangan perusahaan, kinerja perusahaan, aliran kas dan informasi lainnya yang berkaitan dengan kegiatan laporan keuangan dapat diperoleh dari laporam keuangan perusahaan.

Laporan keuangan merupakan hal terpenting yang tidak dapat dipisahkan oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan merupakan

31

pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepada para pemilik perusahaan atas kinerja yang telah dicapainya serta merupakan laporan akuntansi utama yang mengkomunikasikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam membuat analisa ekonomi dan peramalan untuk masa yang akan datang.

Sistem pembukuan akuntansi sangat diperlukan oleh semua lembaga keuangan, untuk mencatat semua transaksi ekonomi yang dilakukan oleh lembaga keuangan yang bersangkutan biasanya setahun sekali pada akhir tahun periode akuntansi (Adyani, 2011:21). Salah satu indikator utama yang dijadikan dasar penelitian adalah laporan keuangan bank di Indonsia. Oleh karena itu, kegiatan usaha suatu bank menurut ketentuan pemerintah harus dinyatakan dalam laporan keuangan yang diterbitkan dan dilaporkan kepada masyarakat dan otoritas moneter sebagai pengawas perbankan nasional.

Laporan keuangan bank menunjukkan kondisi bank secara keseluruhan. Laporan keuangan yang dihasilkan bank diharapkan dapat memberikan informasi tentang kinerja keuangan dan pertanggungjawaban manajemen bank kepada seluruh stake holder bank (Dewi, 2010:18).

Menurut Brigham (2010:84) laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas dengan angka-angka yang tertulis diatasnya, tetapi penting juga untuk memikirkan aset-aset nyata yang berharga dibalik angka

32

tersebut.Laporan ini menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantitatif dalam nilai moneter. Laporan keuangan yang sering disajikan adalah 1. Neraca,

2. Laporan laba-rugi, 3. Laporan arus kas,

4. Laporan ekuitas pemilik atau pemegang saham.

Menurut kasmir (2008:253) laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu, maksudnya adalah kondisi keuangan terkini yaitu keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu (untuk laporan laba rugi). Biasanya laporan keuangan dibuat per periode misalnya tiga bulan atau enam bulan untuk kepentingan internal perusahaan. sementara itu, untuk laporan luas dilakukan satu tahun sekali. Selain itu dapat diketahui posisi perusahaan terkini setelah setelah menganalisis laporan keuangan tersebut dianalisis.

Menurut Harahap (2008:190) menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif atau data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keungan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.

33

Dari pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan merupakan suatu laporan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu, dan hasil usahanya pada periode tertentu digunakan oleh pihak-pihak yang membutuhkan laporan tersebut baik pihak intern maupun pihak ekstern perusahaan. laporan keuangan merupakan sumber informasi yang sangat penting untuk mengetahui dan menganalisa keadaan keuangan keadaan keuangan dari suatu perusahaan dan dari hasil analisis tersebut dapat dijadikan acuan untuk pengambilan keputusan yang tepat.

b. Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Jenis-jenis laporan keuangan menurut Kasmir (2008:257) adalah : 1) Neraca (Balance Sheet)

Neraca merupakkan laporan yang menunjukkan posisi keuangan bank pada tanggal tertentu. Posisi keuangan dimaksudkan adalah posisi aktiva (harta), pasiva (kewajiban dan ekuitas) suatu bank. Penyusutan komponen didalam neraca didasarkan pada tingkat likuiditas dan jatuh tempo.

2) Laporan komitmen dan kontinjensi

Laporan komitmen merupakan suatu ikatan atau kontrak yang berupa janji yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak dan harus dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama depenuhi.

34

3) Laporan lab rugi

Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan bank yang menggambarkan hasil usaha bank dalam suatu periode tertentu.

4) Laporan arus kas

Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan bank, baik yang berpengaruh langsung terhadap kas. Laporan arus kas disusun berdasarkan konsep kas selama periode laporan.

5) Catatan atas laporan keungan

Merupakan yang berisi mengenai posisi Devisa Neto, menurut jenis mata uang dan aktivitas lainnya.

6) Laporan keuangan gabungan dan konsolidasi

Laporan gabungan merupakan laporan dari seluruh cabang-cabang bank yang bersangkutan baik ynag ada di dalam negeri maupun di luar negeri.

c. Tujuan Laporan keuangan

Tujuan laporan keuangan merupakan dasar awal dari struktur teori akuntansi, banyak pendapat tentang tujuan laporan keuangan ini, baik objek maupun penekanannya, namun menurut Harahap (2007:66) tujuan yang selama ini mendapatg dukungan luas adalah bahwa laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan kepada para pemakainya untuk dipakai dalam proses pengambilan keputusan. menurut Darsono (2005:2) tujuan laporan keuangan adalah untuk

35

memberikan informasu yang berguna bagi pengambilan keputusan atas perusahaan. dalam pengertian tersbeut yang dicatat dan dilaporkan adalah transaksi atau kejadian ekonomi (kejadian yang berhubungan dengan uang).

Selanjutnya menurut Ikatan Akuntansi Indonesian (2007:3) dalam kerangka dasar pernyataan dasar akuntansi keuangan, merumuskan tujuan laporan keuangan sebagai berikut: “Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan”. Menurut Kasmir (2008:254) pembuatan laporan keuangan memiliki tujuan tersendiri. Secara umum tujuan pembuatan laporan keuangan suatu bank adalah :

1) Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva dan jenis-jenis-jenis aktiva yang dimiliki.

2) Memberikan informasi keuangan tentang jumlah kewajiban dan jenis-jenis kewajiban baik jangka pendek (lancar) maupun jangka panjang. d. Keterbatasan Laporan Keuangan

Adapun keterbatasan laporan keuangan menurut Harahap (2007:90) yaitu:

1) Bersifat historis, dimana menunjukkan transaksi dan peristiwa yang telah lewat.

36

2) Bersifat umum, baik dari sisi informasi maupuun manfaat bagi pihak pengguna. Biasanya informasi khusus yang dibutuhkan oleh pihak tertentu tidak dapat secara langsung dipenuhi semata-mata dari laporan keuangan saja.

3) Tidak luput dari pengguna berbagai pertimbangan dan taksiran. 4) Hanya melaporkan informasij yang materil.

5) Bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian, apabila terdapat beberapa kemungkinan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, maka dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil.

6) Lebih menekankan pada penyajian transaksi dan peristiwa sesuai dengan substansij dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya (formalitas).

7) Disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis, dimana pemakai laporan keuangan diasumsikan memahami bahasa dan istilah-istilah tersebut, serta mengerti sifat dari informasi yang dilaporkan.

8) Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat dipergunakan sehingga menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber daya ekonomis dan tingkat kesuksesan antar perusahaan.

9) Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan umumnya diabaikan.

37

Dokumen terkait